PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Lapangan (PRAKTEK) mahasiswa merupakan kegiatan
yang dilaksanakan secara terprogram dan terintegrasi dengan mata kuliah yang
sudah dipelajari di bangku kuliah. Melalui kegiatan Praktek ini diharapkan
mahasiswa dapat memperoleh dan menambah wawasan pengetahuan yang
lebih luas di lapangan dengan alokasi waktu pelaksanaan yang ada. Dalam
Praktek Kerja Lapangan ini mengajarkan mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan dalam melaksanakan kegiatan Konstruksi di proyek untuk
persiapan mengahadapi berbagai masalah yang ada pada lapangan Konstruksi.
Praktek Kerja Lapangan memberikan wawasan atau ilmu yang luas khususnya
bagi Mahasiswa sebagai pedoman untuk kedepan dalam dunia pekerjaan,
dalam membagi waktu, dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di
konstruksi tersebut.
C. Lingkup Pembahasan
Pada pelaksaan proyek di lokasi praktek ada berbagai pekerjaan yang di
lakukan untuk menghindari ancaman bencana alam contohnya bencana
longsor akibat derasnya hujan yang tidak menentu dan tidak teratur dan
mengakibatkan tanahnya mudah longsor. Maka di lakukan lah pencegahan
dalam mengendalikan terjadinya bencana longsor ini, seperti pekerjaan
Tembok Penahan Tanah (TPT), Pekerjaan Bronjong dan Pekerjaan saluran.
Sehingga dapat mengurangi terjadinya anacaman bencana longsor.
D. Sistematika
Laporan ini disusun atas 5 Bab Yaitu :
1. BAB I : Pendahuluan; berisi Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat,
Lingkup Pembahasan, Sistematika, Waktu dan Tempat
2. BAB II : Tinjauan Pustaka; mendeskripsikan studi pustaka sebagai
dasar kegiatan pengembangan
3. BAB III : Pelaksanaan Praktek; menjelaskan berbagai kegiatan-
kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada lokasi proyek
4. BAB IV : Hasil dan Pembahasan; berisi tentang hasil kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan selama mengikuti praktek di lokasi
proyek
5. BAB V : Kesimpulan dan Saran; berisi kesimpulan dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan
E. Waktu dan Tempat
Tempat Praktek Struktur dan Konstruksi dapat dipilih oleh mahasiswa
sendiri, secara mandiri, atau atas referensi pihak universitas, atau perusahaan
yang telah bekerjasama dengan Universitas Nias dan bersedia menerima
mahasiswa sebagai tempat dilaksanakannya Praktek.
Praktek Struktur dan Konstruksi dilaksanakan dalam jangka waktu 1 (satu)
semester atau selama 6 (enam) bulan yang terdiri dari 3 (tiga) bulan di
lapangan dan 3 (tiga) bulan proses pembimbingan dan penyusunan laporan
Praktek. Berikut Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Proyek.
1. Data Proyek
Nama Proyek : Perkuatan Tebing Akibat Longsor Di
Dusun V Desa Madula Kecamatan
Gunungsitoli
Sumber Dana : APBD Kota Gunungsitoli TA. 2022
Nilai Kontrak : Rp. 1.464.911.000,- (Termasuk Pajak-
Pajak)
Tujuan : Memperlancar Aliran Air Dan
Menghindari Terjadinya Longsor
Pelaksana : CV. ANGGRAJAYA
Nasoaro Waruwu / Direktur
PPK : Ir. Wija Delvianto Zega, S.T., M.Si.
Mulai : 12 April 2022
Selesai : 08 September 2022
Uraian Pekerjaan : - Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Saluran
- Pekerjaan TPT Beton Bertulang
- Pekerjaan Lain-Lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Longsor
C. Bronjong
Bronjong ialah suatu hasil anyaman kawat atau bilah –bilah bambu
dibentuk balok, prisma atau silinder kemudian diisi dengan batu. Bronjong
sudah dipakai sudah lama, tercatat dalam sejarah bahwa,
5000 SM bronjong sudah dipakai bangsa Mesir untuk memperkuat
tanggul di Sungai Nil.
1000 SM Orang Cina membuat tanggul di Sungai Yang Tze.
200 SM Orang Romawi sudah membuat Coffer Dam Pata.
zaman Yulius Caesar juga telah membuat kubu militer dengan
menggunakan bronjong.
Bentuk prismatis/matras/kasur
Ukuran-ukuran yang lazim digunakan ialah :
- Panjang = 3.00 meter
- Lebar = 1.00 meter
- Tebal = 0.50 meter
Gambar 5. Bronjong
D. Saluran Air
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
DATA UMUM
A. Data Umum Perusahaan
1. Sejarah perkembangan perusahaan
Berikut ini merupakan sejarah berdirinya perusahaan yang dimana tempat
penulis melaksanakan praktek.
CV. ANGGRAJAYA adalah perusahaan telah berdiri sejak tahun
……………….. sudah terbukti dipercaya dalam bidang jasa konstruksi dan
sudah banyak berperan sebagai perusaaan profesional dan mampu
menjalankan pelayanan terbaik dalam bidang jasa konstruksi terbukti dengan
banyak usaha proyek yang telah ditangani sejak berdirinya perusahaan
ini.yang menjadi direktur utama CV. ANGGRAJAYA bapak………………
hingga sampai pada tanggal ………….terjadi perubahan akta Notaris dengan
No…….. tanggal………………dimana CV. ANGGRAJAYA di pimpin Oleh
:
Direktur : …………………
Wakil Direktur 1 : …………………..
Wakil Direktur 2 :……………………..
Wakil Direktur 3 :………………………….
Wakil Direktur 4 : ......................................
Wakil Direktur 5 :…………………
Wakil Direktur 6 :…………………..
Wakil Direktur 7 :……………………..
………………
Wakil Direktur
…………………..
Karyawan
1. ………….
2. …………..
3. …………..
4. …………
b. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dalam sebuah proyek pembangunan perlu
dilakukan, karena sebuah waktu yang diperlukan akan
mempengaruhi dari segi mutu serta biaya yang dibutuhkan. Peranan
Manajemen Konstruksi dalam pengendalian waktu, mutu dan biaya
tentang pekerjaan konstruksi sangat diperlukan.Pengendalian waktu
dilakukan agar pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dapat
terselesaikan sesuai dengan rencana awal.Pengendalian waktu
dilakukan juga untuk membandingkan time shedule rencana dengan
time schedule realisasi.Time schedule berfungsi sebagai alat
pengontrol pelaksanaan pekerjaan, sehingga dari time schedule ini
akan diketahui mana pekerjaan yang harus mulai atau selesai atau
pekerjaan yang bisa bersamaan pelaksanaannya. Dalam penyusunan
DATA TEKNIS
A. Uraian Umum
Dalam sebuah proyek pembangunan, manajemen yang baik sangat
diperlukan khususnya Manajemen Konstruksi yang sangat berpengaruh
terhadap proses konstruksi. Manajemen Konstruksi ada untuk mengelola dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang baik.Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Manajemen Konstruksi melakasanakan
beberapa tahapan yaitu memonitoring, mengawasi, menilai dan mengevaluasi
pekerjaan.Penyimpangan yang terjadi dari salah satu hasil kegiatan
pengawasan dapat berakibat hasil konstruksi tidak sesuai dengan rencana
awal. Dalam sub bab dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana
pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek pembangunan.
b. Sendok spesi
Laporan Praktek Struktur dan Konstruksi | 41
Sendok spesi dibuat dari pelat logam dengan tangkai dari kayu. Sendok
spesi merupakan alat yang digunakan terus menerus pada waktu
meletakan/meratakan spesi pada pekerjaan pasangan batu/bata,
plesteran, acian.Fungsi utamanya untuk menghamparkan spesi pada
pekerjaan pasangan dan melemparkan spesi ke dinding untuk pekerjaan
plesteran. Bentuk sendok spesi biasanya ada tiga taitu: (1) bentuk
segitiga, (2) bentuk oval dan (3) bentuk trapesium. Pembuatan sendok
spesi yang beredar dipasaran biasanya diproduksi secara home industry
maupun pabrikan.
e. Sekop (Trowel).
Alat penyiruk butiran tanah yang lepas atau pasir dapat
dipindahkan dengan melempar dari tempat semula ke lain tempat yang
dekat, bisa pula menuju usungan. Alat ini dapat digunakan juga untuk
mengaduk spesi.
2. Bahan-bahan material
Bahan bangunan dan material bangunan merupakan hal yang pasti
dibutuhkan untuk dapat melakukan pembangunan. Mulai dari sebagian
acuan murah atau mahalnya sebuah pekerjaan menentukan kekuatan,
keamanan, dalam sebuah pekerjaan. Pada bahan dan material yang harus
diperhatikan adalah cara penyimpanan bahan-bahan tersebut dikarenakan
akan berpengaruh sekali pada konstruksi dan bisa juga merugikan proyek
jika bahan – bahan tersebut rusak atau hilang. Bahan-bahan yang
digunakan dalam proyek sebagai berikut :
a. Semen
Semen merupakan bahan perekat yang paling baik digunakan untuk
suatu komposisi adukan, karena mempunyai sifat-sifat hidrasi yang baik
(akan cepat mengeras bila bereaksi dengan air dan udara), dengan
butiran-butiran yang halussehingga benar-benar merupakan bahan yang
siap dipakai. karena sifatnya maka semen banyak digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan air. Untuk menghindari
kerusakan.
c. Batu Belah
Batu belah merupakan batuan yang berasal dari alam, dalam pekerjaan
ini digunakan batu belah dari daerah setempatdengan gradasi baik
memiliki kekuatan dan tidak berlumpur/berlumut.
d. Air
Air merupakan bahan pembantu dalam pembuatan adukan untuk
pasangan, namun demikian air yang diambil secara sembarang akan
berpengaruh terhadap kekuatan adukan tersebut. Supaya adukan
memiliki kekuatan yang optimal, maka air yang digunakan harus bersih,
tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang
dapat dilihat secara visual juga tidak mengandung unsur-unsur organik
yang dapat merusak adukan.