Anda di halaman 1dari 9

I.

PENGANTAR
Urgensi Mitigasi Kebencanaan adalah tindakan pengurangan resiko bencana dan penerapan
dalam pembangunan Infrastrukur berkelanjutan. Tidak hanya Perguruan Tinggi, namun badan
badan terkait seperti BMKG, LIPI, BNPB hingga BASARNAS pun mendukung keikutsertaan
peran pendidikan mitigasi resiko bencana. Oleh karena itu, Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
memiliki gagasan untuk mendirikan Pusat Riset Prediksi Bencana dan Infrastruktur
Berkelanjutan bagi Sumatera dan Indonesia. Dipilihnya fokus Pusat Studi pada prediksi
kebencanaan dan Infrastruksur berkelanjutan pada hal-hal yang berkenaan dengan perkiraan, dan
penguranan resiko kebencanaan utamanya di Pulau Sumatera dikarenakan sisi barat Pulau
Sumatera, sepanjang Provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD) hingga Provinsi Lampung
merupakan daerah yang dilalui oleh jalur patahan lempeng dan terdapat gunung-gunung api
aktif.

Peta Sebaran Lahan Gambut Peta Jalur Patahan Gempa

Lahan gambut terluas Indonesia terletak di Pulau Sumatera yakni 6.436.649 hektar, dengan 60%
nya atau sekitar 3,8 juta hektar terletak di Provinsi Riau (Haryono, 2011), hal ini memiliki
kekhasan dimana lahan gambut tersebut merupakan wilayah yang memilki kerentanan terhadap
infrastruktur yang menopang di atasnya dan juga sifat rentan terhadap bencana kebakaran pada
musim kemarau maupun banjir di musim hujan. Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan
Infrastruktur Berkelanjutan ini, menggabungkan ilmu-ilmu yang melakukan Prediksi
kebencanaan, ilmu/Rekayasa yang bertumpu pada Material Infrastruktur dan Rekayasa yang
melakukan Proses Green Infrastrukur berkelanjutan, sebagai mana diagram berikut ini.

1
II. Program Kerja Pusat Riset Periode Januari – November 2019

Adapun program penelitian yang dijalankan selama periode januari – November 2019 adalah
sebagai berikut :

1. Kegiatan Pertemuan Rutin yang dilakukan pasca terjadinya bencana tsunami selat sunda
desember 2018, Kegiatan pertemuan ini diinisiasi oleh UPT MKG ITERA guna
mengumpulkan ahli-ahli yang dimiliki di ITERA dalam rangka berdiskusi dan merumuskan
pembentukan suatu Pusat Riset Kebencanaan di masa mendatang

2. Adanya penelitian secara mandiri yang dilakukan oleh masing-masing ahli diantaranya oleh
Dr.Eng Hendra Achiari ST.MT bersama team Waseda University dalam melakukan post
tsunami Survey ke daerah terdampak Tsunami Selat Sunda maupun kunjungan ke daerah
cagar alam anak Krakatau, Penelitian terpisah juga dilakukan oleh Wahyu Sasongko Putro,
M.Sc yang melakukan preliminary studi tsunami selat sunda ditinjau dari aspek meteorology

3. Melakukan kerjasama dengan Stasiun BMKG Maritim Lampung, dalam rangka sharing data
klimatologi dan meteorology pada saat bulan kejadian tsunami selat sunda dan rencana
penelitian bersama.

4. Kegiatan Seminar Nasional Kebencanaan yang di dukung oleh Unit Pelaksana Teknis
Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika (UPT MKG) pada tanggal 17 September 2019.
Acara tersebut dihadiri oleh Ir. Harkunti Pertiwi Rahayu Ph.D selaku narasumber seminar
nasional, Saat ini beliau menduduki jabatan sebagai Presiden IABI yaitu Ikatan Ahli Bencana
Indonesia, pada seminar nasional kebencanaan itu beliau menyampaikan materi yang
berjudul Membangun Ketangguhan Bencana melalui Perencanaan dan Perancangan
Kawasan Rawan Tsunami . Pada Seminar Nasional tersebut juga dihadiri narasumber lain
yaitu Drs. Zadrach L. Dupe yang membawakan materi Kewaspadaan dalam Menghadapi
Bencana untuk Mewujudkan Keselamatan Transportasi, serta narasumber Maya Angraini,
M.T dari Staff PUPR Bandung mengenai Analisis Peran Balok Perangkai Sebagai
Pendisipasi Energi Pada Sistem Multiple Shearwall Gedung Tinggi Tahan Gempa. Kegiatan
tersebut diselenggarakan sebagai implementasi yang akan secara rutin diadakan sebagai
Gerakan tanggap bencana di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri.

2
Dokumentasi bersama Pemateri Seminar Nasional Kebencanaan

Dokumentasi Kegiatan Radio Campus Tanggap Bencana Bersama Radio Republik Indonesia

3
III. Program Kerja Pusat Riset Di Masa Mendatang :

A. Program Kerja Jangka Menengah (2020-2024).

Adapun Program Kerja Pusat Riset dalam Jangka Panjang di buat Roadmap dan ruang lingkup
sebagai berikut:

Area Penelitian Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan Infrastruktur Berkelanjutan

Ruang Lingkup dan Road map Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan Infrastruktur Berkelanjutan

4
Pengembangan program pusat riset yang telah dirancang diharapkan dapat membantu kebutuhan
di setiap daerah khususnya di Pulau Sumatera terutama di Provinsi Lampung yang sangat rentan
terhadap kebencanaan di darat (Gunung Api, Kebakaran hutan, tanah longsor dan Banjir)
ataupun di laut terutama di selat Sunda. Pusat Riset ini diharapkan dapat membuat zonasi
wilayah kerentanan bencana baik dari segi potensi kebencanaan, segi sosial ekonomi dan budaya,
maupun infrastruktur berkelanjutan yang dapat beradaptasi dengan kondisi potensi bencana tadi.

Pembentukan pusat riset juga disokong oleh banyak ahli dalam bidangnya agar tercapai dari
tujuan serta program kerja diantaranya adalah sebagai berikut :

Berikut adalah sebagian dari expert yang menggerakan Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan
Infrastruktur Berkelanjutan:

Team penggerak Pusat Riset Riset Prediksi Kebencanaan dan Infrastruktur Berkelanjutan

5
Adapun pada rapat Program Kerja dan pembentukan Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan
Infrastruktur Berkesinambungan pada tanggal 11 desember 2019 dengan melibatkan beberapa
kaprodi di ITERA yang berkontribusi pada Pusat Riset ini diputuskan untuk mengembangkan
Penelitian ke arah sebagai berikut :

1. Memprediksi bencana alam yang akan timbul disuatu daerah khususnya di Pulau
Sumatera, kemudian membangunan infrastruktur yang ramah lingkungan yang didesain/
dirancang diharapkan mampu beradaptasi dengan kondisi ketidaknormalan bahkan
kondisi ekstrem dinamika alam setempat
2. Memberikan justifikasi edukasi tentang mitigasi bencana dan upaya tentang pentingnya
menerapkan sistem modeling, simulation dan prediction di daerah – daerah yang
berpotensi rawan bencana serta konsep evakuasi dari bahaya bencana yang ditujukan
pada pelaku industri dan seluruh masyarakat, khususnya dipulau sumatera dan umumnya
Indonesia.
3. Mengembangkan konsep standar perencanaan pembangunan dan material (izin
mendirikan gedung minimal 9 SR dengan kolom yang kuat dan tiang yang lentur) untuk
pembangunan infrastruktur pada daerah kawasan yang rawan terhadap bencana.
4. Memfokuskan Penelitian pada daerah rawan bencana khususnya daerah Perairan Selat
Sunda dan Pantai-pantai di sekitarnya
5. Melakukan penelitian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada wilayah-wilayah yang
rentan bencana meliputi aspek teknis maupun apek sosial-ekonomi kemasyarakatan
penduduk di wilayah tersebut.
6. Membuat sistem peringatan gempa dan tsunami, dengan sistem sirine berbunyi ditempat
– tempat terbuka dan gedung maupun sistem berbasis teknologi smart phone yang
menerima notifikasi bencana dan bahaya

B. Program Kerja Jangka Pendek (Januari-November 2020).

Berdasakan usulan yang telah disubmit ke dalam proposal PHLN, maka dapat disebutkan judul-
judul penelitian yang akan dilaksanakan jika sekiranya hibah PHLN berjalan di tahun 2020

No Judul Proposal Penelitian dan Riset Peneliti Penanggungjawab

Studi Potensi Geohazard Longsor Kontur


Danni Gathot Harbowo, M.T
1 Spesifik Geomorfologi Gunung Api Muda
( Prodi Teknik Geologi )
Dan Sumatra Mega-shear Moutain Range

6
Wahyu Sasongko Putro, M.Sc
2 Kajian Meteorologi Tsunami, Selat Sunda
(Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan )

Studi Kerentanan Pesisir Provinsi


Dr. Eng. Hendra Achiari, S.T., M.T.
Lampung Terhadap Ancaman Bahaya
3 ( Prodi Teknik Kelautan)
Gelombang Tinggi Akibat Storm Surge
Dan Meteotsunami

Studi Potensi Bencana Gempa Tektonik


Zona Subduksi Dan Sesar Sumatera, Tim Seismologi Global Teknik
4
Gempa Vulkanik Gunungapi Anak Geofisika
Krakatau ,Dan Tsunami

Pada tahap awal setelah berdirinya Pusat Riset Prediksi Kebencanaan dan Infrastruktur
Berkelanjutan ini dilakukan inventarisasi output-output research yang sudah berjalan di tahun
2019 dan sebelumnya dimana akan dijadikan produk-produk riset bersama yang akan dilaporkan
disesuaikan berdasarkan abstract penelitian/Tugas Akhir dari mahasiswa dan dosen ITERA dari
Prodi-Prodi Teknik Sipil, Teknik Geomatika, Teknik Kelautan, Teknik Perencanaan Wilayah
dan Kota (PWK), Teknik Arsitektur, Teknik Geologi, Teknik Geofisika, dan Program Sains
Atmosfir dan kepelanetan (SAK).

Adapun output dan produk riset dari masing-masing program studi di atas akan disinergikan
untuk melaksanakan penelitian bersama melalui Pusat Riset ini dengan menitik beratkan pada
hasil-hasil yang telah berjalan selama ini di prodi masing-masing dan membuat program khusus
berupa :
 Diseminasi dan workshop terhadap hasil-hasil penelitian para anggota dari Pusat Riset
 Diskusi dan rapat dengan instansi-instansi terkait kebencanan di luar ITERA guna
memperkuat posisi dan daya tawar Pusat Riset pada stake holdernya di masa mendatang
 Melakukan kajian praktis mengenai kebencanaan di tingkatan internal kampus ITERA
misal melakukan assessment gedung-gedung ITERA terhadap bencana dan kecelakaan
yang mungkin terjadi di masa mendatang.

7
IV. Dukungan Pendanaan untuk Pusat Riset

Anggaran dana yang dibutuhkan untuk Peralalatan Laboratorium guna mendukung penelitian
seperti yang telah disubmit pada proposal PHLN adalah sebagai berikut:

Adapun dukungan pendanaan operasional dari ITERA tahun 2020 untuk pelaksanaan program
kerja Pusat Riset pada periode Januari s/d November 2020, dapat dibuat RAB sebagai berikut:

1. Biaya operasional langsung (rapat internal, kosumsi, dan biaya cetak); Rp 20,000,000
2. Biaya perjalanan dinas (kunjungan rapat, SPPD, hotel) : Rp 25,000,000
3. Biaya honor administrasi dan sewa/jasa peralatan Rp 5.000,000
Total Rp 50.000,000

8
9

Anda mungkin juga menyukai