Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MIKROZONASI KAWASAN RAWAN BENCANA GEMPABUMI AKIBAT


AKTIVITAS GUNUNG RINJANI DENGAN DATA MIKROTREMOR

Oleh

NAMA : NIRMALA APRIANTI


NIM : G1B016035

PROGRAM STUDI FISIKA


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2019

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (MAGANG)


MIKROZONASI KAWASAN RAWAN BENCANA GEMPABUMI AKIBAT
AKTIVITAS GUNUNG RINJANI DENGAN DATA MIKROTREMOR

i
Disusun Oleh:

NIRMALA APRIANTI
(G1B016035)

Telah disetujui sebagai proposal Magang

Mataram, Oktober 2019

Menyetujui :

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing

Dr. Rahadi Wirawan, S.Si,. M.Si. Dr. Suhayat Minardi, S.Si., MT.
NIP. 1972122719970210019730905 200 6 NIP.19690905199703100119690905
1996000000

Mengetahui
Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mataram

Drs. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D.


NIP. 196712071996031002

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga proposal Kerja Praktik yang berjudul “MIKROZONASI KAWASAN

ii
RAWAN BENCANA GEMPABUMI AKIBAT AKTIVITAS GUNUNG RINJANI
DENGAN DATA MIKROTREMOR” ini dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih terhadap Departemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam yang telah membimbing penulis sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik
dan juga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan pembuatan
proposal ini.
Proposal Kerja Praktik ini disusun sebagai syarat untuk pelaksanaan kegiatan kerja
praktik di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Penulis berharap agar
proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan kebijakan bagi Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi untuk memberkan kesempatan kepada mahasiswa untuk
melakukan kerja praktik yang juga merupakan salah satu sarana pengembangan untuk
menyempurnakan pemahaman yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan serta beberapa
praktik yang dapat diterapkan untuk menunjang pengetahuan penulis sebagai bekal dalam
dunia kerja.

Mataram, Oktober 2019

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................Error! Bookmark not defined.iv
DAFTAR ISI....................................................Error! Bookmark not defined.v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................2

1.3 Manfaat...................................................................................................3

1.4 Topik.......................................................................................................3

BAB II DASAR TEORI...................................................................................4


BAB II RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN MAGANG......................7
2.1 Waktu dan Magang.................................................................................7

2.2 Metode Kegiatan.....................................................................................7

2.3 Pembuatan Laporan................................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peristiwa gempa bumi sering kali menimbulkan kerusakan pada bangunan yang terletak jauh
dari sumber gempa. Perbedaan tingkat kerusakan pada bangunan mengindikasikan bahwa
kondisi lapisan tanah memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakteristik gelombang
seismik selama gempa. Vibrasi struktur bangunan di permukaan tanah sangat dipengaruhi oleh
periode predominan, sehingga fenomena amplifikasi frekuensi getaran gempa akan
meningkatkan kerusakan pada bangunan. Kondisi ini dapat terjadi dengan sangat ekstrem di
wilayah cekungan batuan yang terisi oleh lapisan tanah lunak yang tebal, sehingga terdapat
perubahan kekakuan material pada batas antara lapisan batuan dan tanah lunak yang dapat
menimbulkan amplifikasi kuat, seperti yang terjadi di Kota Meksiko akibat gempa bumi
Michoachan pada tahun 1985 (Seed et al., 1988).

Pulau Lombok mengalami serangkaian gempa dimulai dari tanggal 29 juli 2018, wilayah
Lombok bagian utara dan dan timur termasuk kedalam kategori menengah daerah rawan
bencana gempabumi yang bisa menyebabkan kerusakan bangunan. Kawasan Lombok utara dan
timur yang letaknya dekat dengan pusat gempa merupakan dataran hingga perbukitan terjal.
Susunan batuannya juga merupakan endapan kuarter yang didominasi batuan rombakan
gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan. Batuan tersebut umumnya bersifat urai yang
berpotensi memperkuat guncangan sehingga rawan terhadap guncangan gempabumi (PVMBG,
2018)

Tremor vulkanik merupakan gelombang seismik yang biasa teramati di dekat gunungapi
aktif dan dapat menjadi indikasi terjadinya letusan. Gejala ini berhubungan dengan gerakan yang
terjadi di bawah permukaan akibat aliran magma. Tremor vulkanik dibagi menjadi dua yaitu
tremor vulkanik dan tremor spasmodik. Tremor harmonik memiliki ciri-ciri kenampakan sinyal
dan bentuk spektrum yang teratur (berbentuk sinusoidal) sedangakan tremor spasmodik memiliki
ciri-ciri kenampakan sinyal dan bentuk spektrum yang tidak teratur. Kegiatan ini merupakan
sebuah pertanda peningkatan aktivitas vulkanik di dalam kubah magma (lava dome) pada sebuah
gunungapi.
1
Pada penelitian ini, difokuskan pada tremor vulkanik dengan melakukan mikrozonasi.
Penentuan zona rawan gempabumi adalah langkah awal untuk mengurangi resiko bencana
alam. Salah satu tahap dasar untuk memperkirakan bahaya seismik yang mungkin terjadi
adalah mikrozonasi daerah setempat, yang memberikan analisa bahaya seismik dasars dari
daerah setempat. Dalam hal ini mikrozonasi gempabumi berdasarkan nilai GSS (Ground
Shear Strain) dan nilai intensitas gempa. Nilai GSS dapat menggambarkan kemampuan
material lapisan tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi.
Daerah yang memiliki nilai GSS tinggi dapat dikatakan sebagai daerah rawan terhadap
gempabumi. Nilai percepatan getaran tanah maksimum yang diperoleh dapat digunakan
untuk menentukan besarnya nilai intensitas gempa (tingkat kerawanan) yang dialami tempat
tersebut (Meita,2016).

Tingkat kerawanan yang terjadi akibat gempabumi bergantung dari kekuatan dan
kualitas bangunan, kondisi geologi, serta percepatan tanah maksimum daerah lokasi
terjadi gempabumi. Dalam penelitian ini, kekuatan dan kualitas bangunan sebagai salah
satu parameter penentu tingkat kerusakan akibat gempabumi sulit digunakan di daerah
yang peneliti jadikan lokasi penelitian, hal ini disebabkan data mengenai kualitas dari
konstruksi tiap bangunan di lokasi penelitian sulit untuk didapatkan. Data mikrotremor
dianalisis menggunakan Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) dengan
menghitung perbandingan antara spektrum horizontal (H) dan spectrum vertikal (V) dari setiap
data observasi. Dalam hal ini adalah resultan dari komponen horizontal dan komponen
vertikal yang terjadi pada spektrum getaran tanah.

Sehingga perlu dilakukan penelitian agar diperoleh peta mikrozonasi pada lokasi
penelitian. Hasil penelitian tersebut yang berupa peta mikrozonasi gempabumi diharapkan
nantinya mampu memberikan informasi lebih baik mengenai daerah-daerah yang rawan
terhadap gempabumi (Fitriyani. 2016).

1.2 Tujuan
Kerja praktek mahasiswa Fisika bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memenuhi SKS yang sedang diambil serta memperoleh pengalaman visual dan pengenalan di
lapangan maupun di laboratorium mengenai penelitian dan pengembangan dalam aktivitas
2
vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan
teori yang didapatkan selama perkuliahan, serta dapat memahami dan menjelaskan proses-proses
yang ada (operation unit) beserta prinsip kerja peralatan yang digunakan dalam pengolahan data
dan pemodelan yang digunakan untuk interpretasi data. Lebih lanjut mahasiswa dapat
memperdalam, mengembangkan keterampilan, dan pengetahuan pada bidang fisika serta
aplikasinya sesuai dengan topik kerja praktek yang dilakukan. (Fitriyani. 2016).

1.3 Manfaat
Kegiatan magang dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa di
bidang fisika khususnya di PVMBG
1. Bagi Instansi
Untuk instansi diharapkan dapat membantu kegiatan penelitian atau pengamatan mengenai
hal-hal yang berkaitan vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
2. Bagi peserta magang
a) Memiliki gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
b) Memiliki gambaran sikap dan sifat yang harus dimiliki dalam dunia kerja sehingga dapat
membentuk pribadi lebih professional dalam dunia kerja maupun keseharian. Lebih
terlatihnya keterampilan yang harus dimiliki sebagai bekal dalam menghadapi persiapan
dunia kerja.
3. Bagi Universitas Mataram
a) Dapat mensosialisasikan perannya dalam mensukseskan program pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.
b) Memberikan gambaran secara nyata tentang dunia kerja saat ini kepada mahasiswa.
c) Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Mataram dengan instansi terkait bidang Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam khususnya PVMBG
1.4 Topik

Secara umum, topik yang akan digunakan yaitu Mikrozonasi Kawasan Rawan Bencana
Gempabumi Akibat Aktivitas Gunung Rinjani Dengan Data Mikrotremor.

3
BAB II
DASAR TEORI
A. Konsep Gelombang Seismik
Gempa bumi umumnya menggambarkan proses dinamis yang melibatkan akumulasi

stress (tekanan) dan pelepasan strain (regangan). Ketika gempa terjadi, gelombang yang

merambat melalui sekitar kerak bumi disebut gelombang seismik. Gelombang

seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang

ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik merupakan gelombang

yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat

elastisitas batuan.

Gelombang seismik termasuk dalam gelombang elastik karena medium yang

dilalui yaitu bumi bersifat elastik. Oleh karena itu sifat penjalaran gelombang seismik

bergantung pada elastisitas batuan yang dilewatinya. Penjalaran gelombang

tersebut diawali dari hiposentrum yang terletak di dalam lapisan bumi. Dari

hiposentrum muncul gelombang primer dan sekunder yang dirambatkan ke segala

arah. Episentrum adalah suatu titik atau garis di permukaan bumi yang tepat berada di

atas hiposentrum. Episentrum juga merupakan titik atau garis dimana getaran pertama

kali muncul atau terjadi di permukaan bumi. Dari episentrum kemudian gelombang

permukaan dirambatkan secara horizontal ke segala arah.

1. Gelombang Seismik

Gelombang seismik dapat dibedakan berdasarkan tempat penjalarannya yaitu

gelombang tubuh (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave).

a. Gelombang badan/ Body Wave

4
Gelombang badan adalah gelombang yang menjalar dalam media elastik dan arah

perambatannya ke seluruh bagian di dalam bumi. Berdasarkan gerak partikel pada

media dan arah penjalarannya gelombang dapat dibedakan menjadi gelombang P dan

gelombang S. Gelombang P disebut dengan gelombang kompresi/gelombang

longitudinal. Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar

dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain, dapat merambat melalui medium

padat, cair dan gas.

Mikrotremor adalah getaran lingkungan (ambient vibration) yang berasal dari

dua sumber utama, yaitu dari aktivitas manusia dan alam (Nakamura, 2000).

Menurut Okada (2004), mikrotremor merupakan getaran konstan dari permukaan

Bumi. Menurut Ibrahim dan Subardjo (2005), mikrotremor terjadi karena getaran

akibat orang yang sedang berjalan, getaran mobil, getaran mesin-mesin pabrik,

getaran angin, gelombang laut atau getaran alamiah dari tanah.

Mikrotremor merupakan getaran tanah dengan amplitudo pergeseran sekitar 0,1-1


µm dan kecepatan getaran antara 0,001 hingga 0,1 cm/s. Mikrotremor diklasifikasikan
berdasarkan periode menjadi dua jenis, periode pendek dengan nilai kurang dari 1
detik yang disebabkan oleh aktivitas manusia, dan mikrotremor periode panjang
dengan nilai periode lebih dari 1 detik, getaran ini disebabkan oleh badai dan
gelombang laut (Mirzaoglu el at., 2003)

Tremor vulkanik merupakan salah satu jenis sinyal seismik yang sering ditemukan
di sekitar gunungapi, kemunculannya juga dapat dijadikan indikasi adanya letusan.
Secara umum tremor vulkanik memiliki karakteristik waktu yang lama dan
amplitudonya bervariasi, selain itu tremor vulkanik juga memiliki karakteristik onset
time yang tidak jelas sehingga waktu tiba tremor vulkanik tidak bisa diketahui. Dalam

5
domain frekuensi, tremor vulkanik menunjukan variasi yang berbeda, hal ini berkaitan
dengan sumber dari tremor dan efek propogasi sinyal selama penjalarannya. Frekuensi
tremor vulkanik biasanya berkisar antara 0,5 – 7 Hz dan bentuk spektrumnya biasanya
dicirikan oleh satu atau beberapa puncak yang yang harmonik, atau bentuk spektrum
dengan distribusi puncak yang acak. Variasi temporal dari frekuensi tremor vulkanik
disinyalir merupakan efek dari sumbernya (Gottschammer, 1998).

6
BAB III

RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN MAGANG

2.1 Waktu dan Magang


Kerja praktek ini akan dilaksanakan di PVMBG dan waktu pelaksanaan selama bulan,
mulai bulan Maret 2020 – April 2020*.
*atau disesuaikan dengan waktu yang tersedia di PVMBG.

2.2 Metode Kegiatan


Praktek kerja lapangan akan dilaksanakan selama 1 bulan. Metode kegiatan yang akan
dilakukan :
Keterangan (●) = Tahap pelaksanakan pada saat melakukan praktek kerja lapangan.

MINGGU KE
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Pengenalan Lembaga ●
2 Praktek & Pengumpulan data ●
3 Tugas Khusus ●
4 Kajian Pustaka ●
5 Penyusunan Laporan ●

2.3 Pembuatan Laporan


Pembuatan laporan dilaksanakan setelah peserta Kerja Praktek selesai melaksanakan
kegiatan Kerja Praktek di Lembaga tersebut, dan dikerjakan dalam waktu satu bulan setelah PKL
berlangsung.

7
BAB IV

PENUTUP
Demikian proposal Kerja Praktek (magang) ini kami susun, untuk diajukan sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan magang. Proposal ini masih bersifat fleksibel, sehingga
segala hal dan ketentuan yang belum ada dan belum tercakup dalam proposal ini dapat
direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan kesepakatan bersama yang disesuaikan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan di Lembaga tersebut, situasi dan kondisi yang terjadi di
universitas maupun di Lembaga. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan
terimakasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fitriyani. 2016. Penentuan Zona Rawan Guncangan Gempa Bumi Berdasarkan Analisis Nilai
GSS (Ground Shear Strain) Di Tiga Kecamatan Kabupaten Lombok Utara .
Mataram : Universitas Mataram.

Herwanda, Muhammad. 2016. Analisis Spektral Dan Parameter Sumbergempa Vulkanik Di


Gunungapi Sinabung Sumatera Utara. Universitas Lampung.

Ibrahim, G. dan Subardjo. 2004. Seismologi. Jakarta : BMKG.

Municha, Dea Hertiara, Mimin Iryanti, Hetty Triastuty. 2016. Penentuan Karakteristik Tremor
Gunungapi Semeru Jawa Timur Berdasarkan Analisis Spektral (Studi Kasus: Oktober
2015-Desember 2015). Universitas Pendidikan Indonesia.
Nakamura, Yuuichi. 2000. Clear Indentification of Fundamental Idea of Nakamura’s
Technique and Its Application. Japan : Tokyo University.

Sari, Meita Aulia. 2016. Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Intensitas

Gempabumi Di Kawasan Jalur Sesar Sungai Oyo Yogyakarta. Yogyakarta.

Seed, H. B., Romo, M. P., Sun, J. Lysmer, J., 1988/ The Mexico earthquake of September
Relationship between soil conditions and earthquake ground motions. Earthquake
Spectra, 4, 687-729.

9
LAMPIRAN

BIODATA PELAKSANA MAGANG

Nama : Nirmala Aprianti


Nim : G1B016035
Tempat, tgl lahir : Masbagik, 20 April 1997
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Rt 04, Gb. Motong, Masbagik Selatan, Kecamatan Masbagik, Kabupaten
Lombok Timur, NTB.
E-mail : nirmalaaprianti200497@gmail.com
No HP : 0877520302446 (WhatsApp)
+6287759209696
Jurusan : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuaan Alam ( MIPA )
Universitas : Universitas Mataram
Alamat kampus : Jl. Majapahit No. 62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram , Nusa
Tenggara Barat. 83115

10

Anda mungkin juga menyukai