KEBUDAYAAN INDONESIA
Biografi Penulis........................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
1
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Perubahan Sikap
3. Perubahan Perilaku
Dari teori di atas, Islam harus mampu beradaptasi dengan kebudayaan yang lahir
dan berkembang di kalangan masyarakat, sepanjang budaya tersebut tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Islam sendiri. Dakwah Islam yang universal
berhasil disampaikan oleh para tokoh agama dalam hal ini Walisongo dan Raja
Islam secara adaptif. (Wahid.2018)
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 4
PEMBAHASAN
karena terhubung dengan silsilah hingga Nabi Muhammad dan isinya tidak
bertentangan dengan syariat Islam. Terdapat beberapa ciri khas Islam yang dapat
dikenali dari ekspresi keagamaan hingga kini, dapat dibagi seperti berikut:
1. Penghormatan kepada Guru
Penghormatan diberikan kepada Guru, baik yang masih hidup maupun
sudah meninggal. Hal tersebut melahirkan sebuah tradisi ziarah ke
makam para Ulama dan Wali berkembang pesat di Indonesia. Para
peziarah membacakan tahlil dan tawasul demi mendoakan Ulama dan
Wali supaya mereka dimohonkan doa kepada Allah.
2. Pembacaan Shalawat kepada Nabi
Pembacaan shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhmmad adalah
bentuk tawasul yang murni dari Islam Nusantara. Pembacaannya telah
dibentuk sedemikian rupa sehingga muncul berbagai macam shalawat,
misalnya yaitu pembacaan Maulid Nabi, diba’, berzanji, manaqib, dll.
Kiai Manshur Shiddiq di Jawa Timur menemukan shalawat Badar untuk
menghadapi kelompok ateis. Pembacaan shalawat atau shalawatan ini
sering dilakukan di surau atau langgar yang kita kenal sebagai musholla
sekarang setiap malam jumat atau ketika ada perayaan seperti hari
lahirnya Nabi Muhammad. Bentuk shalawatan ini seringkali cukup
dengan lisan saja, Ada juga yang diiringi dengan beraneka ragam alat
musik tradisional.
3. Pembacaan Tahlil saat Ada Orang Meninggal
Ketika mendengar kabar ada seseorang meningal, maka masyarakat
sekitar mengadakan sebuah tradisi untuk mendoakan beliau yang telah
berpulang. Selain menjadi wadah untuk mendoakan Muslim yang
meninggal, budaya ini juga sangat penting bagi keluarga yang
ditinggalkan sebagai pelipur lara. Pembacaan tahlil atau yang sekarang
biasa dikenal dengan tahlilan, berhasil menggantikan kebudayaan pada
zaman pra Islam dimana saat ada orang meninggal diisi dengan acara judi
dan pesta minuman keras. Juga kebiasaan meratapi mayat berganti
menjadi talqin berhasil diubah para Wali, dan kebiasaan judi berubah
menjadi dengan pembacaan zikir dan tahlil.
10
yang mengedepankan pandangan akan kesatuan umat. Fiqih madzab Imam Syafi’i
yang diajarkan oleh kerajaan Samudra Pasai diperkenalkan terhadap murid
pertama kali dengan cara mempelajari bahasa Arab dan nantinya akan berlanjut
belajar kitab fikih. Beberapa hal yang diajarkan seperti ibadah, puasa, zakat, haji
dan hukum pernikahan. Pengaruh Surau cukup kuat akan paham madzab Imam
Syafi’i dalam perkembangan kehidupan beragama. (Fabian.2017)
Teori yang disampaikan oleh Van den Berg menyatakan hukum Islam tetap
menjadi salah satu hukum yang berperan besar dalam menyelesaikan
permasalahan pada masyarakat Muslim era pra kemerdekaan. Teorinya bernama
“receptio in complexu” menjadikan Islam dengan hukum di dalamnya mempunya
peran. Teori ini mengemukakan bahwa sebagian hukum Islam dapat
mempengaruhi hukum adat di masyarakat. Hanya saja pengaruhnya kecil dan
tidak signifika dan perlu diingat bahwa hukum Islam dapat digunakan setelah
beradaptadsi dengan hukum adat di masyarakat setempat. (Fabian.2017)
16
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut.
Biografi Penulis
A. Buku
Afifi, Irfan. 2019. Saya, Jawa, dan Islam. Yogyakarta: Tanda Baca
Lapidus. Ira. 2000. Sejarah Sosial Ummat Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Madjid, Nurcholis. 2003. Indonesia Kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Pringle, Robeth. 2018. Islam di Tengah Kenhinekaan (diterjemahkan).
Jakarta: Prenada
Woodward, Mark. 2017. Islam Jawa: Kesalehan Normatif Versus Kebatinan.
Yogyakarta: Ircisod
B. Jurnal
18
Widyastini. 2004. Nilai-Nilai Islam dalam Kebudayaan Indonesia (Kajian
Filsafat Nilai). Jurnal Filsafat, Jilid 37 No. 2
19