Gambar 1.1
Gambar Contoh Konstruksi Metode Poligon
Perhitungan volume dengan rumus sebagai berikut :
V=A.t
V = volume
A = Luas poligon
t = tebal lapisan batubara dititik conto
b) Metode Isoline
Gambar 1. 2
Metode Isoline
c) Metode Triangulasi
dilakukan dengan konsep dasar menjadikan titik yang diketahui menjadi tit
ik sudut suatu prisma segitiga.
Gambar 1.3
Layout dari segitiga-segitiga
Gambar 1.5
Gambar Metode Triangulasi (Triangular Grouping)
Gambar 1.6
Gambar Proyeksi Metode Isopach
e) Metode Isograde Penampang Datar
Prinsip dan prosedur sama dengan Metode kontur. Isograde adalah
menghubungkan titik-titik dengan kualitas (kadar) yang sama.
Gambar 1.7
Gambar Metode Isograde Penampang Datar
Gambar 1.8
Metode Standar Penampang Tegak
b. Metode linier (rule of nearest point)
= Mengikuti pedoman titik terdekat (rule of nearest point), degan membuat batas
terluar deposit secara linier. Panjang garis linier sama dengan batas blok, setengah
jarak antara dua titik/penampang.
Gambar 1.9
Metode Linier Penampang Tegak
3. Metode Pit Solid
Pada metode pit solid ini topografi dan bahan galian akan dibuat menjadi solid,
yang kemudian hasil solid dari topografi dan bahan galian ini dapat diperkirakan
volumenya secara langsung.
a. Faktor Volume
Faktor volume merupakan tahap awal dalam penentuan stripping ratio.
Penampang litologi pemboran menunjukkan formasi litologi yang ditembus dan
c. Nisbah Pengupasan
Salah satu cara menguraikan effisiensi geometri dari operasi penambangan
berdasarkan nisbah pengupasan. Nisbah pengupasan (stripping ratio)
menunjukkan perbandingan antara volume/tonase tanah penutup dengan
volume/tonase batubara pada areal yang akan ditambang. Rumusan umum yang
sering digunakan untuk menyatakan perbandingan ini dapat dilihat pada
persamaan berikut :
Ket. :
A = Biaya penambangan bawah tanah per ton batubara
B = Biaya penambangan terbuka per ton batubara
C = Biaya pengupasan tanah penutup per ton
SR = {(Biaya Tambang Dalam) – (Biaya Tambang Terbuka)} / BiayaPengupasan
Gambar 1.10
Batas Stripping Ratio (SR)
Sebagai contoh, bila dari studi kelayakan (feasibility study) ternyata diketahui
bahwa biaya tambang dalam pada suatu lahan yang akan ditambang adalah US$
150, biaya tambang terbuka adalah US$ 50, dan biaya pengupasan adalah US$10,
maka nisbah pengupasan atau SR adalah 10. Dari gambar 1 di atas terlihat bahwa
sampai dengan posisi tertentu yang merupakan batas SR, penambangan terbuka
lebih menguntungkan untuk dilakukan. Sedangkan jika melebihi batas tersebut,
penambangan akan lebih ekonomis bila dilakukan dengan menggunakan metode
tambang dalam.
Untuk menganalisis kemungkinan metoda penambangan yang akan digunakan
baik tambang terbuka ataupun tambang bawah tanah, maka sangat penting
mengetahui nilai BESR1. Dari nilai BESR1 ini dapat diketahui berapa batasan
Ket :
D = Nilai recovery per ton batubara
E = Biaya produksi per ton batubara
C = Biaya pengupasan tanah penutup per ton
BESR2 ini disebut sebagai Economic Stripping Ratio yang artinya berapa besar
keuntungan yang dapat diperoleh bila endapan batubara tersebut ditambang secara
tambang terbuka. Pada dasarnya, jika terjadi kenaikan harga batubara di pasaran,
maka akan dapat mengakibatkan perluasan tambang sehingga cadangan akan
bertambah, sebaliknya jika harga batubara turun, maka jumlah cadangan akan
berkurang. Pada Bab Pit Solid ini akan topografi dan bahan galian dibuat menjadi
solid, dan pembuatan rancangan tambang sesuai dengan rancangan geoteknik
meliputi tinggi jenjang, lebar jenjang, dan single slope.
Reference > Pilih file gambar yang akan dimunculkan kemudian pilih Open
3. Atur skala dengan Dimension > Linear lalu draw dari skala 0 – 200. Buka
QuickCal dan bagi skala asli dengan skala yang dibentuk dari dimensinya >
copy hasil pembagiannya. Lalu, tulis sc pada command > enter. Kemudian
pada Specify scale factor or [Copy/Reference ] paste hasil pembagian skala
asli dengan skala yang dibentuk dari dimensinya. Berikut hasil skala yang
dibentuk dimensinya.
5. Buat polyline > lalu garis semua indeks kontur agar memudahkan melihat
garis yang sudah di polyline dan ubah warnanya menjadi merah.
7. Blok semua kontur, buka Quicksurf > extract from drawing > extract to
surface > enter.
8. Lalu Quicksurf > export data > surface data > write ASCII file > lalu tekan p
> enter > save file dengan file ekstensi .dat. ( beri nama file .dat dengan nama
yang berbeda dengan file .dwg )
10. Pilih Quicksurf > contour interval . Ketika ada perintah untuk memasukkan
contour interval ketik 1 agar garis kontur tertampilkan untuk setiap
perubahan ketinggian 1 m, kemudian tekan enter.
11. Pilih Quicksurf > contour > enter > d > enter untuk menggambar kontur yang
telah di-import tadi.
Membuat lubang bor dengan cara pilih format > point style > pilih point
lubang bor > pilih set size at absolute unit > OK.
15. Kemudian plot nilai dip direction dari data yang diketahui yaitu N 19° E,
karena data yang dimasukkan ke autocad menggunakan data strike, maka
nilainya (360°+ 19°)-90° = N 289° E. Matikan dahulu layer topografi peta
seperti dibawah ini
16. Kemudian buat garis bantu dengan polyline ke kanan dan kiri titik bor
18. Kemudian rotate sesuai nilai strike nya yaitu kearah N 19° E (searah jarum
jam , -19)
Hide kembali untuk melihat perpotongan pada peta, hasil nya akan seperti ini :
25. Setelah selesai kemudian ketik co untuk meng-copy peta topografi agar
menjadi dua bagian untuk membuat intersection
27. Tempel hasil intersection ke peta topografi untuk melihat singkapan estimasi
sumber daya nya
29. Untuk melihat area dari penampang batubara klik kanan > properties pada
lapisan batubara tersebut lalu cari area untuk mengetahui luas masing –
masing. Selanjutnya, tulis hasil area dari masing – masing sayatan untuk
mempermudah dalam melakukan perhitungan penaksiran sumberdaya yaitu
untuk mencari berapa besar tonase sumberdaya.
Volume Total = 99117383.3772 m3
Tonase = Volume Total x Densitas Batubara
= 6199834.1040 m³ x 1,55 ton/m³
= 9609742.8612 ton
Sehingga didapatkan jumlah sumberdaya batubara berdasarkan perhitungan
tersebut adalah sebesar 9609742.8612 ton.
https://muktiarsandi.wordpress.com/2016/01/15/perhitungan-sumberdaya-dan-
cadangan/#:~:text=Posted%20in%3A%20estimasi%20cadangan.&text=Kegiatan
%20ini%20dilakukan%20untuk%20menghitung,dilakukan%20dengan%20berbagai
%20macam%20metode. (diakses pada 17.33 WIB, 16 Maret 2021)
https://jurnal.teknologiindustriumi.ac.id/index.php/JG/article/view/39#:~:text=Estimasi
%20sumberdaya%20adalah%20estimasi%20potensi,penambangan%20selanjutnya
%20yaitu%20perhitungan%20cadangan. (diakses pada 17.33 WIB, 16 Maret
2021)