Anda di halaman 1dari 12

BAHAN BAKAR CAIR DARI

BATUBARA

KULIAH KE -12
PEMANFAATAN BATUBARA

Dyah Probowati
TEKNOLOGI BATUBARA CAIR
Keuntungan bahan bakar cair, penyimpanan lebih mudah,
Mudah dinyalakan dan dibakar, hasil pembakaran biasanya
Berbentuk gas, tanpa limbah padat dan cairan

A. Pencairan Batubara (Coal Liquefaction)


1. Proses secara langsung
2. Proses secara Tidak langsung

B. Campuran Batubara Air (Coal Water Mixture)

Dyah Probowati
A. LIQUEFAKSI

Teknologi batubara bersih dalam upaya pemanfaatannya


dengan proses pencairan batubara menjadi produk
hidrokarbon cair

Dyah Probowati
PROSES LIQUIFAKSI / PNCAIRAN BATUBARA

1. PENCAIRAN SECARA LANGSUNG


Proses ini sering disebut sebagai DEGRADASI atau HIDROGENASI, yaitu konversi langsung
Dari struktur padat organic batubaramenjadi cair.

Efisiensi thermal lebih tinggi dari


Pencairan batubara tidak langsung
Sekiar 60 – 70%

Dyah Probowati
PROSES LIQUIFAKSI / PNCAIRAN BATUBARA

2. PENCAIRAN SECARA TIDAK LANGSUNG


Proses ini sering disebut sebagai PROSES SINTESA, yaitu konversi langsung
Dari struktur padat organic batubaramenjadi cair.

CO

Dyah Probowati
FAKTOR UTAMA DALAM PROSES LIQUEFAKSI :
1. Reaktifitas :
 Hubungannya dengan kereaktifitasan dari peringkat batubara
 Maceral
2. Laju pemanasan :
 Cepat, untuk mencegah repolimerisasi dari fragmen-fragmen reaktif yang
terbentuk dari pemutusan ikatan-ikatan paling lemah dalam batubara dibawah
temperatur dimana hidrogenasi berlangsung cepat
3. Katalis :
 Beberapa logam katalis dalam proses hidrogenasi batubara lebih efektif pada temperatur
dimana liquid terbentuk
 Abu dalam batubara bertindak sebagai katalis hidrogenasi
4. Tekanan :
 Tekanan dibutuhkan untuk menghasilkan liquid : 500 – 40000 psi
5. Waktu Kontak :
 Waktu yang paling optimal : 20 menit – 2 jam

Dyah Probowati
Kelebihan Hasil Konversi dalam bentuk cair dibanding Gas :
1. Proses liquefaksi membutuhkan sedikit transformasi kimia dan hidrogenasi
daripada gasifikasi, untuk mendapatkan rasio H/C yang sama, Hidrogen yang
dibutuhkan untuk cairan H/C = 2, sedangkan gas Methan H/C = 4,
hal ini menunjukkan bahwa proses liquefaksi lebih efisien dalam penggunaan panas

2. Biayanya lebih murah

3. Minyak cair hasil liquefaksi lebih ekonomis dalam hal transportasi daripada gas

4. Minyak cair hasil liquefaksi lebih mudah disimpan daripada gas

Dyah Probowati
B. COAL WATER MIXTURE (CWM)
CAMPURAN BATUBARA AIR (CBA)

Teknologi batubara bersih dalam


upaya
pemanfaatannya dengan proses
pencampuran batubara air dan zat
aditif
sehingga mempunyai sifat cair

Dyah Probowati
KONSEP CWM:
Campuran batubara air yang dapat dibakar
sebagai bahan bakar mengandung kira-kira 70%
berat air dan 1% bahan aditif yang dapat dibakar
langsung seperti bahan bakar minyak
solar/residu melalui sistem transportasi
pemipaan seperti layaknya bahan bakar minyak

Dyah Probowati
TAHAPAN PRODUKSI CWM:
- Pemilihan bahan baku batubara
- Penggilingan batubara untuk memperoleh distribusi
ukuran partikel yang diinginkan
- Beneficiation
- Pengaturan kandungan air, penambahan bahan-bahan
kimia dan pencampuran secara mekanik
- Penyimpanan dan transportasi
- Pemanfaatan

Dyah Probowati
Aditif yang dapat digunakan, yaitu : PSS (Sodium Polystylene Sulfonate) dan KOAL 150
(Naphthalenesulfonate Formaldehyde Condensat). Zat aditif di sini berfungsi sebagai zat
pengikat, agar larutan CWM/BWM yang dibuat dapat terdispersi dengan baik sehingga larutan
CWM/BWM yang dihasilkan lebih homogen dan stabil.

Dyah Probowati
KEUNTUNGAN CWM:
- Dapat ditangani dengan cara yang sama seperti bahan
bakar minyak
- Tidak terdapat penyalaan spontan, tidak ada bahaya
meledak dan tidak ada masalah debu
- Tidak memerlukan proses pengeringan yang dibutuhkan
sebelum pembakaran
- Operasi boiler yang stabil serupa dengan bahan bakar
minyak solar
- Kandungan abu dan sulfur dengan beneficiation

Dyah Probowati

Anda mungkin juga menyukai