1. Jelaskan pembentukan soda api dengan proses Lime Soda.
Jawab : Pembentukan soda api dengan proses lime soda berbahan baku soda abu (Na2CO3) ialah dengan empat langkah utama. Yakni langkah pelarutan soda abu dengan campuran lime. Kedua ialah memasuki serangkaian alat caustisizers dimana uap bersuhu 80oC dialirkan ke dalam campuran. Uap akan bereaksi membentuk Ca(OH)2 yang kemudian bereaksi dengan soda abu membentuk NaOH (soda api). Selanjutnya ialah tahap pengentalan dan terakhir penyaringan. Dimana produk NaOH bisa diambil. Reaksinya sebagai berikut : Na2CO3 + Ca(OH)2 ↔ 2NaOH + CaCO3 2. Jelaskan perbedaan antara Once Through, Partial Recycle and Total Recycle Process dalam pembentukan Urea Jawab : - Once Through cairan amonia bersama gas karbon dioksida dimasukkan ke dalam reaktor. Hasilnya dialirkan pada stripper bertekanan tinggi, kemudian bertekanan rendah. Larutan urea diambil dari hasil stripping bertekanan rendah. Off-gas hasil kedua stripper tidak dipakai kembali - Partian Recycle sebagian off-gas dari salah satu stripper dialirkan dan dipakai kembali dalam reaktor. Sehingga penggunakan bahan baku ammonia bisa dihemat hingga 15 % - Total Recycle semua hasil off gas beserta sisa NH3 dan CO2 yang tidak bereaksi dikembalikan kembali dalam reaktor sehingga tercapai konversi hingga 99 %. Proses bergantung pada suplai bahan baku. Karena tambahan pemipaan untuk aliran daur ulang, proses ini mahal di biaya serta investasi. 3. Jelaskan proses pembentukan Asam Nitrat. Jawab : Pembentukan asam nitrat dilakukan dengan proses Otswald. Proses dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, ammonia dibakar menggunakan katalis platina dengan kandungan rhodium 10%. Reaksinya ialah : 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g) Tahap kedua ialah melibatkan dua reaksi dan dilakukan dalam peralatan absorpsi yang mengandung air. Oksida nitrat awalnya dioksidasi lagi untuk menghasilkan nitrogen dioksida: Gas ini kemudian mudah diserap oleh air, menghasilkan produk asam nitrat sekaligus mengurangi sebagian kembali ke oksida nitrat. Reaksinya ialah : 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g) 3NO2(g) + H2O(l) → 2HNO3(aq) + NO(g) 4. a. Jelaskan konsep proses (reaksi, temperatur, konsentrasi SO2) dalam tahap konversi SO2 SO3 pada pembentukan H2SO4 dengan proses kontak. Jawab : Reaksinya ialah (menggunakan katalis vanadium oksida) : SO2 + 2V5+ + O2- 2V4+ + SO3 ½O2 + 2V4+ 2V5+ + O2- Reaksi dijumlahkan menghasilkan : SO2 + ½O2 SO3 Temperatur operasi saat masuk reaktor ialah sekitar 425oC – 440oC yang kemudian dinaikkan secara adiabatis hingga mencapai suhu 900oC dimana konversi SO2 60% - 70% tercapai. Konversi merupakan konversi maksimum karena seiring meningkatnya suhu kecepatan reaksi akan meningkat hingga mencapai kesetimbangan di suhu 900oC b. Jelaskan alasan penggunaan reaktor multi bed katalis pada tahap konversi soal no 4(a). Jawab : Alasannya dapat dilihat dari grafik berikut : Terlihat dari grafik, kurva oksidasi SO2 seiring suhu naik ialah semakin turun. Jika menggunakan reaktor single bed, maka proses pemanasan-pendinginan hanya bisa dilakukan satu kali dan menghasilkan nilai konversi yang standar. Namun dengan menggunakan multi bed katalis. Pemanasan-pendinginan bisa dilakukan berkali-kali sehingga tercapai nilai konversi maksimum ditandai dari semakin banyak SO2 yang teroksidasi. 5. Buatlah blok diagram dan jelaskan tahap-tahap pembentukan soda abu dengan proses SOLVAY. Jawab : Tahap pertama ialah brine (NaCl) memasuki ammonia absorber dimana terjadi reaksi antara ammonia dengan brine menghasilkan amonnium oksida. Selanjutnya hasil reaksi memasuki carbonation tower dimana zat direaksikan dengan karbon dioksida hasil pembakaran lime menghasilkan kristal NaHCO3. Filtrasi dilakukan untuk mengambil kristal tersebut. Ammonium klorida didaur ulang dan dipakai kembali di ammonia absorber. NaHCO3 yang didapat kemudian dipanaskan di suhu tinggi menghasilkan Na2CO3 (soda abu), uap air dan CO2 yang dialirkan masuk ke dalam carbonation tower. 6. Jelaskan fungsi penambahan lime pada proses clarifier dalam pembentukan raw sugar. Jawab : Fungsinya ialah untuk membuat suasana juice menghilangkan impuritas, menghentikan inversi, dan membuat suasana menjadi basa (pH 7.5 – 8.5). Kondisi asam pada juice akan menyebabkan sukrosa dalam jus secara bertahap terhidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa (pengaruh enzim) 7. Jelaskan pembuatan semen dengan proses basah dan proses kering. Jawab : - Proses basah Setelah dihancurkan, batuan portland dicampur dengan air hingga 35% - 50% massa. Selanjutnya slurry diuapkan di dalam kiln. Kiln menjadi sangat panjang (hingga 200 meter) dikarenakan proses perpindahan panas serta evaporasi yang lama. Prosesnya menjadi tidak efisien - Proses kering Setelah dihancurkan, batuan portland langsung dipanaskan melalui pre-heated tower. Gas panas dari kiln digunakan untuk memanaskan umpan kiln sehingga umpan kiln sudah panas sebelum masuk kiln. Panjang kiln mencapai 70 meter. Sehingga bisa dikatakan, prosesnya lebih sebentar dan efektif. 8. Jelaskan tahap-tahap pembentukan soda abu dengan proses TRONA PURIFICATION (2 proses). Jawab : - Proses monohidrat kalsinasi trona pada suhu 150oC – 300oC, terdekomposisi menjadi seskuikarbonat. Soda yang belum murni kemudian dimurnikan terlebih dahulu menjadi Na2CO3 murni. Reaksinya ialah : Batuan trona + panas 3Na2CO3 + CO2 + 5H2O - Proses seskuikarbonat Batuan trona dilarutkan menjadi saturated mother liquor. Larutan tersebut kemudian dievaporasikan, lalu didingkan hingga suhu 40oC. Hasil pendinginan ialah kristal sodium seskuikarbonat yang disentrifugasi menghasilkan kristal seskuikarbonat. Kristal tersebut dipanaskan di suhu 200oC dalam kalsiner untuk menghasilkan soda abu. 9. Jelaskan fungsi proses mingler and affination pembentukan refined sugar. Jawab : - Affination berfungsi menghilangkan film molases dari kristal gula menggunakan pencucian. Dilakukan dengan mencampur raw sugar dengan raw syrup. Kemudian dicuci menggunakan air panas bertekanan agar sisa raw syrup bisa dihilangkan. - Mingler berfungsi untuk menyaring impuritas yang tidak larut pada gula. Dilakukan dengan melelehkan gula yang sudah dicuci dalam air panas pada melter tank. Di dalamnya, densitas diatur sampai 65 derajat Brix. Hasil lelehan disaring 10. Jelaskan tahap proses ekstraksi dan refining edible oil dari biji-bijian. Jawab : - Ekstrasi penyiapan biji yang telah dikupas dan dihilangkan impuritasnya. Lalu dilakukan grinding agar ukurannya mengecil. Hasil grinding ditekan menggunakan screw, minyak keluar dari biji-bijian. Pressing cake yang masih mengandung sedikit minyak dilarutkan di dalam solvent (n-heksana). Agar sisa minyaknya bisa diambil. - Refining dibagi menjadi tahap degumming dan neutralizing. Degumming bertujuan untuk mengurangi phospatida dan kandungan logam dari crude edible oil dengan mencampur crude oil dengan asam dan air, biasanya ditambahkan asam fosfat pekat 0.05% serta air. Selanjutnya NHP yang terbentuk dari hidrolisa HP dihilangkan menggunakan penambahan 0.1% soda api pada suhu 75oC untuk memecah emulsi NHP. 11. Jelaskan reaksi yang terjadi dalam kiln pada proses pembentukan semen. Jawab : Reaksi pada kiln dibagi menjadi beberapa zona sesuai waktu dan suhu : - Zona 1 : 0-35 menit, 800oC – 1100oC Dekarbonasi. Pembentukan 3 CaO.Al2O3 di atas 900 oC. Pelelehan komponen Al2O3 dan Fe2O3. Reaksi utamanya ialah : CaCO3 CaO2 + CO - Zona 2 : 35-40 menit, 1100oC – 1300oC Reaksi eksotermis pada pembentukan fase sekunder silika. Reaksinya ialah : 2CaO2 + SiO2 2CaO•SiO2 - Zona 3 : 40-50 menit, 1300oC – 1450oC – 1300oC Sintering dan reaksi pelelehan membentuk silika tersiser dan tetracalcium aluminoferrates. Reaksinya ialah : 2CaO•SiO2 + CaO 3CaO•SiO2 3CaO•Al2O3 + CaO + Fe2O3 4CaO•Al2O3• Fe2O3 - Zona 4 : 50-60 menit, 1300oC – 1000oC Zona pendinginan dan kristalisasi 12. Jelaskan proses degumming dan refining dalam pemrosesan crude palm oil menjadi edible oil. Jawab : - Degumming Degumming bertujuan untuk mengurangi phospatida dan kandungan logam dari crude edible oil dengan mencampur crude oil dengan asam dan air. Degumming dilakukan dengan menambahkan 0.05% asam fosfat pekat dan air. Degumming juga bisa dilakukan dengan enzim phospholipase A2 (menghilangkan asam lemak pada posisi C-2 gliserol). - Refining dibagi menjadi tahap degumming dan neutralizing. Degumming bertujuan untuk mengurangi phospatida dan kandungan logam dari crude edible oil dengan mencampur crude oil dengan asam dan air, biasanya ditambahkan asam fosfat pekat 0.05% serta air. Selanjutnya NHP yang terbentuk dari hidrolisa HP dihilangkan menggunakan penambahan 0.1% soda api pada suhu 75oC untuk memecah emulsi NHP. 13. Jelaskan perbedaan pupuk superfosfat dan triple superfosfat. Jawab : - Superfosfat pupuk dibuat dengan menambahkan asam sulfat pada batuan fosfat yang sukar larut menghasilkan kalsium dihidrogen fosfat yang larut dalam tanah, kandungan fosfatnya standar - Triple superfosfat pupup dibuat dengan menambahkan asam fosfat pada batuan fosfat yang sukar larut menghasilkan kalsium dihidrogen fosfat dalam jumlah yang lebih banyak. Kandungan fosfat (P2O5) mencapai 45% - 46% 14. Jelaskan proses pembentukan HCl. Jawab : Untuk skala industri pembentukan HCl bisa dilakukan pada proses pembuatan soda abu Le Blanc. Yakni dengan mereaksikan roasting salt cake (NaCl) beserta H2SO4 menghasilkan natrium sulfida beserta HCl. Untuk skala laboratorium, HCl bisa dibuat dengan mengalirkan gas klorida ke dalam larutan asam sulfat pekat. Lebih besarnya bisa menggunakan pembakaran klor dalam hidrogen atau klorinasi senyawa organik. 15. Jelaskan proses pengambilan Sulfur dengan Clauss Process. Jawab : Ada dua tahap proses : - Thermal Step H2S dioksidasi parsial dengan udara. Dilakukan dalam tungku dengan bertemperatur tinggi (1000oC – 1400oC). Diperoleh sulfur dengan sebagian H2S yang tidak bereaksi. - Catalytic Step Sisa H2S direaksikan dengan SO2 temperatur rendah (200oC – 350 o C) dan katalis Fe2O3.
Senin, 5 Desember 2016
1. Jelaskan fungsi penambahan gipsum dalam proses pembuatan Portland Semen. Jawab : Fungsi penambahan gipsum ialah untuk mengurangi fast hardening pada semen. Fast hardening menyebabkan semen cepat mengering bahkan di suhu lingkungan, sehingga menghambat penggunaannya. 2. Jelaskan 2 proses pembentukan HCl. Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 14 3. Proses pembentukan urea menghasilkan 3 reaksi samping yang tidak diinginkan. Bagaimana metode untuk mencegah terbentuknya reaksi samping dalam pembentukan urea? Jawab : - Reaksi hidrolisis amonia Reaksi ini dapat terjadi karena pengaruh temperatur tinggi, tekanan rendah dan waktu tinggal yang lama. Sehingga hal itu harus diminimalkan. - Reaksi biuret Penyebab terjadinya reaksi ini sama dengan reaksi hidrolisis ammonia. Namun reaksi ini dapat dicegah dengan excess NH3, sebab dengan excess NH3 keseimbangan reaksi akan bergeser ke arah kiri. - Reaksi asam isosianik Reaksi ini terjadi pada seksi evaporasi yang disebabkan karena konsentrasi NH3 yang rendah, temperatur tinggi, dan tekanan rendah yang menyebabkan reaksi cenderung ke kanan dan merubah fase NH3 dan HNCO dari fase gas ke fase cair. Untuk pencegahannya yaitu dengan membentuk kembali NH3 dan HNCO menjadi urea dengan jalan menurunkan temperatur pada tekanan vakum sehingga reaksi berjalan ke arah kiri. 4. Jelaskan proses pengambilan Sulfur dengan Clauss Process Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 15 5. a. Jelaskan fungsi penambahan lime pada proses clarifier dalam pembentukan raw sugar. Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 6 b. Jelaskan fungsi proses mingler and affination dalam pembentukan refined sugar. Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 9 6. Jelaskan perbedaan pupuk superfosfat dan triplesuperfosfat. Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 13 7. Jelaskan pembentukan soda api dengan proses Lime Soda. Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 1 8. Jelaskan proses penghilangan phospolipid dalam refining edible oil. Jawab : Caranya ialah dengan proses degumming dan neutralizing. Selanjutnya lihat Soal Latihan PIK no. 9 dan 12
Rabu, 6 Januari 2016
1. Jelaskan pembuatan semen dengan proses basah dan proses kering ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 7 2. Jelaskan tahap-tahap pembentukan soda abu dengan proses TRONA PURIFICATION (2 proses) ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 8 3. Jelaskan fungsi proses mingler dan affination pembentukan refined sugar ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 11 4. Jelaskan tahap proses ekstrasi dan refining edible oil dari biji-bijan ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 10 5. Jelaskan konsep proses, deskripsi proses, dan reaksi pada pembentukan pupuk urea ! Jawab : Urea diproduksi dalam bentuk prill atau granul, mudah larut dalam air. Merupakan produk intermediate dalam pembuatan ammonium sulfamate, asam sulfamat. Reaksi utama pada pembentukan pupuk urea dibagi menjadi dua : - Pembentukan ammonium karbamat CO2 + 2NH3 ↔ NH2COONH4 (pada tekanan 14 mPa dan suhu 180oC) - Dekomposisi ammonium karbamat NH2COONH4 ↔ NH2CONH2 + H2O Dekomposisi kabarmat berlangsung endotermis dan sangat lambat. Namun kecepatannya meningkat dengan kenaikan temperatur. Optimum temperatur ialah 180oC – 210oC. Reaksi dilakukan pada tekanan 140 – 250 atm, dengan perbandingan NH3 dan CO2 sebesar 3 : 1
Selasa, 7 Januari 2014
1. a. Jelaskan konsep proses (reaksi temperatur, konsentrasi SO2) dalam tahap konversii SO2 SO3 pada pembentukan H2SO4 dengan proses kontak ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 4a b. Jelaskan alasan penggunaan reaktor multi bed katalis pada tahap konversi soal 1(a) ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 4b 2. Buatlah blok diagram dan jelaskan tahap-tahap pembentukan soda abu dengan proses SOLVAY ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 5 3. Jelaskan fungsi penambahan lime pada proses clarifier dalam pembentukan raw sugar ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 6 4. Jelaskan pengaruh pH dalam proses heat treatment pada industri pengolahan bahan pangan ! Jawab : Proses heat treatment digunakan untuk merusak mikroorganisme dan enzyme yang dapat menurunkan kualitas dan atau keamanan pangan. Pada proses ini pH mempengaruhi kecepatan pemanasan. Yakni pada pH < 4.5 waktu lebih cepat, 4.5 < pH < 7, maka proses pemanasannya lebih lama 5. Jelaskan tahap proses dan reaksi pembentukan pupuk superfosfat ! Jawab : Prosesnya dibagi menjadi tiga tahap : - Blending dan grinding batuan pospat - Pembentukan superfosfa - Granulasi menjadi pupuk superfosfat Dasar reaksi adalah reaksi batuan fosfat yang insoluble dengan asam sulfat untuk membentuk kalsium dihidrogen fosfat yang soluble, Ca(H2PO4)2. Reaksinya ialah : Ca5(PO4)3F + 5H2SO4 5CaSO4 + 3H3PO4 + HF Ca5(PO4)3F + 7H3PO4 + 5H2O 5Ca(H2PO4)2•H2O + HF 2Ca5(PO4)3F + 7H2SO4 + 3H2O 7CaSO4 + 3Ca(H2PO4)2•H2O + 2HF
Rabu, 14 Januari 2014
1. Jelaskan konsep proses (reaksi, tekanan, temperatur, rasio reaktan, reaksi samping) pada pembentukan urea ! Jawab : Lihat Rabu, 6 Januari 2016 no. 5 2. Buatlah blok diagram dan jelaskan tahap-tahap pembentukan soda abu dengan proses SOLVAY ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 5 3. Jelaskan proses penghilangan non hidratable phospolipid (NHP) pada refining minyak ! Jawab : Lihat Selasa, 5 Desember 2016 no. 8 4. Jelaskan tahap proses dan reaksi pembentukan pupuk triple superfosfat ! Jawab : Lihat Selasa, 7 Januari 2014 no. 5 Untuk reaksinya menjadi : Ca5(PO4)3F + 7H3PO4 + 5H2O 5Ca(H2PO4)2•H2O + HF CaF2•3Ca3(PO4)2 + 14H3PO4 10Ca(H2PO4)2 + 2HF 5. Jelaskan pengaruh pH juice pada pembentukan raw sugar dan proses treatmentnya ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 6 6. a. Jelaskan konsep proses (reaksi temperatur, konsentrasi SO2) dalam tahap konversii SO2 SO3 pada pembentukan H2SO4 dengan proses kontak ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 4a b. Jelaskan alasan penggunaan reaktor multi bed katalis pada tahap konversi soal 6(a) ! Jawab : Lihat Soal Latihan PIK no. 4b