Anda di halaman 1dari 5

Irvan Maulana

21030116130143
Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Visi – Misi
dan
Analisis SWOT untuk Pengembangan Karir

Semua orang harus mempunyai tujuan hidup, hidup hanya sekali dan harus
bermakna baik. Untuk memudahkan dipelukan memikirkan tentang visi, misi dan
analisa Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT)
1. Visi
Jadi visi adalah sebuah tujuan, keinginan, atau angan-angan (gambaran )
masa depan yang diinginkan untuk dibangun dan dibesarkan. Visi saya ke
depan adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai yayasan ataupun LSM “Indonesia Peduli Energi” yang
berbasis bidang penghematan energi dan peduli lingkungan
b. Bekerja di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
c. Mempunyai usaha mandiri

2. Misi
Dalam mewujudkan tiga visi saya untuk beberapa tahun ke depan, saya
mempunyai misi-misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan belajar dan kemampuan bahasa asing
b. Memperbanyak jejaring dan pertemanan
c. Berlatih softskill di organisasi intra kampus
d. Lulus tepat waktu dengan IPK lebih dari 3,3 untuk skala 4
e. Melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri ataupun di dalam negeri

Pencapaian visi memerlukan suatu perencanaan yang jelas. Perencanaan


dapat dilakukan dengan SWOT untuk menganalisis strategi yang paling tepat
untuk menuju visi. Perencanaan TOWS harus meliputi faktor, indikator, dan
penilaian yang tepat. Saya harus mengetahui faktor dalam diri saya dan di luar diri
saya yang berpengaruh dalam upaya pencapaian visi saya tersebut. Langkah
pertama yang harus saya lakukan adalah mencari indikator-indikator. Selanjutnya,
mengelompokkan mereka dalam faktor eksternal atau internal.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi suatu organisasi untuk menuju suatu visi. SWOT
terdiri dari faktor internal yang meliputi Strength (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan), serta faktor eksternal yang terdiri dari Opportunity (peluang) dan
Threat (Tantangan), pengertian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:
a. Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek ataukonsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
d. Threats (tantangan)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Tantangan ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Analisa SWOT diri sendiri untuk pengembangan karir :


A. Indikator Internal
1. Strength
- Memiliki jiwa petualang dan suka dengan tantangan
- Berani menghadapi hal-hal baru
- Senang memotivasi orang serta memberi semangat
- Memiliki sifat penghibur, periang dan murah senyum
- Senang membujuk dan mempengaruhi orang lain
- Memiliki kemauan yang kuat dan pekerja keras
- Mau mengikuti bimbingan dan belajar dari orang lain
- Mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau orang baru
- Pribadi yang bersemangat, lincah, mandiri dan percaya diri
- Mau bersabar dan mengalah
- Senang dengan keteraturan dan administrasi yang baik
- Sopan, hormat, ramah-tamah, suka dengan senda-gurau
- Pribadi yang beridealis dan senang berfikir
- Berkomitmen dan konsisten
2. Weakness
- Terlalu mendetail dan kurang yakin
- Cerewet
- Kurang berekspresi atau datar dalam menyikapi suatu hal
- Cenderug menahan diri
- Lebih sering segan
- Kurang merasa mantap atau ragu-ragu
- Merasa bimbang dalam memutuskan suatu perkara
- Sering menyela atau memotong pembicaraan orang lain
- Pelupa dan
- Keras kepala
- Sering mengkritik
B. Indikator Eksternal
1. Opportunity
- Jurusan Teknik Kimia Universitas ternama di Indonesia
- Berani menerima hal-hal yang baru
- Belum memiliki beban keluarga
- Independent dan bebas
- Siap ditempatkan dimanapun
2. Threat
- Impian yang membutuhkan dana dan usaha yang besar
- Banyaknya orang dengan kompetensi yang yang lebih baik pada bidang
yang sama
- Impian yang membutuhkan masa yang banyak dan waktu yang lama
Strategi dan Langkah Bisnis
Suatu Produk Industri Teknik Kimia

Memiliki usaha sendiri adalah impian banyak orang. Apalagi,


enterpreneurship belakangan ini cukup berkembang di Indonesia. Berbagai
pelatihan pun menjamur, menawarkan kiat-kiat usaha kecil sukses. Pengusaha
baru bermunculan, sebagian mampu bertahan dan tidak jarang yang berguguran.
Berikut ini adalah strategi dan langkah bisnis untuk memulai usaha yang
menghasilkan produk di bidang teknik kimia :
1. Menyusun Rencana Usaha
Perencanaan usaha meliputi bagaimana konsep detail usaha yang akan
dilakukan, struktur permodalan, aspek-aspek teknis, dan manajemen
pengelolaan usaha. Membuat rencana tersebut dalam buku khusus dan
menyusun langkah-langkahnya dengan sistematis. Membuat target yang
realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula muluk-muluk. Perencanaan yang
baik akan menjadi panduan untuk mengelola suatu usaha.
2. Mengukur Peluang dari Usaha Baru
Mengukur peluang dari usaha baru yang akan dibuat. Semua usaha baru
dimulai karena ada kebutuhan. Setelah mengidentifikasi adanya kebutuhan,
barulah ada pasar yang potensial.
3. Lakukan Uji Coba
Lakukan uji coba terhadap produk yang akan dikembangkan. Uji coba
berfungsi untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-teknis yang kadang
tidak terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin menajamkan
rencana usaha yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan untuk
menghimpun kritik dan saran, mengetahui kekurangan produk untuk dapat
perbaiki, dan mengetahui kelebihannya untuk bisa dimaksimalkan.
4. Ciptakan Keunikan untuk Menarik Perhatian
Image yang baik tentu saja berpengaruh terhadap respon konsumen.
Seringkali citra baik suatu produk baru didapat setelah proses bertahun-tahun.
Oleh karena itu, di awal usaha, setiap produk harus mampu mencuri perhatian
konsumen dan menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian. Namun,
keunikan tersebut tetap harus bercitra positif. Keunikan itu bisa diaplikasikan
dalam bentuk merk, cara pengemasan, cara penyajian, servis purna layanan,
dan sebagainya.
7. Tidak Menunda-nunda dan Tidak Terburu-buru
Penyakit yang sering dialami masyarakat kita adalah menunda-nunda
tindakan saat kesempatan terbuka. Tentu saja, ini tidak baik sebab kesempatan
tidak datang dua kali. Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan dan memutus
rantai penundaan adalah langkah yang harus dilakukan untuk meraih sukses.
Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat yang tepat,
direncanakan dengan baik dan maksimal.
8. Menyiapkan Diri untuk Berkompetisi
Kompetisi adalah sesuatu yang mutlak dihadapi dalam proses usaha.
Oleh sebab itu, harus siap dengan kompetisi tersebut. Mulai dari rancangan
produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan
banting, serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal baru yang lebih
baik. Jika memungkinkan, mengubah lawan menjadi kawan. Mengubah
persaingan menjadi mitra, minimal membangun iklim persaingan yang sehat.
9. Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan Konsultan
Istilah “Pembeli adalah raja”, maka harus dilayani sebaik-baiknya. Akan
lebih baik jika bisa jadikan mitra. Meminta masukan berharga, cara semacam
ini berfungsi membangun keterikatan dan “merasa memiliki” produk tersebut.
10. Mempertimbangkan Lokasi dan Tata Letak dengan baik
Untuk usaha kecil dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah
lokasinya. Tata letak pabrik dan toko yang baik akan mempermudah
kemampuan produksi.
12. Mengemas Promosi dengan Baik dan Elegan
Promosi yang dikemas baik akan menaikkan citra produk. Bicara
masalah promosi, sama sekali tidak bicara masalah kuantitas, tetapi kualitas.
Promosi yang baik adalah tepat sasaran. Jangan sampai, promosi justru
membuat konsumen terganggu. Promosi bisa dilakukan dengan membuat
pamflet kecil yang disebarkan ke masyarakat, kartu nama yang disisipi
informasi produk, keikutsertaan dalam event yang melibatkan massa sesuai
pangsa pasar yang dibidik. Sesuaikan bahasa, desain, dan cara penyampaiannya
dengan target tersebut.
13. Internet Marketing
Saat ini, internet telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar
masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi keuntungan untuk bisa memasarkan
produk melalui internet dengan membuat blog, web, dan banner iklan.
Keikutsertaan dalam jejaring sosial juga sangat membantu penyebaran
informasi. Bahkan, citra suatu produk bisa dibangun dengan cara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai