Anda di halaman 1dari 19

INDIRECT COAL

LIQUEFACTION
1. DENTRI IRTAS
2. RENNY CITRA RAMADHANI
3. YULIA NADHIRAH
Dosen Pembimbing : 4. MUHAMMAD HANIF FATIN
5. MIRDIANSYAH
Dr. Ir. Aida Syarif, M.T.
6. RIKA MUSIANA
7. SLAMET WIDODO
8. YONGKI ALEXANDER VOLTA
LIQUEFACTION

Adalah pencairan bahan mengalami kondisi kehilangan


kekuatan dan kekakuan sebagai respon terhadap kekuatan.
Atau dimana bahan yang biasanya padat berprilaku seperti
cair.
LIKUIFAKSI BATUBARA

adalah suatu teknologi proses yang mengubah


batubara menjadi bahan bakar cair sintetis.
Batubara yang berupa padatan diubah menjadi
bentuk cair dengan cara mereaksikannya dengan
hidrogen pada temperatur dan tekanan tinggi.
TUJUAN LIQUIFAKSI

Untuk mengkonversi atau meng-upgrading batubara yang


mempunyai nilai kalor yang rendah yang tidak laku di pasaran
menjadi salah satu bentuk bahan bakar atau energi alternatif
yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
PROSES LIKUIFAKSI BATUBARA SECARA UMUM
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :

Indirect Liquefaction Direct Liquefaction


Process Process

Prinsipnya secara sederhana yaitu mengubah batubara ke dalam


bentuk gas terlebih dahulu untuk kemudian membentuk Syngas
(campuran gas CO dan H2). Syngas kemudian dikondensasikan oleh
katalis (proses Fischer-Tropsch) untuk menghasilkan produk ultra
bersih yang memiliki kualitas tinggi.
1. Gasify coal in oxygen (partial oxidation) to produce
syngas.
CO + H2O H2 + CO2
2. Fischer-Tropsch liquids
n CO + 2n H2  n H2O + Cn H2 n (olefins)
n CO + (2n + 1) H2  n H2O + Cn H2 n +2 (paraffins)

CO + H2O  CO2 + H2 (water gas shift)


CO + 2 H2  C H3 OH (methanol synthesis)
INDIRECT LIQUEFACTION PROSES

Two basic process configurations for liquid fuel production by indirect coal
liquefaction: upper, ‘‘once-through’’ synthesis with exportable
electricity co-product; lower, ‘‘recycle’’ synthesis with no net exportable electricity
production
FISCHER TROPSCH / COAL TO LIQUIDS
Syngas Production – Bagian ini terdiri dari coal handling, drying dan grinding yang
kemudian diikuti dengan gasifikasi. Unit pemisahan udara menyediakan oksigen
untuk gasifier.

Syngas cleanup terdiri dari proses hydrolysis, cooling, sour-water stripping, acid gas
removal, dan sulfur recovery. Gas dibersihkan dari komponen sulfur dan
komponen lain yang tidak diinginkan sampai pada level yang terendah untuk
melindunginya dari downstream catalysts. Panas yang dipindahkan pada gas-
cooling step direcover sebagai steam, dan digunakan secara internal untuk
mensuppli kebutuhan power plant.
Proses sour-water stripping akan menghilangkan ammonia yang dihasilkan dari
nitrogen yang ada pada batubara. Sulfur dalam batubara akan dikonversikan
menjadi hydrogen sulfide (H2S) dan carbonyl sulfide (COS).
Proses hidrolisis digunakan untuk mengkonversikan COS dalam syngas menjadi
H2S, yang direcover pada acid-gas removal step dan dikonversikan menjadi
elemental sulfur pada sebuah Claus sulfur plant. Sulfur yang diproduksi biasanya
dijual sebagai low-value byproduct.
Synthesis Gas Conversion – Bagian ini terdiri dari water-gas shift, a sulfur guard
bed, synthesis-gas conversion reactors, CO2 removal, dehydration dan
compression, hydrocarbon dan hydrogen recovery, autothermal reforming, dan
syngas recycle. A sulfur guard bed dibutuhkan untuk melindungi katalis konversi
gas sintesis yang dengan mudah diracuni oleh trace sulfur pada cleaned
syngas. Clean synthesis gas dipindahkan untuk mendapatkan hydrogen/carbon
monoxide ratio yang diinginkan, dan kemudian secara katalitik dikonversikan
menjadi bahan bakar gas.
MANFAAT LIKUIFAKSI BATUBARA

a. Mengurangi ketergantungan pada impor minyak serta


meningkatkan keamanan energi
b. Batubara cair dapat digunakan untuk transportasi,
memasak, pembangkit listrik stasioner, dan di industri
kimia
c. Batubara yang diturunkan adalah bahan bakar bebas
sulfur, rendah partikulat, dan rendah oksida nitrogen
d. Bahan bakar cair dari batubara merupakan bahan bakar
olahan yang ultra bersih, dapat mengurangi risiko
kesehatan dari polusi udara dalam ruangan.
EFEK PENGGUNAAN BATU BARA CAIR

a. Meningkatkan dampak negatif dari penambangan


batubara
Penyebaran skala besar pabrik batubara cair dapat menyebabkan
peningkatan yang signifikan dari penambangan batubara.
Penambangan batubara akan memberikan dampak negatif yang
berbahaya. Penambangan ini dapat menyebabkan limbah yang
beracun dan bersifat asam serta akan mengontaminasi air tanah.
Selain dapat meningkatkan efek berbahaya terhadap lingkungan,
peningkatan produksi batubara juga dapat menimbulkan dampak
negatif pada orang-orang yang tinggal dan bekerja di sekitar
daerah penambangan.
b. Menimbulkan efek global warming sebesar hampir dua
kali lipat per gallon bahan bakar
Produksi batubara cair membutuhkan batubara dan energi dalam
jumlah yang besar. Proses ini juga dinilai tidak efisien. Faktanya, 1
ton batubara hanya dapat dikonversi menjadi 2-3 barel bensin.
Proses konversi yang tidak efisien, sifat batubara yang kotor, dan
kebutuhan energi dalam jumlah yang besar tersebut menyebabkan
batubara cair menghasilkan hampir dua kali lipat emisi penyebab
global warming dibandingkan dengan bensin biasa. Walaupun
karbon yang terlepas selama produksi ditangkap dan disimpan,
batubara cair akan tetap melepaskan 4 hingga 8 persen polusi
global warming lebih banyak dibandingkan dengan bensin biasa.
DAFTAR PUSTAKA

• http://fatchurnewames.blogspot.com/2013/11/gasi
fikasi-dan-likuifaksi-batubara.html
• http://silentdiamlovetekim.blogspot.com/2012/02/p
roses-liquefaction.html
• http://rinririns.blogspot.com/2013/02/coal-to-
liquid.html

Anda mungkin juga menyukai