Anda di halaman 1dari 13

IPAS X DKV-1

Proses Pengolahan
minyak bumi & batu bara

di buat oleh :
1.Amala 3. Intan
2.Greyandra 4.Nafisa Diza
MINYAK BUMI
Proses Pengolahan Minyak Bumi
minyak bumi berasal dari ladang minyak. Hasil pengeboran
sumur minyak berupa minyak mentah.

minyak bumi harus di olah terlebih dahulu sebelum kita


gunakan.
minyak mentah dikirim melalui pipa ke unit pengolahan
minyak.
BERIKUT 6 PROSES
PENGOLAHAN MINYAK BUMI

1. DISTILASI 2.CRACKING
Proses pengolahan minyak bumi yang
Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah selanjutnya adalah tahap cracking.
proses destilasi. Destilasi merupakan proses pemisahan Cracking merupakan proses
fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana pengolahan minyak bumi yang
pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan memiliki tujuan untuk menguraikan
titik didih. molekul-molekul besar senyawa
hidrokarbon menjadi molekul
Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, hidrokarbon yang memiliki ukuran
bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Akan lebih kecil. Proses cracking ini sering
tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap biasa disebut juga dengan proses
pakai karena belum melewati tahapan selanjutnya. refinery.
3.REFORMING
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses
reforming. Reforming merupakan proses mengubah struktur pada
molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang
mutunya akan lebih baik.

Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode


katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini
bertujuan untuk mengubah struktur pada molekul fraksi maka proses
ini dapat disebut juga dengan proses isomerasi.
4.Polimerasi dan
Akilasi
5.Treating
Setelah adanya perbaikan/perubahan
struktur molekul fraksi dilanjutkan
dengan proses alkilasi yaitu proses
Tr ea tin g me rup ak an pro se s pe mu rn ian
penambahan jumlah atom pada suatu
fra ksi mi ny ak bu mi me lal ui tah ap
fraksi sehingga molekul fraksi
eli mi na si ba ha n- ba ha n pe ng ot or ya ng
tersebut menjadi lebih panjang dan
te rlib at da lam pro se s pe ng ola ha n.
bercabang. Pada proses alkilasi ini
biasanya menggunakan bahan
Int i da ri pro se s ini ad ala h me ng eli mi na si
tambahan katalis asam yang kuat
ba ha n- ba ha n ya ng tid ak me mb eri ka n
seperti H2SO4, HCL, atau AlCl3 (asam
mu tu da lam pro se s pe ng ola ha n mi ny ak
Lewis).
me nt ah ini se hin gg a ha sil ak hir ny a na nt i
mu tu ny a ak an be rta mb ah .
6.BLENDING
Proses pengolahan minyak bumi pada
tahapan terakhir adalah proses blending.
Blending merupakan proses yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas produk siap
pakai dengan cara menambahkan bahan-
bahan aktif ke dalam fraksi minyak bumi.
PROSES PENGOLAHAN BATU BARA
Pengolahan dan pemanfaatan energi batubara
adalah proses dari awal hingga akhir dalam
memanfaatkan sumber daya batubara sebagai
sumber energi.

Proses pengolahan batubara meliputi penambangan,


pengolahan, dan transportasi, sedangkan
pemanfaatan batubara meliputi pembakaran untuk
menghasilkan listrik atau bahan bakar untuk industri.
Selain itu, setelah digunakan, batubara dapat diolah ulang
untuk menghasilkan produk yang lebih bermanfaat.

Namun, pengolahan dan pemanfaatan energi batubara juga


dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,
seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara, sehingga
perlu dilakukan upaya pengendalian emisi dan peningkatan
efisiensi.

Pengolahan dan pemanfaatan energi batubara melibatkan


beberapa tahapan, diantaranya:
2.PENGOLAHAN
1. PENAMBANGAN Setelah batubara ditambang, batubara kemudian diolah
untuk menghilangkan kotoran yang tidak berguna.
Penambangan batubara dilakukan dari tambang
terbuka atau tambang bawah tanah. Tahapan pengolahan meliputi crushing, screening, dan
Tambang terbuka adalah tambang yang dilakukan washing. Tahapan crushing dilakukan untuk memecah
dengan membuka lahan atas permukaan tanah. batubara menjadi ukuran yang lebih kecil, sedangkan
screening dilakukan untuk memisahkan batubara dari
Sedangkan tambang bawah tanah dilakukan dengan kotoran.
membuat terowongan di bawah tanah untuk
mengekstraksi batubara. Tahapan washing dilakukan untuk membersihkan
Penambangan batubara ini dilakukan dengan batubara dari bahan-bahan yang tidak berguna seperti
menggunakan alat berat seperti dragline, shovel, debu, tanah, dan batuan.
atau excavator.
3.TRANSFORTASI
setelah diproses, batubara kemudian diangkut ke
pembangkit listrik atau pabrik yang membutuhkan
energi batubara. Biasanya, batubara diangkut
melalui kereta api atau kapal laut.

Pengangkutan batubara harus dilakukan dengan


hati-hati karena batubara mudah terbakar dan dapat
menimbulkan bahaya.
4.PEMBAKARAN
Di pembangkit listrik, batubara dibakar untuk menghasilkan uap yang
digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

Proses pembakaran ini menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon
dioksida dan gas beracun seperti sulfur dioksida, sehingga perlu dilakukan
upaya pengendalian emisi.

Beberapa teknologi pengendalian emisi yang digunakan antara lain adalah


teknologi scrubber, selective catalytic reduction (SCR), dan selective non-
catalytic reduction (SNCR).
6.PENGOLAHAN ULANG
5.PEMANFAATAN Setelah digunakan, batubara dapat diolah ulang untuk
menghasilkan produk yang lebih bermanfaat, seperti gas
alam sintetis, bahan bakar cair, atau bahan kimia.
Selain digunakan untuk menghasilkan listrik,
Pengolahan ulang batubara ini dilakukan dengan
batubara juga dapat digunakan sebagai bahan bakar menggunakan teknologi seperti gasifikasi dan
untuk industri seperti pembuatan baja, semen, dan liquefaction.
pupuk.
Meskipun energi batubara dapat menjadi sumber energi
Batubara juga digunakan sebagai bahan baku untuk yang murah dan relatif mudah diperoleh, namun juga
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama
menghasilkan produk seperti gas alam sintetis,
terkait dengan emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
bahan bakar cair, atau bahan kimia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian emisi dan
peningkatan efisiensi dalam pengolahan dan
pemanfaatan energi batubara untuk mengurangi
dampak negatifnya
Beberapa teknologi pengendalian emisi yang digunakan
seperti yang telah disebutkan, serta teknologi efisiensi
seperti peningkatan efisiensi pembakaran batubara dan
penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti
pembangkit listrik tenaga uap berteknologi tinggi yang
menggunakan sistem pembakaran batubara bersih atau
batubara gasifikasi.

Anda mungkin juga menyukai