Kelompok 1
Alif Luthfi 2007134755
Andika Dwi Nata 2007110725
Muhammad Al Habib 1907155613
M. Vikhri Assegaft 2007113931
Rara Salfa Arsenda 2007125755
Reforming
CH4 (g) + H2O (g) → CO2 (g) + 3H2 (g) ΔHr = 206 kJ/gmol ....................... (1.1)
Shift
CO (g) + H2O (g) → CO2 (g) + H2 (g) ΔHr = -41 kJ/gmol ........................... (1.2)
Overall
CH4 (g) + 2H2O (g) → CO2 (g) + 4 H2 (g) ΔHr = 165 kJ/g mol ................... (1.3)
Reaksi ini bersifat katalitik dan berlangsung pada tekanan dan suhu yang
tinggi. Hidrokarbon yang bisa digunakan sebagai feed terdiri dari light
hydrocarbons dan liquid hydrocarbons. Untuk light hydrocarbons meliputi C2-C4,
seperti yang terkandung pada gas alam. Bahan baku gas alam paling banyak
digunakan pada proses pembuatan hidrogen karena tidak banyak menghasilkan
emisi berupa CO2 dan konversi yang dihasilkan cukup tinggi. Dan untuk liquid
hydrocarbons mencakup bensin, naptha, diesel, atau jet fuel. Pada hidrokarbon jenis
ini terdiri dari rantai karbon yang panjang dan mengandung olefin, aromatik, zat
aditif serta sulfur sehingga butuh proses pemurnian awal yang cukup kompleks
(Austin, 1984).
Serta kekurangan yang lain pada proses ini yaitu katalis yang dibutuhkan seperti
logam ruthenium dan rodium yang sangat mahal harganya.
1.4 Gasifikasi
Proses gasifikasi adalah proses perubahan (konversi) biomassa dari fasa
solid menjadi fasa gas (gas sintesa). Pada dasaranya, biomassa dikonversikan
menjadi campuran CO, CO2, H2O, H2, dan hidrokarbon-hidrokarbon ringan.
Gasifikasi ini dapat dilakukan dengan dua metode fluidisasi. Pertama dengan
menggunakan fluidisasi tekanan rendah pemanasan tidak langsung yang
dikembangkan oleh Institute of Gas Technology (IGT) dan yang kedua dengan
menggunakan fluidisasin tekanan rendah pemanassan tidak langsung yang
dikembangkan oleh Battle Columbus Laboratory Technology (BCL). Tekanan
operasi untuk gasifier dari IGT adalah 24,5 atm dan temperatur operasinya 920°C.
Di dalam gasifier dari IGT ini, terjadi dua proses, yaitu pertama pembakaran
sebagian char dan biomassa yang mensuplai panas untuk reaksi gasifikasi, kedua
gasifikasi biomassa itu sendiri. Kondisi operasi dari gasifikasi dengan metode
fluidisasi tekanan rendah adalah pada temperatur 870°C dengan tekanan 23 psia.
Gasifier dari BCL ini terdiri dari dua kolom terpisah. satu kolom untuk gasifikasi
biomassa, satu kolom lagi untuk pembakaran char. Abu,char, dan pasir terbawa
keluar bersama gas sintesa dari kolom gasifikasi. Ketiganya dipisahkan dengan
cyclone dan dialirkan ke kolom pembakaran char untuk memanasi oasir. Panas
untuk reaksi gasifikasi ditransfer antara dua kolom dengan mensirkulasi pasir yang
telah panas kembali ke kolom gasifikasi. Didalam gasfikasi itu sendiri terdiri dari 4
tahapan besar yaitu:
1. Tahap pengeringan, tujuannya untuk meningkatkan suhu feedstock
ditingkatkan menjadi sekitar 100°C. Tahap pengeringan ini bertujuan untuk
mempersiapkan feedstock agar suhu spesifikasi dari pirolisis dan untuk
mengurangi kandungan moisture dari feedstock itu sendiri.
2. Tahap pirolisis. Biomassa akan mengalami perengkahan pada proses ini
dengan temperatur mencapai 250°C, proses ini berlangsung sampai
temperatur 500°C. Hasil proses ini adalah arang, uap air, uap tar, dan gas-
gas. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mempermudah reaksi pembentukan
gas hidrogen di gasifier.
3. Tahap reduksi. Pada temperatur di atas 600°C arang bereaksi dengan uap
air dan karbon dioksida. Untuk menghasilkan hidrogen dan karbon
monoksida sebagai komponen utama gas hasil. Pada tahap ini adalah tahap
yang terjadi di gasifier atau proses gasifikasi. Proses ini bergantung dengan
pemilihan jenis dari gasifier itu sendiri dimana setiap gasifier itu sendiri
memiliki kelebihan dan kekurangan dari gasifier itu sendiri.
4. Tahap oksidasi. Sebagai kecil biomassa atau hasil pirolisis dibakar dengan
udara untuk menghasilkan panas yang diperlukan oleh ketiga tahap tersebut
di atas. Proses oksidasi (pembakaran) ini dapat mencapai temperatur
1200°C yang berguna untuk perekahan tar lebih lanjut.
Proses lengkap dari gasifikasi terdiri dari:
1. Feeding
Biomassa yang dijadikan feedstock harus dilakukan preparasi terlebih
dahulu dimana dilakukan drying untuk mengurangi kandungan moisture
dan meningkatkan suhu dari feedstock itu sendiri agar sesuai dengan
spesifikasi feed untuk gasifier
2. Gasifkasi
Gasifikasi adalah proses pembentukan syngas dengan menggunakan prinsip
pereaksian hidrokarbon yang sudah terekah terlebih dahulu di proses
feeding untuk nantinya direaksikan dengan steam dan oksigen dan menjadi
syn-gas. Proses gasifikasi ini sendiri sangat bergantung pada pemilihan dari
jenis gasifier itu sendiri dengan kelebihan dan kekekurangannnya masing-
masing.
3. Ash removal
Kuantitas dari ash yang akan dibuang relatif kecil sekitar 1-2% dari berat
feed stock itu sendiri.
4. Heat Recovery
Produk gas dari gasifier itu sendiri pasti memiliki panas yang sangat tinggi
sekitar 800-1100 C dan perlu dilakuakn pendinginan 500-600 C, spesifikasi
dari entire heat recovery dan gas cleaning train.
5. Gas Cleaning
Sesi ini terdiri dari berbagai macam proses, yaitu:
• Tar Cracking dan tar removal: proses ini bertujuan untuk
mengurangi potensi dari tar dalam problem deposition dan
meminimalkan proses washing water requierments.
• Heat recovery: panas akan dapat di recovery dari hot raw gas at
several stages. Some further heat akan direcovery setelah hot gas
filter.
• Hot gas clean up: kebanyakan mengatakan bahwa efektifitas dan
performa dari hot gas filter tidak bisa di terapkan pada dasar
biomass. Karena itulah hot gas clean up ini diperlukan untuk
meningkatkan efektifitas dan konsekuensi dari kegagalan dari
require careful evaluation.
• Water treatment: adalah pembersihan dari gas dengan menggunakan
media air dan air tersebut akan membersihkan char dan olivien
dalam bentuk padatan agar terpisah dari gas hasil dari gasifier.
6. Pakcaging
Proses ini merupakan proses pengemasan dari gas hidrogen untuk
dapat disalurkan kepada konsumen hidrogen. Hidrogen yang dihasilkan
dapat langsung disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan media
pipeline ataupun dengan menggunakan truk kriogenik. Apabila
menggunakan truk kriogenik, maka diperlukan proses kompresi dari
kriogenik itu sendiri.
2 PRODUKSI HIDROGEN DARI PROSES CCS (COMBINED
CYCLE PLANT)
Christiansen, L.J, Nielsen R., 2011, Konsep dalam Pembuatan Syngas, London:
Imperial College Pers.
Austin, G.T. 1984. Shreve’s Chemical Process Industries, 5th ed. New York: Mc
Graw Hill Book Co., Inc.