Anda di halaman 1dari 2

Ditangkap Polisi, 19 Anggota Geng 69 Semarang Menangis di Depan Orangtua

SEMARANG, KOMPAS.com — Para remaja dan pemuda berusia 16-21 tahun anggota
Geng 69 Semarang menangis di hadapan orangtua dan keluarga masing-masing di halaman
Polsek Tembalang, Semarang, Kamis (7/2/2019)

Geng yang meresahkan masyarakat itu sengaja dipertemukan dengan orangtua agar
menyesali perbuatannya.

Dengan tangan terborgol, beberapa orang di antara mereka mencucurkan air mata sambil
mencium kaki orangtuanya.

Anggota Geng 69 ini diminta berjanji tidak mengulangi perbuatan mereka. Mereka
mengucapkan janji itu di depan anggota kepolisian dan keluarga.

Dengan air mata yang masih mengalir dan didampingi orangtua, mereka diminta
menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Para anggota Geng 69 itu diringkus petugas Unit Resmob Polsek Tembalang di lokasi
berbeda-beda.

Dua dari 19 anggota Geng 69 Semarang ini ditembak sehingga kaki kanannya tertembus
peluru.

Ulah kelompok remaja ini meresahkan masyarakat Kota Semarang.

Terakhir, mereka mengeroyok seorang korban di Jalan Sambiroto Raya, Minggu (3/2/2019)
pukul 02.30 WIB.

Saat ini, korban dirawat di rumah sakit karena menderita luka bacokan di kepala, lengan, dan
pinggang.

Budi Rahmadi menyebutkan, pada hari yang sama kelompok ini juga beraksi di Kelurahan
Tandang dan Sendangmulyo.

Selang 1 kali 24 jam dari kejadian itu, petugas pun meringkus mereka.

Setelah diperiksa, tujuh dari 19 orang yang diringkus itu akan ditahan.

Mereka terbukti melakukan tindak pidana. Sisanya menjalani pembinaan.

Ketujuh tersangka tersebut masing-masing berinisial YRK (21), DF (18), GAP (19), FAP
(17), RNR (18), MRE (17), dan AIP (16).

Mereka ditangkap di tempat yang berbeda-beda.

Ketujuh orang itu dikenai Pasal 170 KUHP karena secara terang-terangan dan bersama-sama
menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.

Ancaman hukuman yang diberikan lima tahun enam bulan kurungan.


Dalam penangkapan ini, polisi menyita 6 sepeda motor dan 7 bilah senjata tajam berjenis
clurit dan pedang.

KPK Tahan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan atas Kasus Dugaan Penerimaan
Hadiah

TRIBUNNEWS.COM - KPK tahan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan atas kasus dugaan
penerimaan hadiah.

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) resmi menahan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan
usai menjalani pemeriksaan pada Jumat (2/11/2018).

Ia tampak keluar memakai rompi tahanan KPK sekitar pukul 18.20 WIB.

Taufik ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait
pengurusan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Kebumen pada APBN
Perubahan Tahun 2016.

Dalam kasus ini, Taufik diduga menerima hadiah atau janji terkait perolehan anggaran DAK
fisik pada perubahan APBN Tahun Anggaran 2016.

Setelah M Yahya Fuad dilantik sebagai Bupati Kebumen, ia diduga melakukan pendekatan
pada sejumlah pihak termasuk Taufik.

Dalam pengesahan APBN Perubahan Tahun 2016, Kabupaten Kebumen mendapat alokasi
DAK tambahan sebesar Rp 93,37 miliar.

Taufik diduga menerima fee sekitar Rp 3,65 miliar dari pengurusan DAK tersebut.

Anda mungkin juga menyukai