Anda di halaman 1dari 16

Rivew Jurnal

Pertambangan
Nama kelompok:
1. Fany Restu Indriani
2. Ibnu Haris Munandar
3. Yernaldi Kevin Miguel P
4. Muhammad Irham
5. Aldrian Andilolo
6. Handika Wahyu Pratama
Pendahuluan
• Latar Belakang
Geostatistik merupakan metode statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang
diukur pada titik tertentu dengan variabel yang sama diukur pada titik denga jarak tertentu dari titik pertama
(data sapasial ) dan digunakan untuk menduga atau mengambil hipotesa parameter di tempat yang tidak
diketahui datanya .(Schabenberger,2017).
Pada awalnya geostatistik digunkaan di Industri mineral yang seiring perkembangan waktu ,Seorang insiyur
dari Afrika Selatan bernama Prof Kringe mendekatkan masalah ini dari titik pandang seorang insinyur dari
Ecoles des Mines ,Fontainebleau,Prancis ,memberikan perhatian pada penerapan teori probabilistk dan
statistic untuk memformulasikan pendekatan kringe dalam perhitungan cadangan bijih yang dikenal dengan
metode kringing.
Perkembangan geostatiktik itulah yang melatarbelakangi penggunanya dalam berbagai kegiatan di dalam
Industri pertambangan terutama dalam kegaitan penambanganya mulai dari eksplorasi,menentukan besaran
cadangan hingga ke pemilihan metode penambangan.
• Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
1. Untuk pemetaan dan estimasi
Variogram dapat digunakan untuk menginterpolasi antara titik data.
2. Untuk mengkarakterisasi suatu ketidak tentuan dalam estimasi ( volume cadangan
bahangalian ,perhitungan kadar cadangan dll.)
Variogram dapat digunakan untuk mengestimasi cadangan total dengan cara mengautensi
estimasi eror dalam perhitungan.
Manfaat :
3. Digunakan dalam estimasi perhitugan cadangan
4. Digunakan dalam optimalisasi model penambangan
5. Digunakan utuk analisa data seismic,data loging,autokorelasi dan cross corelasi
6. Digunakan utuk analisa jenis lithologi.
Proses Analisis Geostatistik
• Eksplorasi data
Pemahaman yang menyeluruh dan dalam pada data yang ada sangat diperlukan untuk dapat
menganalisis.Eksplorasi dari pendistribusian data,melihat batasan-batasan secara global dan local
,melihat pola-pola global ,memeriksa korelasi spasial dan memahami kovariasi dari berbagai
data.
• Pembuatan model
Metode determinstik tidak memiliki penilaian untuk kesalahan prediksi ,tidak ada asumsi untuk
data sedangkan metode kringing memiliki penilaian untuk kesalahan prediksi dan
mengasumsikan data dari proses stokastik.Peta yang dihasilkan dapat berupa peta prediksi (peta
interpolasi
• Melakukan Diagnostik
Sebelum menghasilkan hasil akhir pemodelan geologi khususnya pemodelan
reservoir,model yang baik akan memiliki satu kualitas yang sederhana yaitu :
harus menyediakan prediksi yang baik.
• Membandingkan Model
Beberapa model yang dihasilkan dari beberapa perlakuan harus dibandingkan
untuk melihat mana yang lebih baik .Penggunaan cross validation statistic
sangan membantu untuk perbandingan ini
CONTOH PENERAPAN GEOSTATISTIK
PADA JURNAL PENELITIAN
Estimasi Sumber Daya Bauksit Menggunakan
Metode Geostatistik di Kabupaten Mempawah
• Judul : Estimasi Sumber Daya Bauksit Menggunakan Metode
Geostatistik di Kabupaten Mempawah
• Volume : 2
• Terbitan Desember 2022
• Peneliti : Faza Nugraha,Yunus Ashari,Wahyu Budhi Khorimawan.
• Penerbit: Teknik Pertambangan ,Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung.
• Latar Belakang
Sumber daya merupakan suatu konsentrasi atau keterbentukan dari material yang memiliki
nnilai ekonomis pada kerak bumi dengan bentuk,kulaitas dan kuantitas tertentu yang
memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstrak secara
ekonomis.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi Sumber Daya alam yang berlimbah
diantaranya yaitu bauksit yang merupakan hasil pelapukan batuan yang kaya akan
alumina.Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan cadangan supaya dapat mengestimasi
ketersediaan bahan galian bauksit mulai dari bentuk,jumlah ,volume dan lain sebagainya.
• Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geostatistik
teknik kringing.Karena teknik ini diharapkan mampu membantu
menaksirkan kadar bijih bauksit yang tidak tersampel dan teknik ini bersifat
BLUE(Best Linear Unbiased Estimator) yaitu data yang dianggap sebgai
metode estimasi yang paling baik dalam hal ketetapan penaksiranya .Metode
ini memanfaatkan aspek spasial untuk menaksir nilai pada suatu titik atau
blok tertentuberdasarkan nilai-nilai pada tiitk yang telah teramati.
• Hasil Penelitian
Daerah penelitian blok A memiliki luas 15,4 ha serta total pengambilan sampel
sebanyak 104 titik tes pit ,penamaan kode MPW (Mempawah) ,kedalaman maksimal
test pit pada lokasi penelitian sebesar 10,9 meter dengan interval jarak 50 meter.
Data tersebut dilakukan pengecekan terhadap seluruh jenis data (survei
collar,assay,geology),kemudiaqn akan diproses menggunakan software serpac
6.2.Perhitungan pada penelitian ini menggunkaan cut of grade (COG) 35 % kadar
Al2O3 dengan densitas kadar Al 2O3 sebesar 1,8 ton/m3.
Analisis Variasi Penaksiran Sumber Daya Batu Bara
Menggunakan Metode Inverse Distance Weight dan
Ordinary Kringing
• Judul : Analisis Variasi Penaksiran Sumber Daya Batu Bara
Menggunakan Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary
Kringing
• Volume : 6
• Terbitan: 2 Mei 2022
• Peneliti : Y.A Yulanda ,M. E Hakim . R Arafat. Ericon
• Penerbit: Teknik Pertambangan ,Fakultas Teknik, Universitas Jambi
• Latar Belakang
• Potensi batubara Indonesia cukup berlimpah dan termasuk ke dalam 10
besar di dunia .Bahkan bersama tiongkok dan Australia.Indonesia menjadi
yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik.Berdasarkan data Badan Geologi
Kementrian ESDM ,sumber daya Batu bara Indonesia mencapai 143,73
miliarton.Potensi ini sebanding dengan jumlah perusahaan yang bergerak
di Industri pertambangan.Kegiatan diawali engan eksplorasi yang di
dalamnya dilakukan penaksiran sumber daya .
• Metode Penelitian
Metode penaksiran sumber adya batu bara sangat beragam,baik yang
sederhana hingga yang rumit.Ada beberapa metode yang digunakan dalam
penaksiran tersebut,seperti inverse Distance Weight(IDW). Metode ini
merpakan metode yang menggunakan blok sederhana dengan
mempertimbangkan titik terdekat atau disekitarnya.Selain IDW juga
digunakan metode Kringing
• Hasil
• Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa dengan menggunkaan
metode penaksiran IDW didapatkan hasil cadangan sebesar 49.101.422
ton.Metode Ordionary Kringing menunjukan hasil pneksiran sumber daya
sebesar 47.521.600 ton. Nilai variasi dari setiap gird blok antara
perhitungan dengan menggunakan metode IDW dan ordionary rata rata
adalah 3 %.
Kesimpulan
Pada penerapanya Geostatistik sat ini banyak digunakan terutama dalam
perhitungan sumber daya .Metode yang sering digunakan antara lain metode
kringing.Metode kringing digunkaan karena metode ini dianggap cukup
akurat dalam mempresentasikan perhitunagna sumber daya dan cadangan
yang ada di wilayah tersebut.
Penerapan geostatistik dalam pertambangan dapat meningkatkan
optimalisasi dalam usaha pertambangan yang menjadikan usaha
pertambangan tidak underestimate atau berada di bawah estimasi.
• Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai