Anda di halaman 1dari 7

Accelerat ing t he world's research.

ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL


LATERIT DENGAN
MENGGUNAKAN METODE
NEAREST NEIGHBOUR POINT
ayub pratama aris

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISIS DATA EKSPLORASI BIJIH NIKEL LAT ERIT UNT UK EST IMASICADANGAN DAN PERANC…
UVRI FT

ANALISIS DATA EKSPLORASI BIJIH NIKEL LAT ERIT UNT UK EST IMASI CADANGAN DAN PERANCANGAN …
Indra Shakt i

Tugas Geost at
diet bukrani
ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
NEAREST NEIGHBOUR POINT

Idham Chalid1, Djamaluddin2, Nur Asmiani1

1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia


2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin

SARI

Pemodelan endapan nikel laterit harus sangat teliti untuk menghasilkan sebuah interpretasi geologi
rinci yang dimana untuk menentukan langkah awal kebijakan dalam pengolahan/kegiatan
penambangan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah tonase dan
kelayakan sebagai sumberdaya tertunjuk. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data
lapangan yang merupakan hasil dari pengeboran dengan jarak antar lubang bor sebesar 50m yang
berupa data assay dan data log bor yang digunakan dalam pembuatan blok model dan estimasi
sumberdaya dengan menggunakan metode penaksiran Nearest Neighbour Point. Estimasi
sumberdaya nikel laterit dengan metode Nearest Neighbour Point (NNP) didapatkan grade 1,5-2,0%
sebesar 330.268 Ton, grade 2,0-2,5% sebesar 106.463 Ton dan grade 2,5-3,0% sebesar 11.730 Ton. Dari
grade tersebut didapatkan total tonase sebesar 448.461 Ton dengan kadar rata-rata 1,83% serta
sumberdaya ini layak dikatakan sebagai sumberdaya tertunjuk karena memiliki tingkat keyakinan
geologi yang wajar berdasarkan data hasil pengambilan dan pengujian conto dengan jarak antar
lubang bor yang cukup rapat.

Kata kunci: Nikel, Sumberdaya, Tonase, Database, Nearest Neighbour Point

ABSTRACT

Modelling of lateritic nickel deposit must be very careful to generate an interpretation of detailed
geology which determine the first step of the policy in processing mining activities. The purpose of this
research was to determine the amount of tonnage and feasibility as an appointed resource. This
research was conducted to collect the field data which are the result of drilling with the space between
the drill holes of 50m in the form of the assay data and the drill log data used in the manufacture of
the block models and the resource estimation by using the method of valuation Nearest Neighbour
Point. The estimation of lateritic nickel resource with the Nearest Neighbour Point (NNP) method was
obtained the grade of 1.5-2.0% at 330,268 tonnes, the grade of 2.0-2.5% at 106,463 tonnes and the
grade of 2.5-3.0% at 11,730 ton. Those grades were obtained the total tonnage of 448,461 tonnes with
an average grade of 1.83%, then this resource is worth to say as an appointed resource because it has
a reasonable degree of geological confidence based on the data collection and the testing of samples
with the space between the drill holes pretty tight.

Keywords: Nickel, Resources, Tonnage, Database, Nearest Neighbours Point

1
PENDAHULUAN perusahaan dalam melakukan produksi.
Tahapan dalam penelitian ini meliputi:
Pemodelan endapan nikel laterit harus
1. Studi literatur,
sangat teliti untuk menghasilkan sebuah
2. Kegiatan lapangan dan pengumpulan data,
interpretasi geologi rinci yang dimana untuk
3. Pengolahan data dan analisis data,
menentukan langkah awal kebijakan dalam
4. Hasil penelitian.
pengolahan/kegiatan penambangan. Pemodelan
dan estimasi sumberdaya berperan penting
Studi literatur dilakukan sebelum dan
dalam menentukan jumlah, kualitas, dan
selama penelitian.Pada tahap ini dilakukan
kemudahan dalam eksplorasi secara komersil
pengumpulan sumber-sumber informasi yang
dari suatu endapan. Maka dari itu, diperlukan
berhubungan dengan estimasi sumberdaya.
metode estimasi yang sesuai dengan kondisi
geologi, genesa, dan mineralisasi daerah Dalam tahapan ini data yang diperoleh
penelitian. Berdasarkan kondisi geologi tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui
maka metode yang biasa digunakan untuk penyebaran baik lateral maupun vertikal. Untuk
menghitung/ mengestimasi sumberdaya bijih maksud tersebut, maka dilakukan hal-hal
nikel salah satunya yaitu metode blok model sebagai berikut: melakukan import data base ke
dengan penaksiran Nearest Neighbour Point program Surpac 6.5.1, analisis statistik data
(NNP). Metode ini memperhitungkan nilai di kadar Ni pemodelan dan estimasi cadangan
suatu blok didasari oleh nilai titik yang paling model blok serta perbandingan metode Nearest
dekat dengan blok tersebut. Kerangka model neighbour point. Data yang digunakan untuk
blok, dikenal jenis penaksiran dengan jarak titik pengolahan data adalah data komposit per log
terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil bor. Kemudian data tersebut diolah dengan
penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto menggunakan alat bantu program Surpac 6.5.1
yang terdekat., dimana spasi antar lubang bor dengan alat bantu ini akan didapatkan model
pada daerah penelitian yang tidak jauh dan endapan dengan metode Nearest Neighbour
sebaran nikel yang heterogen atau sebaran yang Point.
tidak seragam sehingga memungkinkan untuk
digunakannya metode penaksiran pada daerah Database yang terdiri dari data survei, data
ini. kadar (assay), data lithology, dan data collar,
terlebih dahulu diubah kebentuk format comma
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu separated value (csv), kemudian dimasukkan ke
mengetahui tonase dari sebaran sumberdaya dalam program Surpac 6.5.1. Hal ini bertujuan
nikel laterit serta mengetahui kelayakan untuk mempermudah proses pengolahan
sumberdaya sebagai sumberdaya tertunjuk maupun analisis data dengan program tersebut.
untuk ditindak lanjuti.
Pemodelan dan Estimasi sumberdaya nikel
laterit menggunakan metode nearest neighbour
METODOLOGI PENELITIAN
point. Pembuatan model blok dilakukan melalui
fitur block model pada program Surpac 6.5.1,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dimana terlebih dahulu ditentukan ukuran
yaitu metode Nearest neighbour point untuk geometri model blok yang akan dibuat.
memperkirakan jumlah sumberdaya nikel Selanjutnya dilakukan estimasi kadar Ni
laterit. dengan metode Nearest neighbour point. Hasil
estimasi sumberdaya akan dimuat dalam data
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam berupa portable document format (pdf).
penelitian ini, bersifat pembuktian dengan
memadukan beberapa data yang meliputi kajian Berdasarkan Kode Cadangan Mineral
pustaka, data lapangan, data pengeboran, dan Indonesia (2011), pengelompokkan sumberdaya
data hasil analisis kadar. Keseluruhannya dikaji berdasarkan tingkat keyakinan geologinya
dan dianalisis secara komprehensif untuk terbagi atas 3 yaitu:
menentukan jumlah sumberdaya berdasarkan
data kadar Ni serta sebagai penentu bagi 1. Sumberdaya Tereka, memiliki tingkat
kepercayaan yang rendah karena hal ini

2
direka dan diasumsikan dari adanya bukti penelitian ini untuk blok X sebanyak 32 titik
geologi, tetapi tidak diverifikasi dengan jarak antar titik bor sebesar 50m.
kemenerusan geologi atau kadarnya.
Informasi diperoleh melalui teknik yang DATABASE DAN SEBARAN LUBANG BOR
memadai seperti singkapan, paritan uji,
sumuran uji dan lubang bor dengan jarak Pembuatan database merupakan suatu hal
spasi antar lubang bor yang jauh yaitu >50m. yang sangat penting dalam kegiatan estimasi
2. Sumberdaya Tertunjuk, memiliki tingkat sumberdaya suatu bahan galian, karena dapat
kepercayaan yang wajar karena didasarkan digunakan sebagai input data untuk mengetahui
pada hasil eksplorasi dan informasi potensi bahan galian tersebut. Informasi data
pengambilan dan pengujian conto yang untuk penelitian diperoleh dari kegiatan
dilakukan seperti singkapan, paritan uji, pemboran eksplorasi yang dilakukan oleh PT.
sumuran uji, terowongan uji dan lubang uji Total Prima Indonesia dengan kedalaman
bor yang spasi/jarak antar lubang bor yang bervariasi, sedangkan analisa kadar dari conto
lumayan rapat yaitu 25-50m. yang diperoleh dari pemboran dilakukan tiap
3. Sumberdaya terukur, memiliki tingkat satu meter kedalaman conto tersebut. Database
keyakinan geologi yang tinggi karena ini diperlukan untuk melakukan import data ke
didasarkan dari hasil eksplorasi rinci dan dalam program Surpac 6.5.1, yaitu perangkat
informasi pengambilan dan pengujian conto lunak yang digunakan untuk melakukan
seperti singkapan, paritan uji, sumur uji, pengolahan data secara statistik dan estimasi
terowongan dan lubang uji bor dengan jarak sumberdaya dengan metode Nearest Neighbour
anatar lubang bor yang rapat yaitu <25m. Point (NNP). Adapun data yang digunakan
dalam penelitian ini dibagi menjadi empat
bagian, yaitu:
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Data survey yang berisi data posisi/koordinat
KONDISI DAERAH PENELITIAN lubang bor berupa northing, easting dan
elevation.
Fisiografi daerah penelitian ini dikontrol oleh b. Data assay yang berisi informasi mengenai
bentuk topografinya yang merupakan daerah kadar pada tiap-tiap interval kedalaman
perbukitan bergelombang hingga pegunungan tertentu sesuai dengan analisa kadar yang
dengan sungai-sungai yang mengalir kearah dilakukan.
timur dan bermuara ke laut Sulawesi. c. Data geology yang berisi informasi lithology
Penyebaran satuan ultrabasa pada lokasi setiap lapisan pada tiap titik bor.
penelitian ini terdapat di bagian selatan yang d. Data collar berisi informasi mengenai total
memanjang dari batas KP (Kuasa depth, dip, azimuth.
Pertambangan) bagian barat sampai pada batas
Database yang akan diolah dengan program
KP(Kuasa Pertambangan) bagian timur.
Surpac 6.5.1 dibuat dengan aplikasi Microsoft
Orientasi luas penyebarannya mencapai ±250ha
Office Excel yang berformat comma separated
(23%) dan sisanya merupakan luas penyebaran
value (csv). Hal ini dimaksudkan untuk
satuan Batugamping, Quarter Aluvial, dan
mempermudah proses pengolahan data karena
Aluvial Pantai. Pada daerah penelitian,
proses import data pada program Surpac 6.5.1
khususnya untuk Blok X memiliki luas area
umumnya dalam bentuk comma separated
sebesar ±25,83 Ha.
value.
DATA TITIK BOR Import data adalah proses pemasukan
database (data collar, data geology, data survey,
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka data assay) ke dalam program Surpac 6.5.1.
penentuan akan tindaklanjutnya sumberdaya Hasil dari import data yaitu file keluaran berupa
bijih nikel akan ditimbang berdasarkan pada tampilan sebaran lubang bor secara tiga
hasil eksplorasi yang telah dilakukan pada dimensi. Apabila terjadi kesalahan saat
usaha penambangan yang dikelola oleh PT. TPI. pemasukan data, maka data dapat diperbaiki
Dari kegiatan pengeboran yang dilakukan pada berdasarkan database yang telah diverifikasi

3
kemudian dilakukan import data kembali. Pada dari geological database dengan tujuan dapat
daerah penelitian pemboran dilakukan dengan mengetahui hasil, nilai atau model yang akan
grid yang lumayan rapat, dengan jarak antar dibuat nantinya untuk menaksir besar
lubang bor sekitar 50m. sumberdaya dari kadar yang telah ditentukan
sesuai dengan Cut Of Grade (COG) dari
Dasar klasifikasi zona limonit berdasarkan perusahaan sebagai acuan dalam estimasi
unsur kimia yaitu: rata-rata Fe (>25%) dan rata- sumberdaya berdasarkan penyebaran titik bor.
rata Ni (<1,5%). Pada daerah penelitian kadar Fe Agar mendapatkan hasil yang akurat maka
pada zona limonit bervariasi dari 25%-50%. dimensi minimum dari model blok dibuat dengan
Sedangkan dari hasil deskripsi lapangan zona ukuran yaitu 5x5x1. Model blok dibuat dengan
limonit dicirikan oleh kenampakan fisik berupa membagi cebakan bijih menjadi unit-unit yang
warna coklat kemerah-merahan sampai coklat lebih kecil atau blok-blok, yang harus memiliki
tua, ukuran butir lempung-lanau, dijumpai ukuran (panjang, lebar dan tinggi) tertentu.
mineral seperti magnetit, limonit dan gothit. Tiap-tiap blok memiliki atribut seperti densitas,
litologi dan kadar.
Dasar klasifikasi zona saprolit berdasarkan
unsur kimia yaitu: rata-rata Fe (<25%) dan rata-
rata Ni (>1,5%). Dari hasil deskripsi lapangan
pada titik bor (logging) zona saprolit dicirikan
oleh kenampakan fisik berupa warna coklat
kekuning-kuningan sampai kuning kecoklat-
coklatan, ukuran butir pasir halus-kerakal,
mulai dijumpai adanya fraksi material yang
lebih kasar yang merupakan hasil pelapukan
yang belum sempurna seperti bongkah batuan
dasar, biasanya dijumpai mineral seperti
serpentin, talk, olivin, garnierit, dan mineral-
mineral hydrous silica.

Secara kimiawi zona bedrock merupakan Gambar 1. Blok Model Nikel Laterit.
zona yang memiliki komposisi kimiawi yang
Estimasi sumberdaya dalam penelitian ini
masih sama dengan batuan dasar yang masih
dilakukan dengan metode nearest neighbour
fresh. Batuan dasar dari endapan nikel laterit
point (NNP), dengan bantuan program Surpac
pada daerah penelitian adalah di dominasi oleh
6.5.1. Interpolasi untuk data kadar Ni pada cell
Dunit. Batuan tersebut umumnya mengalami
yang belum diketahui kadarnya dilakukan
serpentinisasi dengan intensitas lemah sampai
berdasarkan data kadar Ni hasil assay pada tiap
tinggi. Unsur yang umum dijumpai dalam
meter kedalaman lubang bor.
konsentrasi yang tinggi adalah Mg, sedangkan
unsur Ni dan Fe semakin menurun Metode ini memperhitungkan nilai di suatu
konsentrasinya. Mineral yang umum dijumpai blok didasari oleh nilai titik yang paling dekat
adalah mineral primer penyusun batuan dengan blok tersebut. Kerangka model blok,
tersebut yaitu olivin, piroksin dan serpentin. dikenal jenis penaksiran dengan jarak titik
Secara megaskopis zona bedrock dicirikan oleh terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil
batuan yang masih segar dengan tingkat penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto
pelapukan maupun serpentinisasi yang rendah, yang terdekat.
kompak, dan masif, masih memperlihatkan
struktur, tekstur, dan komposisi asli dari batuan Hal ini dilakukan selain sebagai alat bantu
tersebut. juga dapat memudahkan dalam perhitungan
tanpa harus melakukan perhitungan secara
PEMBUATAN MODEL DAN ESTIMASI manual. Kelebihan dalam menggunakan
SUMBERDAYA software ini adalah dapat menghitung volume
sumberdaya berdasarkan COG yang telah
Model blok merupakan bentuk atau media ditentukan, sehingga memberikan kemudahan
untuk menampilkan data-data yang dihasilkan nantinya dalam melakukan proses produksi.

4
Adapun Cut of Grade (COG) yang digunakan (random) dengan jarak antar titik sepanjang
yaitu kadar Ni ≥1,5% dengan densitas 1,7 kg/m3. 50m. Ukuran diameter lubang testpit yang
Grade tertinggi pada penelitian ini yaitu 2,83% dibuat yaitu 2x2x7 meter dengan metode
dan grade terendah yaitu 0,04%. pengambilan sampel pada sumur uji dengan
metode channel sampling dengan spasi
Tabel 1. Tonase Sumberdaya Nikel Laterit 1m/sampel. Hasil dari data pengambilan conto
Ni Ore Volume Tonase Ni Ore dengan metode testpit ini yaitu sebagai acuan
(%) (m3) (Ton) (%) atau data dukungan dalam penentuan titik bor
1,5-2,0 194.275 330.268 1,70 selanjutnya.
2,0-2,5 62.625 106.463 2,14
2,5-3,0 6.900 11.730 2,73
Total 263.800 448.461 1,83 KESIMPULAN

KELAYAKAN SEBAGAI SUMBERDAYA Berdasarkan penelitian yang telah


TERTUNJUK dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
Untuk sumberdaya nikel laterit ini bisa 1. Estimasi sumberdaya nikel laterit dengan
dikatakan sebagai sumberdaya tertunjuk karena metode Nearest Neighbour Point (NNP)
sudah memiliki tingkat pengetahuan dan didapatkan total tonase sebesar 448.461 Ton
keyakinan geologi yang wajar. Hal ini bisa dengan rata-rata kadar/grade 1,83%.
dilihat dari hasil pengeboran yang telah diolah Dimana untuk grade 1,5-2,0% sebesar
dimana didapatkan tonase sebesar 448.461 Ton 330.268 Ton, grade 2,0-2,5% sebesar 106.463
dengan densitas atau berat jenisnya yaitu 1,7 Ton dan grade 2,5-3,0% sebesar 11.730 Ton.
kg/m3 dan sebaran Ni pada zona saprolit rata- 2. Pada area penelitian, untuk sebaran pada
rata >1,5%. Dari karakteristik fisiknya berupa zona limonit rata-rata Fe (>25%) dan rata-
warna coklat kekuning-kuningan sampai rata Ni (<1,5%), sedangkan pada zona
kecoklat-coklatan, dengan ukuran butir halus- saprolit berdasarkan unsur kimia yaitu rata-
kerakal tetapi dijumpai juga fraksi material rata Fe (<25%) dan rata-rata Ni (>1,5%) dan
yang lebih kasar yang merupakan hasil pada zona bedrock, untuk lapisan ini masih
pelapukan yang belum sempurna seperti dengan batuan yang masih fresh tapi pada
bongkah batuan dasar/bedrock. umumnya didapatkan unsur kimia Mg dan
untuk unsur Ni masih ada tapi dengan
Untuk kadar (kualitas) Nikel dari
konsentrasi yang rendah.
sumberdaya ini yaitu 1.77%. Dari tonase,
densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar 3. Untuk sumberdaya ini bisa dikatakan layak
(kualitas) yang telah diketahui dan sesuai dijadikan sebagai sumberdaya tertunjuk
dengan keperluan perusahaan maka karena memiliki tingkat keyakinan geologi
sumberdaya ini tingkat kepercayaan yang sudah yang wajar karena dilihat dari informasi
mengenai pengambilan dan pengujian conto
wajar. Ini didasarkan dari hasil eksplorasi
yang diperoleh dengan teknik yang tepat
terpercaya serta informasi mengenai
pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dari lokasi seperti lubang uji bor yang
dengan teknik yang tepat dari lokasi seperti berjumlah 32 titik dengan jarak spasi 50m.
lubang uji bor. Untuk jarak/spasi tiap lubang bor Selain dari data hasil pemboran, data
dukungan lain dari metode pengambilan
uji yang semakin dekat juga menandakan bahwa
conto dengan metode testpit/sumur uji yang
eksplorasi sudah semakin mendekati dengan
eksplorasi rinci dan sudah melalui beberapa berjumlah 19 titik. Semua hasil yang
tahap sebelum masuk ke tahap eksplorasi rinci didapatkan menandakan keprospekan
seperti tahap survei tinjau, dan tahap prospeksi. keberadaan nikel laterit dari titik conto yang
diambil.
Selain melakukan pengeboran, dilakukan
juga metode pengambilan conto yaitu metode UCAPAN TERIMA KASIH
testpit/sumur uji. Jumlah titik testpit yang
dibuat dalam area blok X berjumlah 19 titik Saya mengucapkan terima kasih kepada
dengan kedalaman yang bervariasi dari 5-7
segenap Pimpinan dan Karyawan PT. Total
meter yang dimana letak titik yang acak

5
Prima Indonesia, yang telah memberikan Syaripudin, A., Heriawan, M.N., dan Widodo,
kesempatan, bantuan fasilitas, dan bimbingan L.E. 2010. Pemodelan Sumberdaya
sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan Bitumen Alam Dengan Metode Transition
Probability Geostatistics JTM Vol. XVII No
dengan baik.
1.

DAFTAR PUSTAKA Tim Analisa Mineral Internasional. 1985. Study


On Nickel. Bandung. Departemen
Pertambangan dan energi.
Amandemen 1 - SNI 13-4726-1998. Klasifikasi
Sumberdaya Mineral dan Cadangan. Badan Waheed, A. 2002. Nickel Laterites - A Short
Standarisasi Nasional. Course On The Chemistry, Mineralogy And
Formation of Nickel Laterites. Indonesia.
Agus, HW., Muhammad, NH., Sudarto, N., dan PT. Inco.
Syafrizal, L. 2005. Metode Perhitungan
Cadangan TE-3231. Bandung. Departemen
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Mineral dan Kebumian Institut Teknologi
Bandung.

Australian Code for Reporting of Exploration


Results, Minerals Resources and Ore
Reserves, Joint Ore Reserves Committee.
2012. The JORC Code EditionAlwiyn E.A
1991 Mineral Deposit Evaluation. New York.
Department Of Geological University of
Wales Cardiff.

Golightly, J.P. 1979. Nickeliferous Laterites A


General Description. International Laterite
Symposium.

Hartman, H.L. 1992. SME Mining Engineering


Handbook 2nd edition volume 1 Society For
Mining, Metallurgy And Exploration.
Colorado. Inc. Littleton.

Hasanuddin, D., Karim, A., Djajulie, A. 1992.


Pemantauan Teknologi Penambangan
Bijih. Bandung. Dir. P.U. PPTM.

Latif, A. 2008. Studi Perbandingan Metode


Nearest Neighbourhood Point (NNP),
Inverse Distance Weighted (IDW) dan
Kriging pada Perhitungan Cadangan Nikel
Laterit.

Notosiswoyo, S. 2000. Teknik Eksplorasi.


Bandung. Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Ilmu Kebumian Dan Teknologi
Mineral ITB.

Perhapi dan IAGI. 2011. Kode Cadangan


Mineral Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai