Anda di halaman 1dari 16

Revisi Laporan Studi Kelayakan PT.

Anugrah Harisma Barakah

BAB IV
ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

4.1 Estimasi Sumber Daya

Sebanyak 720 data bor dengan total kedalaman 5,433 m dan 5,428 sampel
yang dianalisa, dan digunakan untuk pemodelan geologi dan estimasi sumber daya
dan cadangan. Unsur-unsur (Assay) yang diambil dari database yaitu Ni, Fe, Co,
SiO2, CaO, MgO, Al2O3 dan Cr2O3 yang dinyatakan dalam satuan %. Data topografi
diperoleh dari survey topografi permukaan menggunakan total station pada area
konsesi. Data diterima pada bulan September 2021 dan akan dipakai selanjutnya
dan dinyatakan sebagai data final untuk proses pemodelan dan estimasi pada
laporan ini

4.1.1 Metode
Estimasi kadar dilakukan dengan menggunakan Ordinary Krigging (OK),
dengan proses multi pass estimasi untuk meminimalkan block yang tidak terestimasi.
Estimasi kadar diinterpolasi tersendiri sesuai domain sediment, limonit dan saprolit.
Hasil dari proses pemodelan divalidasi dengan beberapa metode yaitu diantaranya
validasi visual, validasi statistic dan validasi swath plot.
Validasi visual dilakukan dengan perkiraan interpolasi dimuat ke dalam
beberapa bagian bersama dengan data lubang dan domain geologi. Menggunakan
skema warna kontras baik nilai dan lapisan diuji. Setiap perbedaan utama antara
informasi asli dan Blok perkiraan dianalisis untuk kemungkinan kesalahan
pemrosesan. Validasi statistik dilakukan untuk menemukan perbedaan utama antara
statistik dari komposit sampel, dan model Ordinary Kriging.
Swath plot dibuat untuk membandingkan dua kumpulan data. Data yang
umum digunakan adalah data kadar sampel asli yang sudah dikomposit dan data
kadar Blok model. Pengeplotan dilakukan untuk bijih dengan kadar rata-rata di atas
interval pada arah tertentu (misalnya bagian utara-selatan dengan interval jarak

IV-1
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

konstan 100 m). Nilai densitas basah yang digunakan pada saat estimasi yaitu 1,6
untuk layer limonit dan layer saprolit sedangkan nilai kadar air (Moisture Content)
yaitu 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit).

4.1.2 Domain/Zona Mineralisasi

Zona mineralisasi dalam setiap lubang bor ditentukan dengan menggunakan


batasan kadar Fe dan MgO. Mineralisasi dimodelkan dalam bentuk layer yang
diinterpretasikan dari setiap lubang bor dan menghasilkan 2 (dua) zona mineralisasi,
yaitu: zona limonit dan zona saprolit dan mineralisasi dibatasi oleh domain geologi.
Titik pengeboran selanjutnya dibandingkan dengan data permukaan 3-dimensi
(DTM) kemudian ditambahkan dengan hasil analisis laboratorium. Domain geologi
didefinisikan dari hasil pelapukan profil laterit yang terdiri dari (dari atas ke bawah):
Zona Limonit (LIM), Zona Saprolit (SAP) dan Zona Batuan Dasar (BRK).
Komposit sampel menggunakan komposit downhole 1meter untuk setiap
domain. Unfold String berasal dari permukaan lapisan atas dan bawah. Kemudian
digunakan sebagai sebagai panduan dalam proses Unfolding. Untuk lapisan Limonit,
karena perbedaan ketebalan kemungkinan besar karena erosi, transformasi
terpotong digunakan. Untuk lapisan Saprolite, digunakan transformasi proporsional.
Unfolding diikuti oleh variografi untuk elemen utama. Model Blok dibuat untuk setiap
domain dengan mengisi dua domain wireframe (atas dan bawah) untuk memberikan
setiap Blok domain geologi. Model Blok dibuat menggunakan ukuran Blok 12.5m (X)
x 12.5m (Y) x 1m (Z) karena area prospek sebagian besar memiliki jarak bor 50
meter. Fungsi Kriging diinterpolasi pada setiap titik diskretisasi menggunakan volume
pencarian yang sama dengan interpolasi data terdekat, berdasarkan hasil variogram
setiap unsur. Dalam proses estimasi, jumlah minimum sample yang digunakan
adalah 3 dan maksimum 15 untuk setiap block yang diestimasi. Penggunaan oktan
juga diaplikasikan untuk mereduksi pengaruh sample yang terkumpul (declustered).
Model Blok yang dihasilkan digunakan untuk mendapatkan estimasi kadar dan
tonase pada perhitungan Sumber Daya mineral.

4.1.3 Parameter Estimasi

Sumber Daya mineral telah dibatasi oleh batas area estimasi di sekitar
pinggiran lubang bor pada jarak kira-kira setengah (1/2) hingga satu (1) kali jarak

IV-2
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

bor yang berdekatan. Sumber daya mineral juga telah dibatasi oleh batas IUP.
Klasifikasi sumber daya mineral didasarkan pada tingkat keyakinan geologi
berdasarkan kuantitas dan kualitas data yang meliputi kondisi geologi dan
kompleksitas geologi, kelengkapan data, serta kerapatan data yang tersedia.
Estimasi Sumber Daya mineral di wilayah IUP PT Anugrah Harisma Barakah
diklasifikasikan sebagai Sumber Daya Terukur, Sumber Daya Tertunjuk dan Sumber
Daya Tereka berdasarkan spasi lubang bor, kualitas data, jarak sampel, kontinuitas
kadar dan kriging efisiensi pada saat estimasi Ordinary Kriging.

Tabel 4.1 Parameter Geostatistik yang diterapkan untuk Klasifikasi Sumber Daya

4.1.4 Pemodelan
Model Blok dibuat untuk setiap domain dengan mengisi dua domain wireframe
(atas dan bawah) untuk memberikan setiap Blok domain geologi. Model Blok dibuat
menggunakan ukuran Blok 12.5m (X) x 12.5m (Y) x 1m (Z) karena area prospek
sebagian besar memiliki jarak bor 50 meter. Fungsi Kriging diinterpolasi pada setiap
titik diskretisasi menggunakan volume pencarian yang sama dengan interpolasi data
terdekat, berdasarkan hasil variogram setiap unsur. Dalam proses estimasi, jumlah
minimum sample yang digunakan adalah 3 dan maksimum 15 untuk setiap block
yang diestimasi.
Penggunaan oktan juga diaplikasikan untuk mereduksi pengaruh sample yang
terkumpul (declustered). Model Blok yang dihasilkan digunakan untuk mendapatkan
estimasi kadar dan tonase pada perhitungan Sumber Daya mineral.

4.1.5 Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya


Estimasi Sumber Daya mineral di wilayah IUP PT Anugrah Harisma Barakah
diklasifikasikan sebagai Sumber Daya Terukur, Sumber Daya Tertunjuk dan Sumber
Daya Tereka berdasarkan spasi lubang bor, kualitas data, jarak sampel, kontinuitas
kadar dan kriging efisiensi pada saat estimasi Ordinary Kriging.

IV-3
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Pernyataan Sumber Daya mineral dalam Tabel di bawah ini disajikan secara
basah dan kering tanpa mempertimbangan kemampuan tambang, dilusi, screen
recovery dan faktor teknik lain kecuali faktor tonase.
Berikut ini hasil Estimasi Sumber Daya Mineral PT Anugrah Harisma Barakah
berdasarkan data cut-off September 2021.

Tabel 4.2 Estimasi Sumber Daya Mineral PT Anugrah Harisma Barakah Tahun 2022

IV-4
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

IV-5
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Catatan:
• Semua angka Estimasi Sumber Daya Mineral yang dilaporkan pada tabel di atas berdasarkan
data cut-off September 2021.
• Estimasi Sumber Daya mineral tergantung pada interpretasi informasi yang terbatas pada
lokasi, bentuk dan kelangsungan terjadinya dan hasil sampel yang tersedia.
• Jumlah yang terdapat pada tabel di atas telah dibulatkan untuk mengatasi ketidakpastian
relative pada saat estimasi. Pembulatan dapat menyebabkan ketidak sesuaian pada saat
proses komputasi.
• Metode Ordinary Kriging (OK) digunakan mengestimasi nilai unsur-unsur yang dinyatakan
dalam satuan %.
• Semua estimasi dilaporkan dalam kondisi kering dan basah. Wet Density 1,6 t/m3 (Limonit)
dan 1,6 t/m3 (Saprolit).
• Kadar air 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit)
• Estimasi Sumber Daya Mineral menggunakan Cut-off Grade (COG) Ni 1,2%
• Luas Area Estimasi Sumber Daya Mineral sebesar 317 Hektar.

IV-6
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Gambar 4.1 Peta Sebaran Sumberdaya PT AHB

4.1.6 Pernyataan Competent Person

Yanri Budi Karseno ST, CPI IAGI merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik
Geologi, telah mengikuti beberapa kursus berhubungan dengan Estimasi Sumber
Daya Mineral serta memiliki pengalaman yang luas dalam bidang eksplorasi Nikel.
Karirnya selama lebih dari 10 tahun dan memiliki pengalaman khususnya eksplorasi
dan estimasi Sumber Daya mineral untuk komoditas nikel laterit.
Laporan ini didasarkan pada studi data dan literatur yang disediakan oleh PT
Anugrah Harisma Barakah. Informasi di dalam laporan ini yang berhubungan dengan
data eksplorasi dan Sumber Daya (termasuk data pengeboran, kualitas database,
interpretasi geologi, dan densitas pemodelan) berdasarkan pada informasi yang
dikumpulkan CPI.
Saya memiliki pengalaman yang cukup relevan dengan tipe mineralisasi, tipe
endapan, dan kegiatan eksplorasi yang dilakukan. Saya telah memberikan
persetujuan saya untuk dimasukan dalam laporan ini baik dalam bentuk informasi
dan konteks yang muncul. Dari tanggal sertifikat ini, dari pengetahuan terbaik saya

IV-7
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

dan keyakinan saya, Laporan Teknis ini berisi informasi ilmiah dan teknis yang
diperlukan untuk pembuatan Laporan Teknis yang tidak menyesatkan.

4.2 Estimasi Cadangan

Perhitungan cadangan bijih nikel dilakukan dengan cara membuat pit


optimisasi, pit design, penjadwalan tambang, serta mengevaluasi aspek
keekonomian berdasarkan block model sebaran bijih nikel

4.2.1 Metode

Prosedur geostatistik digunakan untuk menghitung ketepatan relative dari


Cadangan Mineral, dalam hal ini menggunakan Estimasi Ordinary Kriging (OK) yang
telah dilakukan validasi model secara Inspeksi validasi visual, validasi statistic dan
validasi swath plot. Plot petak menunjukan korelasi yang sangat erat antara nilai
komposit rata-rata dan nilai Blok rata-rata yang menegaskan kualitas estimasi yang
tinggi.
Tren yang ditunjukan dalam kadar lubang bor sesuai dengan kadar model
Blok. Pemeriksaan visual dari Swath Plot dari nilai rata-rata komposit dengan
estimasi nilai Blok secara bagian demi bagian menunjukan hasil yang cukup baik
Desain Pit dibuat berdasarkan penyebaran tubuh bijih nikel dengan
mempertimbangkan rancangan bukaan tambang khususnya geometri dinding
bukaan tambang yang didasarkan pada studi kemantapan lereng yang memiliki
kemiripan karakteristik ketebalan lapisan limonit dan saprolit dengan area konsesi PT
Anugrah Harisma Barakah.
Perencanaan Tambang telah dilakukan dengan memperhatikan Faktor
Pengubah, CPI menggunakan metode algoritma Lerchs-Grossmann dalam Optimasi
Pit dengan Cut-off grade Ni 1,35% yang digunakan untuk pelaporan berdasarkan
pada spesifikasi produk yang Ekonomis dengan Target kadar Ni 1,67% untuk Direct
Shipping Ore (DSO).

4.2.2 Domain/Zona Mineralisasi


Dalam proses estimasi cadangan nikel tidak ada pendefinisian domain dan
zona mineralisasi endapan. Domain mengikuti definisi yang telah dibuat dalam
estimasi sumberdaya.

IV-8
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

4.2.3 Parameter Estimasi


Cadangan bijih adalah bagian dari sumber daya mineral terukur dan atau
tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini termasuk tambahan
material dilusi ataupun ”material hilang”, yang kemungkinan terjadi ketika material
tersebut ditambang.
Pada klasifikasi ini pengkajian dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan
termasuk pertimbangan dan modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor-faktor
penambangan, ekonomi dan pemasaran. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini
menunjukkan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal, cadangan
bijih dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi cadangan bijih terkira
dan cadangan bijih terbukti.
• Cadangan Bijih Terkira - merupakan bagian Sumber Daya mineral tertunjuk yang
ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan
bagian dari Sumber Daya mineral terukur. Cadangan bijih terkira memiliki tingkat
keyakinan yang lebih rendah dibanding dengan cadangan bijih terbukti, tetapi
sudah memiliki kualitas yang cukup sebagai dasar membuat keputusan untuk
pengembangan suatu cebakan.
• Cadangan Bijih Terbukti - merupakan bagian dari Sumber Daya mineral terukur
yang ekonomis untuk ditambang. Cadangan bijih terbukti mewakili tingkat
keyakinan tertinggi dari estimasi cadangan, jenis mineralisasi atau faktor faktor
lainnya dapat menyebabkan cadangan bijih terbukti tidak dapat ditetapkan untuk
beberapa cebakan tertentu.
Sumber Daya dengan klasifikasi tersebut kemudian dikonversi menjadi
Cadangan dengan faktor-faktor pengubah yang berlaku. Beberapa Faktor Pengubah
yang mempengaruhi besaran Cadangan diantaranya:
• Faktor Penambangan terdiri dari Parameter Penambangan, Cut-off Grade,
Metode Penambangan, Mining Recovery, Dilusi Faktor, Density dan Moisture
Content
• Faktor Ekonomi terkait dengan umur tambang selama 3 tahun terdiri dari biaya
kapital, pendapatan, biaya operasional, arus kas dan sensitivitas.
• Faktor Pemasaran bijih nikel dengan kadar Ni 1,67 % dan MC 30%, semua
produk direncanakan akan dipasarkan di dalam negeri.

IV-9
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

• Faktor Hukum sebagai batasan estimasi Cadangan Mineral, hanya area didalam
IUP dan didalam Area Penggunaan Lain.
• Faktor Lingkungan terkait Izin Lingkungan (AMDAL) berdasarkan Keputusan
Gubernur Sulawesi Tenggara No : 402 tahun 2010 tanggal 13 Juli 2010 tentang
Kelayakan Lingkungan Kegiatan Penambangan Nikel di Kecamatan Talaga Raya,
Kabupaten Buton Tengah dan Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara oleh PT. Anugrah Harisma Barakah
Sistem penambangan yang digunakan untuk operasi penambangan proyek PT
Anugrah Harisma Barakah adalah metode Open Cast. Metode dipilih disesuaikan
dengan kondisi topografi area proyek yaitu daerah perbukitan bergelombang dengan
memperhitungkan beberapa aspek teknis tambang seperti geometri jenjang,
geometri haul road, geometri disposal, geometri stockpile, dan geometri sediment
pond.
Desain Pit dibuat berdasarkan penyebaran tubuh bijih nikel dengan
mempertimbangkan rancangan bukaan tambang khususnya geometri dinding bukaan
tambang yang didasarkan pada studi kemantapan lereng yang memiliki kemiripan
karakteristik ketebalan lapisan limonit dan saprolit dengan area konsesi PT Anugrah
Harisma Barakah, asumsi geoteknik yang dipakai sebagai berikut
• Tinggi Jenjang : 6 meter
• Sudut Lereng : 60o
• Lebar Berm :2
Berdasarkan parameter parameter diatas untuk proses perhitungan cadangan,
PT AHB dalam merencanakan kegiatan produksinya akan memaksimalkan semua
cadangan yang ada sehingga tidak ditemukan keterdapatan cadangan tidak
tertambang, sebagaimana definisinya sesuai dengan Kepdirjen Minerba-182K-30-
DJB-2020 bahwa cadangan mineral tidak tertambang adalah cadangan mineral yang
direncanakan untuk dilakukan penambangan pada saat penyusunan laporan studi
kelayakan, tetapi pada saat dilakukan kegiatan penambangan terjadi perubahan
teknis dan ekonomi, sehingga tidak dapat ditambang sehingga status cadangan
kembali menjadi sumberdaya.

IV-10
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

PT Anugrah Harisma Barakah belum melakukan pengukuran bulk density dan


Moisture Content (MC), Asumsi nilai densitas dan MC yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Densitas dan Moisture Content

4.2.4 Pemodelan
Dalam proses estimasi cadangan tidak dilakukan proses pemodelan endapan.
Proses pemodelan telah dilakukan pada tahap estimasi sumberdaya.

4.2.5 Jumlah dan Klasifikasi Cadangan


Sesuai dengan standar KCMI 2017, cadangan bijih yang diklasifikasikan
berturut-turut sebagai cadangan bijih terbukti dan terkira berturut-turut berasal dari
klasifikasi sumberdaya mineral terukur dan tertunjuk saja. Tidak ada cadangan bijih
yang berasal dari sumberdaya mineral “tereka”.
Dalam melakukan Estimasi Cadangan Mineral CPI menggunakan metode
algoritma Lerchs-Grossmann dalam Optimasi Pit dengan Cut-off grade Ni 1,35%
yang digunakan untuk pelaporan berdasarkan pada spesifikasi produk yang
Ekonomis dengan Target kadar Ni 1,67% untuk Direct Shipping Ore (DSO) dan telah
mempertimbangkan 10 Faktor Pengubah sesuai Kode KCMI 2017.
Dasar klasifikasi Cadangan berdasarkan spesifikasi produk yang Ekonomis
dengan Target kadar Ni 1,67% sebagai berikut:
Tabel 4.4 Klasifikasi Cadangan PT Anugrah Harisma Barakah

Hasil klasifikasi sudah secara tepat merefleksikan pandangan CPI terhadap


deposit tersebut. Hasil dari pemeriksaan atau penelaahan atas estimasi Cadangan
Mineral sudah memenuhi Kode KCMI 2017, dengan memperhatikan 10 Faktor
Pengubah. Pernyataan sudah dinyatakan secara spesifik dimana bersifat global dan
juga sudah relevan terhadap evaluasi keteknikan dan keekonomian.

IV-11
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Estimasi Cadangan Mineral PT Anugrah Harisma Barakah dengan cut-off data


September 2021:
• Terkira 0,79 jt wmt; Ni 1,61%; Fe 15,3%.
• Terbukti 2,88 jt wmt; Ni 1,68%; Fe 16,7%.
• Total 3,66 jt wmt; Ni 1,67%; Fe 16,4%.
Berikut ini hasil Estimasi Cadangan Mineral PT Anugrah Harisma Barakah
dengan rata rata COG Ni 1,67% dan Fe 16,4%.
Tabel 4.5 Estimasi Cadangan PT Anugrah Harisma Barakah tahun 2022

Catatan :
• Jumlah yang terdapat pada tabel di atas telah dibulatkan untuk mengatasi ketidakpastian relatif pada saat
estimasi. Pembulatan dapat menyebabkan ketidak sesuaian pada saat proses komputasi.
• Estimasi Cadangan Mineral telah memperhitungkan faktor mining recovery 95% dan faktor dilusi Ni 2%
• Semua estimasi dilaporkan dalam kondisi kering dan basah. Wet Densiti 1,6 t/m3 (Limonit) dan 1,6 t/m3
(Saprolit)
• Kadar air 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit)
• Estimasi Cadangan Mineral berdasarkan data cut-off September 2021
• Luas Area Estimasi Cadangan Mineral sebesar 85 Hektar.
• Stripping Ratio Ton waste : Ton bijih sebesar 0,72
• Cadangan Mineral yang dilaporkan dalam laporan ini sebagai bagian dari Sumber Daya Mineral
• Dalam melakukan Estimasi Cadangan Mineral menggunakan Pit Limit dengan COG Ni ≥1,35% berdasarkan
pada spesifikasi produk yang Ekonomis dengan Target kadar Ni 1,67% dan telah mempertimbangkan 10
Faktor Pengubah sesuai Kode KCMI 2017.

IV-12
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Gambar 4.2 Peta Sebaran Cadangan PT AHB

Cadangan terkira memiliki tingkat keyakinan terhadap faktor pengubah yang


relatif lebih rendah dibandingkan dengan cadangan mineral terbukti. Meskipun
cadangan mineral terbukti mewakili tingkat keyakinan tertinggi dalam estimasi
cadangan namun adanya ketidakpastian pada faktor pengubah dapat menyebabkan
cadangan mineral terbukti tidak dapat ditetapkan. Kondisi ini merupakan salah satu
identifikasi terjadinya cadangan marginal mineral.
Pada proses perhitungan cadangan, ditemukan adanya keterdapatan
cadangan marginal. Sebagaimana definisinya sesuai Kepmen ESDM No 1827
K/30.MEM 2018 bahwa cadangan marginal adalah bagian dari cadangan yang
berada pada batas keekonomian pada saat penyusunan studi kelayakan tetapi
masih terdapat ketidakpastian pada faktor pengubah baik faktor teknis dan nok
teknis untuk dilakukan perencanaan penambangan sehingga status cadangan dapat
kembali menjadi sumberdaya.
ldentifikasi adanya cadangan marginal dilakukan dengan mengacu pada
beberapa kondisi sebagai berikut:
a. memiliki kadar mineral tinggi namun volume kecil;

IV-13
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

b. memiliki kadar mineral rendah namun volume besar;


c. akan bemilai ekonomis jika dapat teritegrasi dengan project tambang sejenis
lainnya;
d. keterbatasan infrastruktur untuk pengembangan dan/ atau
e. belum terdapat teknologi untuk pengembangan; dan
f. kendala perizinan yang berhubungan dengan teknis dan lingkungan
{sempadan sungai, jarak peledakan, dll).

Tabel 4.6 Cadangan Marginal PT Anugrah Harisma Barakah tahun 2022

Beberapa ketidakpastian pada faktor pengubah {modifying factor) baik teknis


maupun non teknis yang mengakibatkan cadangan marginal menjadi bagian dari
cadangan terkira berdasarkan Kepdirjen Minerba 182K-30-DJB-2020 Lampiran VI
antara lain ;
a. Faktor teknis yang mempengaruhi terjadinya cadangan marginal antara lain
metode penambangan, metode pengolahan, proses metalurgi dan ketersediaan
infrastruktur pendukung.
b. Faktor ekonomi yang mengakibatkan cadangan berada diantara Cut Off Grade
(COG) dan Break Even Cut Off Grade {BECOG) yang digunakan pada saat
penyusunan studi kelayakan untuk mendapatkan Pit yang optimal, cadangan
mineral tersebut dikategorikan sebagai cadangan marginal mineral.
c. Faktor pemasaran yang mengakibatkan cadangan marginal menjadi
bagian dari cadangan terkira dimana masih mempertimbangkan kelaikan harga
jual dengan kadar mineral atau kualitas batubara tennasuk kontrak penjualan.
d. Faktor peraturan yang mengakibatkan cadangan marginal menjadi bagian dari
cadangan terkira yaitu yang masih memerlukan pertimbangan kebijakan
Pemerintah untuk dapat ditetapkan menjadi cadangan terbukti.
Upaya optimalisasi bijih nikel dalam kriteria cadangan dilakukan pada
penyusunan studi kelayakan ini sesuai dengan ketentuan dalam SNI. Bila bijih nikel

IV-14
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

kadar rendah ini dapat diektraksi secara ekonomis maka bijih nikel ini dapat
diklasifikasikan sebagai cadangan.

Gambar 4.3 Peta Sebaran Cadangan Marginal PT AHB

4.2.6 Pernyataan Competen Person


Berdasarkan Pernyataan Competent Person Sumberdaya dan Cadangan,
sebagai berikut:
1. Data sumber daya dan cadangan yang dinyatakan dalam Laporan ini memiliki
dasar, kecukupan dan keakuratan.
2. Telah melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap data sumber daya dan
cadangan sesuai standar KCMI.
3. Bertanggung jawab terhadap data data estimasi sumberdaya dan cadangan pada
laporan ini.

IV-15
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah

Tabel 4.7 Pernyataan Competen Person

IV-16

Anda mungkin juga menyukai