BAB IV
ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN
Sebanyak 720 data bor dengan total kedalaman 5,433 m dan 5,428 sampel
yang dianalisa, dan digunakan untuk pemodelan geologi dan estimasi sumber daya
dan cadangan. Unsur-unsur (Assay) yang diambil dari database yaitu Ni, Fe, Co,
SiO2, CaO, MgO, Al2O3 dan Cr2O3 yang dinyatakan dalam satuan %. Data topografi
diperoleh dari survey topografi permukaan menggunakan total station pada area
konsesi. Data diterima pada bulan September 2021 dan akan dipakai selanjutnya
dan dinyatakan sebagai data final untuk proses pemodelan dan estimasi pada
laporan ini
4.1.1 Metode
Estimasi kadar dilakukan dengan menggunakan Ordinary Krigging (OK),
dengan proses multi pass estimasi untuk meminimalkan block yang tidak terestimasi.
Estimasi kadar diinterpolasi tersendiri sesuai domain sediment, limonit dan saprolit.
Hasil dari proses pemodelan divalidasi dengan beberapa metode yaitu diantaranya
validasi visual, validasi statistic dan validasi swath plot.
Validasi visual dilakukan dengan perkiraan interpolasi dimuat ke dalam
beberapa bagian bersama dengan data lubang dan domain geologi. Menggunakan
skema warna kontras baik nilai dan lapisan diuji. Setiap perbedaan utama antara
informasi asli dan Blok perkiraan dianalisis untuk kemungkinan kesalahan
pemrosesan. Validasi statistik dilakukan untuk menemukan perbedaan utama antara
statistik dari komposit sampel, dan model Ordinary Kriging.
Swath plot dibuat untuk membandingkan dua kumpulan data. Data yang
umum digunakan adalah data kadar sampel asli yang sudah dikomposit dan data
kadar Blok model. Pengeplotan dilakukan untuk bijih dengan kadar rata-rata di atas
interval pada arah tertentu (misalnya bagian utara-selatan dengan interval jarak
IV-1
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
konstan 100 m). Nilai densitas basah yang digunakan pada saat estimasi yaitu 1,6
untuk layer limonit dan layer saprolit sedangkan nilai kadar air (Moisture Content)
yaitu 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit).
Sumber Daya mineral telah dibatasi oleh batas area estimasi di sekitar
pinggiran lubang bor pada jarak kira-kira setengah (1/2) hingga satu (1) kali jarak
IV-2
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
bor yang berdekatan. Sumber daya mineral juga telah dibatasi oleh batas IUP.
Klasifikasi sumber daya mineral didasarkan pada tingkat keyakinan geologi
berdasarkan kuantitas dan kualitas data yang meliputi kondisi geologi dan
kompleksitas geologi, kelengkapan data, serta kerapatan data yang tersedia.
Estimasi Sumber Daya mineral di wilayah IUP PT Anugrah Harisma Barakah
diklasifikasikan sebagai Sumber Daya Terukur, Sumber Daya Tertunjuk dan Sumber
Daya Tereka berdasarkan spasi lubang bor, kualitas data, jarak sampel, kontinuitas
kadar dan kriging efisiensi pada saat estimasi Ordinary Kriging.
Tabel 4.1 Parameter Geostatistik yang diterapkan untuk Klasifikasi Sumber Daya
4.1.4 Pemodelan
Model Blok dibuat untuk setiap domain dengan mengisi dua domain wireframe
(atas dan bawah) untuk memberikan setiap Blok domain geologi. Model Blok dibuat
menggunakan ukuran Blok 12.5m (X) x 12.5m (Y) x 1m (Z) karena area prospek
sebagian besar memiliki jarak bor 50 meter. Fungsi Kriging diinterpolasi pada setiap
titik diskretisasi menggunakan volume pencarian yang sama dengan interpolasi data
terdekat, berdasarkan hasil variogram setiap unsur. Dalam proses estimasi, jumlah
minimum sample yang digunakan adalah 3 dan maksimum 15 untuk setiap block
yang diestimasi.
Penggunaan oktan juga diaplikasikan untuk mereduksi pengaruh sample yang
terkumpul (declustered). Model Blok yang dihasilkan digunakan untuk mendapatkan
estimasi kadar dan tonase pada perhitungan Sumber Daya mineral.
IV-3
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
Pernyataan Sumber Daya mineral dalam Tabel di bawah ini disajikan secara
basah dan kering tanpa mempertimbangan kemampuan tambang, dilusi, screen
recovery dan faktor teknik lain kecuali faktor tonase.
Berikut ini hasil Estimasi Sumber Daya Mineral PT Anugrah Harisma Barakah
berdasarkan data cut-off September 2021.
Tabel 4.2 Estimasi Sumber Daya Mineral PT Anugrah Harisma Barakah Tahun 2022
IV-4
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
IV-5
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
Catatan:
• Semua angka Estimasi Sumber Daya Mineral yang dilaporkan pada tabel di atas berdasarkan
data cut-off September 2021.
• Estimasi Sumber Daya mineral tergantung pada interpretasi informasi yang terbatas pada
lokasi, bentuk dan kelangsungan terjadinya dan hasil sampel yang tersedia.
• Jumlah yang terdapat pada tabel di atas telah dibulatkan untuk mengatasi ketidakpastian
relative pada saat estimasi. Pembulatan dapat menyebabkan ketidak sesuaian pada saat
proses komputasi.
• Metode Ordinary Kriging (OK) digunakan mengestimasi nilai unsur-unsur yang dinyatakan
dalam satuan %.
• Semua estimasi dilaporkan dalam kondisi kering dan basah. Wet Density 1,6 t/m3 (Limonit)
dan 1,6 t/m3 (Saprolit).
• Kadar air 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit)
• Estimasi Sumber Daya Mineral menggunakan Cut-off Grade (COG) Ni 1,2%
• Luas Area Estimasi Sumber Daya Mineral sebesar 317 Hektar.
IV-6
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
Yanri Budi Karseno ST, CPI IAGI merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik
Geologi, telah mengikuti beberapa kursus berhubungan dengan Estimasi Sumber
Daya Mineral serta memiliki pengalaman yang luas dalam bidang eksplorasi Nikel.
Karirnya selama lebih dari 10 tahun dan memiliki pengalaman khususnya eksplorasi
dan estimasi Sumber Daya mineral untuk komoditas nikel laterit.
Laporan ini didasarkan pada studi data dan literatur yang disediakan oleh PT
Anugrah Harisma Barakah. Informasi di dalam laporan ini yang berhubungan dengan
data eksplorasi dan Sumber Daya (termasuk data pengeboran, kualitas database,
interpretasi geologi, dan densitas pemodelan) berdasarkan pada informasi yang
dikumpulkan CPI.
Saya memiliki pengalaman yang cukup relevan dengan tipe mineralisasi, tipe
endapan, dan kegiatan eksplorasi yang dilakukan. Saya telah memberikan
persetujuan saya untuk dimasukan dalam laporan ini baik dalam bentuk informasi
dan konteks yang muncul. Dari tanggal sertifikat ini, dari pengetahuan terbaik saya
IV-7
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
dan keyakinan saya, Laporan Teknis ini berisi informasi ilmiah dan teknis yang
diperlukan untuk pembuatan Laporan Teknis yang tidak menyesatkan.
4.2.1 Metode
IV-8
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
IV-9
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
• Faktor Hukum sebagai batasan estimasi Cadangan Mineral, hanya area didalam
IUP dan didalam Area Penggunaan Lain.
• Faktor Lingkungan terkait Izin Lingkungan (AMDAL) berdasarkan Keputusan
Gubernur Sulawesi Tenggara No : 402 tahun 2010 tanggal 13 Juli 2010 tentang
Kelayakan Lingkungan Kegiatan Penambangan Nikel di Kecamatan Talaga Raya,
Kabupaten Buton Tengah dan Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara oleh PT. Anugrah Harisma Barakah
Sistem penambangan yang digunakan untuk operasi penambangan proyek PT
Anugrah Harisma Barakah adalah metode Open Cast. Metode dipilih disesuaikan
dengan kondisi topografi area proyek yaitu daerah perbukitan bergelombang dengan
memperhitungkan beberapa aspek teknis tambang seperti geometri jenjang,
geometri haul road, geometri disposal, geometri stockpile, dan geometri sediment
pond.
Desain Pit dibuat berdasarkan penyebaran tubuh bijih nikel dengan
mempertimbangkan rancangan bukaan tambang khususnya geometri dinding bukaan
tambang yang didasarkan pada studi kemantapan lereng yang memiliki kemiripan
karakteristik ketebalan lapisan limonit dan saprolit dengan area konsesi PT Anugrah
Harisma Barakah, asumsi geoteknik yang dipakai sebagai berikut
• Tinggi Jenjang : 6 meter
• Sudut Lereng : 60o
• Lebar Berm :2
Berdasarkan parameter parameter diatas untuk proses perhitungan cadangan,
PT AHB dalam merencanakan kegiatan produksinya akan memaksimalkan semua
cadangan yang ada sehingga tidak ditemukan keterdapatan cadangan tidak
tertambang, sebagaimana definisinya sesuai dengan Kepdirjen Minerba-182K-30-
DJB-2020 bahwa cadangan mineral tidak tertambang adalah cadangan mineral yang
direncanakan untuk dilakukan penambangan pada saat penyusunan laporan studi
kelayakan, tetapi pada saat dilakukan kegiatan penambangan terjadi perubahan
teknis dan ekonomi, sehingga tidak dapat ditambang sehingga status cadangan
kembali menjadi sumberdaya.
IV-10
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
4.2.4 Pemodelan
Dalam proses estimasi cadangan tidak dilakukan proses pemodelan endapan.
Proses pemodelan telah dilakukan pada tahap estimasi sumberdaya.
IV-11
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
Catatan :
• Jumlah yang terdapat pada tabel di atas telah dibulatkan untuk mengatasi ketidakpastian relatif pada saat
estimasi. Pembulatan dapat menyebabkan ketidak sesuaian pada saat proses komputasi.
• Estimasi Cadangan Mineral telah memperhitungkan faktor mining recovery 95% dan faktor dilusi Ni 2%
• Semua estimasi dilaporkan dalam kondisi kering dan basah. Wet Densiti 1,6 t/m3 (Limonit) dan 1,6 t/m3
(Saprolit)
• Kadar air 35% (Limonit) dan 30% (Saprolit)
• Estimasi Cadangan Mineral berdasarkan data cut-off September 2021
• Luas Area Estimasi Cadangan Mineral sebesar 85 Hektar.
• Stripping Ratio Ton waste : Ton bijih sebesar 0,72
• Cadangan Mineral yang dilaporkan dalam laporan ini sebagai bagian dari Sumber Daya Mineral
• Dalam melakukan Estimasi Cadangan Mineral menggunakan Pit Limit dengan COG Ni ≥1,35% berdasarkan
pada spesifikasi produk yang Ekonomis dengan Target kadar Ni 1,67% dan telah mempertimbangkan 10
Faktor Pengubah sesuai Kode KCMI 2017.
IV-12
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
IV-13
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
IV-14
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
kadar rendah ini dapat diektraksi secara ekonomis maka bijih nikel ini dapat
diklasifikasikan sebagai cadangan.
IV-15
Revisi Laporan Studi Kelayakan PT. Anugrah Harisma Barakah
IV-16