Anda di halaman 1dari 10

INTERPRETASI DATA “WELL LOGGING” UNTUK MENENTUKAN

FORMASI HIDROKARBON DI LAPANGAN “X” PADA


PT. PETRO CHINA KMT. SELE, SORONG

Proposal Tugas Akhir

Oleh :
Agung Indriatmoko
112990044

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2003
INTERPRETASI DATA “WELL LOGGING” UNTUK MENENTUKAN
FORMASI HIDROKARBON DI LAPANGAN “X” PADA
PT. PETRO CHINA KMT. SELE, SORONG

Proposal Tugas Akhir


Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Melaksanakan Tugas Akhir
Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :
Agung Indriatmoko
112990044

Mengetahui
Dosen Wali

( Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc.)


A. JUDUL : INTERPRETASI DATA “WELL LOGGING” UNTUK
MENENTUKAN FORMASI HIDROKARBON DI LAPANGAN “X” PADA PT.
PETRO CHINA KMT. SELE, SORONG.

A. B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan dalam
industri pertambangan, salah satu contohnya adalah industri perminyakan. Industri
perminyakan sekarang sangat penting karena minyak adalah salah satu dari sumber
daya alam yang pemanfaatannya digunakan sebagai sumber energi, dimana energi
sangat dibutuhkan oleh manusia dalam segala aktivitasnya baik untuk perindustrian,
transportasi maupun keperluan rumah tangga guna meningkatkan kesejahteran umat
manusia.
Dengan semakin banyaknya aktivitas manusia yang memerlukan energi
terutama yang berasal dari minyak bumi ditambah dengan semakin menipisnya
cadangan minyak mentah Indonesia maka sangatlah penting apabila ditemukan
sumber-sumber baru dari minyak bumi sehingga dimungkinkannya dibuka ladang-
ladang baru dalam mengeksploitasi minyak bumi guna memenuhi pasokan energi
bagi umat manusia.

C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini mempunyai 2 tujuan, yaitu tujuan
institusional dan tujuan.
a. Tujuan Institusional
Tujuan institusional dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi sesuai kurikulum, dalam menempuh pendidikan di Jurusan
Teknik Pertambangan untuk memperoleh gelar sarjana teknik.
b. Tujuan Pokok Penelitian
Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan data well
logging secara analisa kualitatif dan kuantitatif.
1). Analisa Kualitatif, yaitu menganalisa kurva log untuk mengetahui dan
menentukan lithologi dan perlapisan sehingga dari analisa ini dapat
diketahui zona permeabel, korelasi struktur bawah permukaan, ketebalan
lapisan, dan jenis fluidanya.
2). Analisa Kuantitatif, yaitu menentukan harga parameter-parameter dari
sifat-sifat batuan sebagai petunjuk dalam menentukan kuantitas berbagai
jenis kandungan lapangan prospek tersebut, seperti :
- Menentukan harga resistivitas air formasi
- Menentukan harga temperatur fomasi
- Menentukan harga kejenuhan air filtrat pada daerah terinvasi
- Menentukan harga resistivitas air filtrat pada formasi
- Menentukan harga saturasi residu hidrokarbon
- Menentukan volume shale
- Menentukan harga porositas
- Menentukan harga saturasi air formasi

D. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dihadapi dalam penelitian ini, meliputi :
1). Menentukan dan mengetahui lithologi dan perlapisan dari defleksi kurva SP.
2). Perbandingan antara cutting dengan interpretasi data logging mengenai lithologi
dan perlapisan.
3). Menentukan daerah yang merupakan zona permeabel dan jenis fluidanya.
4). Mengetahui korelasi antara data kualitatif dan data kuantitatif.

E. DASAR TEORI
Metode Well Logging merupakan salah satu metode geofisika eksplorasi
melalui lubang bor untuk menyelidiki dan memperoleh gambaran bawah permukaan
dengan parameter fisika batuan. Pelaksanaannya dilakukan dengan memasukkan alat
pengukur yang disebut sonde ke dalam sumur atau lubang pemboran di mana lubang
bor tersebut mempunyai kondisi tertentu sehngga kurva-kurva yang dihasilkan sangat
berhubungan erat dengan kondisi lubang bor tersebut.
Well Logging maliputi :
 Mud Logging, yaitu pendataan sumur dengan menggunakan lumpur sebagai
pembawa informasi yang dibawa ke permukaan secara mekanis.
 Wireline Logging, yaitu pendataan sumur yang menggunakan kabel listrik.

1. Jenis-jenis Log
Secara garis besar ada 3 jenis log utama :
a). Log Elektrik, untuk mengukur tahanan jenis (Resistivity) dan SP
(Spontaneous Potensial).
Log Elektrik terdiri dari :
 Log Tahanan Jenis (Resistivity Log) :
- Log Short Normal
- Induction Laterlog Deep (ILD)
- Micro Spherically Focused Log (MSFL)
 Log Spontaneous Potensial (SP Log)
b). Log Radioaktif, untuk mengukur rapat massa (Density), Porositas Neutron,
dan Sinar Gamma. Terdiri dari :
- Log Sinar Gamma
- Log Rapat Massa
- Log Neutron
c). Log Akustik (Sonic Log), untuk mengukur interval transit time.
Disamping log-log utama tersebut di atas, digunakan juga log penunjang
antara lain Log Caliper ( untuk mengukur diameter lubang bor) dan Log Temperatur
setiap kedalaman.

2. Kondisi Disekitar Lubang Bor


Pada saat mengadakan pemboran selalu digunakan lumpur (Mud) yang
mempunyai tekanan hidrostatis lebih besar dari pada tekanan formasi pada
kedalaman tertentu. Lumpur ini berfungsi :
a). Agar selama pemboran berlangsung tidak terjadi semburan (Blow Out), baik
semburan gas, minyak, air.
b). Media untuk mentrasfer informasi dari formasi ke permukaan.
c). Mengangkut keratan sumur (core) ke atas.
d). Pelumas mata bor.
e). Peredam panas yang terjadi.
Akibat adanya perbedaan tekanan antara lumpur dan formasi, maka apabila mata bor
menembus lapisan batuan yang lulus air (permeabel), maka akan terjadi infiltrasi air
lumpur kedalam batuan tersebut.
Akibat infiltrasi air lumpur kedalam lapisan permeabel maka pada dinding
lubang bor akan terbentuk kerak lumpur (mud cake). Karena adanya infiltrasi lumpur
kedalam lapisan permeabel ini, maka dalam lapisan tersebut selalu terdapat 3 zona
infiltrasi, yaitu :
a). Zona Terinvasi (Flushed Zone)
Terisi oleh air lumpur yang mendesak kandungan semula (gas, minyak, air
asin atau air tawar).
b). Zona Peralihan (Transition Zone)
Zona ini ditempati oleh campuran dari filtrat lumpur dengan kandungan
semula.
c). Zona Tidak Terinvasi (Uninvated Zone)
Dalam zona ini seluruh batuan masih terisi oleh kandungan semula dan sama
sekali tidak dipengaruhi oleh air filtrat lumpur.

3. Pengambilan Cutting
Pengambilan cutting merupakan rangkaian dari operasi pengeboran yang
mana hasil dari cutting (analisa cutting) tersebut dipakai sebagai dasar perbandingan
di dalam analisa lithologi dari analisa data well logging nantinya. Pada suatu operasi
pemboran eksplorasi, setiap cutting yang naik ke permukaan bersama dengan lumpur
bor selalu dianalisa (diskripsi lithologi). Cutting tersebut di ambil dari shale shaker
(suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan antara cutting dan lumpur bor yang
keluar dari flow line). Cutting ini diambil kemudian hasil diskripsi lithologi ini
nantinya digunakan sebagai dasar untuk oil shows dari sumur tersebut dan berguna
untuk analisa lainnya.
F. DATA PENDUKUNG
Yang dimaksud dengan data pendukung adalah data-data yang dapat
mendukung data-data dari lapangan guna menganalisa permasalahan yang ada untuk
mencari alternatif penyelesaian masalah.
Data pendukung dapat diambil antara lain dari data hasil pengamatan di
lapangan, laporan penelitian terdahulu dari perusahaan, brosur-brosur dari
perusahaan, data dari instansi terkait, dan dari literatur-literatur.

G. ANALISA PENYELESAIAN MASALAH


Permasalahan yang ada di lapangan selanjutnya dipelajari dan dikaji
berdasarkan data yang ada, baik data yang dikumpulkan dari hasil penyelidikan
maupun data penunjang dan didukung berbagai teori yang menunjang permasalahan
tersebut, selanjutnya dicarikan alternatif pemecahannya.
Adapun rincian dari analisa penyelesaian masalah interpretasi data well
logging adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini dilakukan studi literature dan pengumpulan
data/laporan terdahulu dari perusahaan yang berupa data eksplorasi, serta perlu
dipelajari tujuan dilakukannya well logging dan cara kerjanya.
2.Tahap Penyelidikan Pendahuluan
Dalam tahap ini dilakukan pengukuran well logging di lapangan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan.
3. Tahap Penyelidikan Terinci
a. Penentuan litologi dan perlapisan dari lubang bor
Dari penentuan ini akan diketahui ada atau tidaknya zona permeable sebagai
daerah prospek, korelasi struktur bawah permukaan, ketebalan lapisan dan jenis
fluidanya.
b. Penentuan parameter dari sifat batuan
Penentuan parameter ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas jenis
kandungan yang ada.
H. METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melaksanakan penelitian permasalahan ini menulis menggabungkan
antara teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya didapat pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu :
1. Studi literatur, brosur-brosur, laporan terdahulu dari perusahaan.
2. Pengamatan langsung di lapangan, dilakukan dengan cara peninjauan lapangan
untuk melakukan pengamatan langsung terhadap semua kegiatan di daerah yang
akan diteliti.
3. Pengambilan data, dengan pengukuran langsung di lapangan maupun penelitian di
laboratorium.
4. Akuisi data
a). Pengelompokan data
b). Jumlah data
c). Uji realitas
5. Pengolahan data
6. Analisis hasil pengolahan data
7. Kesimpulan

B. I. RENCANA KEGIATAN
BULAN SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
2003 2003 2003
MINGGU III IV I II III IV I II III IV

Studi Literatur

Observasi

Lapangan

Pengambilan data

Pengolahan data

Penyusunan draft
J. RENCANA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi Daerah Penelitian
B. Struktur geologi
C. Stratigrafi
BAB III. TEORI DASAR WELL LOGGING
A. Jenis-jenis Log Dan Kegunaannya
B. Lingkungan Disekitar Lubang Bor
C. Pengambilan Cutting
D. Pengukuran Well Logging
BAB IV. DASAR INTERPRETASI WELL LOGGING
A. Dasar Interpretasi
B. Analisa Kualitatif
C. Analisa Kuantitatif

BAB V. PEMBAHASAN
A. Penafsiran Lithologi Dari Defleksi Kurva Log
B. Penentuan Zona Permeabel Dan Jenis Fluida
C. Korelasi
D. Penampang Struktur
E. Peta Hasil Korelasi Daerah Penelitian
BAB VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Reeves D.R (1981), Interpretation Manual, BPB Instrumen Limited, East Leake
Loughborough LE 12 6JQ, England.

Setyadi A.L (2002), Dasar Evaluasi Formasi Course Guide, BP Indonesia Reservoir
Geologist, Yogyakarta.

Winda. Ir. MT., dkk (2000), Diktat Pentunjuk Praktikum Geofisika, Jurusan Teknik
Pertambangan, UPN “Veteran” Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai