Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA HIDROKARBON BISA SAMPAI

KE PERMUKAAN?
Mungkin sudah banyak yang tahu bagaimana hidrokarbon (minyak dan gas
bumi) bisa sampai ke permukaan setelah dilakukan pengeboran. Terlebih-lebih
orang-orang yang bekerja di perusahaan minyak (geologist, geophysicist,
reservoir engineer, dan juga production engineer). Tetapi mungkin dari kita ada
juga yang belum tahu bagaimana hidrokarbon bisa sampai ke permukaan.
Sebenarnya waktu di sekolah kita sudah diajarkan bagaimana fluida berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada beberapa faktor yang membuat fluida
berpindah tempat dan diantaranya yang paling berperan dalam perpindahan
fluida ini adalah TEKANAN. Fluida akan berpindah dari tekanan yang tinggi ke
tekanan yang lebih rendah. Demikian pula halnya dengan hidrokarbon. Tekanan
alami dalam batuan reservoir yang mendorong hidrokarbon keluar dari batuan
reservoir ke dalam lubang sumur sampai kemudian ke permukaan disebut
mekanisme dorongan (drive mechanism).  Mekanisme dorongan yang ada dalam
batuan reservoir ini ada beberapa macam, diantaranya adalah dorongan dari gas
(gas drive), dorongan dari air (water drive) , kombinasi kedua dorongan tersebut,
dan terakhir adalah dorongan akibat grafitasi (gravity drainage). Dari semua jenis
dorongan yang ada, dorongan dari air adalah dorongan yang paling efisien
kemudian diikuti dorongan dari gas dan seterusnya adalah akibat grafitasi. 

Tahap pertama dari produksi hidrokarbon adalah pada saat energi alami yang
ada dalam batuan reservoir bertindak sebagai pendorong hidrokarbon dari
batuan reservoir ke lubang sumur sampai akhirnya ke permukaan. Energi alami
ini bisa berupa dorongan dari gas, air, atau bahkan gaya grafitasi yang ada.
Awalnya tekanan reservoir yang ada selalu lebih tinggi dari tekanan lubang
sumur yang paling bawah. Perbedaan tekanan yang cukup tinggi inilah yang
mendorong hidrokarbon ke lubang sumur sampai akhirnya ke permukaan. Akan
tetapi, dengan bertambah turunnya tekanan reservoir akibat produksi, perbedaan
tekanan yang ada sebelumnya juga semakin berkurang. Untuk mengurangi
tekanan lubang sumur paling bawah atau menaikkan perbedaan tekanan yang
ada sehingga mampu menaikkan produksi, sangatlah perlu untuk menggunakan
system pengangkatan tambahan (artificial lift system).

Beberapa artificial lift system yang kita tahu bisa berupa rod pump, electrical
submersible pump(ESP) dan juga gas lift system. Penggunaan artificial lift
system ini masih dikelompokkan ke dalam primary recovery. Tahap primary
recovery umumnya mencapai batasnya pada saat tekanan reservoir sangat
rendah sehingga kecepatan produksi tidak ekonomis atau pada saat
perbandingan antara gas dan air sangat besar dimana jumlah air yang
terproduksi sangatlah besar. Pada tahapan primary recovery ini hanya sebagian
kecil hidrokarbon saja yang bisa terproduksi. Biasanya antara 10-15 persen dari
jumlah hidrokarbon yang terkandung dalam reservoir.  Dorongan dari gas bisa
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu akibat gas cap (gas yang
terakumulasikan di atas jebakan) dan yang satu lagi adalah solution gas (gas
yang terlarut dalam fluida pada tekanan dan suhu tertentu. Gas cap adalah salah
satu jenis mekanisme dorongan dimana energi yang digunakan untuk produksi
dari fluida batuan reservoir dihasilkan oleh pengembangan (expansion) dari gas
baik itu gas yang terjebak di bagian atas jebakan ataupun gas yang ada dalam
fasa minyak. Dorongan gas terlarut (solution gas) adalah salah satu jenis
mekanisme dorongan dimana energi yang digunakan untuk produksi berasal dari
gas yang terlarut dalam fluida. Pada saat fluida dari reservoir keluar dari
reservoir itu sendiri dan masuk melewati lubang sumur, perubahan tekanan
membuat gas terpisah dari larutan dan bersama-sama terproduksi bersama
cairan yang ada. Gas akan tetap ada dalam larutan sampai tekanan atau suhu
berubah sehingga gas akan benar-benar terpisah dari cairan. 

Dorongan air (water drive) adalah salah satu mekanisme dorongan dimana
minyak terdorong dalam batuan reservoir oleh akuifer yang sangat aktif. Pada
saat tekanan reservoir berkurang, air dari bawah akuifer akan mendorong dan
akhirnya menerobos sampai akhirnya sumur memproduksi banyak air sehingga
hidrokarbon kurang bisa terproduksi secara maksimal. Sebaliknya, air akan lebih
terproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sehingga sampai akhirnya sumur
tidak bisa memproduksi hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai