Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DRIVE MECHANISM

Disusun Oleh :
Boyke Deo Jhon Indra U.S (07100170025)
Imanuel Johanes Emor (071001700062)
Raisha Marsha (071001700109)

LABORATORIUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2018
II
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………….............ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….2
A. Latar Belakang………………………………………………2
B. Batasan Masalah……………………………………………..3
C. Tujuan………………………………………………………..3
BAB II TEORI DASAR…………………………………………………….4
A. Solution Gas Drive Reservoir 4
B. Gas Cap Drive Reservoir 4
C. Water Drive Reservoir 5
D. Segregation Drive Reservoir 5
E. Combination Drive Reservoir 6
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..14
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………18

III
DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
3.1 Reservoir Depletion Drive………………………………......……………....9
3.2 Karakteristik Reservoir Depletion Drive ……....................……………........9
3.3 Reservoir Gas Cap Drive…………………….………….........…..................10
3.4 Karakteristik Reservoir Gas Cap Drive ……………… …………................11
3.5 Reservoir Water Drive………………………….........……………...............12
3.6 Karakteristik Reservoir Water Drive ………....……………………….........12
3.7 Reservoir Segretion Drive……………….....……………………….............15
3.8 Karakteristik Reservoir Segretion Drive ...…………………………............15
3.9 Reservoir Combination Drive……………..……………………………......16
3.10 Karakteristik Reservoir Combination Drive……………………................16

IV
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap reservoir minyak pasti memiliki mekanisme pendorong.
Mekanisme pendorong reservoir didefinisikan sebagai tenaga yang dimiliki oleh
reservoir secara alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida hidro-
karbon dari formasi menuju ke lubang sumur dan selanjutnya ke permukaan pada
saat produksi berlangsung. Sedangkan besarnya tenaga pendorong ini tergantung
dari kondisi P dan T formasi dimana reservoir tersebut berada, dan pelepasan en-
erginya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang dilakukan.
Pada dasarnya ada empat sumber tenaga yang bekerja di reservoir, yaitu :
1. Tenaga dorong eksternal / tekanan hidrostatik, yang biasanya berupa perem-
besan air (baik dari bawah maupun samping) dan pengembangan tudung gas.
2. Tenaga penggerak internal, yang terjadi karena adanya pembebasan gas ter-
larut dalam cairan.
3. Tenaga potensial, merupakan tenaga yang berasal dari formasi itu sendiri dan
biasanya dipengaruhi oleh adanya gravitasi dan perbedaan kerapatan antara fluida
formasi.
4. Tenaga permukaan fluida, berasal dari gaya-gaya kapiler dalam pori-pori batu-
an.
Kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa mekanisme pendorong
yang ada tidak selalu bekerja sendiri-sendiri, akan tetapi lebih sering dijumpai da-
lam bentuk kombinasi. Sedangkan jenis-jenis reserevoir berdasarkan mekanisme
pendorongnya dibedakan menjadi :
1. Depletion Drive Reservoir.
2. Gas Cap Drive Reservoir.
3. Water Drive Reservoir.
4. Segregation Drive Reservoir.
5. Combination Drive Reservoir.

2
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan ini penulis membatasi masalah mengenai perbedaan
tiap- tiap Drive Mecahanism pada reservoir, beserta ciri-cirinya.

C. Tujuan
Adapun tujuan dan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jenis-jenis reservoir berdasarkan mekanismenya.
2. Mengetahui ciri-ciri dari tiap Drive Mechanism
3. Mengetahui tingkat Recovery Factor tiap-tiap Drive Mechanism.
4. Mengetahui mekanisme kerja tiap-tiap tenaga pendorong reservoir.
5. Mengetahui masalah yang timbul pada tiap-tiap Drive Mechanism.

3
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Solution Gas Drive Reservoir

Sering pula disebut solution gas drive reservoir atau internal gas drive res-
ervoir. Sumber energi utama yang mendorong minyak dari reservoir adalah ek-
spansi gas yang terbebaskan dari dalam larutan minyak selama penurunan tekanan
reservoir.
Pada kondisi awal tidak ditunjukkan adanya tudung gas bebas dan tidak ada water
drive yang aktif. Kemudian gas yang terbentuk ini ikut mendesak minyak ke su-
mur produksi pada saat penurunan tekanan reservoir karena produksi tersebut.
Setelah sumur selesai dibor menembus reservoir dan produksi minyak dimulai,
maka akan terjadi suatu penurunan tekanan di sekitar lubang bor. Penurunan
tekanan ini akan menyebabkan fluida mengalir dari reservoir menuju lubang bor
melalui pori-pori batuan. Penurunan tekanan disekitar lubang bor akan men-
imbulkan terjadinya fasa gas.
Pada saat awal, karena saturasi gas tersebut masih sangat kecil (belum membentuk
fasa yang kontinyu), maka gas-gas tersebut terperangkap pada ruang antar butiran
reservoirnya, tetapi setelah tekanan reservoir tersebut cukup kecil dan gas sudah
terbentuk banyak atau dapat bergerak, maka gas tersebut turut serta terproduksi ke
permukaan

2.2 Gas Cap Drive Reservoir

Mekanisme yang terjadi pada gas cap reservoir ini adalah minyak pertama
kali diproduksikan, permukaan minyak dan gas akan turun, gas cap akan berkem-
bang ke bawah selama produksi berlangsung. Untuk jenis reservoir ini, umumnya
akan lebih konstan jika dibandingkan dengan solution gas drive.

4
2.3 Water Drive Reservoir

Untuk reservoir jenis water drive ini, energi pendesakan yang mendorong
minyak untuk mengalir adalah berasal dari air yang terperangkap bersama-sama
dengan minyak pada batuan reservoirnya. Efisisensi pendesakan air biasanya lebih
besar dibandingkan dengan pendesakan oleh gas.
Apabila dilihat dari terbentuknya batuan reservoir water drive, maka air
merupakan fluida pertama yang menempati pori-pori reservoir. Tetapi dengan
adanya migrasi minyak bumi maka air yang berada disana tersingkir dan diganti-
kan oleh minyak. Dengan demikian karena volume minyak ini terbatas, maka bila
dibandingkan dengan volume air yang merupakan fluida pendesaknya akan jauh
lebih kecil.

2.4 Segregation Drive Reservoir

Segregation drive reservoir atau gravity drainage merupakan energi pen-


dorong minyak bumi yang berasal dari kecenderungan gas, minyak, dan air mem-
buat suatu keadaan yang sesuai dengan massa jenisnya (karena gaya gravitasi).
Gravity drainage mempunyai peranan yang penting dalam memproduksi minyak
dari suatu reservoir. Sebagai contoh bila kondisinya cocok,
maka recovery dari solution gas drive reservoir bisa ditingkatkan dengan adan-
ya gravity drainageini. Demikian pula dengan reservoir-reservoir yang mempu-
nyai energi pendorong lainnya.
Seandainya dalam reservoir itu terdapat tudung gas primer (primary gas cap)
maka tudung gas ini akan mengembang sebagai proses gravity drainage tersebut.
Reservoir yang tidak mempunyai tudung gas primer segera akan mengadakan
penentuan tudung gas sekunder (secondary gas cap).
Pada awal dari reservoir ini, gas oil ratio dari sumur-sumur yang terletak pada
struktur yang lebih tinggi akan cepat meningkat sehingga diperlukan suatu pro-
gram penutupan sumur-sumur tersebut. Diharapkan dengan adanya program ini
perolehannya minyaknya dapat mencapai maksimum.
Besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak, permeabilitas zona
produktif, dan juga dari kemiringan dari formasinya. Faktor-faktor kombinasi

5
seperti misalnya, viskositas rendah, specific gravity rendah, mengalir pada atau
sepanjang zona dengan permeabilitas tinggi dengan kemiringan lapisan cukup cu-
ram, ini semuanya akan menyebabkan perbesaran dalam pergerakan minyak da-
lam struktur lapisannya.
Dalam reservoir gravity drainage perembesan airnya kecil atau hampir tidak ada
produksi air. Laju penurunan tekanan tergantung pada jumlah gas yang ada. Jika
produksi semata-mata hanya karena gas gravitasi, maka penurunan tekanan
dengan berjalannya produksi akan cepat. Hal ini disebabkan karena gas yang
terbebaskan dari larutannya terproduksi pada sumur struktur sehingga tekanan ce-
pat akan habis.
Recovery yang mungkin diperoleh dari jenis reservoir gravity drainage ini sangat
bervariasi. Bila gravity drainagebaik, atau bila laju produksi dibatasi untuk
mendapatkan keuntungan maksimal dari gaya gravity drainage ini
maka recovery yang didapat akan tinggi. Pernah tercatat bah-
wa recovery dari gravity drainage ini melebihi 80% dari cadangan awal (IOIP).
Pada reservoir dimana bekerja juga solution gas drive ternyata recovery-nya men-
jadi lebih kecil.

2.5 Combination Drive Reservoir

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa reservoir minyak dapat dibagi dalam


beberapa jenis sesuai dengan jenis energi pendorongnya. Tidak jarang dalam
keadaan sebenarnya energi-energi pendorong ini bekerja bersamaan dan simultan.
Bila demikian, maka energi pendorong yang bekerja pada reservoir itu merupakan
kombinasi beberapa energi pendorong, sehingga dikenal dengan na-
ma combination drive reservoir.
Kombinasi yang umum dijumpai adalah antara gas cap drive dengan water drive.
Sehingga sifat-sifat reservoirnya jadi lebih kompleks jika dibandingkan dengan
energi pendorong tunggal.
Untuk reservoir minyak jenis ini, maka gas yang terdapat pada gas cap akan
mendesak kedalam formasi minyak, demikian pula dengan air yang berada pada
bagian bawah dari reservoir tersebut. Pada saat produksi minyak tidak sempat

6
berubah fasa menjadi gas sebab tekanan reservoir masih cukup tinggi karena
dikontrol oleh tekanan gas dari atas dan air dari bawah. Dengan demikian peristi-
wa depletion untuk reservoir jenis ini dikatakan tidak ada, sehingga minyak yang
masih tersisa di dalam reservoir semakin kecil karena recovery minyaknya tinggi
dan efesiensi produksinya lebih tinggi.
Gas oil ratio yang konstan pada awal produksi dimungkinkan bahwa tekanan res-
ervoir masih di atas tekanan jenuh. Di bawah tekanan jenuh, gas akan bebas se-
hingga gas oil ratio akan naik.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Karakteristik dari depletion drive reservoir ini adalah :


1. Penurunan tekanan yang cepat.
Karena tidak adanya fluida ekstra atau tudung gas bebas dalam jumlah besar yang
akan menempati ruangan pori yang dikosongkan oleh minyak yang terproduksi.
2. Produksi minyak bebas air.
Karena reservoir terisolir dan dengan tidak adanya water drive maka sangat sedi-
kit atau hampir tidak ada yang ikut terproduksi bersama minyak selama masa
produksi reservoir. Meskipun terdapat connate water tetapi hampir-hampir tidak
dapat terproduksi. Saturasi air interestial tidak akan terproduksi sampai tercapai
harga saturasi minimum.
3. GOR bertambah dengan cepat pada semua struktur sumur.
Pada awal produksi, karena gas yang dibebaskan minyak masih terperangkap pada
sela-sela pori-pori batuan, maka GOR produksi akan lebih kecil jika dibandingkan
dengan GOR reservoir.
Setelah tekanan reservoir mencapai tekanan di bawah tekanan saturasi, gas akan
berkembang dari larutan pada saluran pori-pori diseluruh bagian reservoir. Pada
waktu saturasi, gas akan bertambah dan membentuk suatu fasa yang kontinyu se-
hingga mencapai titik dimana gas dapat mengalir (saturasi keseimbangan). Aki-
batnya gas bebas ini akan mengalir ke lubang sumur. Gas juga akan bergerak
vertikal akibat adanya gaya gravitasi yang pada akhirnya dapat membentuk
tudung gas.
Hal ini terus menerus berlangsung hingga tekanan reservoir menjadi rendah. Bila
tekanan telah cukup rendah maka GOR akan menjadi berkurang sebab volume gas
di dalam reservoirnyapun tinggal sedikit. Dalam hal ini GOR produksi dan GOR
reservoir harganya hampir sama.

8
4. Ultimate recovery rendah.
Produksi minyak dengan depletion drive biasanya merupakan metode recovery
yang paling tidak efisien dengan perolehan pendapatan yang kurang dari 5 %
hingga 30 %. Hubungan permeabilitas relatif (Kg/Ko) turut menentukan besarnya
perolehan pendapatan dari reservoir jenis ini. Selain itu jika viscositas minyak
bertambah, maka ultimate recovery minyak akan berkurang. Dengan demikian
untuk reservoir jenis ini pada tahap teknik produksi primernya akan meninggalkan
residual oil yang cukup besar.

Gambar 3.1
Reservoir Depletion Drive

Gambar 3.2
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR

9
Reservoir gas cap drive memiliki karakteristik, yaitu :

1. Penurunan tekanan relatif cepat serta tidak adanya fluida ekstra atau
tudung gas bebas yang akan menempati ruang pori yang dikosongkan oleh
minyak yang diproduksi,
2. GOR naik dengan cepat hingga maksimum kemudian turun secara
kontinyu,
3. Produksi air sangat kecil bahkan diabaikan.
4. Recovery sekitar 20-40 %.
5. Kenaikan gas oil ratio juga sejalan dengan pergerakan permukaan
ke bawah.air hampir-hampir tidak diproduksikan sama sekali.

Karena tekanan reservoir relatif kecil penurunannya, juga minyak berada di dalam
reservoirnya akan terus semakin ringan dan mengalir dengan baik, maka untuk
reservoir jenis ini akan mempunyai umur dan recovery sekitar 20-60 %, yang
lebih besar jika dibandingkan dengan jenis solution gas drive. Sehingga residu-
al oil yang masih tertinggal di dalam reservoir ketika lapangan ini ditutup adalah
lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis solution gas drive.

Gambar 3.3
Gas Cap Drive Reservoir

10
Gambar 3.4
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR
Reservoir water drive mempunyai karakteristik yang dapat dipakai untuk menciri-
kan mekanisme pendorongnya, yaitu :
1. Penurunan tekanan reservoir adalah relatif kecil dan prosesnya bertahap, ka-
rena volume air yang masuk ke reservoir sebanding dengan volume minyak yang
dikeluarkan.
2. Adanya air formasi yang ikut terproduksikan.
3. Water Oil Ratio (WOR), berubah dengan cepat dan membesar secara ber-
lebihan, pada saat sumur menembus zona minyak pada struktur yang rendah.
4. Gas Oil Ratio (GOR) produksi relatif konstan, hal ini dikarenakan tekanan
reservoir tetap besarnya di atas tekanan gelembung (Pb) untuk waktu yang lama
sehingga tidak ada gas bebas di dalam reservoir (tidak ada initial gas cap), dan
hanya ada gas terlarut yang ikut terproduksi bersama dengan minyaknya.
5. Harga PI relatif tetap, karena penurunan tekanan relatif kecil selama masa
produksi.
6. Selama masa produksi sering dijumpai tekanan tetap lebih besar dari
tekanan gelembung untuk waktu yang lama, sehingga produksi berupa satu fasa
minyak.
7. Biasanya dijumpai pada perangkap struktur.
8. Recovery oil (minyak yang dapat dikuras) dari reservoir adalah berkisar an-
tara 35 % - 60 %.

11
Gambar 3.5
Water Drive Reservoir

Gambar 3.6
Karakteristik Reservoir Water Drive

12
Ciri khas dari reservoir segregation drive ini, antara lain :
- Terdapat gas cap, baik besar maupun kecil. Seandainya dalam reservoir itu
terdapat tudung gas primer (primary gas cap) maka tudung gas ini akan mengem-
bang sebagai proses gravity drainage tersebut. Reservoir yang tidak mempunyai
tudung gas primer segera akan mengadakan pembentukkan tudung gas sekunder
(secondary gas cap).
- Produksi air sangat kecil, karena dianggap tidak berhubungan dengan aquifer.
- Umumnya terdapat pada perangkap struktur dengan kelerengan curam.
- Primary recovery lebih besar dibandingakan dengan reservoir depletion drive,
tetapi lebih kecil dibandingkan dengan water drive reservoir, yaitu berkisar antara
20 – 40 %. Primary recovery ini tergantung pada ukuran gas cap mula-mula, per-
meabilitas vertikal, viscositas gas dan derajat kekekalan gasnya sendiri.
- Sedangkan besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak, per-
meabilitas zona produktif dan juga dari kemiringan formasinya sendiri,
- Penurunan tekanan lebih lama jika dibandingkan dengan depletion drive, kare-
na pengembangan gas akan memberikan tenaga yang cukup lama.
Sedangkan untuk pemisahan gas dari larutan memerlukan beberapa kondi-
si yang antara lain :
a. Penurunan tekanan merata diseluruh zona minyak, sehingga gas yang ter-
bentuk akan dapat bergabung dan bergerak ke atas sebagai aliran yang kontinyu.
b. Aliran gas ke atas berlangsung dengan gradien tekanan kecil, sehingga sistem
fluida tidak terganggu.
c. Gerakan ke atas dikontrol oleh harga mobilitas terkecil antara minyak dan gas.
Terdapat dua proses pendorongan minyak yang berbeda pada segregation drive
reservoir ini, yaitu :
- Segregation drive tanpa counter flow.
Dimana gas yang keluar dari larutan tidak bergabung dengan gas cap, sehingga
akan menambah keefektifan gaya dorong.
Sering dijumpai pada formasi dengan permeabilitas kecil atau rendah, seperti
lensa pasir.

13
Produksi gas hanya dari fasa minyak, hasil dari gas cap tidak terbawa. Tidak ter-
dapat gas coning atau water coning. Saturasi minyak tergantung dari tekanan res-
ervoir.
Bila gas cap cukup besar, GOR akan naik sampai waktu abandonment.
- Segregation drive dengan counter flow.
Disebut juga dengan gravity drainage. Gas yang dibebaskan dari dalam larutan
akan bergabung dengan gas cap bila permeabilitas vertikal memungkinkan. Gas
dari gas cap ikut terproduksikan bersama dengan minyak dalam bentuk aliran
kontinyu dua fasa.
Gerakan ke atas dikontrol oleh besar kecilnya mobilitas gas dan mobilitas minyak.
Faktor-faktor kombinasi seperti viscositas rendah, specific gravity rendah,
mengalir pada atau sepanjang zona dengan permeablilitas tinggi dengan
kemiringan lapisan cukup curam, ini semuanya akan menyebabkan perbesaran
dalam pergerakan minyak dalam struktur lapisannya.
Pada awal dari reservoir ini, GOR dari sumur-sumur yang terletak pada
struktur yang lebih tinggi akan cepat meningkat sehingga diperlukan suatu pro-
gram penutupan sumur-sumur tersebut.
Laju penurunan tekanan tergantung pada jumlah gas yang ada. Jika
produksi semata-mata hanya gas gravitasi, maka penurunan tekanan dengan ber-
jalannya produksi akan cepat. Hal ini disebabkan karena gas yang terbebaskan
dari larutannya, terproduksi pada sumur struktur sehingga tekanan cepat turun.
Bila gravity drainage baik atau bila laju produksi dibatasi untuk
mendapatkan keuntungan maksimal dari gaya gravity drainage ini maka recovery
yang didapat akan tinggi.

14
Gambar 3.5
Gravity Drainage Drive Reservoir

Gambar 3.6
Karakteristik Reservoir Gravity Drainage (Segregation Drive)
Karakteristik dari Combination Drive Reservoir adalah :
-Penurunan tekanan relatif cepat, perembesan air dan pengembangan gas cap ada-
lah faktor utama yang mengontrol tekanan reservoir.
- Jika berhubungan dengan aquifer, perembesan air lambat sehingga produksi air
kecil.
- Jika berhubungan dengan gas cap yang kecil, kenaikkan GOR konstan sesuai
dengan pengembangan gas cap tersabut. Akan tetapi jika selama produksi,
pengembangan gas cap ditambah gas bebas, GOR justru menurun.
- Recovery Factor dari Combination Drive Reservoir adalah sebesar 50%-60%

15
Gambar 3.7
Combination Drive Reservoir

Gambar 3.8
Karakteristik Reservoir Combination Drive

16
BAB III
KESIMPULAN

Pada topik kali ini yaitu “Drive Mechanism” dapat kita simpulkan dari se-
bagai berikut:
1. Jenis-jenis reserevoir berdasarkan mekanisme pendorongnya
dibedakan menjadi :
1. Depletion Drive Reservoir.
2. Gas Cap Drive Reservoir.
3. Water Drive Reservoir.
4. Segregation Drive Reservoir.
5. Combination Drive Reservoir.
2. Recovery Factor dari Depletion Drive Reservoir adalah sebesar 5%-
30%
3. Recovery Factor dari Gas Cap Drive Reservoir adalah sebesar 20%-
40%
4. Recovery Factor dari Water Drive Reservoir adalah sebesar 35%-
60%
5. Recovery Factor dari Segretion Drive Reservoir adalah sebesar 20%-
40%
6. Recovery Factor dari Combination Drive Reservoir adalah sebesar
50%-60%

17
DAFTAR PUSTAKA

Clark, NJ. (1974).Element of Petroleum Reservoir. Texas: American Institute of


Mining
Anonim, (2011). Betara Complex Plan Of Further Development (POFD) Post
Kick Off Meeting 2011. Jakarta :Jabung Block, Petrochina
International Jabung Ltd.
Mukhtasor, (2012). Pengantar Teknologi dan Operasi Produksi Minyak dan
Gas. Surabaya : ITS PRESS.
Craft, B.C and Hawkinds, (1991). Applied Petroleum Reservoir Engineering.
New Jersey : Prentice Hall Inc.
Ahmad, T and Mickinney, (2000). Advance Reservoir Engineering. U.S.A : Golf
Publishing Company.
Beggs, D., (1991). Production Optimaztion. Tulsa : Oil and Gas Consultant
International Inc.
Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsiti.
Putri, D (2008). Peramalan Perilaku Reservoor Lapngan WP Dengan Persamaan
Material Balance. Yogyakarta :UPN Veteran.
Rukmana, D dan Kristanto, (2012). Teknik Reservoir dan Aplikasi. Yogyakarta :
Pohon Cahaya.
Kristanto, (2000). Material Balance Equations. Yogyakrta : Petroleum
Engineering Departement UPN“Veteran”.
Mc.Cray, A., (1975). Petroleum Evaluations and Economic Decision. Oklahoma :
School Of Petroleum an Geological Engineering University Of
Oklahoma.

18

Anda mungkin juga menyukai