Anda di halaman 1dari 31

MEKANISME PENDORONG

Sesudah selesai dikomplesi, fluida akan mengalir ke


lubang bor.

Pada fasa awal atau primer fluida akan mengalir dengan


energi dorong hidrokarbon dari pori-pori reservoir ke
dalam lubang sumur dan naik ke permukaan.

Tenaga pendorong berdasarkan P & T formasi dimana


reservoir tersebut berada dan melepaskan energinya
yang dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang
dilakukan.
MEKANISME PENDORONG

Ada 4 sumber tenaga yang bekerja di reservoir, yaitu :


1. Tenaga dorong eksternal / hidrostatik
2. Tenaga dorong internal
3. Tenaga potensial
4. Tenaga permukaan fluida
MEKANISME PENDORONG

1. Water Drive Reservoir


2. Gas Cap Drive Reservoir
3. Depletion Gas Drive Reservoir
4. Segregation Drive Reservoir
5. Combination Drive Reservoir
Water Drive Reservoir
Pengembangan air sebagai akibat penurunan tekanan dan adanya
kontak langsung antara zona minyak dan aquifer, akibatnya air
merembes ke dalam zona minyak yang tadinya diisi oleh minyak.
Dapat juga masuknya air ke dalam reservoir minyak yang diakibatkan
oleh penyusutan volume pori-pori batuan serta adanya hubungan
antara aquifer dengan sumber air di permukaan.

Ada 3 pendorong reservoir di aquifer :


1. Edge water drive
2. Bottom water drive
3. Bottom and edge water drive
Edgewater Drive

Oil producing well

Oil Zone

Water Water

Cross Section
Bottom water Drive

Oil producing well

Oil Zone

Water

Cross Section
Water Drive Reservoir
Reservoir dengan jenis mekanisme pendorong
water drive memiliki karakteristik, yaitu :
❑ Penurunan tekanan terhadap waktu sangat
pelan atau relatif stabil. Penurunan tekanan
yang kecil pada reservoir adalah karena
volume produksi yang ditinggalkan langsung
digantikan oleh sejumlah air yang masuk ke
zone minyak.
❑ Perubahan GOR selama produksi kecil,
sehingga dapat dikatakan bahwa GOR
reservoir adalah konstan terhadap waktu.
❑ Dengan bertambahnya waktu produksi harga
WOR naik tajam karena mobilitas air yang
besar.
❑ Perolehan minyak bisa mencapai 35%-75%.
Perilaku Produksi Pada Water Drive Reservoir

Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum Reservoir”, Revision Edition, American Institute Of
Mining Metalurgical and Petroleum Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
Gas Cap Drive Reservoir
Reservoir yang memiliki tenaga pendorong berupa pengembangan di
dalam gas cap atau tudung gas, maka effisiensi pendorongnya makin
bersar, karena dengan penurunan tekanan sedikit saja sudah dapat
mendorong minyak yang cukup besar.
Gas Cap Drive Reservoir

Reservoir gas cap drive memiliki


karakteristik, yaitu :
❑ Penurunan tekanan relatif cepat seiring
waktu produksi serta tidak adanya fluida
ekstra atau tudung gas bebas yang akan
menempati ruang pori yang dikosongkan
oleh minyak yang diproduksi.
❑ Seiring dengan waktu produksi, GOR
naik dengan cepat hingga maksimum
kemudian turun secara kontinyu.
❑ Produksi air sangat kecil bahkan
diabaikan.
❑ Recovery sekitar 20 - 40 %.
❑ Kumulatif produksi minyak mengalami Sumber : Clark, N.J., “Element Of
Petroleum Reservoir”, Revision Edition,
penurunan dengan bertambahnya waktu American Institute Of Mining Metalurgical
produksi. and Petroleum Engineering Inc., Dallas,
Texas, 1969.
Perilaku Produksi Pada Gas cap Drive Reservoir

Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum Reservoir”, Revision Edition, American Institute Of
Mining Metalurgical and Petroleum Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
Depletion Drive Reservoir
Istilah lainnya adalah solution gas drive.

Energi pendorong minyak yang berasal dari perubahan fasa dari


hidrokarbon-hidrokarbon ringannya yang semula adalah fasa cair
yang menjadi gas. Gas-gas yang terbentuk kemudian ikut mendesak
minyak ke sumur produksinya pada saat penurunan tekanan reservoir
karena produksi tersebut.
Depletion Drive Reservoir
Reservoir dengan jenis mekanisme pendorong depletion drive memiliki
karakteristik, yaitu :
❑ Penurunan tekanan reservoir yang cepat seiring berjalannya waktu
produksi. Tidak ada fluida ekstra atau tudung gas yang akan
menempati ruang pori yang ditinggalkan oleh minyak
❑ Produksi minyak bebas air. Tidak ada water drive, sehingga sedikit
atau bahkan tidak ada air yang diproduksi bersama minyak selama
umur produksi
❑ Productivity Index juga turun dengan cepat.
❑ Gas Oil Ratio mula-mula rendah, seiring waktu produksi GOR naik
dengan cepat akibat terbebaskannya sejumlah gas dari minyak
sampai maksimum, kemudian setelah selang waktu tertentu turun
akibat adanya ekspansi gas dalam reservoir.
❑ Recovery faktor rendah. Produksi minyak dengan solution gas drive
biasanya merupakan recovery yang tidak efisien, harga RF berkisar
5 % - 30 %.
Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum Reservoir”, Revision Edition, American Institute Of
Mining Metalurgical and Petroleum Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
Perilaku Produksi Pada Depletion Drive Reservoir

Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum Reservoir”, Revision Edition, American Institute Of
Mining Metalurgical and Petroleum Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
Segregation Drive Reservoir
Energi pendorong minyak yang berasal dari kecenderungan gas,
minyak, air membuat suatu keadaan yang sesuai dengan massa
jenisnya (karena gaya gravitasi)

gravity drainage mempunyai peranan penting sehingga recovery dari


solution gas drive bisa ditingkatkan.
Besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak,
permeabilitas, zona produksi, dan kemiringan formasi.
Segregation Drive Reservoir
Karakteristik gravity drainage
drive reservoir, yaitu : Gambar 7
❑ Penurunan tekanan terhadap
waktu kurang tajam
dibandingkan dengan
depletion drive.
❑ Kenaikkan GOR cukup
cepat, hal ini disebabkan
karena mobilitas gas yang
lebih lebih besar dari
mobilitas minyak sehingga Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum Reservoir”,
produksi gas naik naik Revision Edition, American Institute Of Mining Metalurgical
and Petroleum Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
dengan cepat seiring
berjalannya waktu produksi.
❑ Produksi air dianggap tidak
ada atau diabaikan.
❑ Recovery faktor berkisar 20
% - 40 %.
Perilaku Produksi Pada Segregation Drive Reservoir
Gambar 8

Sumber :Cole, F.W., “Reservoir Engineering Manual”, Gulf Publishing Co.,


Houston, Texas, 1969.
Combination Drive Reservoir
Merupakan kombinasi dari beberapa energi pendorong.

Kombinasi yang umum dijumpai adalah gas cap drive dengan water
drive. Sehingga sifat-sifat reservoirnya jadi lebih kompleks jika
dibandingkan dengan energi pendorong tunggal.
Combination Drive Reservoir
Suatu reservoir dengan jenis mekanisme
pendorong combination drive memiliki Gambar 9
karakteristik, yaitu :
❑ Penurunan tekanan terhadap waktu
relatif cepat, karena perembesan air
dan pengembangan gas tidak cukup
untuk mempertahankan tekanan
reservoir.
❑ Perembesan air secara perlahan masuk
dari bagian bawah reservoir,
dampaknya WOR akan naik.
❑ Apabila terdapat gas cap maka akan
meningkatkan kenaikkan GOR.
❑ Recovery faktor lebih besar daripada Sumber : Clark, N.J., “Element Of Petroleum
depletion drive, tetapi lebih rendah dari Reservoir”, Revision Edition, American Institute
Of Mining Metalurgical and Petroleum
water drive dan gas cap drive, ± 50 – Engineering Inc., Dallas, Texas, 1969.
60 %
Perilaku Produksi Pada Combination Drive Reservoir
Gambar 10

Sumber :Cole, F.W., “Reservoir Engineering Manual”, Gulf Publishing Co.,


Houston, Texas, 1969.
AGUSTINA PRIHANTINI ST
Pengertian Heterogenitas
didefinisikan sebagai variasi karakteristik reservoir sebagai fungsi
dari ruang. Idealnya. Jika reservoir homogen akan memudahkan
dalam mendeskripsikan harga karakteristik reservoir di semua tempat.
Di lain pihak, jika reservoirnya heterogen atau memiliki karakteristik
reservoir yang bervariasi yang diantara lain meliputi permeabilitas,
porositas, ketebalan lapisan, saturasi, patahan dan rekahan, fasies
batuan dan karakteristik batuan.

Penyebab Heterogenitas

• Sedimentasi
• Lingkungan pengendapan

Faktor Pengontrol Heterogenitas Reservoir

Faktor yang mengontrol heterogenitas dalam reservoir, yaitu


sedimentasi tektonik regional, komposisi, tekstur, serta geometri pori
Sedimentasi tektonik regional
Menyebabkan terjadinya suatu ketidakseragaman karena didalam
suatu reservoir dimungkinkan adanya bermacam-macam lingkungan
pengendapan laut, transisi, dan darat.

Proses-proses tektonik lain yang terjadi dalam reservoir dapat


menyebabkan perubahan bentuk struktur geologi reservoirnya, antara
lain : patahan, pengangkatan, dan ketidakselarasan.
Komposisi Batuan dan Tekstur
Perubahan komposisi yang terdiri dari lithologi dan mineralogi
berpengaruh terhadap ketidakseragaman parameter tersebut.
Perubahan lithologi atau bentuk mineral mempengaruhi besar ukuran
butiran, maupun penyusun batuan reservoir. Sedangkan tekstur
sebagai kontrol heterogenitas dalam reservoir yang meliputi ukuran
butiran, sortasi, kekompakan, fabric dari batuan yang berpengaruh
terhadap besar kecilnya kemampuan batuan untuk mengalirkan
kembali fluida yang dikandungnya.
Geometri Pori
Geometri pori dapat berupaukuran rongga pori (pori throat size),
ukuran tubuh pori (pore body size), bentuk peretakan (fracturing), dan
permukaan butir (surface rougness), dimana mempengaruhi besar
kecilnya suatu porositas dan permeabilitas.
Klasifikasi heterogenitas reservoir
1. Heterogenitas Skala Mikroskopis
Heterogenitas skala mikroskopis mewakili skala volume dan sifat
fisik batuan seperti porositas dan permeabilitas yang ditentukan
sebagai berikut: bentuk dan ukuran butiran, bentuk dan ukuran
pori, ukuran pori butiran dan distribusi rongga pori, susunan
packing, kekasaran dinding pori, lapisan clay pada rongga pori.
Kontrol utama dari parameter ini adalah pengendapan pada
sedimen dan proses sesudah kompaksi, sementasi dan
dissolution.
2. Heterogenitas Skala Makroskopis
Analisa core mewakili heterogenitas skala makroskopis.
Pengukuran laboratorium pada porositas, permeabilitas, saturasi
fluida, tekanan kapiler dan wettabilitas adalah penyelidikan fisik
pada level makroskopis. Sifat fisik batuan dan fluida ditentukan
untuk kalibrasi log dan tes sumur untuk input ke dalam model
simulasi reservoir.
Klasifikasi Heterogenitas Reservoir
3. Heterogenitas Skala Mesoskopis
Informasi heterogenitas skala mesoskopis adalah kumpulan dari
log-log sumur. Dengan mewakili skala grid cell pada simulasi
reservoir dimana variasi sifat fisik batuan dan fluida.
4. Heterogenitas Skala Megaskopis
Heterogenitas skala megaskopis untuk menentukan variasi
perolehan sumur ke sumur adalah hasil peningkatan primer dan
kecenderungan peresapan internal pada reservoir.
5. Heterogenitas Skala Gigaskopis
Lapangan gigaskopis dalam skala luas digunakan untuk
menentukan kerangka suatu reservoir, yaitu adalah daerah dari
interpretasi seismik struktur dan stratigrafi yang bersamaan
dengan pemetaan konventional subsurface.
Tipe Heterogenitas Reservoir

❑ Heterogenitas vertikal
Ada dua penggambaran yang digunakan untuk mengetahui
heterogenitas vertikal dari suatu formasi, yaitu :
• Dykstra-Parson Permeability Variation
• Koefisien Lorent (L)

❑ Heterogenitas areal
Ada beberapa interpolasi konvensional dan metode ekstrapolasi yang
bisa diaplikasikan untuk menghitung nilai dari sebuah variable
regional pada perbedaan lokasinya. Beberapa metode yang
digunakan yaitu :
• Metode Polygon
• Metode invers distance
• Metode Invers Distance Kuadrat

Anda mungkin juga menyukai