Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU RESERVOIR

(2 SKS)

Dosen:

Dr. Ir. Yosaphat Sumantri, MT.


Sunindyo, ST., MT
Dr.Boni Swadesi, ST., MT
Indah Widyaningsih, ST., MT
Analisis Water Drive Reservoir
Karateristik Water Drive Reservoir
• Bila suatu reservoir berhubungan dengan aquifer yang besar, maka
selama proses produksi berlangsung, air akan masuk ke dalam
reservoir mendesak minyak dan mengisi pori-pori batuan yang
telah ditinggalkan oleh minyak yang terproduksi.

• Proses ini terjadi akibat pengembangan volume air di dalam


aquiver dan penyusutan pori-pori batuan yang disebabkan oleh
penurunan tekanan reservoir.

• Masuknya air ke dalam zona minyak menyerupai proses


pendorongan, dimana air berfungsi sebagai fluida pendorong dan
minyak sebagai fluida yang didorong.

• Mekanisme ini merupakan mekanisme pendorong yang paling


efisien.
Ciri-ciri Water Drive Reservoir

Tekanan reservoir tetap tinggi


 Producing GOR tetap rendah (utk oil res)
 Produksi air ada sejak awal dan semakin
lama semakin tinggi
 Sumur-sumur berproduksi secara sembur
alam sampai produksi air menjadi
berlebihan
Gb.4 Water Drive Reservoir  RF: 35 – 75% (utk oil res)
 RF: 35 – 65% (utk gas res)
Note: Volumetric atau Internal Expansion Drive utk gas res
memberikan RF: 70 – 90%
• Hampir semua reservoir hidrokarbon (minyak dan gas)
dikelilingi oleh batuan yang berisis air (water-bearing rock),
yang disebut aquifer.
• Volume aquifer bisa jadi jauh lebih besar dibanding volume
reservoir hidrokarbon, sehingga seolah-olah aquifer tak-
terbatas (infinite) ukurannya.
• Atau sebaliknya, ukuran aquifer sangat kecil sehingga
pengaruhnya thd perilaku reservoir bisa diabaikan.
• Ketika fluida reservoir diproduksikan dan tekanan reservoir
turun, maka terjadi perbedaan tekanan antara reservoir
dengan aquifer disekitar reservoir.
• Akibatnya, aquifer bereaksi dengan menerobos initial WOC
dan masuk ke dalam zona hidrokarbon (minyak atau gas).

5
• Pada beberapa kasus, penerobosan air (water
encroachment) terjadi akibat kondisi hidrodinamik dan
recharge ke dalam formasi oleh air permukaan pada suatu
outcrop.

• Tetapi pada beberapa kasus lain, volume pori dari aquifer


tidak cukup besar dibanding volume pori reservoirnya,
sehingga ekspansi air di dalam aquifer bisa diabaikan
terhadap overall energy system, dan reservoir dianggap
volumetrik.
• Dalam kasus yang lain lagi, permeabilitas aquifer cukup kecil
sehingga diperlukan perbedaan tekanan yang besar sebelum
air bisa menerobos ke dalam reservoir. Dalam kasus ini,
pengaruh water influx juga bisa diabaikan. 6
• Banyak reservoir minyak dan gas berproduksi dengan mekanisme water
drive. Mekanisme ini sering disebut natural water drive untuk membeda-
kannya dari artificial water drive yang melibatkan injeksi air ke dalam
formasi (untuk keperluan pressure maintenance ataupun water flooding).
• Pada reservoir water drive, produksi hidrokarbon dari reservoir yang
diikuti oleh penurunan tekanan reservoir menyebabkan suatu respon dari
aquifer untuk menggantikan penurunan tekanan. Respon ini berupa suatu
aliran air (water influx), yang umum disebut sebagai water encroachment.
• Water influx ditimbulkan oleh:
1. Ekspansi (pemuaian) air di dalam aquifer,
2. Kompresibilitas batuan aquifer,
3. Aliran artesis bilamana outcrop dari water-bearing formation
lmendapatkan recharge dari air permukaan dan letaknya secara
struktur lebih tinggi daripada pay zone-nya.

7
KLASIFIKASI AQUIFER
• Sistem aquifer dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Tingkat kemampuan menjaga tekanan (pressure maintenance),
2. Rejim aliran (flow regimes),
3. Kondisi batas luar (outer boundary conditions),
4. Geometri aliran (flow geometries).
• Berdasarkan tingkat kemampuan aquifer untuk menjaga tekanan
reservoir, natural water drive secara kualitatif sering dibagi menjadi:
1. Active (strong) water drive => Strong water drive
2. Partial (moderate) water drive => Moderate water drive
3. Limited (weak) water drive => Weak water drive
• Disebut active water drive bila laju water influx sama dengan laju
produksi total reservoir.
• Active water-drive reservoirs biasanya ditunjukkan oleh suatu
penurunan tekanan yang bertahap (gradual) dan lambat

8
Active Water Drive
ew = Qo Bo + Qg Bg + Qw Bw …………………(13)
dimana:
ew = water influx rate, bbl/day
Qo = oil flow rate, STB/day
Bo = oil formation volume factor, bbl/STB
Qg = free gas flow rate, scf/day
Bg = gas formation volume factor, bbl/scf
Qw = water flow rate, STB/day
Bw = water formation volume factor, bbl/STB.

• Persamaan (13) dapat ditulis dalam bentuk derivative kumulatif produksi:

+ ………(14)

dimana : We = cumulative water influx, bbl


t = waktu, hari. 9
Np = produksi minyak kumulatif, STB
GOR = current gas-oil ratio, scf/STB
Rs = current gas solubility, scf/STB
Bg = factor volume formation gas, bbl/scf
Wp = Produksi air kumulatif, STB
dNp/dt = daily oil flow rate Qo, STB/day
dWp/dt = daily water flow rate Qw, STB/day
dWe/dt= daily water influx rate ew, bbl/day
(GOR − Rs)dNp/dt = daily free gas flow rate, scf/day.
Contoh Soal:
Hitung: laju water influx (ew) ke dalam reservoir yang memiliki tekanan stabil
3000 psia.
Diketahui: tekanan reservoir mula-mula = 3500 psia
dNp/dt = 32,000 STB/day; Bo = 1.4 bbl/STB
GOR = 900 scf/STB; Rs = 700 scf/STB; Bg = 0.00082 bbl/scf
dWp/dt = 0; Bw = 1.0 bbl/STB
Penyelesaian:
Menggunakan Pers. (13) atau (14) memberikan: 10
Kondisi Batas Luar (Outer Boundary Condition)
• Aquifer dapat diklasifikasikan menjadi infinite (tak-terbatas) dan finite
(bounded).
• Secara geologis semua formation adalah finite, tetapi dapat berperan
sebagai infinite bila perubahan tekanan pada oil-water contact tidak
berada pada batas aquifer-nya.
• Infinite system mengindikasikan bahwa pengaruh perubahan tekanan
pada batas minyak-aquifer tidak pernah terletak pada batas luar
aquifer. Batas luar ini selalu memiliki tekanan yang konstan dan sama
dengan tekanan reservoir mula-mula.
• Finite system mengindikasikan bahwa batas-luar dari aquifer
dipengaruhi masuknya air ke dalam oil zone-nya sehingga tekanan
pada batas-luar ini berubah terhadap waktu.

11
Flow Regimes
• Terdapat tiga flow regimes dasar yang mempengaruhi
laju water influx ke dalam reservoir, yaitu:
1. Steady-state (mantap),
2. Semisteady (pseudosteady)-state,
3. Unsteady-state (tidak-mantap).

Flow Geometries
• Reservoir-aquifer systems capat diklasifikasikan menjadi:
1. Edge-water drive
2. Bottom-water drive
3. Linear-water drive

Flank

12
Gb. 12 Beberapa Geometri Water Drive
RECOGNITION OF NATURAL WATER INFLUX

• Biasanya, hanya sedikit informasi diperoleh selama periode


(tahap) ekplorasi – pengembangan (development) reservoir
tentang keberadaan dan karakteristik aquifer, yang bisa jadi,
merupakan sumber dari water influx pada saat periode
deplesi.
• Penurunan tekanan reservoir yang relatif kecil, dan laju
penurunan tekanan reservoir yang semakin kecil bersamaan
dengan pertambahan kumulatif produksi adalah indikasi
adanya fluid (water) influx.
• Bila tekanan reservoir lebih rendah dari tekanan saturasi (Pb)
minyak, maka laju pertambahan GOR (produced gas-oil ratio)
yang kecil juga mengindikasikan adanya fluid influx.

13
RECOGNITION OF NATURAL WATER INFLUX
(lanjutan)
• Produksi air yang lebih awal pada sumur-sumur yang berada
di dekat WOC juga merupakan indikasi adanya water
encroachment.
• Namun demikian, perlu mempertimbangan kemungkinan
bahwa produksi air yang lebih awal bisa juga disebabkan
oleh: rekah formasi, adanya streak batuan yang tipis tetapi
permeabilitasnya tinggi, atau water coning meskipun
aquifernya terbatas.

• Perhitungan OOIP menggunakan Pers. Material Balance,


yang hasilnya semakin besar bila diasumsikan tidak ada
water influx juga mengindikasikan adanya fluid influx.
Hal ini dapat dijelaskan seperti berikut.

14
• Bila P ≥ Pb dan pengembangan air formasi dan penyusutan pori
diabaikan, maka Pers. (1b) bisa ditulis menjadi:

• Bila dianggap We = 0 maka nilai N yang dihasilkan disebut apparent


original in place, Na:

• Harga Na semakin besar dengan semakin besarnya Np


mengindikasikan adanya water influx.

Gb. 13 Plot Na terhadap Np Bila We = 0 dan We ≠ 0


15
(Smith, Tracy dan Farrar, 1992)
Et = Eo +Eg + Ec

Gb. 14 Kurva Campbell Plot sebagai fungsi


kekuatan aquifer reservoir minyak
(Campbell, R.A. and Campbell, J.M., Sr., 1978)

16
• Untuk reservoir gas, bila ada pengaruh water drive (ada
water influx) maka plot P/Z vs Gp menghasilkan garis
tidak-lurus.

17
Ec relative sangat kecil
dibandingkan Eg, sehingga:

Gb. 15 Kurva Cole plot sebagai fungsi dari


kekuatan aquifer reservoir gas
(Pletcher J.L.”Improvements to Reservoir
Material Balance Methode”)

18
Sampai Minggu Depan

19

Anda mungkin juga menyukai