Dua metode, termal dan non termal tsb, masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Jika sumber energinya banyak dan air yang
dibutuhkan hanya sedikit (seperti industri yang
butuh air hanya untuk bahan utilitas/penunjang
industri), maka dapat digunakan metode termal
(evaporasi, destilasi).
Jika sumber energinya sedikit dan air yang
dibutuhkan banyak (skala besar, seperti air
minum kota), maka digunakan proses non
termal (penyaringan, dialisa, reverse osmosis,
ataupun ion exchanger).
3
1. Destilasi
Destilasi adalah cara desalinasi paling kuno. Destilasi
dilakukan dengan memanaskan air laut sampai menguap,
kemudian uapnya diembunkan sehingga diperoleh
kondensat air tawar.
Cara destilasi yang dapat ditempuh ialah :
a. multistage flash
b. multiple effect distillation
c. vapor compression.
vapor tekanan rendah akan terkompresi secara efektif
sehingga temperaturnya pun akan naik
Untuk menghemat bahan bakar, maka destilasi dilakukan
dengan menurunkan tekanan uap air (destilasi vakum)
sehingga air dapat mendidih pada suhu yang rendah.
6
a. Multistage Flash
Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem
distilasi biasa, yaitu air laut dipanaskan untuk
menguapkan air laut dan kemudian uap air yang
dihasilkan dikondensasi untuk memperoleh air
tawar yang ditampung di tempat terpisah sebagai hasil
dari proses distilasi dan dikenal sebagai air distilasi
Pada sistem distilasi bertingkat (Multistage Flash
Distillation System), air laut dipanaskan berulang-ulang
pada setiap tingkat distilasi dimana tekanan pada tingkat
sebelumnya dibuat lebih rendah dari tingkat berikutnya.
Berikut
contoh
gambar
sistem
MSF
yang
disederhanakan yang aktualnya dibangun sampai lebih
dari sepuluh tingkat.
8
11
12
13
17
100
10
0.1
0.01
Partikel
filtrasi
Mikro
filtrasi
makropart
ikel
0.001
0.0001
Ultra
filtrasi
RO
molekul
ion
Nano
filtrasi
Mikroparti
kel
makromol
ekul
18
20
a. Pretreatment:
21
22
b. Pressurization:
Pressurization dilakukan untuk meningkatkan
tekanan
umpan
yang
sudah
melalui
pretreatment dengan menggunakan pompa sehingga
tekanan operasi sesuai dengan membran dan
salinitas air umpan.
23
c. Separation:
Separation terjadi di membran permeable yang
menghalangi aliran garam terlarut, dan
membolehkan
air
produk
desalinasi
melewatinya. Efek permeabilitas membran
menyebabkan terjadinya 2 aliran, yaitu aliran
produk air tawar dan aliran brine pekat.
Tidak ada membran yang sempurna, sehingga
masih ada sedikit garam yang mengalir lewat
membran dan terdapat pada air produk.
Membran
RO
memiliki
berbagai
jenis
konfigurasi,
antara
lain spiral
wound
dan hollow fine fiber membranes.
24
d. Stabilization:
Air produk hasil pemisahan membran
biasanya butuh penyesuaian pH sebelum
dialirkan ke sistem distribusi untuk
digunakan sebagai air minum.
Produk dialirkan melalui kolom aerasi dan
pH ditingkatkan dari sekitar 5 sampai
mendekati 7.
25
Reverse Osmosis
Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa
asetat (CA), poliamida (PA), poliamida aromatis,
polieteramida, polieteramina, polieterurea, polifenilene
oksida, polifenilen bibenzimidazol, dsb.
Membran komposit terdiri dari substrat film tipis terbuat dari
berbagai bahan polimer ditambah polimer lapisan
fungsional di atasnya.
Membran mengalami perubahan karena mampat dan
fouling (sumbat). Pemampatan itu serupa dengan creep
pada plastik/logam bila terbebani tegangan kompresi.
Semakin besar tekanan dan suhu, biasanya proses tidak
reversible dan membran makin mampat.
Normalnya, membran bekerja pada suhu 21-35 oC. Fouling
pada membran disebabkan oleh zat-zat dalam air baku
misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, bahan
30
organik dan silika.
31
32
1. Ukuran Molekul
Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja
membran. Pada pembuatan membran untuk mikrofiltrasi
dan ultrafiltrasi ada spesifikasi khusus. Sebagai contoh
untuk membran protein kedele yang dihidrolisis digunakan
membran ukuran 5000 MWCO, 10.000 MWCO dan 50.000
MWCO.
2. Bentuk Molekul
Bentuk dan konfigurasi macromolekul mempunyai efek
pada kekuatan ion, temperatur dan interaksi antar
komponen. Perbedaan bentuk ini khusus pada kondisi di
bawah permukaan membran. Hal ini dapat terlihat dalam
penggunaan membran pada protein dan dextrin.
33
3. Bahan Membran
Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil
rejection dan distribusi ukuran pori. Sebagai contoh
membran dari polysulfon dan membran dari selulosa
asetat, kedua membran ini menunjukkan rendahnya
deviasi antara kedua membran, dan ini mempunyai efek
pada tekanan membran. Selain itu, ada efek pada tingkat
penyumbatan (fouling) pada membran.
4. Karakteristik Larutan
Pada umumnya molekul larutan garam dan gula
mempunyai ukuran yang lebih kecil dari ukuran pori
membran. Karakteristik larutan ini mempunyai efek pada
permeability membran.
34
5. Parameter operasional
Jenis parameter yang digunakan pada operasional
umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan
membran, temperatur dan konsentrasi, dengan parameter
tambahan: pH, ion strength dan polarisasi.
35
39
DAFTAR PUSTAKA
Sunarya, Yayan dan Agus S, 2007. Mudah
dan Aktif Belajar Kimia. PT Grafindo
Media Pratama : Jakarta
id.wikipedia.org/wiki/Desalinasi
http://www.oas.org/dsd/publications/Uni
t/oea59e/ch20.htm#TopOfPage
http://www.gewater.com/what_we_do/wate
r_scarcity/desalination.jsp
44
45
46
49
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo, A. J, Widiatmoko, M.C. (1994). Teknologi
Membran Pemurnian Air. Andi Offset Yogyakarta.
Idaman Said, Teknologi Reverse Osmosis, BAB10.pdf
Sata Toshikatsu (1996). Trends in Ion Exchange
Membrane Research. International Congress on
Membranes and Membrane Processes, The Membrane
Society of Japan.
http://www.oas.org/dsd/publications/Unit/oea59e/ch20.ht
m#TopOfPage
http://www.gewater.com/what_we_do/water_scarcity/des
alination.jsp
50
51
Penyaringan
Penyaringan dilakukan agar dapat menyaring NaCl, dalam
hal ini garam dalam bentuk kristal, tetapi penyaring yang
digunakan bukan penyaring biasa melainkan penyaring
membran yang kesetimbangannya adalah: air yang tidak
menguap sama dengan air yang menguap.
Terdapat dua tipe membran yang dapat digunakan untuk
proses desalinasi, yaitu reverse osmosis (RO) dan
electrodialysis (ED).
Pada proses desalinasi menggunakan membran RO, air
dalam larutan garam dipisahkan dari garam terlarutnya
dengan mengalirkannya melalui membran waterpermeable. Permeate dapat mengalir melalui membran
akibat
52
Elektrodialisis
Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion
yang larut dalam air (garam) melalui pemakaian dua
kutub listrik yang berlawanan dari arus listrik searah.
Elektrodialisis dilakukan dengan menggunakan membran
elektrodialisis. Prinsip kerja membran ini ialah penarikan
ion-ion yang terkandung dalam air.
Dibanding teknologi pemisahan lainnya, teknologi
membran menawarkan keunggulan seperti pemakaian
energi yang rendah, sederhana dan ramah lingkungan.
Dialisis adalah penyaringan sehingga garam-garam akan
tersaring melalui proses pemberian muatan positif (+)
dan negatif (-) ke pada garam-garam, kemudian
elektroda positif akan menarik anion atau partikel yang
bermuatan negatif, dan elektroda negatif akan menarik
kation atau partikel yang bermuatan positif, sedangkan
53
air yang bermuatan netral akan lewat saja.
55
57
59
60
61