Anda di halaman 1dari 29

Gain opportunities in the mature oil wells

Paparan Singkat
Paparan
MEOR Singkat Study
MEOR Study
( year :2010-2016)

( year XIV
KONGRES :2010-2016)
IATMI 2016

Presented by: Edy Subiantoro

Presented by: Edy


Team : M. Hidayat Subiantoro
(Pertamina EP)
Tutuka Ariadji (LAPI - ITB)
Dea Indiani Astuti (LAPI - ITB)
Team : M. Hidayat (Pertamina EP)
Pingkan Adiawati (LAPI - ITB)
Tutuka Ariadji (LAPI - ITB)
Setyo Yanus Sasongko
Setyo Yanus S (ITB)

Jakarta , 6 Des 2016


Jakarta , Des 2016
Latar Belakang
1. Banyak lapangan minyak di Indonesia yang memasuki fase Lapangan
tua , dengan water cut (kandungan air): 96%-99%

2. Study MEOR (2010-2016) sudah melewati Uji Lab & Uji Lapangan untuk
melihat Opportunity penerapan pada Lapangan2 tua. Uji MEOR
dilakukan pada 3 sumur di Malacca & 2 sumur di Mangunjaya

3. Uji Lab : Air produksi (produced water) dan Air permukaan ( sungai
/danau ) juga menunjukan compatibility yang cukup bagus untuk
pembiakan Mikroba dan injeksi mikroba populasi mikroba mampu
mencapai jumlah yang maksimal (dari 102 ke1011 cfu) .

4. Mikroba memiliki kemampuan menurunkan Sor (Saturasi minyak


residu), sehingga akan menaikkan Recovery Factor lapangan minyak.

5. Mikroba : Insitu Bacteria ( di extrak dari crude/air formasi sumur ).


Dikembangkan dan di injeksikan ke dalam sumur minyak
Objective
Sharing Pengalaman dalam implementasi Teknologi Microba pada
Sumur minyak dengan Water cut 50% - 98%

Melihat opportunity penerapan Stimulasi Mikroba pada Lapangan/


sumur minyak tua (mature wells)
Agenda
Ringkasan (SUMMARY)

Method & Analysis

Pengalaman Lapangan

Discussion & Conclusion


Ringkasan
Study Microbial EOR telah berlansung selama 6 tahun (2010-2016). Selesai 5 sumur : 3 job di Malacca
Strait (Mid 2012), dan 2 job di Pertamina Mangunjaya (Akhir 2015)
Objective:
Malacca : Penurunan WC , Oil gain, Obervasi Oil Properties ( Viskosity, API & HC chain)
Pertamina : Penurunan WC, Observasi Oil Properties ( Viskosity, IFT, HC chain & API ), observasi pada offset
well
Lab Analysis menunjukkan selama 7 hari perendaman, mikroba mampu melepas 11%-13%
unswept oil
Proses Pembiakan Mikroba (Cultivasi) & Perendaman Core, menghasilkan : minyak, gas , bio
surfactant, Bio solvent & Bio Polymer
8 Kunci success : Microbial selection, Nutrient quality, Volume of treatment, Bottom Hole Temperature,
Soaking time, Placement (fluid distribution), Number of Microbial active colony and Start-up procedure
Range oil gain : 10 - 30 bopd, most likely : 20 bopd. Estimated cost = $ 30 M/well (MEOR only) + $
30M/ well (WS) = $ 60 M/well. Assuming ICP = $ 30/ bo , Cost $ = $ 60M/ well , Pay out time = 200
days, 100 days, 66 days untuk oil gain 10 bopd, 20 bopd & 30 bopd. Oleh karena itu , disarankan
dilakukan saat WS job = adalah waktu yang paling effective
Observasi pada Off set well di Mangunjaya menunjukan Perubahan populasi Mikroba, WC(%) & Oil
rate
Teori Dasar
Mikroba memiliki sifat yang unik, bersifat oleophilic [oil-loving], hidup
berkembang di air. Mereka memotong butiran minyak menjadi lebih kecil
serta lebih mobile & menghasilkan emulsion alami yang unik. Mikroba
berperan dalam menurunkan Sor (saturasi minyak residu) , sehingga menaikan
RF (recovery factor) & usia produksi Lapangan minyak

Stimulasi mikroba (Well stimulation) secara umum meliputi injeksi Mikroba +


nutrients secara bersamaan ke dalam sumur agar bisa berkembang biak
didalam reservoar, mampu melepas minyak yang terperangkap & terikat
pori2 batuan. Merubah sifat-sifat minyak menjadi lebih mudah mengalir

Reaksi enzymatic sbb :

C xH y Cx-aHy-b + CO2 + CH4

Implementasi:
Type-type MIKROBA

Prokaryotes : Bacteria + Archaea + Eucarya all type of microbes actively play in oil field
Kalkulasi MIKROBA

For MEOR Calculation:


Calculate Colony forming unit
Dilution method (1/10)
Active microbes
Lab test:
for well treatment
MALACCA BHT=160F Mangunjaya BHT 120F

Oil Recovery Percentage of M-1 Oil Recovery Percentage of MJ-122

Note:
PW = Produced water + Microbes
SP = Plant water + Microbes
Brine : KCL water without microbes
Oil Recovery increased, the Microbes
stimulates oil (unswept oil) trapped inside of
artificial core @ MJ-122 = 13.5% & @ M-1 =
11% of the unswept oil
Field MEOR Experience ,
EMP Malacca Strait

MELIBUR
Unconsolidated shaly sand with dispersed
clay contents
Depth 900 ft TVD ss
Reservoir Pressure 250 psi
Reservoir Temp 150-160 deg F (65C-71C)
Permeability 1000 mD
Porosity 30%
Oil 22-26 API gravity
Latest Production 2.6 MBOPD from 64 wells
OOIP 148 MMSTB
Oil Cum 44.4 MMSTB (RF 30%)
M-1
WELL DATA
M-3

M-2

D2B0

D2B1
Sand Distribution Characteristic
Malacca vs Mangunjaya

M-1 MJ-122

895 ftBRT

D2B0

912 ftBRT
Mangunjaya MEOR Project

Unit Malacca Mangunjaya Remark


Discovered yr 1984 1934
Formation Up Sihapas Palembang Sand Stone
Average Porosity % 30 29 unconsolidated sand
Average Water Saturation % 40 42
Formation Temperature F 160 122 delta BHT = 38F
Initial Pressure psi 440 570
Oil Gravity API 25 25
Original Oil In-Place (OOIP) mmSTB 148 77,3
Cummulative Oil mmSTB 44,4 25,9 30% (M) vs 33% (MJ)
Drives Mechanism Water Drive Water Drive of OOIP
Well 64 p + 20 si 8 p+2wiw+120 si si = shut in
BHP Current psi 250 300-500
Depth feet 950 1300
Urutan kerja
Move all MEOR and supporting equipment to
Location Area Program MEOR
Collected 700 bbls from produce water until start
Cultivation Period (5days) Started 14


September 2015
Cultivation Period (7 days) 200 bbls,
(Microbe Population 10 E+11cfu/ml
Malacca

Inject 50 bbl pre-flush, 200 bbl cultivation fluid


and 50 bbl first post-flush
Soaking 1# Period (7 days) while cultivation
200 bbl 5 days
Inject 200 bbl cultivation fluid and 200 bbl
second post-flush
++ Pertamina

Soaking 2# Period (3 days)

Inject 600 bbl (Over-flush)

Soaking 2 Day while rig activity to complete


the well

Start up wells at 8 October 2015 (24 total


working days)
Ringkasan
Pengamatan Operasi Lapangan

Note :
Penambahan Volume pada sumur2 Mangunjaya karena kedua sumur sering
memproduksi pasir, dan permeabilitas nya sangat besar (600 1700 mD)
.
Hasil Observasi
Lapangan

Note: Terjadi penurunan WC pada sumur2 monitor


Note : 2 Sumur (M1 & MJ-122) memberikan Penurunan WC yang paling besar
Sebagai pembanding, 2 sumur yang paling kanan adalah Injeksi Nutrisi di Canada
(huff & puff dan Injeksi sumur ke sumur)
Pengamatan Oil properties

Area Before After Remark


Viskositas (cst) MS 35 19 Turun 16 cst
IFT (Inter face tension) dyne/cm - - Tidak ada Test IFT
API Gravity 24 27 Ada kenaikan API
Hydro Carbon Chain Number C17 keatas, drop
Populasi Mikroba (CFU)* 102 106 Mikroba yg diinjeksikan 1011 cfu

Area Before After Remark


Viskositas (cp) MJ 25 10 Turun 15 cp
IFT (Inter face tension) dyne/cm 16 10 Perubahan IFT tidak significant
API Gravity 25 25 Relatif tidak berubah
Hydro Carbon Chain Number C17 keatas, drop
Populasi Mikroba (cfu) 102 107 Mikroba yg diinjeksikan 1011 cfu

Note : * cfu = Colony forming unit


OIL PROPERTIES (Malacca Strait)

API gravity naik setelah


stimulation (240 270 )

Pourpoint tidak berubah

Viscositas lebih kecil dibanding


sebelum di stimulation (35
19 cst)

Mikroba mendegradasi minyak


bumi, dari Long-chain
hydrocarbon (C >17) menjadi
Short-chain hydrocarbon.

Minyak menjadi lebih encer,


lebih mudah mengalir (Mobiltas
minyak naik)
Note : Water cut drop ( dari 87% ke 52%)
HASIL PEMANTAUAN MJ-122: PERUBAHAN KOMPOSISI HIDROKARBON
A b und a nce

T IC : M J - 1 2 2 6 S e p t.D \ d a ta .m s

4800000
4600000
Pada gambar kromatogram hasil GC-MS tersebut dapat dilihat
4400000 bahwa terjadi perubahan komposisi fraksi hidrokarbon selama
4200000 masa monitoring dimana fraksi hidrokarbon rantai panjang
4000000 (C23+) menurun Ini menunjukkan adanya aktivitas
3800000 biodegradasi oleh mikroba
3600000 Aktivitas degradasi paling signifikan terjadi pada bulan ke 2
3400000 (oktober) hingga bulan ke 3 (november)
3200000 Setelah bulan ke 3, aktivitas biodegradasi tetap ada namun
3000000
tidak signifikan
Abundance

2800000
Pr
2600000 Ph
2400000
2200000 Sep 2015
2000000 (hitam)
1800000
Okt 2015 Des 2015 Jan 2016
1600000 Nov 2015 (Ungu)
1400000
(Biru) (Merah) (Oranye)
1200000
1000000
800000
600000
400000 Bergeser ke kiri
200000

1 0 .0 0 1 5 .0 0 2 0 .0 0 2 5 .0 0 3 0 .0 0 3 5 .0 0
T im e --> Time
Kurva Perbandingan kromatogram dari minyak
sebelum produksi (Sep 15) hingga bulan ke 5 ( Jan 15) 21
Observasi Sumur huff & puff:

MJ-122
250 100%

BOPD
90%
BFPD

200 80%

70%
MEOR
150 60%

Injection 30%
50%

100 40%

Pump
Pump efficiency dropped 30%
failure

50 20%

10%
Target = WC drop 10%
Qo = 75 bopd (before = 54 bopd)
0 0%
9/5/2015 10/5/2015 11/5/2015 12/5/2015 1/5/2016 2/5/2016 3/5/2016

Note : 2 weeks test before shut in (as requested by SKK Migas)


MJ-125
140 100%
BOPD
130
90%
BFPD
120

110 80%

100 70%
MEOR
90

Water Cut
Injection 60%
80

70 50%

60
40%
50

40 30%

30 20%
Target = WC drop 10%
20 Qo = 61 bopd (Before 51 bopd)
10%
10

0 0%

Note : 2 weeks test before shut in (as requested by SKK Migas)


Grafik populasi bakteri dari air Produksi
(after MEOR) 5 bulan observasi
Diskusi
Mikroba terbukti efektif merubah Oil Properties, terutama Viskositas & Rantai hidrokarbon
(HCN). Observasi sumur M-1, hasil stimulasi dengan Mikroba bisa bertahan lebih dari 3 th.

Perendaman Mikroba pada Skala Lab mampu melepas minyak antara 11%-13% dari unswept
oil. Untuk ukuran Melibur (OOIP 148 MMSTB & Cum Oil 30%), maka potensi penambahan
minyak sebesar 11 MMSTB (7.7% dari OOIP). Untuk Mangunjaya (77.3 MMSTB & Cum oil 33%),
maka potensi penambahan minyak sebesar 6.2 MMSTB (8 % dari OOIP).

Uji huff & puff pada 2 Sumur Mangunjaya, dengan Penambahan Volume injeksi Mikroba,
tampak memberi pengaruh pada sumur sekitarnya (off set well). Mikroba yang terdeteksi pada
sumur disekitarnya menunjukan adanya high perm yang terkoneksi antar sumur & gerakan air
pada reservoir tsb. Penurunan WC pada sumur monitoring (off set well) tampak lebih stabil dari
pada sumur huff & puff

Selisih jumlah mikroba pada fluida injeksi (1011 cfu) vs air produksi (106 cfu) sangat tinggi. Closed
cycle dengan injeksi Nutrient perlu dilakukan untuk menjaga jumlah mikroba tetap tinggi.
sehingga Penurunan Sor bisa optimal

Pengalaman : Penambahan fluida pendorong (displacement fluid) tidak merubah Qualitas


mikroba, karena Perhitungan cfu (colony forming unit) dalam skala logaritmik (10n)
Kesimpulan
Perendaman Mikroba mampu menurukan Saturasi minyak residu (Sor), dimana akan menaikan
Recovery Factor & Usia produksi Lapangan minyak.

Penambahan Volume injeksi Mikroba di lapangan Mangunjaya berpengaruh pada performa


produksi sumur sekitarnya. Hal ini memperlihatkan, bahwa Injeksi mikroba well to well akan
memberi prospek penurunan water cut yang lebih baik.

Mikroba dapat digunakan sebagai TRACER (indikasi koneksi antar sumur).

Aplikasi injeksi Mikroba (MEOR) pada skala Lapangan mudah dilakukan. Mikroba diambil dari
sumur, dikembangkan menggunakan air produksi (+ nutrisi) dan di injeksikan kembali kedalam
reservoar
Terima Kasih

Kami mengucapkan terima kasih, khususnya kepada :


Team PEP-EOR
LAPI ITB & Team Operation Lapangan Mangunjaya
Team MEOR EMP-Malacca Strait
Team Aimtopindo
Team Mikrobiologi ITB
Team SKK Migas Informasi MEOR:
Edy subiantoro
08111770418, edy.rabani@gmail.com
Attachment

Anda mungkin juga menyukai