Anda di halaman 1dari 37

Teknologi Pemboran

Well Kick
Outline
▪Intro: well kick
▪Penyebab terjadinya well kick
▪Tanda-tanda terjadinya well kick
▪Metode penanggulangan well kick
▪Latihan soal (Driller method)

Page ▪ 2
Intro: well kick
Normal condition
▪ Kondisi yang mungkin terjadi saat pemboran:
– Tekanan formasi naik dengan bertambahnya kedalaman
Well kick
– Tekanan formasi >> tekanan hidrostatik kolom lumpur
– Kick yang terlambat dideteksi & ditangani
Blow out !!

Increasing pressure Normal condition


with depth

Kick dihindari dengan


overbalance drilling

Page ▪ 3
Intro: well kick

P formasi >> P mud

Fluida formasi masuk


ke dalam sumur

Well kick
Page ▪ 4
Intro: well kick

Kick yang terlambat


Blow out !!
dideteksi & ditanggulangi

Page ▪ 5
Intro: well kick
▪ Jadi, apakah well kick itu??
– Masuknya fluida formasi ke dalam sumur yang tidak
dikehendaki. Mud in annulus
Mud in drill string

Abnormal formation
pressure

Kick fluid entering annulus

Page ▪ 6
Penyebab terjadinya well kick
▪ Well kick dapat terjadi karena:
– Tekanan hidrostatik kolom lumpur tidak dapat menanggulangi
tekanan formasi (P mud << P formasi), sehingga fluida formasi
mengalir masuk ke dalam sumur
– P mud << P formasi dapat disebabkan oleh beberapa hal:
▪ Densitas lumpur terlalu rendah
▪ Ketinggian kolom lumpur di lubang sumur berkurang (pada saat tripping
atau lost circulation)
▪ Efek pengisapan (swabbing) pada saat tripping out (mencabut drill string)
▪ Masuknya gas dari formasi ke dalam lumpur (sehingga densitas lumpur
turun karena bercampur dengan gas yang densitasnya lebih ringan)

Page ▪ 7
Penyebab terjadinya well kick
▪ Mud density is too low:

Low mud density

Higher formation pressure


pushes out

Page ▪ 8
Penyebab terjadinya well kick
▪ Wellbore is not fully filled with drilling fluid

The lowering mud column


might occurs during tripping out

Formation fluid
rises up

Page ▪ 9
Penyebab terjadinya well kick
▪ Swabbing effect during tripping out
Pulling out the drill string
*bayangkan sebuah jarum suntik: will lower the pressure inside wellbore
ketika karet pistonnya ditarik ke
atas, maka cairan dari tabung
obat akan masuk ke dalam
syringe jarum suntik.
Piston
bergerak
ke atas

Swabbing
effect

Formation fluid
enters the wellbore
Cairan
masuk ke
syringe

Page ▪ 10
Penyebab terjadinya well kick
▪ Lost circulation of drilling fluid

Drilling fluid
enters the formation
Kick occurs since (lost circulation)
the drilling fluid is not adequate
to overcome formation pressure

Page ▪ 11
Penyebab terjadinya well kick
▪ Drilling into abnormal pressure zone:

Abnormal pressure zone


is penetrated

Page ▪ 12
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Well kick dapat dideteksi dengan memperhatikan hal-hal berikut:
▪ Volume lumpur di mud pit bertambah
▪ Muncul gelembung-gelembung gas pada lumpur
▪ ROP (Rate of Penetration) tiba-tiba naik karena differensial
tekanan turun
▪ Temperatur & laju alir mud dari annulus naik, sedangkan
densitasnya turun
▪ Tekanan sirkulasi pompa turun karena densitas lumpur di
annulus relatif lebih ringan daripada densitas lumpur di drill
string
▪ Tetap ada aliran di flowline walaupun pemompaan mud
dihentikan
Page ▪ 13
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Volume lumpur di mud pit bertambah:
Selama drilling, volume mud yang disirkulasikan adalah konstan, maka
penambahan volume di mud pit adalah berasal dari fluida kick

Kick size = pit gain

h

Penambahan volume
di mud pit

Mud pit

Page ▪ 14
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Muncul gelembung-gelembung gas pada lumpur:
Pada pemboran sumur minyak, tekanan tinggi biasanya berasal dari formasi gas. Saat terjadi
kick, gas masuk ke dalam sumur & bercampur dengan mud – yang kemudian muncul sebagai
gelembung-gelembung gas di permukaan.

Gas expands as it rises,


reducing mud density,
and then allowing more kick fluid
to enter the wellbore

Page ▪ 15
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ ROP (Rate of Penetration) tiba-tiba naik karena differensial tekanan turun:
* recall kuliah mekanika batuan !
Differensial tekanan antara tekanan mud column dan tekanan formasi akan mempengaruhi
laju penembusan (ROP).
ROP

ROP2
2

ROP1 1
P2 P1
P=Pm-Pf
P turun karena Pf naik

Pada saat pemboran menembus formasi dengan abnormal pressure, maka Pf naik, sehingga
P turun. Selanjutnya penurunan P akan menaikkan ROP.

Page ▪ 16
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Temperatur & laju alir mud dari annulus naik, sedangkan densitasnya turun:
▪ Temperatur naik karena mud bercampur dengan fluida formasi yang lebih
panas
▪ Laju alir (mud return yang keluar dari annulus) naik karena ada tambahan
massa fluida dari formasi yang bercampur dengan mud
▪ Densitas turun karena mud bercampur dengan gas dari formasi yang
densitasnya lebih ringan
Mud in

Mud out
through annulus

Formation fluid entering wellbore:


▪ higher temperature
▪ lower density

Page ▪ 17
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Tekanan sirkulasi pompa turun karena densitas lumpur di annulus relatif lebih
ringan daripada densitas lumpur di drill string:
Pumping pressure turun karena mud in (di dalam drill string) yang relatif lebih berat densitasnya
daripada mud out (annulus) membantu memberikan gaya tekan ke bawah pada saat pumping.
Pumping pressure Pumping pressure

Contaminant Contaminant
Mud pump Mud pump
removal removal
Mud in
Mud pit Mud pit

1 2

Mud out,
Lower density

Kick fluid

Page ▪ 18
Tanda-tanda terjadinya well kick
▪ Tetap ada aliran di flowline walaupun pemompaan mud dihentikan:
Saat pumping (sirkulasi mud) dihentikan, seharusnya tidak ada aliran lagi dari annulus. Jika
aliran masih terjadi, maka satu-satunya energi pendorong aliran berasal dari fluida formasi
(kick)
Stop pumping
No mud in
Contaminant
Mud pump
removal

Still flowing
(mud return)

h
Mud pit

Kick fluid

Page ▪ 19
Metode penanggulangan well kick
▪ Well kick dapat dicegah dengan:
▪ Melakukan deteksi tekanan formasi dengan benar & mempersiapkan densitas
lumpur yang sesuai (*recall: bab “Deteksi Tekanan Formasi“)
▪ Selalu mengawasi perubahan pada parameter-parameter pemboran yang dapat
menjadi penanda terjadinya well kick (ROP, WOB, RPM, pit gain, etc)
▪ Menjaga ketinggian kolom lumpur pada saat tripping out
▪ Langkah-langkah umum yang dilakukan untuk menanggulangi well kick:
▪ Segera melakukan “kick containment“ (tutup BOP) setelah kick terdeteksi
▪ Memompakan “kill mud“
▪ Mengeluarkan fluida kick perlahan-lahan (“bottled kick“)

Page ▪ 20
Metode penanggulangan well kick
▪ Kick containment:
▪ Angkat kelly, tinggalkan drill string di dalam wellbore (untuk killing)
▪ Matikan pompa (stop circulation)
▪ Tutup BOP

Safety first : Close the BOP !


Never ever let the kick
hits you in the face !!

Page ▪ 21
Metode penanggulangan well kick
▪ Pumping “kill mud“:
▪ Hitung densitas kick, siapkan lumpur baru dengan densitas yang lebih
besar (kill mud) untuk mengatasi tekanan abnormal yang sedang
dihadapi
▪ Pompakan kill mud

Pumping “kill mud”


to overcome the kick

Page ▪ 22
Metode penanggulangan well kick
▪ Bottled kick:
▪ Fluida kick di annulus dikeluarkan perlahan-lahan melalui bleed-off line
sampai semua fluida kick berhasil dikeluarkan & kolom drill
string+annulus telah terisi oleh“kill mud“

“Bottled kick”

Page ▪ 23
Metode penanggulangan well kick
▪ Driller‘s method:
▪ Two complete circulations
▪ Circulate kick out of hole using old mud
▪ Circulate old mud out of hole using kill mud

▪ Wait and Weight method:


▪ One complete circulation
▪ Circulate kick out of hole using kill mud

Page ▪ 24
Latihan soal (Driller method)

Page ▪ 25
Latihan soal (Driller method)
▪ Input data:

Intermediate Drill
casing @ 3000 ft pipe 8900 ft

Drill
collar 600 ft

Killing rate
= SPM min
8.5 in
Asumsi :
Pump factor = 0.1 bbl/stroke

Page ▪ 26
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung capacity (volume/ft) di dalam drill pipe & annulus:
1 ft2 = 144 in2
Di dalam drill pipe

1 bbl = 5.615 ft3


Di dalam drill collar

Annulus antara drill collar – open hole

Annulus antara drill pipe – open hole

Annulus antara drill pipe – casing

Page ▪ 27
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung volume tiap seksi:

▪ Hitung tekanan formasi:


SIDPP = Shut In Drill Pipe Pressure

▪ Hitung densitas kill mud yang diperlukan:


T min = trip margin
diambil 0.3 ppg

Page ▪ 28
Latihan soal (Driller method)
▪ Cek posisi kick:
▪ Volume kick = penambahan volume mud di pit
▪ Fluida kick akan memasuki ruang di annulus wellbore
▪ Untuk mengetahui posisi kick, bandingkan volume kick dengan volume ruang
masing-masing section di annulus (DC-OH, DP-OH, DP-Csg)
▪ Hitung tinggi kick di seksi tersebut Volume kick =  vol mud pit
= 25 bbl

Page ▪ 29
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung densitas kick:

must be primarily gas

▪ Hitung ICP (Initial Circulating Pressure):

P loss = P @ slow pumping rate

▪ Hitung FCP (Final Circulating Pressure):

Page ▪ 30
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung waktu & jumlah stroke pompa yang diperlukan untuk mengeluarkan
kick dari annulus:
vol total annulus

slow pumping rate

Page ▪ 31
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung waktu & jumlah stroke yang diperlukan untuk memompakan mud
baru dari surface ke bit (through drill string):
vol total drill string

slow pumping rate

▪ Hitung waktu & jumlah stroke yang diperlukan untuk memompakan mud
baru dari bit ke surface (through annulus):

Page ▪ 32
Latihan soal (Driller method)
▪ Hitung total waktu & jumlah stroke yang dibutuhkan untuk menanggulangi
kick:

Waktu yang dibutuhkan untuk


membuat mud baru tidak diperhitungkan

Stroke total = stroke untuk mengeluarkan kick + stroke untuk memompakan mud baru

Page ▪ 33
Latihan soal (Driller method)
▪ Pengisian tabel:
besarnya step size disesuaikan dengan permintaan soal

pump factor

Page ▪ 34
Latihan soal (Driller method)
▪ Plot Pdp (drill pipe pressure) vs stroke:

Lumpur baru
Masuk ke DP

Lumpur baru
Sampai di bit

Page ▪ 35
Latihan soal (Driller method)
▪ Plot Pdp (drill pipe pressure) vs time:

Lumpur baru
Masuk ke DP

Lumpur baru
Sampai di bit

Page ▪ 36
..end of slide
Page ▪ 37

Anda mungkin juga menyukai