(SP)
Kegunaan SP log
– Identifikasi lapisan porous permeabel , kedalaman dan batas
lapisan nya (Identify permeable zones)
– korelasi lapisan porous antar sumur berdasarkan batas lapisan
(Well to well correlation)
– Menentukan harga Rw , dari nilai SSP (Determine values of
formation water resistivity)
– Menentukan kandungan clay dalam lapisan porous
(Qualitative indication of shale content)
menggunakan persamaan :
SPlog
Vclay 1
dimana :
SSP
SPlog = Pembacaan defleksi SP pada lapisan yang diamati
SSP = Statik SP
Prinsip Kerja SP log
Kurva SP, dicatat oleh SP log fungsi versus kedalaman dari perbedaan
potensial antara elektrode yang bergerak (M) didalam lubang bor dengan
elektrode yang tetap (N) di permukaan (Gambar 1).
Gb 1. Membrane Potential
– Streaming
• Komponen Elektrokimia Liquid Junction Potential
– Dihasilkan pada bagian kontak langsung antara air filtrat dengan
air formasi pada daerah terinvasi.
– Pada daerah kontak langsung tersebut ion Na+ maupun ion Cl-
dapat saling berpindah antara kedua larutan tersebut.
– Dikarenakan ion Cl- mempunyai mobilitas lebih tinggi dari pada
ion Na+, maka yang terjadi adalah aliran dari muatan negatip
dengan aliran berasal dari larutan yang mempunyai konsentrasi
Cl- tinggi ke larutaan dengan konsentrasi Cl- rendah.
Arus listrik yang mengalir melalui pertemuan antara dua larutan dengan
perbedaan salinitas tersebut diakibatkan oleh adanya gaya
elektromagnetik yang disebut dengan liquid-junction potential dan
besarnya sekitar 1/5 nya membrane potential.
aw
E j 11 .5 log
amf
Gb 2. Liquid-Junction Potential
• Apabila lapisan permeable bukan merupakan lapisan
shaly (atau formasi bersih), maka total elektrokimia
adalah sama dengan : Em +Ej atau :
aw
Ec 71 log atau
a mf o
K 61 0.133 T ( F )
aw
Ec K log
a mf
dimana :
aw = aktivitas kimia dari air formasi
amf = aktivitas kimia dari filtrat lumpur
K = Koefisien yang merupakan fungsi temperatur
Pada prakteknya aktivitas dari larutan dianggap sebanding dengan konduktivitas
nya atau berbanding terbalik dengan resistivitasnya, sehingga Persamaan diatas
dapat ditulis sebagai berikut :
R mfe
Ec K log
R we
2. Komponen Elektrokinetik dari SP
• Potensial elektrokinetik, Ek (juga dikenal sebagai potensial berarus atau
potensial elektrofiltrasi), dihasilkan oleh gerakan elektrolit melalui suatu
medium media berpori bukan logam (dalam hal ini adalah kerak lumpur).
• Besarnya potensial elektrokinetik ini ditentukan oleh beberapa faktor antara
lain adalah perbedaan tekanan yang menghasilkan aliran dan resistivitas
dari elektrolit
Sandstone
baseline
Shale base
line is the SP
response
across a
thick shale or
several shale
intervals
TYPICAL SP RESPONSES –
REVERSED SP
5 BASED ON THE DIFFERENCE
(+) BETWEEN Rw and Rmf
4
• If Rmf > Rw
– Shales will have a low SP
and clean sandstones will
have a higher SP.
• If Rmf < Rw
– Shales will have a high SP
and clean sandstones will
have a lower SP.
• If Rmf = Rw
– Little SP will be developed
and the SP log will have
very little character.
• Bentuk Kurva SP
– Pada prinsipnya, defleksi dari kurva SP
terjadi karena adanya perbedaan
salinitas antara lumpur pemboran
dengan kandungan fluida dalam batuan.
– Defleksi negatif (kearah kiri dari shale
base line) akan terjadi apabila salinitas
dari fluida formasi lebih besar dari pada
salinitas lumpur.
– Sebaliknya apabila salinitas fluida
formasi lebih kecil dari salinitas lumpur
akan terjadi defleksi positif (kearah
kanan dari shale base line).
Pada kondisi dimana salinitas fluida
formasi sama dengan salinitas lumpur
maka defleksi SP akan merupakan garis
lurus seperti pada lapisan shale.
-20mV+
Shale Baseline
• From electrochemical theory: Sand
REVERSED SP
5 BASED ON THE DIFFERENCE
(+) BETWEEN Rw and Rmf
4
• If Rmf > Rw
– Shales will have a low SP
and clean sandstones will
have a higher SP.
• If Rmf < Rw
– Shales will have a high SP
and clean sandstones will
have a lower SP.
• If Rmf = Rw
– Little SP will be developed
and the SP log will have
very little character.