KAPILER
Kelompok :
Antonio Kautsar
Hasrudin
Definisi
Metode yang digunakan untuk memisahkan asam
amino, protein, lipid, karbohidrat dan nukleotida
yang berlangsung pada tabung kapiler seperti pada
kolom kromatografi gas (Harvey 2000).
2
Sejarah
1967: S Hjerten menggambar elektroforesis kapiler
menggunakan kolom bore 3mm.
1974 & 1979: R Virtanen & FEP Mikkers membuat yang
lebih advance
1981: JW Jorgenson & KD Lukacs menggunakan kolom bore
25m dan tegangan 30kV
3
Pendahuluan
Masalah pelebaran pita spt pada elektroforesis zona dapat diatasi,
seperti
– Perbedaan densitas antara sampel dan buffer
– Panas yang dihasilkan oleh arus melalui buffer
– Beragam konsentrasi sampel yang dapat menyebabkan
konduktivitas lokal
– Difusi molekular
– Laju parabolik dari cairan pada permukaan pergerakan
– Difusi eddy jika menggunakan gel
Partikel yang dipisahkan memiliki posisi yang sama dalam tabung
Perbedaan suhu antara pusat tabung dan dinding tabung dapat
diminimalisir
4
Instrumentasi
1. Injektor
2. Tabung Kapiler
3. Elektroda
4. Sumber tegangan
5. Detektor
5
Instrumentasi
6
Instrumentasi
Injeksi elektrokinetik menggunakan bantuan arus
listrik, sehingga ion dapat bermigrasi ke kolom
kapiler karena muatannya
Mol solut yg diinjeksi
n inj =
C: konsentrasi solut
t: waktu medan listrik diaplikasikan
r: jari-jari kapiler
μep: mobilitas elektroforetik solut
μeof: mobilitas elektroosmotik
E: medan listruk yang digunakan
ҡ buf: konduktivitas bufer
7
Instrumentasi
•Panjang tabung 10-100 cm
•Diameter internal 25-75µm
•Diameter luar 200-375 µm
8
Instrumentasi
O O O O O O O O O
Si Si Si Si Si Si Si Si Si
OH OH O OH O OH OH O OH
Na Na Na
Na Cl
Cl Na
Cl
Na
Na Na Na Na
O OH O OH O OH OH O OH
O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O
9
Instrumentasi
ELEKTRODA
• Platinum foil
• Daerah buffer diselubungi flexiglass
SUMBER TEGANGAN
• DC Supply 20-30 kV (tegangan tinggi)
DETEKTOR
• Pada dasarnya detektor yang semua detektor yang
digunakan. Detektor tersebut meliputi: UV, dioda array,
fluorescence, refraktif indeks, elektrokimia dan lainnya
10
Instrumentasi
11
Aliran elektroforetik
Aliran ion-ion menuju listrik yang berlawanan
12
Aliran elektroosmotik
Perpindahan sebagian besar cairan dalam pipa kapiler dari
anoda menuju katoda karena adanya medan elektrik
13
Aliran elektroosmotik
Bagian dalam tabung kapiler bermuatan negatif dari ionisasi gugus silanol pada silika
Dipastikan kation dalam larutan akan terikat pada dinding bermuatan negatif lapisan listrik double layer
•Statis dalam
•Mobil luar
Medan listrik dialirkan kation yang mobil akan menyebabkan pergerakan cairan ke katoda.
14
Dasar pemisahan
Perhatikan:
µeof : mobilitas Elektroosmotik (EOF)
yang bertambah secara vektorial
µep: mobilitas analat atau mobilitas
elektroforetik (EMF)
µeap: mobilitas aktual= µep + µeof
15
Dasar pemisahan
Pemisahan berdasarkan rasio ukuran muatannya
16
Dasar pemisahan
17
Dasar pemisahan
18
PA R A M E T E R I D E N T I F I K A S I
Analisis kualitatif:
Waktu migrasi (tM atau Mt)
tM = L L= panjang tabung kapiler
v tot v tot = mobilitas total (E x (ep + eof))
E = medan listrik
Analisis kuantitatif
Luas daerah di bawah kurva
19
Jenis elektroforesis kapiler
Sampel yang
Jenis CE Prinsip pemisahan
diaplikasikan
Capillary zone CZE Muatan dan ukuran Ion
electrophoresis
Capillary isoelectric CIEF Isoelektric point Zwitter-ions
focussing
Micellar electrokinetic MEKC Muatan dan Ion, ion pasangan,
chromatography lipofilisitas dan spesies netral
20
aplikasi
teknik penentuan asam amino bebas
(Mustafa, 2007; Song, 2013, dan Cui et al., 2014; )
Sampel
- Ditimbang (3,0 g)
- Dihomogenkan
- Dimasukkan dalam tabung sentrifuga
- Ditambahkan 10 mL etanol 80%
- Diguncang selama satu menit
residu filtrat
hasil hasil
aplikasi
sampel ekstrak
Hasil pengamtan
24
aplikasi
Metode Validasi
larutan standar
campuran asam sampel makanan Kurva kalibrasi
amino pada lima melakukan lima dengan konsentrasi 10 dibangun dengan
konsentrasi yang suntikan berturut- mg / L dicampur memplot area
berbeda tingkat turut 7,5 mg / L dengan asam amino puncak turunan
mulai dari 2,5 campuran asam standar yang memilki asam amino terhadap
hingga 40 mg / L amino standar konsentrasi 100 mg / L konsentrasi asam
yang diderivatisasi kemudian ditambahkan amino.
dengan NBD-Cl 9 mL etanol 80%
aplikasi
Pengaruh pH pada reaksi derivatisasi
Hasil
Gambar. 1. Elektroforogram yang diperoleh pada pH derivatisasi yang berbeda. Konsentrasi asam amino 10 mg / L. Kondisi derivatisasi:
konsentrasi NBD-Cl 30 mM, waktu reaksi 40 menit, 100 mM buffer borat, suhu reaksi 60 ºC. Puncak: proline; valin; glutamine; alanin;
asparagin; serine
aplikasi
Hasil
Gambar. 5. Pengaruh pH buffer pada pemisahan enam campuran asam amino setelah derivatisasi dengan NBD-Cl. Kondisi CE: 100
mM borat buffer dengan pH buffer berjalan berubah dari 8,5 menjadi 10; tegangan pemisahan 25 kV; sampel injeksi 10 detik di bawah
tekanan 0,5 psi; suhu kapiler diatur pada 25 ºC.
aplikasi
Penerapan metode
Hasil
Gambar 6. Electropherograms dari buncis sample (A) unspiked (B) penambhan enam asam amino campuran pada
konsentrasi 10 mg / L sebelum dan sesudah spiking
aplikasi TABEL 1 persamaan kurva kalibrasi penambahan standar, koefisien regresi, batas deteksi (LOD) dan
batas kuantifikasi (LOQ) untuk asam amino.
Hasil
Hasil
TABEL 4. Konsentrasi asparagin dalam bahan baku makanan dan akrilamida dalam produk
makanan