Anda di halaman 1dari 5

BATU GAMPING

 Pengertian

Batu gamping (limestone) adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga,
dan pecahan-pecahan sisa organisme atau pengendapan kalsium karbonat dari air
danau ataupun air laut.
 Komponen Batu Gamping
 Batugamping menyerupai batupasir karena terdiri dari berbagai jenis butiran
karbonat berukuran pasir dan lanau dan berbagai jumlah matriks lumpur kapur
halus dan semen karbonat.
 Pada prinsipnya, definisi batu gamping mengacu pada batuan yang mengandung
setidaknya 50% berat kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit. Sisanya, batu
gamping dapat mengandung beberapa mineral seperti kuarsa, feldspar, mineral
lempung, pirit, siderit dan mineral-mineral lainnya.
 Klasifikasi Batu Gamping
 Klasifikasi Batu Gamping (Dunham , 1962)
Dunham (1962) membuat klasifikasi batugamping berdasarkan tekstur deposisi
batugamping, yaitu tekstur yang terbentuk pada waktu pengendapan batugamping,
meliputi ukuran butir dan susunan butir (sortasi). Klasifikasinya, yaitu :
1. Mudstone

Batuan ini termasuk dalam jenis batuan sedimen non klastik dengan warna
segar putih abu – abu dan warna lapuknya adalah putih kecoklatan. Komposisi
kimia karbonat dan strukturnyapun tidak berlapis. Salah satu contoh dari
batuan karbonat adalah kalsilutit ( Grabau ) atau Munstone ( Dunham ).
Batuan ini mempunyai kesan butiran kurang dari 10 % dan pada batuan ini
tidak ditemukan adanya fosil.
2. Wackestone

Wackestone adalah matriks yang didukung batuan karbonat yang mengandung


lebih dari 10% allochems dalam matriks lumpur karbonat. Ini adalah bagian
dari klasifikasi Dunham batuan karbonat. Wackstone merupakan lumpur
didukung batu kapur yang mengandung butiran karbonat lebih dari 10% (lebih
besar dari 20 mikron) "mengambang" dalam matriks lumpur halus-halus kapur
3. Boundstone
Merupakan hubungan antar komponen tertutup yang berhubungan dengan
rapat (oolite). klasifikasi boundstone atas dasar kain dari boundstone tersebut.
Boundstone merupakan batu kapur yang terikat oleh ganggang, karang , atau
organisme uniseluler lainnya ketika dia terbentuk. Batuan boundstone
memiliki 3 subdivisi, yaitu framestone, bindstone, dan bafflestone.
4. Grainstone

Merupakan hubungan antar komponen- komponen tanpa lumpur sehingga


sering disebut batuan karbonat bebas lumpur, yang didukung butir . Dunham
(1962) , batuan ini berasal : (1) Grainstone terbentuk pada kondisi energi yang
tinggi, butiran-produktif lingkungan di mana lumpur tidak dapat terakumulasi,
(2) terdapat pada arus yang putus butir dan melewati lumpur pada lingkungan.
Grainstones mempunyai tekstur berpori dan dikenal sebagai karbonat yang
terdapat pada sekitar pantai.
5. Packstone
Merupakan lumpur, tetapi yang banyak adalah betolit. Butir-bitirnya didukung
batuan karbonat berlumpur (Dunham, 1962). Lucia (1999) dibagi packstones
ke dalam lumpur yang didominasi (ruang pori total dipenuhi lumpur) dan yang
didominasi (beberapa ruang pori antar butir bebas dari lumpur) packstones.
Packstones menunjukkan berbagai sifat pengendapan. Lumpur menunjukkan
proses energi yang lebih rendah , sedangkan kelimpahan butir menunjukkan
proses energi yang lebih tinggi .
 Klasifikasi Folk (1959)
1. Allochem, hasil presipitasi kimiawi atau biokimia yang telah mengalami
transportasi (intrabasinal), analog dengan butiran pasir atau gravel. Ada 4
macam : intraclast, oolite, pellet, dan fosil.
2. Mycrocrystalline calcite ooze (micrite), analog dengan lempung pada
batulempung atau matrik lempung pada batupasir.
3. Sparry calcite (sparite), analog dengan semen pada clean sandstone.
 Klasifikasi Embry & Klovan (1971)
Merupakan pengembangan dari klasifikasi Dunham (1962), dimana Seluruhnya
didasarkan pada tekstur pengendapan dan lebih tegas di dalam ukuran butir, yaitu
ukuran grain >= 0,03-2 mm dan ukuran lumpur karbonat < 0,03 m. Klovan
membagi batugamping menjadi 2 kelompok :
1. Batugamping allochthon : mudstone, wackestone,
2. Batugamping autochthon : bafflestone, bindstone, dan framestone
 Lingkungan Pengendapan menurut Wilson (1975)

Anda mungkin juga menyukai