Anda di halaman 1dari 20

PRETEST (10 MENIT & TULIS SOAL)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Batuan Karbonat?


2. Apa perbedaan batuan karbonat dengan batuan klastik terrigenous?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan akumulasi sedimen
karbonat?
4. Jelaskan klasifikasi batuan karbonat menurut Grabau,1904 secara lengkap!
PRAKTIKUM
SEDIMENTOLOGI

“BATUAN KARBONAT”

Disusun oleh: Asisten Praktikum Sedimentologi


Apa itu batuan karbonat?
PENGERTIAN

Batuan karbonat didefinisikan sebagai batuan dengan kandungan material


karbonat >50%. Dapat tersusun atas partikel karbonat klastik maupun kristalin hasil
presipitasi. Sedankan batugamping merupakan batuan ynag mengandung CaCO3 hingga
95% sehingga tidak semua batuan karbonat merupakan batugamping.
Apa perbedaan batuan karbonat dengan
batuan klastik terrigenous?
PERBEDAAN

Perbedaan karakteristik batuan karbonat dan batuan


klastik terrigenous (James & Walker, 1992)
ARTI PENTING BATUAN KARBONAT

Batuan karbonat memiliki nilai ekonomis yang cukup banyak, salah satunya
dapat menjadi tempat akumulasi hidrokarbon. Disamping itu dapat juga sebagai reservoir
air tanah dan menjadi tempat terkumpulnya endapan-endapan bijih seperti mineral timah
dan seng yang ditemukan di Canada.

Hal ini banyak disebabkan oleh faktor porositas dan permeabilitas serta mineral-
mineral pada batuan karbonat yang mudah berekasi, sehingga batuan karbonat memiliki
nilai ekomonis.
PEMBENTUKAN SEDIMEN KARBONAT & KOMPOSISI
MINERAL

Secara keseluruhan, sedimen karbonat berasal dari proses kimia atau biologi yang
hidup pada lingkungan laut bersih, hangat dan dangkal. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan & akumulasi maksimum sedimen karbonat, yaitu:

• Kedalaman
• Iklim
• Salinitas
• Nutrien
• Kekeruhan Air
Sedangkan terdapat tiga faktor utama pengontrol produktivitas sedimen karbonat,
yaitu:

1. Letak geografis dan iklim

2. Penetrasi cahaya

3. Salinitas

Komposisi mineral karbonat yang penting dan umum pada batuan karbonat, yaitu:
Aragonite (CaCO3), Calcite (CaCO3), Dolomit (CaMg(CO3)2) dan Magnesite (MgCO3).
BUTIRAN, SEMEN & LUMPUR KARBONAT

A. BUTIRAN
Dunham (1962) membagi partikel-partikel sedimen karbonat ke dalam
dua bagian berdasarkan ukurannya, yaitu:
1. Lebih besar dari 0,02 mm, skeletal grains, detrial grains, pellets, lumps dan
coatedgrains.
• Skeletal grains, butiran yang merupakan bagian keras dari organisme
dalam btgp. Seperti fragmen koral, moluska, dll.
• Detrial grains, butiran hasil rombakan batuan yang telah ada
sebelumnya. Yang termasuk dalam butiran
rombakan ini
adalah intraklas dan lithoklas
• Pellets, masif dan tidak menunjukkan struktur internal.
• Lumps, butiran yang komposit dan bentuk permukaan tidak teratur.
• Coatedgrains, butiran karbonat yang memiliki inti dikelilingi oleh beberapa selaput
tipis CaCO3 secara konsentris. Yang termasuk di dalamnya yaitu Oolit, Pisolit dan
Onkolit.
2. Lebih kecil dari 0,02 mm, disebut dengan limemud

B. SEMEN
Komponen karbonat yang beruoa kristal kalsit ynag berperan sebagai pengisi
rongga antar butir atau rekahan yang terbentuk saat diagenesa. Lebih dikenal sebagai sparit.

C. LUMPUR KARBONAT
Merupakan partikel karbonat berukuran <4 mikron. Dapat terbentuk secara mekanis
ataupu kimiawi pada saat pengendapan berlangsung. Umumnya dikenal dengan istilah
mikrit.
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT

Ada beberapa macam klasifikasi batuan karbonat yang umum digunakan, yaitu:
1. Grabau, 1904
Batugamping dibagi menjadi 5 macam, yaitu:
• Calcirudite (>2mm)
• Calcarenite (<2mm)
• Calsilutite (<1/16mm)
• Calcipulverite, btgp hasil presipitasi kimiawi (btgp kristalin)
• Batugamping organik, hasil pertumbuhan organisme insitu (terumbu
dan stromatolite)
2. Folk, 1959
Klasifikasi ini didasarkan pada 3 macam komponen utama penyusun batuan
karbonat, yaitu butiran (allochem), micrite dan sparite.
• Allochem, material karbonat sebagai hasil dari presipitasi kimiawi atau biokimia yang
telah mengalami transportasi (intrabasinal). Analog dengan butiran pasir atau gravel.
Dibagi menjadi 4 yaitu, intraclast, oolite, pellet dan fosil.
• Micrite (Microcrystalline calcite ooze), material karbonat dengan diameter 1-4
mikron. Analog dengan lempung pada batulempung atau matriks lempung pada
batupasir.
• Sparite (Sparry calcite cements), material karbonat sebagai pengisi ruang antar butir
pada pori (pore filling cement). Analog dengan semen pada clean sandstone.
3. Dunham, 1962
Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur deposisi dari batugamping yang dikaji
pada sayatan tipis. Dunham menggunakan fabrik dari batuan untuk menentukan tingkat
energi, bila tekstur mud supported diinterpretasikan pada energi rendah sedangkan grain
supported pada energi tinggi.
4. Embry dan Klovan, 1971
Klasifikasi ini merupakan modifikasi dari Dunham, 1962 dengan membagi
batugamping menjadi dua kelompok besar yaitu, autochtonous limestone (komponen
penyusunnya terikat secara organis) dan allochtonous limestone (komponen penyusunnya
tidak terikat secara organis). Embry dan Klovan, 1971 membagi lagi boundstone menjadi
tiga kelompok yaitu framestone, bindstone dan bafflestone, berdasarkan atas komponen
utama terumbu yang berfungsi sebagai perangkap sedimen.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN

Beberapa model lingkungan pengendapan batuan karbonat menurut beberapa


ahli:
1. James, 1979
Membagi lingkungan batuan karbonat menjadi beberapa lingkungan, yakni Back
Reef, Reef Flat, Reef Crest, Reef Front dan Fore Reef.
2. Wilson, 1975
Mengemukakan sesuai penampang ideal yang memperlihatkan jalur fasies secara
standard dan interpretasi lingkungan pengendapan pada tepi paparan sebagai berikut: Basin
Facies, Open Shelf Facies, Toe of Slope Carbonate, Fore Slope, Organic Reef, Sand on
Edge of Platform, Open Platform, Restricted Platform dan Platform Evaporite.
3. Luis Pomar, 2004
Pada klasifikasinya berdasarkan atas pertumbuhan reef (terumbu), dengan
membaginya atas 4 bagian, yakni Back reef lagoon, Reef core, Fore reef/fore reef-slope dan
Off reef/open shelf.
PEMERIAN BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Pemerian batuan karbonat dibedakan menjadi 2, yaitu pemerian batuan karbonat


klastik dan pemerian batuan karbonat non-klastik.
• Pemerian Karbonat Klastik
Meliputi tekstur (berdasarkan ukuran butir menurut Grabau, 1904), struktur (sama
dengan bat.sedimen klastik) dan komposisi mineral (Allochem, mikrit, sparit).
• Pemerian Karbonat Non-Klastik
Sama dengan pemerian batuan sedimen non-klastik lainnya, namun dalam jenis
batuan memakai penamaan karbonat non-klastik.
PERSIAPAN LAPANGAN ONLINE

WAKTU DAN TEMPAT MENYESUAIKAN


TERIM
A
KASIH
“ISTIRAHAT YANG CUKUP, JANGAN LUPA MINUM AIR”

Anda mungkin juga menyukai