Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman batuan karbonat

Batuan karbonat pada dasarnya didefinisikan sebagai semua batuan yang


mengandung garam karbonat (-CO3). Namun, biasanya penamaan batuan
karbonat diperuntukkan bagi batuan yang ≥ 50% garam karbonat. Batuan
karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50%
yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersementasikan atau karbonat
kristalin hasil presipitasi langsung. Namun yang dimaksud dengan Limestone
(batugamping) adalah yang mengandung mineral karbonat hingga 90%. Selain
dari limestone, batugamping dalam prakteknya juga terdiri dari dolostone
(dolomit).

Dunham (1962) membuat klasifikasi batuan karbonat berdasarkan pada tekstur


deposisi dari batuan tersebut. Karena menurut Dunham, dalam sayatan tipis,
tekstur deposisional merupakan aspek yang tetap. Kriteria dasar dari tekstur
deposisi yang diambil Dunham (1962) berbeda dengan Folk (1959).

Seperti yang telah dijelaskan, faktor terpenting pada klasifikasi Dunham adalah proporsi
dari butiran dan proporsi dari pengikatnya. Lima kelas besar dari klasifikasi Dunham
adalah:

 Butiran didukung sendiri (self-supported grains) Dengan sedikit lumpur


karbonat disebut packestone. Tanpa ada lumpur karbonat disebut grainstone.

 Butiran didukung lumpur (mud-supported grain) Lumpur karbonat lebih dari


90% disebut mudstone. Lumpur karbonat kurang dari 90%disebut wackestone.

 Butiran / partikel terikat bersama pada saat pengendapan Disebut Boundstone.

Fasies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi karakteristik


yang khusus yang dilihat dari litologi, struktur sediemen dan struktur biologi
dimana hal tersebut memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh
batuan yang ada di bawah, atas dan sekelilingnya (Walker dan James, 1992).
Fasies merupajkan kumpulan dari parameter parameter fisik, kimia, dan biologi
dari suatu batuan, yang menunjukkan hubungan dengan lingkungan dan sistem
pengendapan suatu tubuh batuan yang membedakannya dari tubuh batuan lain.
Pemodelan reservoir pada formasi baturaja, lapangan "FZ" xub-cekungan Jambi,
cekungan Sumatera Selatan. Audito Ulwanisyaf 41 Fasies pada awalnya
diperkenalkan oleh Greesly (1983), dimana ia menyebutkan bahwa fasies
merupakan suatu total rata-rata dari aspek litologi dan aspek paleontologi dari
suatu unit stratigrafi.

Anda mungkin juga menyukai