Anda di halaman 1dari 14

Praktikum Ventilasi

Laboratorium Tambang

M-I
PSYCHROMETRIC UDARA TAMBANG, PENENTUAN
KEBUTUHAN UDARA BERSIH, DAN TEORI PERHITUNGAN
JARINGAN VENTILASI
Disusun Oleh :

Nama : T Wahyu Rizfaldi

NPM : 10070119060

Shift / Kelompok : IV (Empat)


Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 22 September 2021
Hari / Tanggal Laporan : Kamis / 28 September 2021
Asisten : 1. Iswandaru, S.T ., MT
2. Muhammad Farhan Hidayat,
S.T
3. Dhia Fahri Hamdan

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM
BANDUNG
1443 H / 2021 M

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. WbBismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah
memberikan kita kehidupan didunia yang telah damai ini. Tidak lupa juga kita
berikan shalawat kepada nabi besar kita yaitu nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari alam kebodohan hingga ke alam yang ber ilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada abang atau kakak asisten
laboratorium pertambangan universitas islam bandung yang telah sabar dalam
membimbing saya dalam pratikum Ventilasi, dan juga terimakasih kepada dosen
– dosen terkait yang juga telah membimbing saya dalam menyelesaikan laporan
ini juga tak lupa juga kepada teman – teman yang selalu mendukung dan
membantu saya untuk menyeleasaikan laporan ini.
Atas izin dari Nya lah Laporan Pratikum Ventilasi ini bisa saya
selesaikan. Semoga laporan yang saya buat ini bisa menjadi manfaat bagi orang
orang yang membacanya aamiin.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 20 September 2021


Penulis

T wahyu rizfaldi
NPM 10070119085

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………...…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................2
1.2.1 Maksud.................................................................................2
1.2.2 Tujuan...................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................3
2.1 Sifat Psychrometric Udara Tambang.........................................3
2.2 Penentuan Kebutuhan Udara Bersih.........................................4
2.3 Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi........................................5
2.3.1 Tahapan Saluran Udara Tambang (Airway Resistance).......5
2.3.2 Hukum Kirchoff.....................................................................6
2.3.3 Jaringan Ventilasi Tambang Rangkaian Seri........................7
2.3.4 Jaringan Ventilasi Tambang Rangkaian Paralel...................7
BAB III KESIMPULAN.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA……..………………………………………….…..........10

ii
BAB - I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan UU no 4 tahun 2009 Bahwa Pertambangan merupakan
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan
dan pengusahaan mineral atau batubara yang rneliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian,
pengangkutan, penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Dalam industri
pertambangan metode penambangan dikelompokan menjadi 2 yaitu, Tambang
terbuka dan tambang bawah tanah. Perbedaan antara tambang terbuka dengan
tambang bawah tanah adalah berhubungan langsung dengan udara bebas
terhadap pekerja. Pada tambang terbuka pekerja dapat kontak langsung dengan
udara luar, Sedangkan pada tambang bawah tanah pekerja tidak dapat
berkontak langsung dengan udara luar. Sehingga perlu adanya sistem ventilasi
agar para pekerja dapat menghirup udara segar serta merasa aman dan nyaman
pada saat bekerja.
Dalam Kepmen 555 Ventilasi tambang merupakan suatu sistem yang
mengalirkan udara segar dari permukaan tanah menuju tambang bawah tanah.
Sistem ventilasi tambang mengatur kualitas dan kuantitas udara yang masuk
kedalam tambang bawah tanah. Udara yang dibawa oleh sistem ventilasi
tambang menyediakan oksigen bagi pekerja dan menciptakan kondisi kerja yang
nyaman dan ideal. Dengan terciptanya kondisi kerja yang nyaman dan ideal,
maka produktivitas suatu tambang bawah tanah dapat terjaga bahkan
ditingkatkan.
Pada pengukuran duct praktikum ventilasi tambang merupakan contoh
simulasi pengukuran yang akan dilakukan pada sistem ventilasi tambang
sebenarnya. Pengukuran yang dilakukan meliputi kecepatan udara, data head
(total head, static head, dan velocity head), dan suhu basah serta suhu kering.
Pengukuran yang dilakukan berfungsi bagi keberlangsungan suatu tambang
bawah tanah. Jika kuantitas dan kualitas udara yang dibawa oleh sistem ventilasi

1
2

tambang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, maka kondisi yang tercipta
pada tambang bawah tanah tidak ideal dan nyaman bagi pekerja untuk bekerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari laporan awal yang berjudul “Psychrometric Udara Tambang,
Penentuan Kebutuhan Udara Bersih, Dan Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi”
sebagai bahan bacaan penulis maupun bagi pembacaserta mengetahui acuan
untuk praktikum Peledakan dan memenuhi syarat kegiatan belajar di
laboratorium tembang..
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Psychrometric Udara Tambang, Penentuan
Kebutuhan Udara Bersih, Dan Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui parameter - parameter psychrometric udara tambang.
2. Mengetahui parameter - parameter pengendalian kualitas dan kuantitas
udara tambang.
3. Mengetahui macam - macam jaringan ventilasi.
4. Mengetahui hukum dan perhitungan jaringan ventilasi
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sifat Psychrometric Udara Tambang


Psychrometric merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai
proses perubahan sifat-sifat udara yang diantaranya temperature dan
kelembapan. Pada tambang bawah tanah memerlukan udara segar yang
dialirkan melalui ventilasi. Dalam selama perjalanan udara segar mengalami
beberapa proses, yang diantaranya pemanasan atau pendinginan,
pengembangan atau penekanan. Dari proses yang berlangsung membuat
perubahan pula pada kandungan energi panas, tekanan, serta kandungan air.

Sumber : Paul Moore, 2017


Foto 1.1
Ventilasi Pada Tambang Babah Tanah

Sebagai sarana penunjang ventilasi pada tambang bawah tanah memiliki


fungsi sebagai sarana kenyamanan dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan produksi. Manusia sebagai pekerja di tambang dapat terpengaruh
oleh kelembapan maupun panas, diantaranya sebagai berikut :
1. Turunnya efisiensi dan efektivitas kerja
2. Konsentrasi berkurang sehingga menimbulkan ceroboh dan dapat
menyebabkan kecelakaan
3. Dapat menyebabkan penyakit mulai pernafasan hingga penyakit lain bahkan
kematian
Temperature ambient (suhu kamar/suhu yang mengelilingi objek)
mempengaruhi efisiensi kerja apabila melebihi 68°F - 72°F. ketika panas terjadi

3
4

pada tambang bawah tanah. Maka ventilasi berguna untuk mengeluarkan hawa
panas serta uap air sesuai kebutuhan. Ketika kondisi stabil maka manusi yang
bekerja akan dapat melepaskan panas tubuh.
Proses air conditioning dapat diselesaikan dengan menentukan sifat
psychrometric udara pada keadaan tertentu. Dalam mencari psycrometric dapat
dilakukan dengan dua acara yaitu menggunakan grafik maupun dengan tabel
khusus psychrometric. Sifat psychrometric yang menggambarkan kondisi udara
pada tekanan barometric terdapat dua jenis sifat yang dapat diukur yaitu
temperature bola kering dan temperature bola basah. Berikut ini merupakan arti
istilah pada sifat psychrometric.
1. Tekanan barometrik, (Pb) merupakan tekanan atmosfer terlihat pada alat
barometer, menggunakan satuan inHg atau psi (mm Hg atau Pa).
2. Suhu bola kering (Dry bulb temperature) merupakan suhu yang ditunjukkan
oleh termometer kering dalam satuan °C atau °F.
3. Suhu bola basah (Wet bulb temperature) merupakan suhu air mengalami
penguapan di udara yang membawa udara menjadi keadaan jenuh secara
adiabatik pada suhu tersebut, dalam satuan satuan °C atau °F.
4. Kelembapan relatif (Relative humidity) adalah perbandingan uap udara pada
kondisi tertentu dan jenuh pada suhu konstan.

2.2 Penentuan Kebutuhan Udara Bersih

Sumber : Paul Moore, 2018


Gambar 2.1
Overlap System (MCPherson,1993)

Manusia memiliki beberapa jenis kegiatan yang terdiri dari dalam


keadaan istirahat,dalam melakukakn kegiatan kerja moderat, dan dalam
melakukan kegiatan keras. Dalam mendukung kegiatan yang dilakukan maka
5

manusia memerlukan udara segar. Laju pernafasannya semakin besar ketika


semakin keras kegiatan yang dilakukan maka laju pernafasannya semakin besar.
Berikut ini merupakan jumlah udara yang diperlukan untuk pernafasan :
Atas dasar kebutuhan O2 minimum, yakni 19,5%
1. Atas dasar kebutuhan O2 minimum, sebesar 19,5%.
Jumlah udara yang dibutuhkan = Q cfm
Jumlah O2 akan berkurang 0,1 cfm; sehingga akan dihasilkan persamaan
untuk jumlah oksigen sebagai berikut :
0,21Q – 0,1 = 0,195Q ....................................... (1.1)

(Kandungan O2) – (Jumlah O2 pada pernafasan) = (Kandungan O2 minimum


untuk udara pernafasan)
Q = 0,1 : (0,21-0,195) = 6,7 cfm = 3,2 ×10-3 m³ /detik ............................ (1.2)

2. Atas dasar kandungan CO2 maksimum, sebesar 0,5%.


Harga angka bagi pernafasan = 1; maka jumlah CO2 pada pernafasan akan
bertambah sebanyak 1 x 0,1 = 0,1 cfm.
0,0003Q – 0,1 = 0,005Q .................................... (1.3)

(Kandungan O2) – (Jumlah O2 pada pernafasan) = (Kandungan O2 minimum


untuk udara pernafasan)
Q = 0,1 : (0,0003-0,005) = 21,3 cfm = 0,01 m³ /detik ..................... (1.4)

2.3 Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi


2.3.1 Tahapan Saluran Udara Tambang (Airway Resistance)
Akibat hilangnya tekanan sebuah saluran udara maka akan berbanding
lurus dengan kuadrat jumlah udara yang mengalir, hubungan kuantitas head
dengan memasukkan konstanta proposionalitas. sehingga persamaan Atkinson’s
sebagai berikut :
Hı = R Q²......................................................... (1.5)
Keterangan :
Hı : Head Loss (Pa)
R : Tahanan Airways (N-s²/ m⁸ )
Q : Banyaknya aliran udara (m³ /detik)
6

Sebenarya, istilah konstanta K, O, L, Le, dan A yang dikelompokkan ke


konstanta tunggal, yaitu resistensi (R) seperti dibawah :
R = KO (L+Le) : 5.2A³................................................. (1.6)
Atau
R = KO (L+Le) : A³................................................... (1.7)
Dimana :
R : Tahanan min² / ft⁶ (N-s²/ m⁸ )
K : Koefisien Gesekan (kg/m³)
O : Keliling Airways (m)
L : Panjang Airways (m)
Le : Panjang Ekuivalen (m)
A : Luas Airways (m² )

Sumber Harsalim, 2018


Gambar 2.2
Parameter Penentuan Panjang Ekuivalen (Le)

Berdasarkan persamaan Atkinson’s hilangnya head (hı) untuk saluran


udara (airways) yang diberikan tahanan kali kuadrat dari jumlah udara yang
mengalir melalui saluran udara. Jika dilihat berdasar teoritis, head loss (hı)
merupakan loose energi pada aliran udara di dalam sistem jaringan ventilasi
tambang bawah tanah akibat faktor gesekan antara udara dengan dinding
saluran udara serta karena adanya belokan, percabangan dan perubahan luas
penampang saluran udara.

2.3.2 Hukum Kirchoff


1. Hukum Kirchoff I
7

Dalam suatu kondisi aliran-aliran udara yang masuk melalui suatu titik
(junction) dan keluar lagi ke percabangan, sehingga udara keluar harus sama
= udara yang masuk
Q1+Q2=Q3+Q4 ................................................ (1.8)

Untuk aliran udara keluar persimpangan dinyatakan positif dan yang masuk
dinyatakan negatif, maka :
Q1+Q2 -Q3 -Q4=0 ............................................ (1.9)

2. Hukum Kirchoff II
Perhitungan dalam kehilangan tekanan pada jalur tertutup sama dengan nol.
∑ 𝐻𝑙 =0 .................................................. (1.10)

Head loss jaringan:


Hl=Hla +Hlb +Hlc -Hld = 0 ..................................... (1.11)

Hla, Hlb, dan Hlc termasuk positif karena aliran udara Q1 bergerak melalui a,
b dan c dengan arah yang sama.ementara untuk Hld adalah negatif karena
udara Q2 mengalir dengan arah berlawanan terhadap aliran lainnya.
∑ Hl=Ra |Q1 | Q1+Rb |Q1 |Q1+Rc |Q1 |Q1 -Rd |Q2 |Q2 = 0 .......... (1.12)

2.3.3 Jaringan Ventilasi Tambang Rangkaian Seri


Sistem jaringan ventilasi, terdiri dari dua kombinasi sambungan lubang-
lubang bawah tanah (airways), yaitu seri dan paralel. Terdapat situasi terjadi
kedua rangkaian tersebut dapat dikombinasikan menjadi suatu rangkaian yang
kompleks.
Dalam rangkaian seri memiliki pengertiansebagai rangkaian yang saluran
udara yang di kontrol dari ujung ke ujung, jumlah udara yang mengalir melalui
setiap saluran udara adalah sama.

2.3.4 Jaringan Ventilasi Tambang Rangkaian Paralel


Untuk bisa mengatakan saluran udara terhubung secara paralel ketika
saluran udara yang bergabung pada saat yang sama dua node serta total aliran
udara dibagi di antara kedua saluran udara. Pada ventilasi tambangkegiatan
8

tersebut disebut pembagian dan percabangan. Terdapat dua bentuk pemisahan,


diantaranya pemisahan alami terjadi ketika jumlah udara dibagi di antara cabang-
cabang paralel dengan sendirinya tanpa regulasi serta pemisahan dikendalikan
terjadi ketika kuantitas ditetapkan udara dibuat untuk mengalir melalui masing-
masing cabang paralel menggunakan metode regulasi.
BAB III
KESIMPULAN

Pada Dari Psychrometric Udara Tambang, Penentuan Kebutuhan Udara


Bersih, Dan Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi yang telah dibahas dapat
disimpulkan diantaranya yaitu:
1. Parameter - parameter psychrometric pada udara tambang dapat dilakukan
dengan mencari sifat psychrometric melalui grafik psychrometric dan tabel
psychrometric. Melihat tekanan barometric.
2. parameter - parameter pengendalian kualitas dan kuantitas udara tambang
pengkajian terhadap beberapa parameter yang meliputi jumlah pekerja,
jumlah gas methan, jumlah peralatan mesin yang beroperasi serta kondisi
suhu dan kelembaban udara sehingga dengan dilakukan pengkajian
terhadap parameter ini dapat ditentukan berapa kuantitas udara yang
diperlukan untuk kelangsungan operasional.
3. Macam - macam jaringan ventilasi. tambang terbagi menjadi dua jenis yaitu
jaringan ventilasi. tambang rangkaian seri dan jaringan ventilasi. tambang
rangkaian parallel.
4. Hukum dan perhitungan jaringan ventilasi dapat menggunakan hukum
Kirchhoff 1 dan 2.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Yusro. 2015. “Pengantar Ventilasi” www.dokumen.tips. (Diakses pada 19


September 2021).

2. Ediyanto, I. 2013. “Pengantar Ventilasi” id.scribd.com. (Diakses pada 19


September 2021)

3. Fiqifauzi. 2017. ”Pengantar Ventilasi Tambang” id.scribd.com. (Diakses


pada tanggal 19 September 2021)

10

Anda mungkin juga menyukai