Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 07
Mata Kuliah : Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi

RESUME
BATUAN BEKU II

Nama : T. Wahyu Rizfaldi


NPM : 10070119060
Shift Praktikum : 6 (enam) / 15.00 -18.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat / 23 Oktober 2020
Hari/ Tanggal Resume : kamis / 22 Oktober 2020
Asisten :1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd.,M.T
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T
3. Ir. Sri Indiarto
4. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T
5. Deni Mildan S.T
6. Muhammad Bagas I
7. M Daffa Shidqi
8. Dinda Saphira

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
BATUAN BEKU II

A. Definisi dan Genesa Batuan Beku


Batuan ialah bahan yang tersusun dari beberapa mineral yang membentuk
kristal dan mempunyai sidfat khusus, dan terbentuk dari magma gunung berapi
yang telah membeku karena pendinginan akibat suhu lingkungan yang rendah.
Magma merupakan batuan cair tang terletak didalam kamar magma di bawah
permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika ber suhu tinggi yang
kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan
tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam
bentuk aliran lava atau biasa juga terjadu pada saat letusan gunung berapi. Batuan
pada awalnya merupakan benda cair, yang meleleh ke arah permukaan bumi
dimana suhunya lebih rendah dari pada suhu yang terdapat didalam tubuh bumi
karena suhu lebih rendah itu, batuan tersebut membeku dan membentuk batuan.

Gambar 1

Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk
dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik. Perbedaannya antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya.

B. Mineral Penyusun dan Klasifikasi Batuan Beku


untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan
mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. atas dasar warna
mineralsebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri
darimineral kuarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
2. Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit,
piroksen,amphibol dan olivin.
Batuan beku dapat diklasifikasikan kandungan SiO2, indeks warna
danberdasarkan cara terjadinya. dengan demikian dapat ditentukan nama batuan
yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama, menurut dasar
klasifikasinya.
1. Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 445. Contohnya
adalah riolit.
2. Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 605 - 445.
contohnya adalah dasit.
3. Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 765 - 605. Contohnya
adalah andesit.
4. Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 765.
Contohnya adalah basalt.

C. Tekstur
Kalau dilihat dari tekstur batuan beku dapat di bedakan berdasarkan :
a. Tingkat kristalisasi
1. Hipokristalin, adalah batuan beku yang tersusun dari kristal dan gelas
2. Holokristalin, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
kristal
3. Holohyalin, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
b. Ukuran butir
1. Amorf, adalah butiran yang sangat halus dan menyeluruh bentuk kristal
2. Phaneritic, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
mineral-mineral yang ukurannya besar.
3. Aphanitic, adalah batuan beku yang hampirseluruhnya tersusun oleh
mineral-mineral halus.
c. Bentuk Kristal
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mkroskop yaitu :
1. Subhedral, adalah bentuk kristal yang kurang sempurna
2. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna
3. Euhedral, adalah bentuk kristal yang sempurna
Berdasarkan keseragaman antar butirnya
4. Inequigranular, adalah ukuran butir penyusun batuan yang tidak sama
5. Equigranular, adalah ukuran butir penyusun batuan yang hampir sama
d. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit
2. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52%-45%, contohnya Gabbro,
Basalt
3. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65%-52%,
contohnya, Diorit, Andesit
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%

D. Tubuh Batuan Beku

Sumber: duniapendidikan.com
Gambar 2
Tubuh batuan beku

Berikut ini adalah penjelasan dari macam – macam bentuk batuan beku intrusif
1. Batholit
Batholit berasal dari bahasa Yunani (greek); dari kata Bathos (ukuran) dan
lithos (batuan) yang artinya merupakan suatu tempat, rongga atau ruang dengan
ukuran besar sebagai tempat sekaligus hasil dari intrusi batuan beku (plutonic)
yang terbentuk akibat dari pembekuan magma didalam kulit bumi. Batholit sering
juga diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma,
sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Batholit umumnya berbentuk ruang besar yang tidak beraturan dan biasanya
memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi dengan penampang melintang dari
tubuh pluton (intrusi dengan tubuh tidak beraturan) memperlihatkan yang sangat
besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Luas area batholit baik yang
ada didalam kulit bumi maupun suatu Singkapan batholit yang muncul
kepermukaan memiliki luas sampai 100 km2. Batholit biasanya selalu tersusun
atas senyawa-senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah), itu artinya
batholit sebagian besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku
intermediet, misalnya granite, diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat tak
beraturan, batholit merupakan suatu ruang yang memiliki komposisi mineral yang
komplek.
Singkapan batholit akan muncul kepermukaan setelah banyak mengalami proses
pengangkatan (up lift) dan proses erosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan
baholit yang ada di Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan
sumatra, Riau, dan Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit
yang terdapat dipulau karimun (Riau).
2. Dike atau Dyke
Dalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk
lembar yang mengenai lapisan tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke,
disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan
batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua
sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
Kadang-kadang kontak hampir sejajar tapi perbandingan antara panjang dan lebar
tidak sebanding. Kenampakan di lapangan dyke dapat berukuran sangat kecil dan
dapat pula berukuran sangat besar.

3. Sill
Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua
lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah
intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer.
Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical
sangat kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
Dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk
tabel serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau
mengintrusi lapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas
lahar volkanik atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan
metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong
ke seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi
berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan
yang lebih tua.
Sills selalu paralel ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh
sill adalah didalam suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat
menyebabkan perputaran sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat
dikacaukan dengan arus lahar. Ambang yang dipengaruhi oleh arus lahar akan
menunjukkan peleburan yang parsial dan menyatu. Salisbury Sebuah batuan
curam di Edinburgh, Scotlandia, merupakan suatu sill yang secara parsial yang
ultramafic mengarahkan intrusi batuan beku sepanjang es agesCertain. layered
mafic adalah berbagai sill yang sering berisi deposit bijih penting. Contoh
Precambrian meliputi Bushveld, Insizwa, dan Dyke Yang mengintrusi kompleks
selatan Afrika, Duluth yang mengintrusi kompleks dari Atasan Daerah, dan
Stillwater kompleks gunung berapi di Amerika Serikat. Contoh Phanerozoic pada
umumnya lebih kecil dan meliputi Rùm peridotite yang kompleks Scotland dan
Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks timur Greenland. Intrusi batuan beku
ini sering berisi konsentrasi emas, platina, unsur logam pelapis kran, dan unsur-
unsur jarang lain.
4. Lacolith
Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas,
membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat
proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan
beku dapt tersingka di permukaan.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa
cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya
merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang
menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan
dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau
magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti
lensa cembung atau kue serabi.
Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari lakolit,
yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana
bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur. Pada
dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih besar
dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya
granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain
5. Stock
Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit Jenjang Volkanik, adalah pipa
gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian
setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang
bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya. Bentuk-
bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan
diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit
hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas. Batuan beku dalam selain
mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda,
berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar
secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.
KESIMPULAN

Secara garis besar batuan beku dibagi menjadi dua macam, yaitu batuan
ekstrusif dan batuan intrusif. Penamaan dan klasifikasi batuan beku berdasarkan
empat hal, yaitu : warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral. Tingkat
pembekuan menjadi hal fundamental dalam membuat keseragaman jenis batuan
beku.
Pada tubuh batuan beku intrusive terdapat bentuk bentuk seperti sill,
laccolith, batholith, dike, dan stock. Mineral pembentuk ada batuan beku dibagi
menjadi 3 yaitu, mineral utama, mineral sekunder, dan mineral tambahan.
Dalam pendeskripsian batuan beku ini mempunyai 9 parameter yaitu nomor
batuan, warna batuan, tekstur batuan,struktur batuan, genesa, komposisi
mineral,jenis batuan dan sktesa atau foto batuan.
Terdapat 3 cara dalam keterbentukan batuan beku yaitu terbentuk di dalam
perut bumi dan ada yang dipermukaan perutbumi dan juga ada yang terbentuk
diantara dalam dan permukaaan bumi. Batuan yang terbentuk didalam bumi
disebut dengan batuan intrusive, batuan yang terbentuk di permukaan bumi
disebut batuan ekstrusif, dan batuan yang terbentuk di antara dalam dan
permukaaan bumi disebut hypabisal.
Mineral utama mineral yang terbentuk diakibatkan oleh adanya proses
kristalisasi magma, dan biasanya jumlahnya yang relatif banyak dan menentukan
nama sifat batuan Contohnya seperti : Mineral-mineral Seri Bowen (Olivin,
piroksen, horblende, biotit, plagioklas, k-feldspar, muskofit dan kwarsa) dan juga
feldpathoid.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ratu 22, Mata. 2013 “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal
14 Oktober 2020.
2. Malik, yakub, 2012. “bagaimana batuan beku terbentuk” http://file.upi.edu/
Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989011-YAKUB
_MALIK/BAGAIMANA_BATUAN_BEKU_TERBENTUK.pdf diakses pada
14 Oktober 2020.
3. UNP, Tambang. 2013. “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2020
4. Elisa, 2012 “batuan beku” elisa.ugm.ac.id/ user/archive/download /40383/
378a648cf3 6f15 9840c540f32ff121b8 diakses pada 14 Oktober 2020.
5. Prazard. 2013. “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2020.
FORM PENILAIAN RESUME

Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai