Klasifikasi Folk (1959) berdasarkan fabrik dan komposisi batuan karbonat yang dibagi menjadi
tiga jenis utama yakni butiran (allochem), matriks (micrite), dan semen (sparite). Berdasarkan
jenis allochem nya yakni intraklas, ooid, bioklas, dan peloid maka batugamping dibagi menjadi
empat kelompok. Sebagai tambahan, batugamping in-situ yang koheren dan mempunyai struktur
organik disebut sebagai biolithites (dimodifikasi oleh Scholle dan Ulmer-Scholle, 2003).
3. Klasifikasi Dunham (1962)
Klasifikasi ini didasarkan pada fabrik batuan, tekstur, proporsi kandungan mud
dalam batuan, dan kerangka penyusun batuan baik secara mekanik maupun biologi (lihat
gambar dibawah). Penggunaan klasifikasi ini lebih umum dikarenakan sistem yang lebih
sederhana dan lebih lengkap. Pada klasifikasi ini, perbedaan penting mengenai tingkat
energi pengendapan tiap jenis batuan sangat jelas teramati karena lebih detail. Perbedaan
klasifikasi ini dengan klasifikasi sebelumnya adalah pertimbangan terhadap batuan hasil
proses biologi dan pengertian dari micrite yakni material karbonat yang berukuran < 20m
(Tucker, 1990).
Klasifikasi Dunham (1962) berdasarkan fabrik dan komposisi batuan karbonat. Tiga pembagian
utama terdiri dari batugamping yang memiliki matrix supported, grain supported, dan biological
bound. Kategori keempat sebagai tambahan adalah batugamping yang telah mengalami
kristalisasi yaitu crystalline carbonate (dimodifikasi oleh Scholle dan Ulmer-Scholle, 2003).
Daftar Pustaka:
Lucia, F. Jerry, 2007, Carbonate Reservoir Characterization An Integrated Approach 2 nd
edition, Springer-Verlag, Berlin.
Nichols, Gary, 1999, Sedimentology Stratigraphy, Blackwell Science Ltd, Oxford. Hlm. 1-7,
25-28, & 208-214.
Scholle, P. A., and Scholle, D.S. U., 2003, A Color Guide To The Petrography. AAPG Memoir
77. The American Association of Petroleum Geologists, Tulsa, Oklahoma, U.S.A.
Tucker, M.T., dan Wright, V.P., 1990, Carbonate Sedimentology, Blackwell Science Ltd,
Oxford.