Anda di halaman 1dari 2

Summary of Terrigenous Clastic Sediments (Gravel, Sand, and Mud)

Batuan sedimen merupakan batuan yang terdiri dari lapisan-lapisan fragmen akibat adanya suatu
proses erosi dan pelapukan oleh batuan yang sudah ada sebelumnya (bisa dikatakan batuan yang
lebih tua. Klasifikasi batuan sedimen dapat dilakukan berdasar komposisi maupun clast dari
batuan tersebut. Perbedaan dari tekstur serta ukuran butir maupun lapisan yang terdapat dalam
batuan sedimen dapat memberikan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan sejarah
dari lingkungan pengendapan maupun proses pengangkutan materi tersebut.

Batuan sedimen diklasifikasikan menjadi :

1. Batuan Sedimen Klastik


- Batuan Sedimen Klastik berasal dari fragmen-fragmen pecahan dari batuan yang telah
ada sebelumnya.
- Penggolongannya terbagi atas 3 yaitu Volcaniclastic, Terrigenous Clastic, dan
Carbonates.
- Pengklasifikasian Batuan Sedimen Klastik dapat diklasifikasi berdasarkan diameter
ukuran butir per individu dengan skala Wentworth.
- Berbagai contoh dari Batuan Sedimen Klastik yaitu : Batulempung, Konglomerat,
Batupasir.

2. Batuan Sedimen Non Klastik


- Batuan Sedimen Non Klastik dapat terbentuk akibat proses evaporasi akibat
pengendapan dan penguapan.
- Penggolongannya terbagi atas 3 yaitu Carbonates, Evaporites, dan Others (Coal,
Ironstones, Phospates, or Siliceous Deposits).
- Cadangan Organik juga dimiliki oleh Batuan Sedimen Non Klastik dimana hanya 5%
dari Batuan Sedimen menurut data record stratigrafi, akan tetapi memiliki nilai
ekonomi yang penting.
- Berbagai contoh dari Batuan Sedimen Non Klastik yaitu Batubara dan Batugamping
(kandungan kalsium karbonat / CaCO3 lebih dari 50%).

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

Pengklasifikasian sederhana untuk Batuan Sedimen Klastik adalah dengan melakukan


pembagian berdasarkan ukuran butir dimana kita kenal sebagai skala Wentworth. Memang
terdapat beberapa jenis pembagian bahkan skema, akan tetapi Sedimentologist lebih cenderung
untuk menggunakan Skala Wentworth untuk penamaan endapan klastik.

Kerikil dan Konglomerat tersusun oleh partikel klastik yang memiliki diameter
>2mm
Pasir tersusun oleh partikel klastik yang memiliki diameter 63 m 2 mm
Lumpur (Lempung dan Lanau) tersusun oleh partikel klastik yang memiliki diameter
< 63 m

KERIKIL KONGLOMERAT
Konglomerat terdiri dari konsolidasi antar kerikil-kerikil, Klastik yang memiliki diameter > 2mm
dapat terbagi menjadi butiran kerakal berangkal bongkah berdasarkan ukuran dari diameter
klastik itu sendiri. Kita juga akan sering bertemu dengan istilah breksi yaitu konglomerat yang
tersusun oleh klastik berbentuk menyudut. Kehadiran klastik yang ada juga dapat memberikan
penggolongan sendiri di konglomerat seperti Monomict (semua material klastik yang menyusun
sama), Oligomict (2-3 jenis klastik yang sama), dan Polymict (klastik dari berbagai litologi yang
berbeda). Dari segi tektsur, sangan jarang ditemukan konglomerat yang tersusun sepenuhnya
oleh material-material berukuran kerikil. Partikel berukuran pasir sangat halus bahkan lumpur
sering ditemukan kehadirannya diantara klastik-klastik berukuran besar dan partikel seperti ini
kita kenal sebagai Matriks. Jika persentase dari Matriks berjumlah besar (>20%), maka batuan
dapat disebut Konglomerat Pasiran / Konglomerat Lumpuran.

PASIR BATUPASIR
Batupasir umumnya berasal dari fragmen-fragmen batuan yang telah ada sebelumnya melalui
proses-proses seperti pelapukan maupun erosi. Pasir dapat didefinisikan sebagai sedimen yang
mengandung ukuran butir dari 63 m hingga 2mm dalam 5 interval (Sangat Halus, Halus,
Sedang, Kasar, dan Sangat Kasar). Batuan sedimen yang memiliki rentang ukuran butir
sedemikian rupa dinamakan Batupasir. Batupasir pada umumnya mengandung berbagai macam
mineral seperti Kuarsa, Feldspar, Mika, Mineral Berat (Zircon, Rutile, Apatit) serta mineral-
mineral lainnya. Dari segi komponen penyusunnya, paling tidak ada beberapa komponen
penyusung Batupasir seperti Lithic Fragments (hasil dari lapukan batuan yang telah ada
sebelumnya seperti Batuan Beku, Batuan Sedimen, maupun Batuan Metamorf yang
menghasilkan fragmen berukuran pasir), Biogenic Particles (CaCO3 dari cangkang organism),
Authigenic Minerals (Mineral yang tumbuh seperti Krisal pada lingkungan pengendapan), dan
Matriks (seperti partikel berukuran Lempung Lanau). Penamaan / Pengklasifikasian Batupasir
dilakukan dengan menggunakan aturan Pettijohn / Tobleron Plot.

LEMPUNG LANAU BATULUMPUR


Sill adalah butiran dengan diameter 4m - 63m. Sedangkan Clay berukuran < 4m. Mineral
lempung (Clay Minerals) adalah kelompok mineral filosilikat yang penyusun utamanya
berukuran lempung dan umumnya sebagai bentuk hasil lapukan feldspar dan mineral silikat
lainnya. Campuran dari Clay dan Silt akan terbentuk suatu Mud. Sedangkan Mudrock
merupakan Mudrock merupakan Batuan sedimen hasil bentukan dari Silt maupun Clay

Joshua Christian - 12013076

Anda mungkin juga menyukai