Anda di halaman 1dari 6

1.

Pembahasan tekstur dan struktur batupasir

Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran mineral
berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir terdapat semen yang mengikat
butiran-butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks (lanau atau lempung)
yang menempati ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan
sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh
dunia. Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di
bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau
sebagai reservoir minyak dan gas alam.
Pasir terutama disusun oleh unsur-unsur rangka (framework elements), yang
merupakan fraksi detritus, dan void yang membentuk sistem ruang pori (pore
system) atau ruang kosong diantara unsur-unsur rangka. Sebagian atau semua void atau
ruang pori dalam batupasir tua dapat terisi oleh material padat. Dengan demikian,
pemelajaran terhadap pasir atau batupasir berpusat pada unsur-unsur rangka
(komposisi dan mikrogeometrinya) serta pada khuluk dan volume ruang pori dan
material pengisi ruang pori.
Menurut definisinya, rangka disusun oleh material berukuran pasir dengan
diameter 1/16–2 mm. Material itu biasanya dikemas sedemikian rupa sehingga setiap
partikel berhubungan dengan partikel lain yang bersebelahan dengannya serta
keseluruhan rangka itu membentuk suatu struktur yang stabil di bawah pengaruh
medan gravitasi bumi.
Konsentrasi stress pada titik-titik kontak itu dapat menyebabkan terjadinya
pelarutan pada titik kontak dan pengendapan di tempat lain. Hal itu pada gilirannya
menyebabkan bertambah luasnya bidang kontak antar partikel dan berkurangnya
volume ruang pori. Produk akhir dari aksi tersebut adalah terbentuknya batuan yang
partikel-partikel penyusunnya berada dalam kontak menerus serta memiliki porositas
nol.
Porositas dan permeabilitas pada batupasir ditentukan oleh ukuran butir dan
distribusinya, sortasi (pemilahan), bentuk dan kebundaran butir, penyusunan butir,
serta kompaksi dan sementasi. Batupasir antara formasi yang satu dengan yang lainnya
berbeda, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang porositas dan permeabilitas serta
hubungannya dengan ukuran butir dan sortasi pada formasi-formasi tersebut. Batupasir
merupakan salah satu dari batuan sedimen klastik yang mempunyai porositas cukup
baik dan biasanya berfungsi sebagai reservoir atau akuifer, sedangkan butirannya yang
dominan berukuran pasir. Batupasir memiliki beberapa kenampakan fisik yang dapat
dibedakan dari batuan jenis lainnya, yaitu struktur, tekstur dan komposisi. Dari tekstur
batupasir dapat diturunkan menjadi tiga parameter empiris yaitu ukuran butir, bentuk
butir (pembundaran dan pembulatan) dan sortasi. Pemilahan (sorting) adalah cara
penyebaran berbagai macam besar butir.Dengan demikian rongga yang terdapat di
antara butiran besar akan diisi butiran yang lebih kecil lagi sehingga porositasnya
berkurang
Batupasir dapat memiliki struktur sedimen yang beragam. Struktur sedimen itu
paling jelas terlihat pada singkapan. Struktur internal dari individu-individu lapisan
batupasir sangat penting artinya. Batupasir umumnya memperlihatkan perlapisan
silang-siur. Skala perlapisan silang-siur dalam suatu tubuh batupasir merupakan fungsi
dari kekasaran partikel penyusun batupasir itu serta ketebalan lapisannya. Banyak pasir
memperlihatkan perlapisan gelembur (ripple bedding) berskala kecil. Batupasir lain
memiliki struktur graded bedding. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya, graded bedding dan perlapisan silang-siur merupakan dua gejala yang
tidak pernah ditemukan dalam satu lapisan yang sama serta mengindikasikan dua fasies
batupasir yang jauh berbeda. Graded bedding mengindikasikan pengendapan di bawah
alas gelombang dan terutama menjadi penciri batupasir endapan perairan yang dalam.
Sebagian batupasir tidak mengandung perlapisan silang-siur maupun graded bedding,
bahkan tidak memperlihatkan struktur internal sama sekali. Walau demikian, hasil
penelitian dengan menggunakan sinar-X menunjukkan bahwa sebagian besar batupasir
yang tampak masif itu sebenarnya memiliki laminasi internal (Hamblin, 1962).
2. Pembahasan tekstur dan srtuktur batuan karbonat

Batuan sedimen karbonat merupakan batuan dengan kandungan material


karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan
atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung. Ada 4 komponen penyusun batuan
sedimen karbonat yaitu skeletal grain, non skeletal, micrite dan semen/sparit.
Merupakan butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari seluruh
mikrofosil, butiran fosil ataupun pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang ini
merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping.
komponen yang bukan berasal dari tubuh fosil atau murni hasil presipitasi, terdiri
atas ooid dan pisoid, peloid, pellet serta aggregat dan intraklast.
Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang mempunyai
satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun
biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid memiliki ukuran butir <2 mm dan
apabila memiliki ukuran >2 mm disebut pisoid.
Peloid merupakan butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau meruncing
yang tersusun oleh micrite dan tanpa struktur internal ukuran dari peloid antara 0,1 -
0,5 mm.
Pellet merupakan partikel berukuran <1 mm berbentuk spheris atau elips dengan
komposisi CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran dari organisme.
Aggregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang
tersemen bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material
organik. Sedangkan intraklas ialah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi atau
setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah pasang
surut/tidal flat.
Micrite Merupakan matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping
hadir sebagai butir yang sangat halus. Micrite memiliki ukuran butir kurang dari 4
mikrometer. Micrite dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mosaik
mikrospar yang kasar.
Semen/sparit Merupakan material halus yang menjadi pengikat antar butir dan
mengisi rongga pori yang terendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat
berupa kalsit, silika, sulfat atau oksida besi.
Tekstur Batuan Sedimen Karbonat ada 3 unsur yang mempengaruhi tekstur
batuan sedimen karbonat yaitu grain, massa dasar (matriks) dan semen.
Sortasi/pemilahan: Seperti halnya dalam batupasir derajat sortasi dalam batuan
karbonat merupakan fungsi dari “mean grain size”. Sebagai contohnya adalah dalam
suatu kasus sebagai berikut; bila semua material karbonat disusun oleh fosil, jadi hanya
satu sifat saja, maka sortasi akan bagus. Dan sebaliknya apabila material karbonat
umunya disusun oleh sebagaian fosil dan semen maka sortasinya buruk.
Rounding/kebundaran: Proses pembundaran di hasilkan oleh banyak factor yang
kompleks dan salah satunya adalah fosil yang merupakan indicator yang bagus untuk
menentukan daya abrasi.
Contoh ooid dan pellet sejak semula berada dalam keadaan bulat hingga tidak
dapat dipakai untuk menghitung dalam evaluasi pembundaran oleh abrasi dalam suatu
contoh batuan. Interklast pada umumnya mempunyai sifat amat lemah hingga akan
cepat menjadi bundar, hal ini juga tidak dapat dipakai untuk mengadakan evaluasi
pembundaran oleh abrasi.
Dalam butiran yang sebagian besar mengandung ooid, pellet, atau interklast,
proses pembundaran dari setiap asosiasi fosil dapat dipakai sebagai indicator dari
tingkat keefektifan proses abrasi dari suatu lingkungan pengendapan. Akan tetapi juga
akan dijumpai banyak kesukaran yaitu dalam mengevaluasi pembundaran dari proses
abrasi karena banyak diantara fosil tersebut mempunyai bentuk yang membulat seperti
ecninodermata dan foraminifera. Kemungkinan proses pembundaran dari cangkang-
cangkang hanya akan terjadi di daerah pantai karena di daerah pantai inilah terjadi
proses pembundaran yang efektif oleh aktifitas gelombang.
Batuan karbonat mengandung banyak jenis struktur sedimen yang juga dapat
dijumpai pada batuan silisiklastik. Struktur-struktur sedimen tersebut antara lain
lapisan silang-siur, laminasi, lapisan lenticular, laminasi konvolut, flame structure, load
cast, flute cast, dan mudcracks, begitu juga terdapat trace fossil seperti track, trail, dan
burrow(Demicco dan Hardie, 1994). Batuan karbonat juga dapat mengandung
stromatolites dan struktur cryptoalgal dan struktur yang tidak begitu umum seperti
struktur teepe(struktur sedimen menyerupai bentuk busur atau polygon terbalik),
solution cavities, dan stromatactis (masa kalsit sparry dan sedimen internal berbentuk
irregular mulai dari berbentuk elongate hingga globose).

3. Pembahasan tekstur dan struktur batuserpih

Serpih, atau dalam Bahasa Inggris shale merupakan nama untuk suatu kelompok
batuan sedimen klastik yang berukuran butir halus, meliputi batulempung
dan mudstone. (Potter, 1984). Namun Tucker (1981) dalam bukunya menyebutkan
serpih sebagai suatu definisi yang lebih spesifik lagi. Serpih merupakan batuan dengan
ukuran butir halus yang mempunyai ciri-ciri fisik tertentu.
Batu serpih tersusun oleh partikel lempung dan lanau dengan perbandingan
komposisi 2 : 1. Menurut klasifikasi Wentworth, lempung mempunyai ukuran lebih
kecil dari 1/256 mm, sedangkan lanau memiliki ukuran 1/256 – 1/16 mm. Ukuran butir
serpih sulit diamati dan biasanya hanya diamati dengan menggunakan mikroskop
elektron. Gigi depan kita dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan partikel
berukuran lanau, sementara partikel lempung tidak akan terasa di antara gigi depan
kita, saking halusnya.
Dari pengamatan melalui mikroskop elektron diketahui bahwa kebanyakan
mineral-mineral lempung mempunyai bentuk platy,flaky atau acicular.
Bentuk platy dan flaky merupakan bentuk seperti lembaran-lembaran tipis yang
memanjang. Flaky dibedakan dari platy dari bentuknya yang tidak beraturan,
sementara platy mempunyai bentuk yang lebih teratur, seperti papan.
Bentuk acicular merupakan bentuk seperti sekumpulan jarum. Karena bentuk dari
partikel penyusun serpih adalah pipih, maka dari itu serpih mempunyai sifat mudah
untuk membelah. Karena ukuran butirannya yang sangat kecil, maka bentuk dari
butirannya tidak banyak terpengaruh oleh erosi dan transportasi, sehingga
mencerminkan bentuk asal partikel saat diagenesis. Partikel pada serpih kebanyakan
mempunyai roundness yang rendah, atau sangat menyudut dengan derajat kebundaran
(sphericity) yang rendah juga.
Partikel serpih yang mempunyai bentuk pipih tersusun saling berhadapan dan
sejajar, sehingga biasanya membuat serpih mempunyai kemampuan membelah yang
baik. Kemampuan membelah atau fissility merupakan kecenderungan batuan untuk
membelah sepanjang bidang laminasi atau perlapisan. Bidang-bidang belahan pada
serpih disebut parting (Potter et al., 1980). Oleh karena itu maka struktur utama yang
terdapat dalam serpih yang murni adalah stratifikasi dan parting.
Stratifikasi merupakan istilah untuk menyebut lapisan-lapisan (layering) dalam
suatu batuan. Lapisan-lapisan ini dibedakan berdasarkan perbedaan vertikal dalam
tekstur, komposisi dan/atau kemas pada butiran-butirannya. Lapisan ini dapat
mempunyai tebal bervariasi. Lapisan yang mempunyai tebal > 1 cm disebut perlapisan,
sedangkan yang tebalnya < 1 cm disebut laminasi. Perlapisan dan laminasi ini masih
dibagi menjadi kelas-kelas lain berdasarkan ketebalannya.
Parting merupakan suatu sifat khas dari serpih, yaitu bidang-bidang belahan yang
mana material serpih dapat terpisah melalui bidang tersebut. Parting terbentuk di
antara bidang-bidang lapisan, dan struktur ini makin diperkuat seiring dengan
pelapukan yang intensif pada batuan. Partingdiklasifikasikan berdasarkan
ketebalannya. Fissile merupakan bagian dari bidang belahan ini yang mempunyai
ketebalan antara 0,5 mm hingga 1 mm. Bidang belahan yang kurang dari 0,5 mm
disebut papery, dan yang lebih tebal dari 1 mm namun masih lebih tipis dari bidang
laminasi disebut platy, atauflaggy. Sedangkan slabby merupakan sebutan untuk bidang
belahan yang lebih tebal dari laminasi (> 1 cm). Hubungan antara bidang belahan
(parting) terhadap perlapisan dan laminasi dapat dilihat pada tabel.

Anda mungkin juga menyukai