Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Dunham

Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih


dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau
karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).Bates &
Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen
utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %.
Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan
yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan
karbonat adalah batugamping.
Berbicara klasifikasi karbonat berbeda dengan klasifikasi batuan sedimen
silisiklastik lainnya. Perbedaannya terletak pada pada material komposisi karena
batuan karbonat itu cenderung satu jenis yang dominan (mineral karbonat saja)
maka penamaan yang dipakai lebih ke arah tekstural pada batuan (kalo batuan
silisiklatik kan dominasi kristal yang hadir serta komposisi matriknya untuk pasir
dan konglomerat) dikarbonat kombinasi komponen berbanding kombinasi persen
matrik dan semen menjadi faktor utama penamaan batuan, ditambah mekanisme
kenampakan genetis matrik yang mengikat fragmen (untuk yang biogenik).
Setidaknya ada tiga klasifikasi yang paling populer untuk batuan karbonat ini :
dari R.L Folk (1959/62), Dunham (1962), dan Embry dan Klovan (1971), dan satu
lagi dari Wright (1992).
Menurut Dunham 1962 bahwa tekstur batugamping atau batuan karbonat
dapat menggambarkan genesa pembentukannya, sehingga klasifikasi ini dianggap
mempunyai tipe genetik dan bukan deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Folk

(1962). Terdapat empat dasar klasifikasi batuan karbonat menurut Dunham 1962
yaitu kandungan lumpur karbonat (mud), kandungan butiran, keterikatan
komponen, dan kenampakan tekstur hasil diagenesis (Tabel 3.1). Tekstur batuan
karbonat yang didominasi oleh kehadiran mud (mikrit) atau mud supported
terbagi dua yaitu batuan yang mengandung butiran lebih dari 10% dan
dimasukkan kedalam mudstone, sedangkan batuan yang kandungan butirannya
lebih besar dari 10% dimasukkan kedalam wackestone.
Grain supported atau batuan yang didominasi oleh butiran adalah tekstur
batuan karbonat yang terendapkan pada lingkungan berenergi sedang tinggi.
Tekstur ini terbagi dua yaitu yang masih mengandung matriks digolongkan
menjadi packstone dan yang tidak mengandung matriks sama sekali atau
grainstone.

Tabel 1. Klasifikasi batuan karbonat berdasarkan Dunham 1962 yang didasarkan


pada kehadiran mud (mikrit) dan butiran (grain).

Kelompok ketiga dalam klasifikasi Dunham adalah batuan dimana


komponennya saling terikat satu sama lainnya atau tersusun oleh organisme.
Dalam klasifikasi tersebut tekstur seperti ini dimasukkan kedalam boundstone.
Selain ketiga kelompok tekstur di atas, maka batuan karbonat juga dikelompokkan
berdasarkan diagenetiknya, yaitu jika komponen penyusunnya tidak lagi
memperlihatkan tekstur asalnya. Kelompok batuan ini dikenal sebagai kristalin
karbonat (calcite crystalline rocks dan dolomite crystalline rocks) (Gambar 3.1).

Gambar 1. Klasifikasi batuan karbonat yang dibedakan berdasarkan tekstur


pengendapannya, tipe butiran, dan faktor lainnya seperti yang
diperkenalkan oleh Dunham 1962. Klasifikasi ini dimodifikasi oleh Embry
dan Klovan (1971) yang mempertimbangkan ukuran butir dan bentuk
perkembangan organisme pembentuk batuan.

Pengertian Fasies
1. Menurut Boggs (1987), Fasies adalah suatu kenampakan lapisan atau
kumpulan dari suatu lapisan batuan yang memperlihatkan karakteristik,
geometri, dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan sekitarnya.
Perbedaan karakteristik yang menjadi dasar bagi pengamatan fasies bisa
ditinjau dari beberapa hal seperti karakter fisik dan litologi atau litofasies,
kandungan biogenik atau biofasies, atau berdasarkan pada metode tertentu
yang dipakai sebagai cara pengamatan fasies contohnya fasies seismik atau
fasies log.
2. Menurut Walker, dkk (1992), fasies merupakan kenampakan suatu tubuh
batuan yang dikarakteristikkan oleh kombinasi dari litologi, struktur fisik, dan
biologi yang merupakan aspek pembeda dari tubuh batuan di atas, di bawah
ataupun di sampingnya. Suatu fasies akan mencerminkan suatu mekanisme
pengendapan tertentu atau berbagai mekanisma yang bekerja serentak pada
saat yang bersamaan. Fasies ini dapat dikombinasikan menjadi asosiasi fasies
yang merupakan suatu kombinasi dari dua atau lebih fasies yang membentuk
tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi yang secara genetik saling
berhubungan

pada

suatu

lingkungan

pengendapan.

Asosiasi

fasies

mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses suatu fasies itu


terbentuk.
3. Menurut Selley (1985), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang dapat
dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri,
litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen

merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu


4.

jenis lingkungan pengendapannya.


Menurut Nichols (1999) menambahkan yang dimaksud dengan fasies adalah
proses yang berlangsung selama proses pembentukan, transportasi dan
pengendapan sedimen. Perbedaan fisik dapat berupa elemen statis ataupun
dinamis. Elemen statis antara lain geometri cekungan, material endapan,
kedalaman air dan suhu, sedangkan elemen dinamis adalah energi, kecepatan
dan arah pengendapan serta variasi angin, ombak dan air.

Anda mungkin juga menyukai