1. Skala
Data Rasio
Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat yang lain,
yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur
dinamakan ukuran rasio (data rasio). Data diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua
titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut.
Contoh:
Luas Daerah Aliran Sungai (DAS)
Panjang aliran sungai
Ketinggian gunung
Dimensi batuan
Panjang garis pantai
Peta perseberan curah hujan
3. Data Tertutup
Data ini disajikan dengan menggunakan distribusi persentase dari suatu nilai sehingga
datanya bersifat tertutup.
Contoh:
Persentase Porositas
Persentase Permeabilitas
Persentase mineral kuarsa dalam batupasir
Persentase total organic carbon (TOC) dalam suatu batuan induk
Distribusi piroksen berdasarkan persentasi kadar olivine
4. Data Berarah
Data ini adalah data yang diekspresikan dalam nilai sudut.
Contoh:
Sudut-sudut plunge dari cermin gores garis pada sesar
Sudut antara dua bidang sesar
Pengukuran sudut dan arah kemiringan yang dinyatakan dalam interpretasi
berdasarkan polar plot.
Data ini, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka
yang diberikan mengandung tingkatan.
Contoh:
Skala Richter
Volcanic Explosivity Index (VEI)
Skala Kekerasan Mohr
Peta mitigasi bencana
6. Data Diskret
Data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh).
Data nya bersifat diskontinu (terbatas), memiliki nilai yang khusus dan bulat, dan merupakan hasil
dari suatu perhitungan.
Contoh:
Jumlah fosil dalam berbagai daerah
Jumlah mata air dalam berbagai gunungapi
Jumlah delta dalam berbagai garis pantai
Tekanan pada kedalaman tertentu dari suatu suatu sumur bor.