Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Batugamping Embry & Klovan dan Dunham,

serta Perbedaannya

Batugamping merupakan jenis batuan sedimen dengan sifat karbonatan.


Klasifikasi batuan karbonat dapat dibagi menjadi dua, yaitu Klasifikasi genetik
secara sederhana meliputi sifat pasti dan penentuan namanya. Klasifikasi
genetik merupakan klasifikasi berdasarkan sifat dasar yang berhubungan
langsung dengan asal-usul hal yang akan diklasifikasikan. Sedangkan
klasifikasi deskriptif adalah klasifikasi yang menjelaskan mengenai sifat-sifat
fisik batuan seperti warna, ukuran butir atau Kristal, komposisi, kemas tekstur.

Terdapat berbagai macam klasifikasi batuan karbonat yang paling sering


digunakan, contohnya adalah Klasifikasi batugamping berdasarkan
komposisinya yang terbagi menjadi tiga bagian komponen utama yaitu butiran
(allochems), matriks contohnya micrite, dan semen ( Klasifikasi menurut
R.L.Folk ). Namun terdapat klasifikasi yang paling umum dan lebih mudah
digunakan yaitu klasifikasi yang didasari oleh tekstur deposisinya yang dibagi
lagi menjadi dua yaitu klasifikasi Dunham ( 1962 ) dan Klasifikasi Embry &
Klovan ( 1971 ). Klasifikasi ini digunakan terutama pada batuan sediment
karbonat dengan kandungan material ataupun mineral karbonatan lebih dari
90% dalam batuan.
Yang pertama akan dijelaskan adalah klasifikasi Dunham. Klasifikasi
Dunham didasari oleh tekstur deposisi dari batugamping tersebut. Tekstur
deposisi adalah tekstur yang terbentuk pada saat proses pengendapan batuan
tersebut, yang meliputi ukuran serta sortasi butirannya. Pengkasifikasian
batuan ini juga mengacu pada derajat perubahan tekstur pengendapan,
komponen asli yang terikat atau tidak ketika proses deposisi dan presentase
kelimpahan butiran ataupun kelimpahan lumpurnya.
Sumber : http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/24/klasifikasi-batuan-karbonat-
berdasarkan-tekstur-pengendapan-menurut-dunham-1962-dan-embry-klovan-
1971/

Klasifikasi Dunham ( 1962 ) terdapat pembagian klasifikasi ini menjadi


enam bagian yaitu Batugamping Crystalline, Boundstone, Grainstone,
Packstone, Wackestone, dan Mudstone. Cara penentuan nama suatu
batugamping dengan klasifikasi ini yang pertama adalah melihat apakah
terdapat tekstur deposisi pada batu gamping jika tidak ditemukan atau tekstur
deposisi tidak dapat diamati, maka kelompok batugamping tersebut merupakan
jenis Crystalline limestone atau batugamping kristalin dengan sifat batugamping
yang massif dan tidak terlihat mud ataupun butirannya, hanya terlihat bentukan
kristal-kristal seperti kalsit. Jika pada batugamping ditemukan atau tekstur
deposisi dapat diamati maka kemungkinan batugamping tersebut adalah
Boundstone, Grainstone, Packstone, Wackestone, dan Mudstone. Kemudian
selanjutnya yang kita lihat adalah komponen penyusun batuan yang terikat
bersama saat proses deposisi, bila komponen batuan terikat bersama saat
proses deposisi akan terlihat tekstur yang tidak fragmental dan disebut
batugamping Boundstone. Jika komponen penyusun batuannya tidak terikat
saat proses deposisi, maka batugamping tersebut kemungkinan Grainstone,
Packstone, Wackestone, dan Mudstone. Kemudian selanjutnya kita melihat
komposisi butiran dan mud ( komponen material sediment berukuran dibawah
1/16 mm ) pada batuan tersebut, jika batuan tersebut tersusun atas butiran-
butiran, dan tidak ditemukan adanya mud ( Grain Supported ), maka nama
batuan ini adalah batugamping Grainstone. Jika kemas batuan tetutup, tetapi
masih memiliki kandungan mud dan butiran dengan jumlah sedang, maka
nama batuan ini adalah batugamping Packstone. Setelah itu terdapat dua lagi
jenis batugamping dengan kemas yang terbuka, pembagian jenis batuannya
didasarkan pada presentase butirannya, jika batugamping memiliki kemas
terbuka dan presentase butiran ( ukurannya 1/16 – 2mm ) lebih dari 10% dari
komposisi batugamping, maka nama batuannya adalah batugamping
Wackestone. Sedangkan jika batugamping memiliki kemas terbuka dan
presentase butiran kurang dari 10% dari komposisi batuan ( didominasi oleh
komponen mud ), batuan ini dinamakan batugamping Mudstone. Contoh
gambar batugamping klasifikasi Dunham
Sumber : http://www.crienterprises.com/Dunham.html

Kemudian selanjutnya kita akan membahas mengenai klasifikasi Embry &


Klovan ( 1971 ). Dasar pengkasifikaiannya masih sama dengan klasifikasi
Dunham ( 1962 ), hanya saja pada klasifikasi Embry & Klovan ( 1971 ) bagian
Crystalline dihilangkan, tetapi terdapat penambahan jenis batugamping lagi
yaitu Floatstone, Rudstone, Boundstone dibagi menjadi Bafflestone, Bindstone,
dan Framestone.Pada klasifikasi ini tekstur deposisi yang dominant dipakai
adalah ukuran butir yaitu ukuran grain atau butiran ( 1/16 – 2 mm ), dan lime
mud atau Lumpur karbonatan ( < 1/16mm ).

Sumber : http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/24/klasifikasi-batuan-karbonat-
berdasarkan-tekstur-pengendapan-menurut-dunham-1962-dan-embry-klovan-
1971/

Pada klasifikasi Embry & Klovan ( 1971 ) terdapat dua kolom utama yang
merupakan dua dasar pengkasifikasian yaitu Allochthonous limestone, yaitu
batugamping yang telah mengalami sebuah proses mekanik yaitu proses
transportasi, dan Autochthonous limestone, yaitu batugamping yang berasal
dari organisme asal yang saling mengikat dan belum tertransportasikan pada
saat proses pengendapannya.

Cara penentuan nama batugamping dari klasifikasi Embry & Klovan


( 1971 ) yang pertama kita tentukan terlebih dahulu apakah batugamping yang
kita amati merupakan hasil transportasi material karbonatan atau hasil dari
organisme yang berikatan pada tempat asalnya. Jika batugamping merupakan
hasil transportasi material karbonatan maka kita memilih kolom Allochthonous
limestone, kemudian kolom Allochthonous limestone terbagi menjadi dua
kolom. Jika batugamping memiliki komponen berukuran < 2mm dibawah 10 %
dari keseluruhan komponen maka terdapat empat kemungkinan nama
batugamping, jika batugamping tidak memiliki lime mud dan merupakan
batugamping yang tersusun atas butiran-butiran / grain supported, maka nama
batugampingnya Grainstone, jika batugamping tersusun atas butiran-butiran /
grain supported, tetapi juga memiliki komponen lime mud, batugamping
tersebut bernama Packstone. Jika batugamping tersusun atas mud / mud
supported, dan memiliki komponen butiran / grain, lebih dari 10% dari total
komponen disebut Wackestone, tetapi jika batugamping tersusun atas mud /
mud supported, dan memiliki komponen butiran / grain, kurang dari 10% dari
total komponen disebut Mudstone.

Kemudian jika batugamping memiliki komponen berukuran < 2mm diatas


10 %, maka nama batugamping kemungkinan ada dua nama yaitu bila tersusun
atas matriks / matrix supported, batugampingnya disebut Floatstone. Jika
batugamping tersusun atas komponen yang >2mm, maka nama
batugampingnya adalah Rudstone.

Kemudian jika batugamping yang berasal dari organisme asal yang


saling mengikat dan belum tertransportasikan pada saat proses
pengendapannya. Maka kita memilih kolom Autochthonous limestone, yang
terbagi menjadi tiga bagian yaitu jika batugamping tersusun atas organisme
yang membentu barriers, organisme ini berbentuk bercabang-cabang( misal
Acropora sp ), disebut Bafflestone. Jika batugamping tersusun atas organisme
yang bersifat sebagaim penata dan pengikat batuan, organisme ini berbentuk
lempengan ( misalnya algae ), disebut Bindstone. Jika batugamping tersusun
atas organisme yang bersifat membangun kerangka yang kaku, organisme ini
berbentuk massif dan struktur tubuh terlihat jelas ( misalnya koral ), dinamakan
Framestone.

Sumberhttp://www.sepmstrata.org/page.aspx?pageid=89

Jadi klasifikasi Dunham ( 1962 ) lebih mengutamakan bentuk langsung dari


tekstur batuan, sementara Klasifikasi Embry & Klovan ( 1971 ) lebih
mengutamakan pada genesa pembentukan batugamping.
Daftar Pustaka

Staf Asisten Petrologi.1995.Diktat Praktikum Petrologi.Yogyakarta:Laboratorium


Bahan Galian, jurusan Teknik Geologi FT UGM

Tucker,Maurice.E.2001.Sedimentary Petrology An Introduction to the Origin of


Sedimentary Rocks.Oxford:Blackwell Science

http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/24/klasifikasi-batuan-karbonat-
berdasarkan-tekstur-pengendapan-menurut-dunham-1962-dan-embry-
klovan-1971/ diakses 29 April 2013 pukul 21.00

http://geologistwannabe.wordpress.com/2013/03/30/klasifikasi-batuan-karbonat-
tucker/ diakses 29 April 2013 pukul 21.30

Anda mungkin juga menyukai