Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK

HIDROKARBON
SEMESTER I
Mata Kuliah PTP
2020
OUTLINE
SIFAT FISIK
HIDROKARBON

DIAGRAM FASA

PEMISAHAN • LOW SHRINKAGE OIL


• HIGH SHRINKAGE OIL
SECARA • RETROGATE CONDENSATE GAS
• DRY GAS
KESETIMBANGAN • WET GAS
SIFAT FISIK HIDROKARBON

 Densitas,
 Viskositas, µ
 Kelarutan Gas (Rs)
 Compressibilitas (Co/Cg)
 Faktor Volume Formasi Minyak, Gas (Bo/Bg)
 Spesifik Gravity, SG
DIAGRAM FASA
Reservoir yang pada awalnya mempunyai p = 2800 psia dan
T = 70°F, (titik C). Reservoir ini juga mengandung fluida
satu fasa namun sekarang berupa fasa cair karena
temperatur lebih kecil dari temperatir kritik. Reservoir
demikian disebut dengan bubble-point reservoir. Karena
diproduksikan, tekanan turun, dan suatu saat mencapai
tekanan bubble-point yaitu pada p = 2400 psia, titik C1. Di
bawah tekanan ini gelembung gas akan muncul. Gas ini
umumnya akan bergerak menuju sumur dan kemudian
terproduksikan dengan jumlah yang bahkan meningkat.
Sebaliknya minyak terproduksikan akan berkurang dan
sebagian bahkan tetap berada di reservoir dan tidak
terproduksikan
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
1. Low Shrinkage Oil
• Hidrokarbon yang dengan turunnya tekanan, hanya akan sedikit fasa liquid yang berubah jadi
gas. Hal ini disebabkan banyaknya komponen berat dari hidrokarbon.
• Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi
undersaturated, yang berarti gas terlarut bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan
kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas terlarut. Penurunan tekanan
di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di dalam
reservoir
• Memiliki initial GOR ~ 2000 scf/stb
• API < 40°
• Warna coklat/kehitaman
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
2. High Shrinkage Oil
• Dengan turunnya tekanan pada High Shrinkage Oil akan menguapkan liquid menjadi gas yang
cukup banyak, seperti terlihat pada diagram fasa dibawah. Hal ini disebabkan kandungan
komponen ringan cukup banyak di dalam system hidrokarbonnya. Bila dari titik A tekanan dan
temperature diturunkan sampai ke kondisi separator, maka akan diperoleh gas sekitar 40%,
yang artinya 60% (pada kondisi B). Demikian pula bila tekanan diturunkan sampai kondisi
tanki pengumpul, maka akan hanya mendapat minyak sekitar 40% (pada kondisi C)
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
3. Retrogate Condensate Gas
• Retrograde Condensate Gas akan terjadi, bila kondisi hidrokarbon di reservoir mempunyai
temperature yang lebih besar dari titik kritisnya, sehingga system menjadi gas. Akan tetapi bila
tekanan diturunkan,akan menghasilkan sejumlah liquid, dan jika diteruskan penurunan tekanan,
akan kembali menjadi gas. Memiliki fasa gas di dalam reservoir (titik 1). Ketika tekanan
berkurang, fluida akan melewati titik embun/dew point (titik 2) dan liquid akan terkondensasi
di dalam reservoir (titik 3)
• Memiliki GOR ~3300 scf/stb,
• Berwarna hijau, orange, coklat.
• Persentase komponen intermediate (C3, C4 dan C5)
yang sangat besar.
• Harga API 40-60°
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
4. Dry Gas
• Kondisi hidrokarbon bila tekanan dan temperaturnya diturunkan, tidak akan terbentuk liquid
• Sebagian besar berupa metana (CH4)
PEMISAHAN SECARA
KESETIMBANGAN
5. Wet Gas
• Hidrokarbon yang bila temperaturnya diturunkan akan menghasilkan liquid, seperti terlihat
pada diagram fasa dibawah. Dari temperature reservoir A, diturunkan menjadi temperature dan
tekanan separator, maka akan diperoleh minyak sekitar 30%, dan bila tekanannya diturunkan
sampai tekanan tanki, maka minyak yang diperoleh akan sekitar 40%. Wet gas memiliki fasa
gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase envelope, menyebabkan fasa
liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa dikenal sebagai kondensat
• Memiliki metana < 85% dan etana (C2) lebih banyak.
• Gravity/API 40-60°
• GOR > 50000 scf/stb
SUMMARY
Komposisi Mol pada jenis fluida reservoir Jenis Reservoir

Anda mungkin juga menyukai