Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas
bumi telah berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan
mengingat harga minyak dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga
perlu dilakukan eksplorasi terhadap sumur minyak baru maupun peningkatan
produksi terhadap sumur minyak yang telah ada sebelumnya. Sebelum
dilakukan pengeboran kita harus melakukan evaluasi formasi untuk
mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan di bor. Berbagai macam
metode digunakan untuk mengetahui karakteristik formasi baik melalui
analisis batu inti, analisa cutting, maupun analisa data well logging.
Analisa well logging saat ini banyak digunakan karena biayanya yang relatif
lebih murah dan kualitas datanya yang akurat. Untuk itu perlu dilakukan
pembahasan mengenai aplikasi well logging di Dalam evaluasi formasi.
Maksud dari penulisan adalah untuk mengetahui aplikasi well logging di
dalam evaluasi formasi. Tujuan penulisan adalah sebagai berikut: Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi formasi, untuk mengetahui
apa itu well logging, untuk mengetahui jenis-jenis log dan karakteristiknya,
untuk mengetahui kegunaan data well logging tersebut dalam
mengidentifikasi reservoir, memperkirakan lithology, memperkirakan
kandungan fluida, menghitung porositas, menghitung permeabilitas dan
menghitung saturasi. Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri
dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran
lubang sumur (Harsono). Evaluasi formasi membutuhkan berbagai macam
pengukuran dan analisis yang saling melengkapi satu sama lain.

Tahap evaluasi formasi biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan


eksplorasi detil setelah pemboran, dalam kenyataannya lumpur

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 1


2023
2

bormendesak hidrokarbon masuk ke dalam formasi menjauhi lubang bor


danmencegah hidrokarbon menyembur ke permukaan dengan serangkaian
investigasi dari data-data survei geologi dan survei geofisika yang dilakukan
pada zona yang diperkirakan produktif untuk mengidentifikasi dan
mengumpulkan data secara lebih detil dan akurat dari reservoirnya seperti:
Porositas, permeabilitas dan kejenuhan air dari batuan tersebut. Pemeriksaan
berkas batuan bor yang kembali ke permukaan dapat memberi petunjuk
tentang litologi secara umum dari formasi yang ditembus oleh bit dan
mungkin juga mampu memperkirakan banyaknya minyak dangas di lapangan
formasi. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat fisik
batuan dan fluida. Penilaian formasi adalah salah satu bagian yang sangat
penting dalam proses dan penyelesaian sumur.

1.2 Tema

Tema yang akan diambil dalam Praktikum ini adalah tentang ”Penilaian
Formasi”.

1.3 Tujuan Praktikum

1.3.1 Tujuan Umum :

1. Mengetehui informasi mengenai pembacaan data mud logging

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku


perkuliahan

3. Untuk meningkatkan daya kreatifitas, dan keahlian.

1.3.2 Tujuan Khusus :

1. Mengobservasi secara langsung data log

2. Mengetahui rumus perhitungan Vsh, Porositas, Sw.

3. Mengidentifikasi zona reservoir.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 2


2023
3

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Praktikan Penilaian Formasi

1. Praktikan dapat memahami dan membaca data master log.

2. Praktikan dapat definisikan zona produktif.

3. Praktikan dapat mengetahui rumus-rumus dan cara menghitung.

1.4.2 Manfaat Bagi Institut Teknologi Petroleum Balongan

1. Terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan mahasiswa

dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan

antara substansi akademik dengan kegiatan manajemen

maupun operasional.

2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan

melibatkan tenagaterampil dari praktikum penilaian

formasi.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 3


2023
BAB II

DASAR TEORI

Penilaian formasi atau evaluasi formasi merupakan salah satu cabang

ilmu dari teknik perminyakan yang mempelajari tentang formasi/batuan serta

permasalahan yang berhubungan dengan keberhasilan dalam penemuan cadangan

hidrokarbon, antara lain: memperkirakan dimana terdapat kandungan hidrokarbon

serta menghitung besarnya cadangan hidrokarbon. Untuk mengetahui

permasalahan tersebut perlu dilakukan beberapa proses pengambilan data yaitu

mud logging, wireline well logging, dan pengambilan sampel batuan (coring).

Untuk memverifikasi hasil pengambilan data dan interpretasi, diperlukan tes

produksi. Tujuan dari logging adalah menentukan besaran-besaran fisik batuan

reservoir (seperti lithologi, ketebalan formasi produktif, porositas, dan saturasi air

formasi) maka dasar dari logging itu sendiri adalah sifat fisik batuan atau

petrofisik dari batuan reservoir itu sendiri, yaitu sifat fisik listrik, sifat radioaktif,

dan sifat rambat suara (gelombang) elastis dari batuan reservoir. Interpretasi log

akan memberikan hasil beberapa sifat fisikbatuan yang diperlukan untuk

menganalisa baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Interpretasi log secara

kualitatif merupakan analisa log dengan membandingkan hasil log dari sumur

yang berpatokan pada kedalaman kitadapat langsung menentukan secara kualitatif

kira-kira pada daerah mana atau pada kedalaman berapa lapisan tersebut

merupakan lapisan permeabel,kandungan fluida yang terdapat pada lapisan

tersebut.
Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi
2023

4
Batas fluida (GOC, OWC, GWC), dan lapisan mana yang hanya mengandung
shale. Seperti halnya pada analisa kualitatif, analisa kuantitatif merupakan
analisalog yang memperhitungkan besaran angkanya dengan memperhatikan skala
ukuran gridnya sesuai kedalaman yang didapat. Dari data-data yang dihasilkan
diatas dengan bantuan grafik (chart-book), dengan rumus-rumusmana yang
berlaku maka dapat menentukan jumlah volume kandungan lempung (Vsh), nilai
porositas (Ø), nilai resistivitas air formasi (Rw), nilai resitivitas formasi (Rt), dan
nilai saturasi air formasi (Sw).

2.1 Wireline logging


Wireline logging dapat didefinisikan sebagai "Akuisisi dan analisis
data geofisika yang dilakukan sebagai fungsi dari kedalaman sumur bor,
bersama-sama dengan penyediaan layanan terkait." Perhatikan bahwa
"logging wireline" dan "mud logging" tidak sama, namun terkait erat melalui
integrasi data set. Pengukuran yang dilakukan direferensikan ke "TAHD" -
True along hole depth: ini dan analisis terkait kemudian dapat digunakan
untuk menyimpulkan sifat-sifat formasi lainnya, seperti saturasihidrokarbon
dan tekanan formasi, dan untuk membuat pengeboran lanjut dan keputusan
produksi.
Pencatatan wireline dilakukan dengan menurunkan sebuah 'alat
logging' atau string dari satu atau lebih instrumen di ujung wireline ke dalam
sumur minyak (atau lubang bor) dan merekam sifat petrofisika yang
menggunakan berbagai macam sensor. Alat logging yang dikembangkan
selama bertahun- tahun mengukur sinar gamma alami, listrik, akustik,
perangsang respon radioaktif, elektromagnetik, resonansi magnetik nuklir,
tekanan dan sifat- sifat lainnya dari batuan dan fluida yang terkandung
didalamnya. Untuk artikel ini, akan dijelaskan satu persatu berdasarkan sifat
utama yang diresponnya.
Data itu sendiri dicatat baik di permukaan (mode real time), atau di
lubang(modus memori) ke format data elektronik dan kemudian rekaman
dicetak atau dalam bentuk presentasi elektronik yang disebut "well log" atau

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 5


2023
"catatan sumur" yang diberikan kepada klien, bersama dengan salinan
elektronik dari data mentah. Operasi well logging dapat dilakukan selama
proses pengeboran untuk memberikan informasi real-time tentang formasi
yang ditembus oleh lubang bor, atau bisa juga diukur setelah bor selesai dan
mencapai total kedalaman akhir.
Data real-time dicatat secara langsung terhadap kedalaman kabel
yang diukur. Data memori direkam terhadap waktu, dan kemudian data
kedalaman secara simultan diukur terhadap waktu. Dua set data tersebut
kemudian digabung menggunakan basis waktu yang sama untuk membuat
respon instrumen terhadap kedalaman log. Memori kedalaman yang tercatat
juga dapat diperbaiki dengan cara yang persis sama seperti koreksi real-
timeyang dibuat, sehingga seharusnya tidak ada perbedaan dalam akurasi
dicapai.
Kedalaman kabel yang diukur dapat diturunkan dari sejumlah
pengukuran yang berbeda, tetapi biasanya dilakukan dengan cara dicatat
berdasarkan wheel counter yang dikalibrasi, maupun (lebih akurat)
menggunakan tanda magnetik yang menyediakan penambahan panjangkabel
yang dikalibrasi. Pengukuran yang dilakukan kemudian harus dikoreksi
untuk regangan elastis dan suhunya.
Ada banyak jenis catatan wireline dan mereka dapat dikategorikan
baik berdasarkann fungsi mereka atau dengan teknologi yang mereka
gunakan. "Open Hole log" dijalankan sebelum sumur minyak atau gas
dilapisi dengan pipa atau cased. "Cased hole log" dijalankan setelah
sumurdilapisi dengan casing atau pipa produksi.
Log wireline dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan
sifat fisik yang diukur.Catatan resistivitas (resistivity logging) mengukur
resistivitas listrik bawah permukaan, yang adalah kemampuan untuk
menghambat aliran arus listrik.Hal ini membantu untuk membedakan antara
formasi yang diisi dengan airasin (konduktor listrik yang baik) dan mereka
yang penuh dengan hidrokarbon (konduktor listrik yang buruk). Pengukuran
resistivitas dan porositas digunakan untuk menghitung saturasi air.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 6


2023
Tahanan/resistivitas dinyatakan dalam ohm atau ohm \ meter, dan

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 7


2023
sering dipetakan pada skala logaritma terhadap kedalaman karena
kisarannya yang terlalu besar.
Jarak dari lubang bor yang ditembus oleh arus bervariasi
berdasarkan alat yang digunakan, dari beberapa sentimeter hingga satu meter.

2.1.1. Catatan Porositas ( Porosity Logs)


Catatan porositas mengukur fraksi atau persentase volume pori
dalam volume batuan. Kebanyakan log porositas menggunakan salah satu
teknologi akustik atau nuklir. Catatan akustik (Acoustic logs) mengukur
karakteristik gelombang suara yang disebarkan melalui lingkungan sumur-
bor. Log nuklir memanfaatkan reaksi nuklir yang terjadi di instrumen
downhole logging atau di dalam formasi. Termasuk dalam kategori log
nuklir adalah log densitas dan log neutron, serta Gamma Ray Log yang
digunakan untuk korelasi. Prinsip dasar di balik penggunaan teknologi nuklir
adalah bahwa sumber neutron ditempatkan di dekat formasi tempat porositas
akan diukur. Neutron yang dipecah oleh atom hidrogen, dimana hidrogen
tersebut sebagian besar merupakan mereka yang hadir dalam fluida formasi.
Karena ada sedikit perbedaan antara neutron dihamburkan oleh hidrokarbon
atau neutron yang dihamburkan oleh air, porositas terukurmemberikan
gambaran yang dekat dengan porositas fisika sebenarnya dimana angkanya
diperoleh dari pengukuran tahanan listrik berdasarkan perbedaan
konduktivitas formasi batuan. Akhirnya perbedaan antara porositas neutron
dan pengukuran porositas listrik menunjukkan adanya hidrokarbon dalam
fluida formasi.

2.1.2. Densitas
Catatan densitas (density log) mengukur bulk density atau densitas
bulk dari formasi batuan dengan membombardirnya menggunakan sumber
radioaktif dan mengukur jumlah sinar gamma yang dihasilkan setelah efek
Compton Hamburan dan absorpsi fotolistrik. Bulk density ini kemudian

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 8


2023
dapat digunakan untuk menentukan porositas.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 9


2023
2.1.3. Porositas Neutron
Log porositas neutron bekerja dengan membombardir
formasi menggunakan neutron epithermal ber-energi tinggi yang
kehilangan energi. Akibat hamburan elastis hingga ke tingkat termal
saat sebelum diserap oleh inti atom formasi. Tergantung pada jenis
tertentu dari alat neutron logging, baik tangkapan sinar gamma,
hamburan neutron termal, maupun neutron epitermal energi tinggi
dapat dideteksi. Catatan porositas neutron biasanya sensitif terhadap
kuantitas atom hidrogen dalam formasi tertentu, yang umumnya
berhubungan dengan porositas batuan.

Boron diketahui menyebabkan anomali pada alat pengukur tingkat


neutron rendah karena memiliki penampang penangkap yang tinggi
untuk penyerapan neutron termal. Peningkatan konsentrasi hidrogen
dalam mineral lempung memiliki efek yang sama pada tingkat count
rate.

2.1.4. Log Sonic

Log sonic disebut juga acoustic transit time atau continuos


velocity log. Target utama dari penggunaan log sonic adalah mencari
formasi batuan dengan porositas sekunder yang banyak (misalnya
rekahan). Alat logging terdiri dari pemancar dan penerima piezo
elektrik. Log ini mengukur waktu tempuh (transit time) gelombang
suara yang merambat melalui formasi batuan, yang dipancarkan oleh
transmitter dan diterima oleh penerima pizoelektrik pada jarak
tertentu. Nilai transit time sangat dipengaruhi oleh jenis batuan dan
porositas. Ketika formasi batuan yang diukur banyak rekahannya,
maka akan banyak energi gelombang yang teredam karena
gelombang akan terpantulkan beberapa kali di sisi rekahan batuan
sebelum akhirnya gelombang sampai di penerima piezo elektrik yang
mengakibatkan waktu tempuh gelombang menjadi lama dan energi
gelombang yang sampai di penerima pizoelektrik semakin kecil.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 10


2023
2.2 Mud Logging
Mud Logging merupakan proses mensirkulasikan dan memantau
perpindahan mud dan cutting pada sumur selama pemboran (Bateman,
1985). Seorang mud logging memiliki beberapa tugas utama, menurut
Darling (2005) terdapat dua tugas utama dari seorang mud logger yaitu :
a. Memantau parameter pengeboran dan memantau sirkulasi
gas/cairan/padatan dari sumur agar pengeboran dapat berjalan dengan
amandan lancar.
b. Menyediakan informasi sebagai bahan evaluasi bagi petroleum
engineering department.
Mud logging unit (MLU) akan menghasilkan Mud Log yang akan
dikirim ke kantor pusat perusahaan minyak. Menurut Darling (2005), mud
log tersebut meliputi:
1. Pembacaan gas yang diperoleh dari detektor gas atau kromatograf
2. Pengecekan terhadap ketidakhadiran gas beracun (H2S,SO2)
3. Laporan analisis cutting yang telah dideskripsikan secara lengkap
4. Rate of Penetration (ROP)
5. Indikasi keberadaan hidrokarbon yang terdapat pada sampel
Mud Log sendiri merupakan alat yang berharga untuk petrofisis
dan geolog di dalam mengambil keputusan dan melakukan evaluasi. Darling
(2005) menyatakan bahwa mud log digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Identifikasi tipe formasi dan litologi yang dibor
2. Identifikasi zona yang porous dan permeabel
3. Picking of coring, casing, atau batas kedalaman pengeboran akhir
4. Memastikan keberadaan hidrokarbon sampai pada tahap membedakan
jenis hidrokarbon tersebut minyak atau gas.
Menurut American Petroleum Institute (API) Lumpur pemboran
didefinisikan sebagai fluida sirkulasi dalam opersasi pemboran berputar
yang memiliki banyak variasi fungsi, dimana merupakan salah satu factor
yang berpengaruh terhadap optimalnya operasi pemboran. Oleh sebab itu
sangat menentukan keberhasilan suatu operasi pemboran.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 11


2023
Adapun fungsi dari mud logging menurut Darling (2005) adalah
sebagaiberikut:
1. Identifikasi tipe formasi dan litologi yang dibor
2. Identifikasi zona yang porous dan permeabel
3. Picking of coring, casing, atau batas kedalaman pengeboran akhir
4. Memastikan keberadaan hidrokarbon sampai pada tahap
membedakanjenis hidrokarbon tersebut minyak atau gas.

2.3 Corring
Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan
menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat
pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material
yang sudah berlubang,pengeboran di lakukan dengan berbagai fungsi
yaituuntuk pengambilan sampel dan membuat jalur transportasi menuju
batuan reservoir serta batuan yang di indentifikasi memiliki mineral yang
bernilai ekonomis.Pengeboran terbagi dalam dua jenis yaitu pengambilan
sampel dan pengambilan mineral atau migas
Coring merupakan metode yang digunakan untuk mengambil
batu inti (core) dari dalam lubang bor (Bateman,1985). Coring penting
untuk mengkalibrasi model petrofisik dan mendapat informasi yang tidak
diperoleh melalui log.
Setelah pengeboran, core (biasanya 0,5 m setiap 10 menit)
dibungkus dan dijaga agar tetap awet. Core tersebut mewakili kondisi
batuan tempatnya semula berada dan relatif tidak mengalami gangguan
sehingga banyakinformasi yang bisa didapat. Informasi penting yang bisa
didapat oleh seorang petrofisis dari data core tersebut menurut Darling
(2005) antara lain:
1. Homogenitas reservoir
2. Tipe sementasi dan distribusi dari porositas dan permeabilitas

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 12


2023
3. Kehadiran hidrokarbon dari bau dan pengujian dengan sinar ultraviolet
4. Tipe mineral
5. Kehadiran fracture dan orientasinya
6. Kenampakan dip
Informasi yang terbaik adalah dari batu inti (Core) yang diambil
dari tiap lapisan kedalaman batuan, namun tidak jarang bahwa core yang
diambil tidak bisa mewakili sifat lapisan batuan yang sebenarnya. Oleh
karena kesalahan-kesalahan melakukan coring, terutama pada lapisan batu
pasir lepas (Unconsolidated Sands).

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 13


2023
BAB III

METODOLOGI

Dalam melaksanakan Praktikum Penilaian Formasi, mahasiswa

diharapkan mampu menyelesaikan study kasus, yaitu dengan pembacaan triple

combo, atau melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses untuk dikaji

sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Untuk mendukung praktikum

penilaian formasi dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa

metode pelaksanaan, antara lain:

3.1 Pendahuluan

Tahap evaluasi formasi biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan


eksplorasi detil setelah pemboran, dalam kenyataannya lumpur bor
mendesak hidrokarbon masuk ke dalam formasi menjauhi lubang bor
danmencegah hidrokarbon menyembur ke permukaan dengan serangkaian
investigasi dari data-data survei geologi dan survei geofisika yang dilakukan
pada zona yang diperkirakan produktif untuk mengidentifikasidan
mengumpulkan data secara lebih detil dan akurat dari reservoirnya seperti:
Porositas, permeabilitas dan kejenuhan air dari batuan tersebut. Pemeriksaan
berkas batuan bor yang kembali ke permukaan dapat memberi petunjuk
tentang litologi secara umum dari formasi yang ditembus oleh bit dan
mungkin juga mampu memperkirakan banyaknya minyak dangas di
lapangan formasi.
3.2 Pengambilan Data

Data-data yang dibutuhkan berupa Triple Combo Log


1. Log GR (Gamma Ray)
Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 14


2023
lapisan batuan di sepanjang lubang bor.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi 15


2023
2. Log Resistivity
Log Resitivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah
suatu kemampuanbatuan untuk menghambat jalannya arus listrik
yang mengalir melalui batuan tersebut.
3. Log Density & Log Neutron
Log Density menunjukkan besarnya densitas dari batuan
yang ditembus lubang bor, berguna untuk menentukan besarnya
porositas. Log neutron adalah log pororitas yang mengukur
konsentrasi ion hidrogendalam formasi.

3.3 Pengolahan Data

Data yang di dapatkan kemudian dianalisa untuk mengetahui


fungsi dan mekanisme dari peralatan tersebut, Perhitungan Vsh ,
porosity , sw
1. Volume of shale atau yang dikenal sebagai Vshale merupakan
persentasi atau desimal fraction dari shale pada sebuah volume
Vsh =(GR-GRmin)/(Grmax-GRmin)
batuan.

2. Porositas adalah bagian dari volume batuan yang tidak terisi oleh
benda padat. Porositas terdiri dari porositas total dan porositas efektif.
POR =(RHOma-RHOB)/(RHOma-RHOfl)

3. Saturasi atau kejenuhan air adalah rasio dari volume pori yang terisi

oleh air dengan volume porositas total.

13
Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi
2023
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Percobaan 1 Penilaian Formasi


Penilaian Formasi adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi
formasi dari suatu lapangan terutama tentang karakteristik dan lithology
batuan reservoir terhadap ada atau tidaknya hidrokarbon.
Tujuan dari diadakannya penilaian formasi adalah sebagai berikut :
 Menentukan ada tidaknya hidrokarbon.
 Menentukan dimana tepatnya hidrokarbon tersebut berada.
 Menentukan berapa banyak kandungan hidrokarbon tersebut di dalam
formasi.
 Menentukan apakah hidrokarbon tersebut potensial untuk diproduksi atau
tidak.
Evaluasi formasi umumnya dilakukan secara berurutan dan
sistematis. Daerah yang dianggap berpotensi mengandung hidrokarbon
awalnya ditentukan melalui survei seismik, gravitasi, dan magnetik. Setelah
daerah tersebut dibor selanjutnya dilakukan mud logging dan Logging while
drilling (LWD) ; setelah itu bisa dilakukan pengambilan batu inti.
Penjelasan mengenai metode – metode yang digunakan dalam evaluasi
formasi adalah sebagai berikut :
1. Mud logging
Mud logging merupakan proses mensirkulasikan dan memantau
perpindahan mud dan cutting pada sumur selama pemboran.
2. Logging while drilling (LWD)
merupakan suatu metode pengambilan data log dimana logging
dilakukan bersamaan dengan pemboran. Hal ini dikarenakan alat
logging tersebut ditempatkan di dalam drill collar. Pada LWD,
pengukuran dilakukan secara real time oleh measurement while drilling.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
3. Coring
merupakan metode yang digunakan untuk mengambil batu inti (core)
dari dalam lubang bor. Coring penting untuk mengkalibrasi model
petrofisik dan mendapat informasi yang tidak diperoleh melalui log.
4. Wireline logging
Wireline logging dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel
digunakan sebagai alat untuk mentransmisikan data.

4.2 Percobaan 2 Tripple Combo Log

1. Log GR (Gamma Ray)


Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat
dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Log Gamma ray
bertujuan untuk mengetahui litologi batuan yaitu volume clay dan
volume shale.

2. Log Resistivity
Log Resitivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah suatu
kemampuanbatuan untuk menghambat jalannya arus listrik yang
mengalir melalui batuan tersebut. Log Resistivity digunakan untuk
memprediksikan kandungan dari reservoir.

3. Log Density & Log Neutron


Log Density menunjukkan besarnya densitas dari
batuan yangditembus lubang bor, berguna untuk menentukan
besarnya porositas. Log neutron adalah log pororitas yang
mengukur konsentrasi ion hidrogendalam formasi.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
15
4.3 Percobaan 3 Perhitugan dan Pembacaan Plot Log

Dalam penentuan dan pembacaan grafik log , maka banyak


variable rumus yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu Sw,Vsh, dan
porositas.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
16
Gambar 4.1 Data Log

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
17
Gambar 4.2 Data Vsh & Vsh norm

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
18
Gambar 4.3 Data PHIS & PHIS norm

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
19
Gambar 4.4 Data Sw & Sw norm

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
20
1 Volume of shale atau yang dikenal sebagai Vshale merupakan persentasi
atau desimal fraction dari shale pada sebuah volume batuan.

Vsh =(GR-GRmin)/(Grmax-GRmin)

Keterangan :
Vsh : volume shale
Gr : gamma ray
Grmin : gamma ray minimum
Grmax : gamma ray maximum

2 Porositas suatu medium adalah bagian dari volume batuan yang tidak
terisi oleh benda padat. Porositas terdiri dari porositas total dan
porositas efektif.
POR =(RHOma-RHOB)/(RHOma-RHOfl)

Keterangan :
RHOma : resistivity matrix
RHOB : resistivity bulk
RHOfl : resistivity fluid

3 Saturasi atau kejenuhan air adalah rasio dari volume pori yang terisi
oleh air dengan volume porositas total.

Keterangan :
Sw : saturasi air
Rw : resistivitas air

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
21
Rt : resistivitas batuan yang di jenuhi air kurang dari 100%
a : Turtoucity (pada sand stone = 0,81 & lime stone = 1)
ᶲ : porositas batuan (%)
m : faktor sementasi
n : faktor saturasi
Sehingga grafik yang dihasilkan sebgai berikut :

Grafik 4.1 Gamma Ray Log & Resistivity Log

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
22
Grafik 4.2 Neutron Log & Density log

Grafik 4.3 Vsh, Porositas, Sw

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
23
Grafik yang telah diketahui maka semuanya di gabung dan bisa dibaca
berdasarkan zona payzone dari reservoir tersebut.

Laporan Resmi Praktikum Penilaian Formasi


2023
24
DAFTAR PUSTAKA

Crain, E. R. Petrophysical Handbook. Rocky Mountain House, AB :Spectrum 2000

Mindware, 2010.

Dewan, John T. Essentials of Modern Open-Hole Log Interpretation.

PennWell Books, PennWell Publishing. Oxford, 2005.Hermansjah, Analisa Log

Sumur, Institut Teknoogi Bandung,

Bandung, 2008 petrophysicist-2011/12/borehole - Environment.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai