Anda di halaman 1dari 6

ESP

Salah satu jenis pompa sentrifugal yang digunakan untuk meningkatkan


produksi di lapangan minyak dan gas adalah ESP (electric submersible
pump) atau pompa benam elektrik. ESP yang digunakan pada proses
pengangkatan minyak bumi dari perut bumi termasuk teknologi yang
paling canggih dan efisien hingga saat ini. Namun disisi lain teknologi ini
juga tidak murah. Karena selain desain konstruksi pompa dan motor
listrik yang khusus, diperlukan juga teknologi kabel listrik yang harus
tahan korosi, serta tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
Prinsip Kerja Centrifugal
Prinsip kerjanya adalah berdasarkan pada prinsip kerja pompa
centrifugal dengan sumbu putarnya tegak lurus.
Pompa centrifugal adalah motor hidraulis yang menghasilkan tenaga
hidraulis dengan jalan memutar cairan yang melalui impeller pompa.
Cairan masuk ke dalam impeller pompa menuruti poros pompa
dikumpulkan dalam rumah pompa atau diffuser kemudian dikeluarkan
keluar oleh impeller, tenaga mekanis motor diubah menjadi tenaga
hidraulis. Impeller terdiri dari dua piringan yang di dalamnya terdapat
sudu, pada saat impeller diputar dengan kecepatan sudut W cairan
dalam impeller di lemparkan keluar dengan tenaga potensial dan
kinetik tertentu cairan yang tertampung dalam rumah pompa
kemudian dialirkan melalui pipa keluar (diffuser), di mana sebagian
tenaga kinetis diubah menjadi tenaga potensial berupa tekanan, karena
cairan dilemparkan keluar maka terjadi proses pengisapan.

PCP
Progressing Cavity Pump (PCP) adalah jenis pompa putar (rotary pump)
yang terdiri dari dua komponen utama yaitu rotor dan stator.
Prinsip kerja pompa PCP adalah dengan menggunakan prinsip ruang
(cavities) yang bergerak ke atas membawa cairan, untuk hal ini
digunakan rotor yang meliuk (external helix chrome plated steel anti
karat) yang diputar di dalam stator yang meliuk juga (double internal
helix dilapisi oleh elastomer) yang tepat bersentuhan dengan rotor
dalam membentuk suatu ruang yang bergerak, sehingga cairan
Dari dalam sumur akan naik ke permukaan dengan kecepatan yang
tetap dan sangat tergantung dari putaran (RPM) serta laju produksi
yang diinginkan.
PCP DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 2 TIPE :
TIPE TUBULAR PCP
TIPE INSERTABLE PCP

SRP
 Unit Pompa Sucker-rod 
Pompa sucker rod merupakan jenis pompa untuk meningkatkan
produksi minyak yang paling banyak digunakan di dunia. Selain itu,
pompa Sucker rod juga merupakan "identitas" atau suatu ke-khas-an
yang dimiliki oleh industri perminyakan.
Peralatan Pompa Sucker-Rod.
Peralatan pompa sucker-rod terdiri dari mesin penggerak mula,
peralatan di atas dan di bawah permukaan.
A. Mesin Penggerak Mula (Prime mover) 
Penggerak mula merupakan sumber utama seluruh peralatan
pompa sucker rod di mana bahan bakarnya dapat berupa gas alam yang
berasal dari sumur sucker-rod digunakan, solar atau listrik tergantung
pada jenis mesin yang digunakan. 

B. Peralatan Pompa di Atas Permukaan.  


Fungsi utama dari peralatan-peralatan ini adalah :

Memindahkan energi atau tenaga dari prime mover ke unit peralatan


pompa di dalam sumur.
Mengubah gerak berputar dari prime mover menjadi satu gerak bolak-
balik naik turun.
Mengubah kecepatan putar prime mover menjadi suatu langkah
pemompaan (stroke per menit, SPM) yang sesuai atau yang diinginkan.
C. Peralatan Pompa di Dalam Sumur.
Fungsi peralatan pompa sucker rod di dalam sumur adalah untuk
membantu menaikan fluida sumur ke permukaan melalui tubing. 

 Prinsip Kerja Pompa Sucker Rod


Gerak rotasi dari prime mover diubah menjadi gerak naik turun oleh
sistem pitman-crank assembly, kemudian gerak naik turun ini
oleh horse head, dijadikan gerak lurus naik turun (angguk) untuk
menggerakan plunger melalui rangkaian rod. Pada saat up stroke,
plunger bergerak ke atas menyebabkan tekanan di bawah turun.
Karena tekanan dasar sumur lebih besar dari tekanan dalam pompa,
akibatnya standing valve terbuka dan minyak masuk ke
dalam barrel. Pada saat down stroke, beban fluida yang ada di
dalam barrel dan tekanan yang diakibatkan oleh
naiknya plunger, maka standing valve menutup sedangkan travelling
valve pada plunger terbuka akibat tekanan minyak yang tidak di
dalam barrel, selanjutnya pada saat up stroke maksimum minyak akan
dipindahkan ke dalam tubing.
HPU
Hydraulic Pump merupakan salah satu metode artificial lift dimana
system pengangkatan cairan dengan pompa hidrolik memanfaatkan
cairan bertekanan tinggi (power fluid) sebagai sumber tenaga untuk
menggerakkan pompa di bawah permukaan. Pada umumnya pompa
HPU digunakan pada sumur yang mempunyai kedalaman rendah.
Pemasangan HPU ditujukan pada sumur-sumur pompa yang
mempunyai produktivitas yang kecil di bawah 0,5 bfpd/psi –sampai
tinggi diatas 1,5 bfpd/psi menurut (Kermit E. Brown, 1977). HPU
memiliki keunggulan dibandingkan jenis pengangkatan buatan lainnya,
karena kapasitas terangkatnya fluida bisa disesuaikan kapan saja sesuai
dengan kondisi reservoir. Keunggulan lainnya adalah mudah dalam
pemasangan, pemeliharaan, serta bisa dipindah-pindah dari satu sumur
ke sumur lainnya tanpa harus membongkar unit permukaannya.
Prinsip kerja Hydraulic pumping unit HPU
merupakan alat yang terdiri dari unit permukaan dan unit bawah
permukaan. Unit permukaan berbentuk silinder dengan sistim torak,
dipasang di atas permukaan. Unit bawah permukaan prinsip kerjanya
pada waktu upstroke ruangan antara standing valve dan travelling valve
akan terbuka dan ini akan mengakibatkan kurangnya tekanan di dalam
pompa sehingga fluida masuk melalui standing valve yang terbuka
disebabkan tekanan dari fluida diluar pompa dengan isapan plunger.
Saat plunger sampai batas ketinggian yang bisa diangkat, maka standing
valve dengan sendirinya menutup (plunger duduk kembali pada
kedudukannya) sehingga fluida tidak dapat keluar lagi dari pompa.
Selanjutnya pada waktu downstroke dari plunger, standing valve tidak
bisa terbuka lagi dan oleh tekanan ke bawah fluida tidak dapat lewat
antara plunger dengan dinding pompa, maka travelling valve akan
terbuka dan fluida akan naik ke dalam tubing. Keadaan yang akan terus
berkelanjutan inilah yang membuat fluida terus-menerus bertambah
dalam tubing dan naik ke permukaan kemudian ke tangki penyimpanan
melalui separator.

GAS LIFT
Gas lift didefenisikan sebagai proses pengangkatan fluida dari dalam
sumur dengan cara menginjeksikan gas dengan jumlah yang tinggi ke
dalam lubang sumur sehingga memenuhi kolom fluida di dalamnya
sehingga minyak mentah dapat diangkat ke atas permukaan.
Sistem ini bekerja dengan cara menginjeksikan gas bertekanan tinggi
kedalam annulus (ruang antara tubing dan casing), dan kemudian
kedalam tubing produksi sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang
mengakibatkan berkurangnya berat kolom fluida dalam tubing.
Sehingga tekanan reservoir mampu mangalirkan fluida dari lubang
sumur menuju fasilitas produksi dipermukaan.
gas lift dapat dibagi menjadi dua, yaitu Continuous Gas
lift dan Intermittent Gas Lift. 

Continuous Gas Lift, merupakan cara penginjeksian gas secara terus


menerus ke dalam annulus dan melalui valve yang dipasang
pada tubing, gas masuk ke dalam tubing. Secara relatif, yaitu
dibandingkan dengan kedalaman sumur, continuous gas lift digunakan
apabila tekanan dasar sumur dan produktivity index sumur tinggi.
Intermittent Gas Lift, merupakan cara penginjeksian gas secara
terputus-putus pada selang waktu tertentu dengan rate yang besar.
Dengan demikian injeksi gas merupakan suatu siklus injeksi dan diatur
sesuai dengan rate fluida dari formasi ke lubang sumur. Pengaturan
frequensi injeksi diatur dipermukaan dengan menggunakan choke,
pressure regulator, time cycle controll atau spread dari valve yang
didefenisikan sebagai perbedaan antara tekanan casing untuk
membuka dan menutup valve. Choke dipermukaan dapat diatur baik
berdasarkan terjadinya kenaikan tekanan casing maupun
tekanan tubing. Metode intermittent gas lift ini digunakan
apabila produktivity index sumur besar dan tekanan statik dasar sumur
kecil atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai