Anda di halaman 1dari 6

SUCK ROAD PUMP

Pompa suck road pump terdiri dari 2 jenis :


1. THBC ( Tubing Heavy Bottom Cup ) Pump Barrel
2. RWBC

1. THBC ( Tubing Heavy Bottom Cup )


THBC ini terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah :
Barrel
Ekstantion Nipple Lower
Funginya : untuk menghubungkan barrel pada tubing - tubing diatasnya hingga
kepermukaan ( surface ).
Ekstention Nipple Lift
Fungsinya : sebagai tempat untuk duduknya / kedudukan dari standing valve.
Plunger
Plunger terdiri dari 2 bagian:
Bagian atas : pada bagian atas dari plunger terdapat choke top connector.
Bagian bawah : pada bagian bawah dari plunger terdiri dari cage close, ball and
seat dan puller pin.
Jarak standar antara plunger dan standing valve adalah 1 feet, dimana jarak
tersebut digunakan agar tidak terjadi tabrakan antara plunger dan standing valve
dan untuk fluida dapat beristirahat sebelum diangkat ke permukaan.
Standing valve terdiri dari :
- Seating
- Maendril
- Cage Close
- Ball and Seat
- Seating Cup
- Seating Cup
- Seversering
- Seating Cup
- Nud
- Nut
- Hold nut

Cara kerja dari THBC ( Tubing Heavy Bottom Cup ) :


Cara kerja dari THBC adalah dimana setelah barrel berada di bawah
permukaan dan plunger telah dimasuk kedalam barrel. Pada saat upstroke plunger
akan mengangkat fluida dengan posisi standing valve terbuka dan traveling valve
tertutup dan pada saat downstroke posisi dari standing valve akan tertutup dan
traveling valve akan terbuka.

Sejarah Progressive Cavity Pump


Progressive Cavity Pump atau biasa disebut pompa PCP merupakan salah satu alat dari artificial lift
untuk meningkatkan laju produksi dalam industri perminyakan. Sejarah PCP dimulai pada akhir tahun
1920-an dimana Seorang warga Perancis Rene Moineau mendesain rotary compresor dengan sistem
mekanisme rotasi baru yang digunakan untuk penggunaan tekanan fluida yang bervariasi. Dia
menamakan alatnya sebagai Capsulism. Di pertengahan tahun 1950-an, prinsip PCP diaplikasikan
untuk aplikasi motor hidrolik yang berbanding terbalik dengan penggunaan PCP.
Kemudian pada tahun 1980-an, PC pump digunakan sebagai metode artificial lift, lebih dikenal sebagai
pompa alternatif dari metode pengangkatan konvensional yang umumnya dipakai dalam industri
perminyakan. Sekarang PC pump digunakan untuk pengangkatan fluida dengan kedalaman lebih dari
2000 meter. Alat ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan peralatan pengangkatan traditional.
Tentunya, yang lebih penting adalah biaya produksi yang lebih rendah per barrelnya.
Elemen Utama & Desain PCP
Pompa ini memiliki 2 elemen utama yaitu rotor dan stator (Lihat gambar 3, dibawah). Rotor sebagai
penggerak PCP, berbentuk batang spiral yang terbuat dari alloy steel atau stainless steel yang dibalut
dengan chrome. Ada juga yang terbuat dari chrome seara keseluruhan. Biasanya memiliki panjang 1.5
14 meter dengan diameter 1 inch. Sedangkan stator sebagai seal rotor (wadahnya) yang berbentuk
spiral, terbuat dari steel tube diluarnya dan elastomer berbahan nitrile rubber atau viton rubber
didalamnya (merupakan co-polymer acrylonitrile & butadine). Stator dengan desain khusus memiliki
elastomer yang terbuat dari teflon. Biasanya memiliki panjang yang kurang lebih sama dengan rotor
yaitu sekitar 1.5-14 meter namun dengan ukuran diameter yang lebih besar antara 2.5-4.5 inch.
Desain PC Pump terdiri dari single external helical gear (rotor) yang berputar secara ekesentrik didalam
double internal helical gear (stator). Keduanya sama-sama memiliki minor dan major diameter.
Prinsip Kerja
PC Pump bekerja dengan mengandalkan 2 elemen utama yang telah dijelaskan seperti diatas. Adapun
Motor drive sebagai prime mover (penggerak) berada di permukaan yang menggerakkan rotor di lubang
sumur. Pompa (rotor & stator) berada dibawah lubang perforasi untuk memastikan bahwa pompa
berada dibawah fluid level untuk mengantisipasi loss flow yang terjadi. Fluida mengalir kedalam stator
dan terus mengair melalui tubing hingga ke permukaan.
Kelebihan & Kekurangan
Keunggulan PC pump terletak pada tingginya efisiensi volumetric yang mencapai 80%. Dibandingkan
dengan metode artificial lift lain, PC Pump merupakan yang tertinggi efisiensi volumetriknya. PC pump
sangat baik dalam mengatasi masalah kepasiran dan paraffin. Keunggulan lainnya adalah
a. Desain pemasangan peralatan yang cukup sederhana
b. Tidak terjadi gas lock
c. Mampu mengangkat hampir keseluruhan jenis oil (sekitar 5-42 0API)
d. Penggunaaan energy yang efisien
Kekurangan PC Pump terletak pada rentannya dengan temperature yang tinggi. Batas maksimum suhu
tertinggi adalah 250 F. Beberapa kekurangan PC Pump adalah
a. Sensitif terhadap tekanan yang berlebihan
b. Tidak kompatibel dengan beberapa chemical, H2S & oil gravity yang tinggi.
c. Kedalaman yang bisa dicapai sekitar 6000 ft. Sangat rendah bila dibandingkan dengan ESP & gas lift
yang mencapai 15,000 ft.
d. Flow rate PC pump hanya sekitar 8000 bpd. Sangat rendah bila dibandingkan dengan ESP yang
mencapai 50,000 bpd & Gas Lift yang mencapai 80,000 bpd. (Dunia Migas).
Referensi
a. Anonim. Major Forms of Artificial Lift. Schlumberger.
b. Anonim. Progressing Cavity Pumps. Verderpro.
c. Anonim. Progressive Cavity Pump Manual. Prolex.
d. Anonim. Progressing Cavity Pump. Eagle.
e. Anonim. 2003. Gas Well De-Watering Workshop. R&M Energy Systems.
f. Steve Klein. Composite Stator & Urethane Coated Rotor. Exoko Composite Company.

Metode Pengangkatan Minyak Bumi


Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengangkat minyak bumi ke atas permukaan
tanah. Artificial Lift adalah metoda pengangkatan buatan atau memproduksikan minyak bumi dari
reservoir ke atas permukaan. Ada beberapa metoda yang digunakan untuk mengangkat minyak
bumi ke atas permukaan yaitu Gas Lift, ESP (electric submersible pump), Pumping Unit, Jet Pump,
PCP (progresive capity pump). Ada juga metode pengangkatan tanpa alat bantuan yang disebut
Natural Flow. Semua metode pengangkatan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian dan sistem
instalasinya juga sesuai dengan karakteristik minyak bumi yang mau diangkat.

1. Gas Lift
Gas lift adalah metode pengangkatan buatan dengan menggunakan bantuan gas untuk
mengangkat cairan ke permukaan. Dengan cara menginjeksikan gas yang bertekanan tinggi (850 psi)
melalui katup gas lift (melalui annulus tubing-casing) pada kondisi (tekanan dan temperatur)
tertentu.
Prinsip Kerja
Fluida yang berada di dalam annulus antara tubing dan casing ditekan dengan gas injeksi, sehingga
permukaan fluidanya akan turun di bawah valve, selanjutnya valve ini (valvepaling atas) akan
membuka, sehingga gas injeksi akan masuk ke dalam tubing. Dengan bercampurnya gas injeksi
dengan fluida reservoir, maka densitas minyak akan turun dan mengakibatkan gradien tekanan
minyak berkurang sehingga akan mempermudah fluidareservoir mengalir ke permukaan.

Gambar Prinsip Kerja Gas Lift


Peralatan Gas Lift di Atas Permukaan

Well Head
Gas Lift Christmas Tree
Stasiun Kompressor
Stasiun Distribusi
1. Sistem Distribusi Langsung
2. Sistem Distribusi dengan Pipa Induk

3.Sistem Distribusi dengan Sistem Distribusi

PERALATAN KONTROL
1. Choke Control dan Regulator
2. Time Cycle control

2. Electric Submersible Pump (ESP)


ESP adalah pompa sentrifugal terdiri dari beberapa impeller yang disusun bertingkat dan setiap
tingkatnya mempunyai impeller dan diffuser. Kecepatan berputarnya 3475-3500 rpm.

Gambar Diffuser dan Impeller

Prinsip Kerja ESP Pompa listrik submersible mempunyai sifat seperti pompa sentrifugal yang lain.
Setiap stage terdiri dari impeller dan diffuser, yang dalam operasi fluida diarahkan ke
dasar impeller dengan arah tegak. Gerak putar diberikan pada cairan oleh sudu-sudu impeller. Gaya
sentrifugal fluida menyebabkan aliran radial dan cairan meninggalkan impeller dengan kecepatan
tinggi dan diarahkan kembali ke impellerberikutnya oleh diffuser. Cairan yang ditampung di rumah
pompa kemudian dievaluasikan melalui pipa keluar dimana sebagian tenaga kinetis diubah menjadi
tenaga potensial berupa tekanan. Oleh karena dilempar ke luar maka terjadilah proses penghisapan.
Peralatan Diatas Permukaan
Wellhead
Junction Box
Switchboard
Variable Speed Drive (VSD)
Transformator
3. Pumping Unit (Sucker rod Pump)
Pumping Unit adalah metode pengangkatan buatan yang menggunakan prinsip kerja dari piston
yang bergerak naik turun untuk mengangkat minyak bumi ke atas permukaan. Pompa ini banyak
digunakan di beberapa prusahaan minyak karena biayanya yang terjangkau dan perawatannya juga
mudah.

Gambar Pumping Unit

4. Jet Pump
Jet Pump merupakan pompa yang memiliki kecepatan tinggi untuk mengangkat minyak bumi ke
atas permukaan. Pada beberapa keadaan, pompa jet digunakan untuk sumur yang baru
diproduksikan, dan setelah produksi bersih dari padatan-padatan, pompa jet diganti ke pompa
piston hidrolik. Pompa Jet
umumnya merupakan free pump sehingga mudah diangkat ke permukaan untuk perbaikan atau
penggantian.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja pompa ini adalah berdasarkan transfer momentum antara dua fluida, dimana fluida
bertekanan tinggi dipompakan (dengan menggunakan pompa di permukaan) melewati nozzle, dan
akan bercampur dengan fluida produksi di pipa pencampur, throat, sehingga pada titik keluar nozzle
dihasilkan kecepatan yang tinggi (Jet), yang akan merubah energi potensial menjadi energi kinetis.
Dengan bercampurnya power fluid dengan fluida produksi maka momentum dipindahkan ke fluida
produksi sehingga energinya akan meningkat. Dengan melewatkan campuran tersebut melalui
diffuser (pipa melebardengan sudut sekitar 6) maka akan terjadi penurunan kecepatan dan
sebagian diubah kembal menjadi energi potential (tekanan) yang cukup untuk mengalirkan
campuran fluida tersebut ke permukaan.
5. PCP (Progresive Capity Pump)
PCP adalah metode pengangkatan yang menerapkan prinsip progressing cavity dapat didesain
secara cepat untuk diaplikasikan dalam berbagai kondisi dan bisa menekan biaya instalasinya.
Komponen-komponenny juga sederhana dan terjangkau.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja PCP hampir sama dengan Pumping Unit tetapi Pompa Cavity yang memiliki konstruksi
sederhana menimbulkan gesekan yang rendah selama operasinya sehingga menghasilkan efisiensi
mekanik yang tinggi. Tenaga yang digunakan oleh pompa hanya dipakai untuk pengangkatan fluida
produksi saja, tidak seperti pompa sucker rod. Keseragaman kompresi antara rotor dan stator
menghasilkan slip yang sangat rendah, dan hal ini menjamin efisiensi volumetrik tetap tinggi. Belt
atau kontrol hidrolik memudahkan dalam merubah kecepatan pompa untuk berbagai laju produksi
sumur. Alat-alat perubah kecepatan dan gear reducer dapat dipasang untuk mempermudah
pengaturan kecepatan dan untuk memperlebar selang kecepatan pompa.

Anda mungkin juga menyukai