Salah satu kendala awal yang dihadapi petambak biasanya posisi tambak yang jauh
dari laut. Buruknya kualitas air seperti banyaknya lumpur dan limbah dalam air
menurunkan hasil panen yang diperoleh petambak. Kendala lain yang dihadapi
pembudidaya udang di tambak yaitu pasokan tenaga listrik yang belum sesuai
dengan kebutuhan, terutama kawasan tambak di daerah terpencil ang belum dialiri
pasokan listrik PLN.
Dalam penyediaan air tambak, para petambak pemula masih belum paham cara
menentukan spesifikasi pompa yang cocok. Pengetahuan tentang menentukan cara
yang efisien untuk pengairan tambaknya perlu mendapat perhatian.
Dalam memilih pompa, hal yang perlu diperhatikan adalah kedalaman air yang akan
diisap dan berapa tinggi posisi air tersebut dialirkan. Kedalaman air merujuk pada
jarak antara posisi pompa dengan permukaan air yang akan diisap. Sementara itu,
ketinggian air berarti jarak antara posisi pompa dengan ketinggian tempat air
tersebut akan dialirkan.
Besaran biaya untuk penyediaan air tambak tersebut biasanya tergantung dari
seberapa luas tambak yang akan diairi. Di samping itu, banyaknya penggunaan
pompa dan seberapa besar daya pompa yang digunakan untuk mengairi tambak
tersebut turut menentukan biaya penyediaan air.
Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan
dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh
pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head
(tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan
pangkat dua dari kecepatan putaran.
Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang
terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa.
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan
pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang
dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran.
Pompa desak di bedakan atas : Oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik),
dengan rotary displecement pumps (pompa desak berputar).
Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps.
Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump, eccentric spiral pumps,
gear pumps, vane pumps dan lain-lain.
Gambar Gear Pumpe
3. Jet pumps
Jet pump adalah pompa yang mempunyai prinsip kerja dimana sebagian debit
pompa yang keluar dikembalikan ke saluran isap. Sebagian debit dari pompa
sentrifugal akan dikembalikan ke jet pump yang nantinya akan digunakan sebagai
primary flow untuk mendorong fluida pada secondary flow ke atas.
Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat
yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran
media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip
ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak
mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan
dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.
Air-lift-pump sering disebut sebagai pompa efek khusus yang menggunakan udara bertekanan untuk mengangkat cairan atau
lumpur. Pada pompa ini, udara di injeksikan di ujung bawah pipa yang sebagian terendam dalam cairan.
Airlift Pump merupakan teknologi yang luar biasa karena strukturnya sederhana, namun
demikian, airlift pump ini memiliki kelemahan diantaranya sebagai berikut:
Daya hisap yang lemah
Alirannya tidak stabil dan sulit dikontrol
Namun kelemahan ini telah disempurnakan dengan sistem yang dikenal dengan Geyser
Pump. Keuntungan dan kerugian dari sistem geyser pump juga tetap ada, diantaranya:
Keuntungan
Prinsip yang sangat sederhana.
Hanya memerlukan udara dengan tekanan yang lebih tinggi daripada cairan yang akan
dipompa.
Kerugian
Biayanya lebih mahal.
Sistem pompa ini hanya cocok jika head yang relatif rendah.
Prinsip kerjanya banyak udara yang dibutuhkan dalam cairan dalam kasus – kasus tertentu,
hal ini bisa menimbulkan masalah.
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan
gas (two phase flow)
5. Hidraulic pumps
Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu
kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan).
HYDRAULIC RAM PUMP (Pompa Hydram)
Pompa Hydraulic ram (Hydram) adalah pompa air dijalankan dengan tenaga
air itu sendiri. Bekerja seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk kedalam
pompa, yang mempunyai “hydraulic head” (tekanan) dan “debit” tertentu,
menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit yang
lebih kecil.
Air mengalir dari sumber air (3) melalui saringan (4) dan drive pipe (2) kedalam
rumah pompa (5). Sebagian air terbuang keluar melalui waste valve (1) sampai air
memenuhi rumah pompa (5). Ketika rumah pompa sudah penuh dengan air dan air
mampu mendorong waste valve hingga menutup, maka air masuk kedalam air
chamber (7) melalui delivery valve (6). Ketika ketinggian air didalam air chamber
lebih tinggi dari kedudukan check valve (9), maka udara yang berada didalam air
chamber tertekan sehingga menimbulkan “Water hammer efect” dan menekan air
kebawah sehingga delivery valve tertutup dan air terdorong keluar melalui check
valve (9) dan delivery pipe (8). Sementara itu didalam rumah pompa (5) waste valve
(1) membuka kembali akibat berat dari valve itu sendiri, sehingga sebagian air
didalam rumah pompa (5) terbuang keluar melalui waste valve (1) dan air mengalir
kembali dari sumber air (3) kedalam rumah pompa (5) sampai akhirnya mampu
mendorong kembali waste valve (1) sehingga tertutup lagi dan air masuk kedalam
air chamber (7). Demikian siklus tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terjadi
proses pemompaan dari sumber air ketempat yang lebih tinggi dari sumber air
tersebut.
Pada pompa hydram ini diameter dari delivery pipe harus lebih kecil dari drive pipe,
dan berat dari waste walve diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berat
maupun terlalu ringan. Apabila waste valve terlalu berat, maka aliran air tidak akan
mampu mendorong waste valve agar menutup sehingga air hanya lewat saja
langsung terbuang keluar. Apabila waste valve terlalu ringan maka ketika aliran air
kedalam air chamber baru berlangsung sebentar waste valve sudah menutup
kembali sehingga terjadinya water hammer efect tidak optimal dan akan
berpengaruh terhadap kinerja dari pompa.
Itulah gambaran secara umum tentang pompa hydram, teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan yang sesuai untuk wilayah yang terpencil, dimana dimana sumber
daya energi seperti listrik belum menjangkau. Dibawah ini adalah foto dari pompa
hydram yang sudah operasional.
6. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan
menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis.
7.Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet
padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini
sangat terbatas pada cairan metal.
Electromagnetic pump memiliki cara kerja suatu kekuatan yang diberikan pada konduktor yang membawa arus dalam
medan magnet. Pompa ini bergantung pada kerja langsung pada medan magnet tersebut. Dengan begitu, penggunaan dari
jenis pompa inipun menjadi sangat terbatas hanya pada cairan metal saja
Jenis-jenis pompa air berdasarkan tenaga
penggeraknya
Salah satu alat yang berperan penting dalam proses pengolahan air
adalah pompa air. Alat ini berfungsi mendistribusikan air dari sumber air
ke tempat pengolahan air, menyalurkan air ke konsumen dan sebagainya.
Jenis-jenis pompa air pun sangat banyak tergantung dari kegunaannya.
Namun kali ini kami coba bahas jenis-jenis pompa air yang secara umum
dikenal masyarakat berdasarkan tenaga penggeraknya.
Sebagai salah satu jenis pompa air manual, pompa air dragon ini
merupakan merk pompa air yang sangat terkenal di sekitar tahun 70-an.
Terutama untuk daerah-daerah yang belum terjangkau listrik. Sehingga
merk pompa air dragon ini menjadi ikon / image di tengah masyarakat
kita waktu itu untuk mewakili istilah pompa air manual. Bagi warga yang
memiliki sumur air sendiri, pompa air ini menjadi pilihan untuk
menggantikan cara tradisional, menimba air dari sumur.
Cara kerja pompa air manual ini pun sederhana seperti gambar berikut.
Ketika tuas pompa di tarik ke atas, piston bergerak ke bawah ke dasar
ruangan pompa. Air yang ada dalam pompa akan memasuki ruangan di
atas piston melalui klep (valve) pada piston, seperti terlihat pada gambar
A.
Sekarang cukup banyak merk pompa air yang beredar dengan teknologi
yang berbeda-beda. Namun teknologi yang umum dikenal dengan
Centrifugal Pumps. Yaitu pompa air yang bekerja berdasarkan daya
centrifugal yang dihasilkan oleh impeller (kipas) yang diputar oleh motor
listrik. Karena daya centrifugal ini air tersedot (dari sumur) dan terdorong
keluar secara kontinyu melalui sirip-sirip impeller seperti gambar berikut
ini.
3. Pompa Air Bensin / Solar (Diesel)
Pompa air jenis ini menggunakan motor berbahan bakar bensin atau
solar. Cara kerjanyapun sama dengan pompa air listrik di atas. Bedanya
hanya pada motor penggerak kipas impeller-nya yang menggunakan
bahan bakar bensin atau solar. Biasanya pompa air jenis ini digunakan
untuk memompa air dengan volume debit air yang besar. Ini terlihat dari
besarnya ukuran pipa atau selang yang diameternya cukup besar.
Sebenarnya masih ada jenis pompa air yang lain berdasarkan tenaga
penggeraknya, seperti pompa air tenaga surya, pompa air tenaga angin
dan lain-lain. Kelak kami bahas lain waktu. Terimakasih.
JENIS POMPA MENURUT SUMBER TENAGA
Pompa Air Tenaga Surya (Solar Water Pump)
Secara garis besar, pompa air tenaga surya ini terdiri dari panel surya
yang menghasilkan arus listrik DC (arus listrik searah) saat kontak
dengan sinar matahari dan pompa air DC untuk memompa air. Yang perlu
digaris bawahi, pompa air tenaga surya ini harus menggunakan pompa air
DC (direct current-arus searah).
Ada dua jenis sistem pompa air tenaga surya ini yaitu pompa air tenaga
surya menggunakan battery (battery-coupled) dan tanpa menggunakan
battery (direct-coupled). Bebagai faktor harus diperhitungkan untuk
menentukan sistem mana yang lebih optimal / sesuai dengan kebutuhan.
Di saat sinar matahari mengenai panel sel surya, listrik arus searah DC
dihasilkan dan disimpan ke dalam battery (battery charging). Arus listrik
DC ini kemudian disuplai ke pompa air DC. Pompa air bekerja memompa
air ke dalam tangki penampung. Setelah tangki penuh pressure switch
akan memutus aliran listrik DC ke pompa air dan pompa air berhenti
bekerja. Dengan adanya battery ini, pompa tetap bisa bekerja disaat
matahari redup atau malam hari ketika tangki penampung air kosong.
Tegangan yang disupply oleh battery bisa lebih rendah 1 sampai 4 volt
dibanding tegangan yang dihasilkan panel sel surya saat kondisi sinar
matahari cerah. Dengan demikian pompa air tidak bisa bekerja secara
maksimal sesuai dengan tegangan yang dihasilkan oleh panel sel surya.
Hal ini bisa teratasi dengan adanya pump controller yang akan
meningkatkan (boosts) supplai tegangan battery ke pompa air.
2. Pompa air tenaga surya tanpa battery (direct-coupled
Pada sistem ini arus listrik DC dari panel sel surya langsung dialirkan ke
pompa air. Pompa air bekerja berdasakan berapapun besarnya tegangan
yang dihasilkan oleh panel sel surya.
Berikut gambar skemanya.