7.3. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang “Analisa Petrofisik” yang
bertujuan untuk menentukan sifat-sifat petrofisik dan fluida yang meliputi
ketebalan lapisan, porositas, permeabilitas, saturasi air dan kandungan
hidrokarbon yang digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu formasi.
Analisa petrofisik merupakan suatu evaluasi rekaman logging sumur-sumur
eksplorasi untuk mendapatkan lithology dan sifat-sifat petrofisik batuan, dapat
ditentukan interval kedalaman yang merupakan zona reservoir dan zona produktif.
Selain itu, dapat menentukan banyaknya hidrokarbon yang terkandung sesuai
dengan kondisi kedalaman hidrokarbon itu berada.
Analisa petrofisik dapat dibagi menjadi dua, yaitu analisa petrofisik secara
kualitatif dan analisa petrofisik secara kuantitatif. Pada praktikum ini kita
melakukan analisa petrofsik secara kuantitatif dengan menggunakan interpretasi
dari kombinasi log. Komposisi dari kombinasi log yang digunakan harus meliputi
tiga jenis log, yaitu lithology tools, resistivity tools dan porosity tools. Kombinasi
log merupakan penggabungan beberapa jenis logging tools, untuk mendapatkan
data formasi yang lebih lengkap dari dari suatu sumur. Faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan kombinasi log adalah jenis lumpur yang digunakan
(water base mud, oil base mud), jenis formasi yang ditembus lubang bor (batu
pasir, batu lempung, karbonat vulkanik), karakteristik dari invasi mud filtrate,
kondisi lubang bor (diameter, case hole, open hole, dll), ketebalan lapisan batuan
yang diukur (misalnya induction log (tebal), lateral (tipis)), distribusi porositas
dan permeabilitas, serta kondisi optimum dari setiap alat logging.
Tahapan analisa petrofisik terdiri dari 4 tahap yaitu dari persiapan data,
quality control data, analisa interest zone, dan penentuan parameter petrofisik.
Persiapan data dimulai dari penyiapan data loss, data core, data water analysis,
data tes produksi, data header log, data mud log dan data marker. Selanjutnya
akan dilakukan kontrol kualitas data atau quality control data yang bertujuan agar
bacaan atau interpretasi yang idapatkan terlihat sesuai dengan kondisi bawah
permukaan yang sesungguhnya. Quality control data dilakukan dengan log depth
matching, yaitu menyamakan kedalaman peralatan logging tools saat melakukan
103
7.4. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum “Analisa Petrofisik” didapat beberapa kesimpulan,
diantaranya:
1. Analisa Petrofisik bertujuan untuk menentukan sifat-sifat petrofisik dan
fluida yang meliputi ketebalan lapisan, porositas, permeabilitas, saturasi
air dan kandungan hidrokarbon yang digunakan untuk mengetahui
karakteristik suatu formasi.
2. Praktikum ini kita melakukan analisa petrofsik secara kuantitatif dengan
menggunakan interpretasi dari kombinasi log.
3. Kombinasi log merupakan penggabungan beberapa jenis logging tools
untuk mendapatkan data formasi yang lebih lengkap dari suatu formasi.
4. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan kombinasi log yaitu:
a) Jenis lumpur (water base mud, oil base mud)
b) Jenis formasi yang ditembus lubang bor (pasir, karbonat, vulkanik)
c) Karakteristik dari invasi mud filtrate
d) Kondisi lubang bor (diameter, case hole, open hole, dll)
e) Ketebalan lapisan batuan yang diukur
f) Distribusi porositas dan resistivitas batuan
g) Kondisi optimum dari setiap alat logging.
5. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk dapat menentukan
interval kedalaman yang merupakan zona reservoir dan zona produktif.
Selain itu, dapat menentukan banyaknya hidrokarbon yang terkandung
sesuai kondisi kedalaman hidrokarbon itu berada.