Anda di halaman 1dari 20

AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM

EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM DI KAWASAN PASIFIK

1
Muhammad Naser El-Haq; 2Muhammad Saef El-Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1
muhammadnaserhaq@gail.com; 2muhammadsaef65@gmail.com
Abstract
Since Australia was still a colonial territory under Great Britain, the Australian colonial
administration had a goal of making Australia a regional power that had interests in the Pacific
region, specifically the South Pacific. The South Pacific region itself is an area that has already been
proven to have considerable natural wealth, ranging from an abundance of marine biota wealth, oil
reserves which have been discovered and also have not been explored, and mineral wealth lying
beneath the Pacific Earth makes this area as a very interesting area to control. The widespread
influence of Australia in the Pacific region makes Australia a country that has large bargaining
power in exploration and exploitation projects of natural resources in the region. This article uses
the concepts of the theory of Hegemony and Regionalism with descriptive qualitative research
methods which sets out some examples of cases of Australia's role as a regional power in the
exploitation of natural resources in the Pacific region. Australia as a regional power in the Pacific
shows a tendency to control the natural resources that are buried in the region. Various methods
such as military, economic and social interventions are carried out by Australia to benefit from the
natural wealth in the Pacific region.
Keyword: regional power; exploitation of natural resources; Pacific region; South Pacific.
Abstrak
Sejak Australia masih menjadi wilayah colonial di bawah Inggris, administrasi kolonial Australia
jelas memiliki tujuan untuk menjadikan Australia sebagai kekuatan regional yang memiliki
pengaruh di kawasan Pasifik, khususnya Pasifik Selatan. Kawasan Pasifik Selatan sendiri adalah
kawasan yang sejak dahulu sudah terbukti memiliki kekayaan alam yang cukup besar, mulai dari
melimpahnya kekayaan biota laut, banyaknya cadangan minyak bumi yang sudah ditemukan
maupun masih belum di eksplorasi, dan kekayaan mineral yang tersembunyi di bawah bumi Pasifik
menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang sangat menarik untuk dikuasai. Meluasnya lingkup
pengaruh Australia di kawasan Pasifik menjadikan Australia menjadi negara yang memiliki
bargaining power yang besar dalam proyek-proyek eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di
kawasan tersebut. Artikel ini menggunakan konsep teori Hegemoni dan Regionalisme dengan
metode penelitian kualitatif deskriptif yang menjabarkan beberapa contoh kasus peran Australia
sebagai kekuatan regional dalam eksplotasi sumber daya alam di kawasan Pasifik. Australia sebagai
kekuatan regional di Pasifik menunjukkan tendensi untuk menguasai kekayaan alam yang tertimbun
di kawasan ini. Berbagai cara dilakukan seperti intervensi militer, ekonomi, dan sosial dilakukan
oleh Australia untuk mendapatkan keuntungan dari kekayaan alam yang ada di wilayah Pasifik.
Kata Kunci: kekuatan regional; eksploitasi sumber daya alam; kawasan Pasifik; Pasifik
Selatan.

Indonesian Journal of International Relations, Vol. 4, No. 1, pp. 49-68.


© 2020 Indonesian Association for International Relations
ISSN 2548-4109 electronic
ISSN 2657-165X printed
Indonesian Journal of International Relations 50

kolonial di daerah tersebut semakin


Pendahuluan
memperburuk konflik antar suku yang
Latar Belakang telah lama terjadi, mereka di adu domba
Kawasan Pasifik adalah sebuah satu sama lain agar para kolonialis ini
kawasan yang terletak di wilayah mendapatkan sumber daya yang mereka
samudera Pasifik yang wilayahnya inginkan. Kedatangan kaum Eropa di
mencakup sebagian besar negara-negara wilayah Pasifik menandakan dimulainya
di benua Asia, Amerika, dan Australasia. era perseteruan atas sumber daya alam.
Kawasan ini memiliki luas sekitar Suku Maori di New Zaeland kehilangan

165.250.000. kilo meter persegi, di 63 jtua hektar dari total 66 juta hektar
dalamnya mencakupi berbagai negara yang memiliki ke tangan bangsa Eropa,
kepulauan yang sebagaian besar terletak suku Kanak di New Caledonia kehilangan
di samudera Pasifik bagian selatan seluruh tanah yang mereka miliki sejak
(Bardach, Morgan, & Cotter, 2019). Perancis menjajah pulau tersebut, di Fiji
Sejarah dari kepulauan Pasifik sebagian pemerintahan Inggris juga mengambil
besar didominasi oleh sejarah perebutan sebagian besar tanah yang dimiliki
sumber daya alam antar berbagai negara. pribumi untuk keperluan mereka
Sebelum negara-negara Eropa datang (Anthony, 1990).
penghuni pulau-pulau Pasifik telah saling Kedatangan bangsa Eropa ke
memperebutkan SDA yang dimiliki oleh kawasan kepulauan Pasifik masih terus
pulau lainnya. Sejarah permusuhan antar berlanjut, negara yang baru dibuat
suku di berbagai pulau di Pasifik juga Persemakmuran Australia adalah produk
sebagian besar didominasi oleh perebutan dari kebijakan bangsa Eropa mengenai
SDA yang dikuasai oleh masing-masing kolonialisme. Awal pembentukan koloni
suku (Anthony, 1990). Inggris di Australia, pemerintahan koloni
Pulau-pulau di kawasan Pasifik ini masih belum berbentuk suatu negara,
telah sejak lama dimanfaatkan oleh melainkan berbagai pemerintahan koloni
kekuatan-kekuatan dunia untuk mencapai yang tersebar di berbagai wilayah di
kepentingannya, kedatangan pasukan Australia. Pemerintah otonomi koloni
51 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

Inggris di berbagai wilayah tersebut sejak dan meningkatkan ekonomi negara


awal berdiri telah memperluas pengaruh tersebut. Pada masa kolonial, Australia
dan kepentingan mereka ke teritori seringkali berusaha menahan dan
lainnya di wilayah Melanesia dan menghambat Jerman dan Prancis untuk
kawasan Pasifik secara keseluruhan memperoleh koloni di wilayah tersebut,
(Kuhn, 2011). Hal ini menunjukkan mereka juga melakukan aneksasi kolonial
bahwa Australia sebagai negara yang baru terhadap Papua Nugini untuk menguasai
saja lahir dan berkembang dengan pesat sumber daya alam di wilayah tersebut.
cenderung memiliki sifat yang lebih Australia juga secara intens memberikan
ekspansionis dan tidak luput dari dukungan terhadap kebijakan-kebijakan
intervensi dan konfrontasi kekuatan dari negara-negara Pasifik untuk menjaga
Eropa lainnya untuk menghentikan stabilitas regional wilayah Pasifik.
mereka membangun koloni di wilayah Eratnya hubungan antara Australia dan
Pasifik (Mückler, 2016). negara-negara Pasifik juga menjadi salah
satu agenda Australia untuk memastikan
Sejak berdirinya Australia,
bahwa sumber daya alam yang ada di
pemerintah negara tersebut menganggap
wilayah Pasifik dikelola oleh perusahaan-
bahwa mereka perlu untuk menyebarkan
perusahaan asal Australia (Mückler,
pengaruhnya di wilayah Pasifik melalui
2016). Hal-hal tersebut kemudian
semacam ‘sub-imperialisme’. Hubungan
memunculkan pertanyaan, apakah peran
politik antara Australia dan Kepulauan
Australia sebagai hegemoni di wilayah
Pasifik saat ini adalah konsekuensi dari
Pasifik berpengaruh terhadap eksploitasi
kebijakan sub-imperialisme pemerintahan
sumber daya alam di wilayah tersebut?
terdahulu, dimana Australia bertindak
sebagai ‘pelindung’ negara-negara Pasifik
dengan cara hegemonial yang strategis.
Kepentingan Australia untuk Kajian Literatur (State of the Art)

menyebarkan pengaruh mereka di Artikel ini dibuat dan


wilayah Pasifik seringkali menunjukkan dikembangkan berdasarkan beberapa
bahwa mereka ingin menjaga keamanan literatur terdahulu untuk memperkaya
referensi dalam penulisan artikel.
Indonesian Journal of International Relations 52

Literatur pertama yang dijadikan sumber dalam The Journal of Pacific Studies,
referensi dalam artikel ini adalah sebuah Volume 36 Issue 2, tahun 2016 yang
thesis yang memiliki judul Is Hegemony ditulis oleh Herman Muckler. Artikel ini
in South Pacific possible? Oleh Elisapeci fokus terhadap peran Australia sebagai
Samanunu Waqanivala dari Victoria kekuatan hegemon di kawasan Pasifik
University, Wellington pada tahun 2015. yang sudah berusaha untuk mencapai
Literatur ini menjelaskan mengenai status hegemon regional sejak
kemungkinan-kemungkinan adanya terbentuknya pemerintahan kolonial
hegemoni di kawasan Pasifik Selatan, Australia. Artikel ini juga menjelaskan
berbagai cara untuk mencapai hegemoni mengenai kebijakan-kebijakan Australia
regional di kawasan tersebut, serta negara setelah Perang Dunia ke 2, kerjasama
mana saja yang sudah dan bisa menjadi regional antara negara-negara Pasifik dan
hegemon di Pasifik Selatan. Hasil dari Australia, serta usaha Australlia untuk
thesis ini adalah penulis masih sullit menyingkirkan pengarun RRT di Fiji
untuk menyimpulkan siapakah yang akan dengan memberikan sanksi ekonomi
memenangkan persaingan untuk menjadi terhadap pemerintahan otoritarian Fiji
hegemon regional di kawasan Pasifik yang didukung oleh RRT. Artikel ini
Selatan.Penulis membandingkan berbagai menyimpulkan bahwa Australia masih
variabel antara Tiongkok dan Amerika kurang mengarahkan fokus kebijakan luar
Serikat dalam menentukan negara negerinya terhadap negara-negara di
manakah yang memiliki pengaruh paling kawasan tersebut, sehingga Tiongkok
besar di kawasan ini. Thesis ini terlalu sebagai negara yang berusaha untuk
terfokus terhadap persaingan AS dan memperluas pengaruhnya dapat mengisi
RRT di kawasan sehingga terkesan sisa kekosongan yang ditinggalkan
melupakan pengaruh besar Australia Australia. Meskipun Australia masih
terhadap kawasan ini. memiliki pengaruh yang cukup besar di
kawasan tersebut, namun pengaruh
Literatur selanjutnya adalah
Australia hanya bertujuan untuk
literature yang berjudul Australia – A
mengamankan kontrol dari sumber daya
Hegemonic Power in the Pacific Region
alam yang ada di kawasan Pasifik. Artikel
53 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

ini masih kurang menjelaskan secara literatur ini masih kurang menjelaskan
detail tentang keterlibatan Australia keterlibatan Australia dalam
dalam manajemen sumber daya alam di pengembangan dan eksploitasi SDA di
kawasan Pasifik. kawasan Pasifik, serta hanya berfokus
terhadap bagaimana konflik untuk
Sebuah literatur yang ditulis oleh
memperebutkan SDA mempengaruhi
James M. Anthony yang berjudul Conflict
negara-negara di kawasan Pasifik.
over Natural Resources in the Pacific
dalam buku Conflict over Natural Kerangka Teori
Resources in South-East Asia and the Hegemoni adalah sebuah istilah
Pacific (1990) menjelaskan mengenai yang digunakan dalam dunia
bagaimana kawasan Pasifik telah lama internasional untuk menggambarkan
menjadi wilayah pertarungan untuk
status dominan dan opresif dari sebuah
memperebutkan sumber daya alam yang entitas di suatu sistem terhadap entitas
berada didalamnya. Literature ini lainnya. Istilah ini pertama kali digunakan
menyimpulkan bahwa meningkatnya untuk menggambarkan supremasi
tensi antar negara superpower untuk hegemoni di Athena dimana sebuah
memperebutkan kontrol atas wilayah ini negara-kota bernama Athena memiliki
dapat menimbulkan kemungkinan- dominasi dan supremasi atas negara-kota
kemungkinan terjadinya konflik dalam lainnya di Yunani. Perang Peloponesia di
berbagai tingkatan antara berbagai aktor Yunani juga merupakan suatu wujud dari
internasional. Hal ini menimbulkan perjuangan antar negara-kota di Yunani
berbagai tantangan, permasalahan dan untuk menjadi hegemon di wilayah
kesempatan yang dapat mendorong tersebut (Wilkinson, 2008). Teori
persatuan antar negara-negara kecil di Hegemoni juga mulai diperhatikan di
wilayah ini. Pengembangan politik antar abad ke 20 oleh Antonio Gramsci, teoris
negara diwilayah ini menjadi hal yang Marxist asal Italia. Gramsci
kemudian penting untuk diperhatikan berpandangan bahwa kekuatan dominan
oleh negara-negara di kawasan Pasifik. atau kelas penguasa mempertahankan
Sama seperti literatur sebelumnya, dominasinya terhadap kelas subordinat,
Indonesian Journal of International Relations 54

yang menunjukkan bahwa hegemoni menciptakan tantangan baru dalam politik


adalah sebuah strategi besar dalam usaha Internasional saat ini (Söderbaum, 2011).
untuk meningkatkan supremasi atau
Hegemoni Regional adalah
dominasi (Forgacs, 2000).
dominasi politik, ekonomi, militer, atau
Teori Hegemoni seringkali pengaruh yang dimiliki suatu negara
berkaitan dengan Regionalisme yang terhadap negara lain di sekitarnya.
berarti kumpulan gagasan, nilai, dan Hubungan antara negara hegemon
tujuan yang berkontribusi pada regional dengan negara yang berada
penciptaan dan pemeliharaan tatanan di dalam cakupan pengaruhnya relatif sama
dalam sebuah kawasan. Regionalisme dengan pengaruh hegemon global dan
biasanya sangat terkait dengan kebijakan negara lain di dalam suatu sistem
pembangunan formal yang mengarah internasional. Hegemoni Regional
pada pembuatan institusi regional di dianggap sebagai bagian dari sifat dasar
wilayah tersebut (Söderbaum, 2011). anarki dari sistem internasional,
Dewasa ini, regionalisme sangat terkait keinginan negara untuk bertahan hidup
erat dengan sifat politik global yang dan ketidakpastian tujuan dan niat dari
berubah dan meningkatnya intensitas dari negara lain akhirnya membuat suatu
globalisasi. Regionalisme ditandai oleh negara berusaha untuk menjadi hegemon
keterlibatan semua pemerintahan negara- regional. Karena, status global hegemon
negara di dunia dan juga keterlibatan sangat sulit untuk dicapai oleh suatu
aktor non negara didalamnya. Hal ini negara, dan negara yang sudah mencapai
menghasilkan munculnya banyak jenis status hegemon regional akan berusaha
pemerintahan regional baik formal untuk mencegah perkembangan negara
maupun non formal dan berbagai jaringan yang menjadi hegemon regional di
regional yang sebagian besar bergerak di kawasan lain (Mearsheimer, 2001).
bidang politik. Regionalisme Negara yang telah mencapai status
kontemporer memiliki cakupan dimensi hegemon regional biasanya berperan
yang cukup beragam sehingga sebagai ‘pemimpin’ di wilayahnya,
memiliki kapabilitas dan kekuatan yang
55 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

superior, serta menggunakan pengaruh berurusan dengan kepentingan keamanan


yang dimiliki di wilayah tersebut secara di Asia timur dan tenggara, Kepulauan
efektif, negara hegemon juga biasanya Pasifik juga merupakan bagian dari
memiliki kemampuan untuk strategi keseluruhan hubungan
mempengaruhi negara lain di sekitarnya multilateral ini. Untuk Australia, terutama
untuk dapat menerima kepemimpinan pulau-pulau Melanesia yang membentuk
negara tersebut (Destradi, 2010). cordon sanitaire di wilayah utara, zona
penyangga, dan zona penyebaran
(Livingston & Louis, 2011). Pengaruh

Pembahasan langsung dan besar-besaran Australia


yang terus-menerus terhadap Papua
Hegemoni Australia di Kawasan Nugini (PNG) setelah bekas wilayah yang
Pasifik. dikelola oleh Australia ini merdeka pada
Era setelah Perang Dunia ke-2 tahun 1975. Selain kepentingan ekonomi
menjadi awal dari keterlibatan signifikan yang signifikan terutama dalam
Australia dalam kawasan Pasifik dimana eksplorasi dan eksploitasi sumber daya,
Australia pada PD II meminta bantuan kinerja PNG sebagai bagian dari segitiga
Amerika Serikat dan mengalihkan yang dibentuk oleh Australia-PNG-
dukungan mereka ke AS dari Inggris Indonesia dan sehubungan dengan
yang kekuatannya sudah tidak signifikan perbatasan yang panjang dan sebagian
lagi. Sejak itu, Australia telah bertindak besar tidak terkendali antara PNG dan
sebagai wakil Amerika Serikat di Pasifik Indonesia Barat Papua, diawasi ketat oleh
dan menegakkan peraturan untuk Australia. Hubungan Australia dengan
melindungi kepentingan keamanan barat Indonesia telah lama menjadi tegang
di wilayah Pasifik, yang ditetapkan , terutama disebabkan oleh urusan Timor
antara lain, dalam apa yang disebut pakta Timur, tetapi juga karena peran Indonesia
ANZUS antara Amerika Serikat, yang meragukan di Papua Barat, yang
Australia dan Selandia Baru serta dalam sangat dikritik oleh LSM Hak Asasi
perjanjian regional lainnya (Frame, Manusia Australia sejak tahun 1960-an
1993). Meskipun ANZUS terfokus dan beberapa bagian dari populasi
Indonesian Journal of International Relations 56

Australia juga. sebagai bagian dari Australia untuk waktu yang lama
administrasi politiknya (Mückler, 2016). sebagian besar bertindak di jalur pacuan
kuda, ini memang berarti beberapa
Berhubungan dengan negara-negara
perubahan. Perdana Menteri pertama
kepulauan Pasifik, Australia berperan
PNG, Michael Somare, berangsur-angsur
sebagai mitra yang membantu dan dengan
mencoba menjadi dibebaskan dari bekas
cara ini menyembunyikan ambisi
kekuasaan kolonial. Hal ini tentu saja
hegemonik Australia yang sebenarnya
menimbulkan banyak konflik, yang selalu
untuk menjadi kekuatan regional. Ketika
diusahakan oleh orang Australia untuk
PNG diberikan kemerdekaan pada tahun
diselesaikan di dalam ketertarikan mereka
1975, Australia juga mengalami sebagian
sendiri melalui kombinasi tekanan politik
proses de-kolonisasi yang menyakitkan
dan janji akan lebih banyak
seperti yang pernah dilakukan oleh
pembangunan. Strategi yang sama ini
kekuatan kolonial lainnya (Denoon,
juga diterapkan untuk negara kepulauan
2005). Keinginan Australia untuk terus
Pasifik lainnya. Berbagai lembaga
memberikan pengaruh yang menentukan
bertindak sebagai kontraktor dalam
pada negara-negara tetangganya adalah
mewujudkan proyek dengan bantuan
lebih dari sekadar keinginan untuk
pembangunan. AusAID (Australian
menegakkan perjanjian perdagangan yang
Agency for International Development)
ada dan menjaga akses komersial terbuka;
yang terkenal meskipun merupakan badan
pertimbangan strategis adalah masalah
independen, tunduk pada kendali
inti dan termasuk kontrol wilayah Selat
Departemen Luar Negeri dan
Torres (Thompson, 1994). Selain itu,
Perdagangan Australia dan dengan
perwakilan resmi Australia harus
demikian merupakan instrumen langsung
mengubah dari penguasa kolonial atas
politik luar negeri Australia di Oseania.
subjek menjadi mitra dalam suatu
Misalnya, melalui proyek-proyek
kemitraan, yang pada kenyataannya tidak
terkemuka yang berlangsung selama
dengan persyaratan yang sama, tetapi
bertahun-tahun, ia berhasil memadamkan
yang menikmati hak yang sama oleh
polio-myelitis di PNG. Manfaat dari
hukum. Karena administrator kolonial
program bantuan dan pengembangan
57 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

Australia sungguh luar biasa dan telah kepentingan keamanan Canberra akan
menyebabkan peningkatan yang nyata di terpengaruh di wilayah ini dengan cara
sejumlah negara kepulauan Pasifik kecil, yang paling langsung (Mückler,
terutama di bidang kedokteran, 2016).Meskipun demikian, Australia
pendidikan dan pelatihan kerja, serta bertindak dengan cara yang relatif
dalam teknologi. Jenis bantuan ini moderat. Dalam tema yang sama dua
kadang-kadang dikaitkan dengan open insiden telah menyebabkan kebijakan
atau hiddenterme dan kondisi, di satu sisi 'lepas tangan' oleh hegemon yang
untuk memastikan Australia tetap bermaksud baik telah digantikan oleh
menjadi mitra perdagangan utama dari kebijakan intervensi dengan 'tangan di
negara-negara pulau, dan di sisi lain atas'. Pertama, pada tahun 2000 ada dua
untuk mendapatkan dukungan mereka kudeta dalam waktu singkat, satu di Fiji
untuk politik Australia Australia (Brown, dan yang lainnya di Kepulauan Solomon.
2012). Ini khas kedua negara pulau ini,
mengalami defisit struktural selama
Pengaruh langsung Australia di
bertahun-tahun, politisi yang tidak efisien
Pasifik tidak terlalu signifikan pada
dan korup serta politisi yang korup serta
dekade-dekade setelah Perang Dunia II,
garis kesalahan sosial, yang semuanya
terlepas dari kenyataan bahwa pada tahun
mengarah pada kudeta ini (Karle, 2005).
1954 perwakilan kementerian luar negeri
Vanuatu dan Papua Nugini juga dianggap
Australia secara eksplisit berbicara
rapuh, diperintah oleh kepentingan
mendukung kebijakan ekspansionis aktif
minoritas politik, dan diklasifikasikan
di Pasifik. Firewall alami dari pulau-
sebagai 'negara lemah' menuju status
pulau yang terletak di lingkungan
'negara gagal'. Bagi Australia,
Australia akan didominasi oleh pengaruh
ketidakstabilan negara-negara kepulauan
Australia untuk kepentingan keamanan
Melanesia adalah ancaman langsung di
nasional. Alasannya adalah bahwa semua
mana istilah 'busur ketidakstabilan'
saluran komunikasi dengan mitra dagang
mudah diciptakan (Rumley, Forbes, &
Australia yang paling penting, Jepang,
Griffin, 2006). Australia takut bahwa Fiji
berjalan melalui Pasifik Selatan, sehingga
dan Kepulauan Solomon mungkin
Indonesian Journal of International Relations 58

memiliki menetapkan preseden dan, Malaita., Ini akan mengakibatkan perang


mengikuti teori domino, dapat saudara dan fragmentasi seluruh negara
menyebabkan ketidakstabilan di seluruh yang mengarah pada kekerasan yang
wilayah. Peristiwa kedua adalah 9/11, tidak terkendali, dengan regional
serangan teroris di New York World panglima perang bertindak demi
Trade Center pada tahun 2001, yang kepentingan pribadi mereka sendiri.
menyebabkan apa yang disebut perang Meskipun RAMSI bukan intervensi
terhadap terorisme. Ketakutan bahwa Australia pertama - di pulau Bougainville
negara-negara Kepulauan Pasifik yang (bagian dari Papua Nugini), yang
tidak stabil dapat berkembang menjadi bertindak secara separatis, Australia telah
tempat perlindungan bagi para teroris, terlibat beberapa tahun lalu dalam perang
dari mana mereka akan mengatur lokal (sipil) (Wehner & Denoon, 2001),
kegiatan mereka di seluruh digunakan intervensi ini memiliki jenis kualitas baru
sebagai alasan untuk menggunakan (Glenn, 2007). Pakar politik Andreas
pengaruh yang lebih aktif di Oceania, Holtz berkomentar dalam analisis
terutama oleh pemerintah konservatif kebijakan Australia Pasifik, bahwa
Australia di bawah John Howard. pendukung utama RAMSI adalah Menteri
Luar Negeri Australia pada waktu itu,
Banyak ahli beranggapan bahwa
Gareth Evans, yang, kemudian, sebagian
Misi Bantuan Regional ke Kepulauan
besar bertanggung jawab untuk
Solomon (RAMSI), yang dipimpin oleh
merumuskan laporan 'Responsibility to
Australia, di mana kontingen militer dan
Protect' (R2P) oleh International
para ahli dari sejumlah negara kepulauan
Commissionon Intervensi dan Kedaulatan
berpartisipasi dan yang telah berlangsung
Negara untuk melegitimasi intervensi
sejak tahun 2003, titik balik dan klimaks
kemanusiaan, dan yang pendekatannya ke
dari kebijakan Australia di negara-negara
politik luar negeri juga termasuk
Pasifik. Alasan untuk intervensi ini
komponen intervensionis (Mückler,
adalah pecahnya Kepulauan Solomon
2016). RAMSI memainkan peran yang
yang disebabkan oleh konflik etnis antara
menentukan dalam menyelamatkan
orang-orang di daratan Guadalcanal dan
Kepulauan Solomon dari keruntuhan,
59 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

dengan melucuti para kombatan dari anti-teror Amerika Serikat. Itu dianggap
semua pihak yang terlibat, menstabilkan tidak jauh dari kebijakan Australia
ekonomi mereka dan berhasil memulai tentang intervensi di Pasifik, tetapi lebih
pembentukan struktur politik dan merupakan ekspresi dari kebijakan
kelembagaan yang berfungsi dengan baik. Australia yang lebih ketat terhadap
Penyediaan sumber daya Australia cukup negara-negara Pasifik (Mückler, 2016).
besar, keterlibatannya dalam jangka
panjang, dan, berbeda dengan intervensi
serupa di bagian lain dunia, semuanya Peran Australia dalam Eksplorasi dan
berhasil (Braithwaite, Dinnen, Allen , Eksploitasi Sumber Daya Alam di
Braithwaite, & Charlesworth, 2011). Kawasan Pasifik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa Kebijakan luar negeri
penanganan situasi Australia di Persemakmuran Australia selama dua
Bougainville dan Kepulauan Solomon dekade telah dirancang dalam konteks
dapat dilihat sebagai contoh pengerahan kawasan Asia dan Pasifik, yang
pengaruh yang relatif hati-hati, disertai merupakan kawasan paling dinamis dan
dengan berbagai tindakan non-militer dan paling cepat berkembang di dunia, tetapi
peningkatan kesadaran. Dengan bantuan juga dalam keadaan tegang terkait dengan
program-program sosial, model-model perubahan cepat dalam keseimbangan
untuk re-integrasi, proyek-proyek yang kekuatan di kawasan ini. Untuk waktu
melibatkan infrastruktur dan terbukanya yang lama, Canberra memandang sistem
perspektif ekonomi, Australia telah internasional dalam istilah yang oleh
memberikan contoh untuk situasi serupa, orang Australia disebut sebagai "tirani
yang dengan tepat mendapatkan jarak" sehubungan dengan pusat-pusat
pengakuan internasional Australia. ekonomi utama dunia dan aliansi utama
Pandangan yang berlawanan dari mereka, Inggris, dan kemudian Amerika
intervensi terhadap Solomon Islands Serikat. Sikap dasar ini tetap ada sampai
adalah bahwa itu bukan proyek hari ini: Grand Strategy Australia belum
pembangunan bangsa yang sukses, tetapi berubah sejak masa kolonialsime. Strategi
politik kekuasaan aktif seperti kampanye ini mengedepankan tujuan menjadikan
Indonesian Journal of International Relations 60

Australia yang aman dalam tatanan global dan Perjanjian Pasifik pada Closer
yang stabil, liberal, dan makmur. Economic Relations Plus (PACER Plus),
Australia telah menjadi negara dagang yang mencakup kedua negara. Perjanjian
dengan ikatan strategis yang kuat dengan ini dikritik oleh beberapa pemimpin
kekuatan maritim Barat yang dominan Pasifik, tetapi dipromosikan di Australia,
saat itu. Australia telah mengejar strategi yang lebih condong bertujuan untuk
pembangunan ketertiban di tingkat global, mengatur negara-negara tetangga
maupun regional (Argounès, 2012). daripada karena alasan integrasi regional
yang ambisius (Argounès, 2012).
Di Pasifik Selatan, para pemimpin
Australia cenderung berbicara tentang Usaha Australia dalam
pengertian "tugas", "tambalan" dan mengukuhkan peran mereka sebagai
"tanggung jawab" untuk menggambarkan ‘pemimpin’ di kawasan Pasifik sebanding
konteks dan isi peran negara tersebut. dengan keuntungan yang mereka
Australia adalah kekuatan hegemonik di dapatkan melalui kesepakatan-
Pasifik Selatan, dan sejak akhir 1990-an, kesepakatan menguntungkan antara
Australia telah memperkuat komitmennya Australia dan beberapa negara Pasifik.
terhadap kawasan dalam dua bidang Kesepakatan ini seringkali adalah hasil
utama: kontrol alat kelembagaan dari berbagai intervensi yang dilakukan
kawasan, dan kebijakan intervensionis oleh Australia terhadap negara-negara di
yang lebih ambisius. Di bidang kawasan Pasifik, khususnya Pasifik
regionalisme, Forum Kepulauan Pasifik Selatan. Kekayaan sumber daya alam
atau PIF, organisasi utama di Pasifik, berbagai negara di Pasifik menjadi salah
didominasi oleh Australia. Pada tahun satu incaran Australia untuk
2005, "Rencana Pasifik" dimulai untuk menempatkan pengaruh mereka di negara
mengoordinasikan hubungan regional dan yang memiliki kekayaan yang cukup
pendirian pasar regional untuk barang dan besar, beberapa kasus menunjukkan
jasa, Perjanjian Perdagangan Negara bahwa Australia berusaha untuk
Kepulauan Pasifik (PICTA), yang tidak mendapatkan kekayaan SDA negara-
termasuk Australia dan Selandia Baru, negara Pasifik.
61 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

1. Blok Migas Greater Sunrise di untuk mengamankan potensi cadangan


Timor Leste migas yang ada di wilayah Greater
Sunrise. Sebelum Indonesia melakukan
Blok migas ini memiliki peran yang
intervensi di Timor Leste, Australia dan
signifikan dalam proses sejarah Timor
Indonesia memulai negosiasi tentang
Leste, proses panjang berdirinya Timor
batas-batas dasar laut, mengabaikan
Leste sangat erat dengan keberadaan
keberatan Portugis bahwa dasar laut harus
sector minyak dan gas bumi di blok
dibatasi setengah jalan antara pantai-
Greater Sunrise. Ladang migas ini
pantai Timor dan Australia (Sebayang,
terletak di 150 km dari garis pantai
2019). Australia dan Indonesia
tenggara Timor Leste dan 450 km
menandatangani perjanjian “Menetapkan
wilayah barat laut Darwin Australia yang
Batas-Batas Dasar Laut Tertentu” pada 18
memiliki potensi cadangan minyak senilai
Mei 1971 dan 9 Oktober 1972, yang
US$50 Milliar. Melihat potensi tersebut,
mulai berlaku pada November 1973.
Australia berusaha untuk mendapatkan
Perjanjian-perjanjian ini didasarkan pada
lisensi untuk melakukan eksplorasi
prinsip landas kontinen, yang bias dalam
terhadap ladang migas tersebut bahkan
memberikan keuntungan terhadap
saat Timor Leste masih menjadi koloni
Australia. Karena Portugal tidak
Portugis, pada saat itu Portugis
berpartisipasi, kedua negara lainnya tidak
mengancam keberadaan Australia di
dapat menyelesaikan garis antara Timor
dalam blok migas ini. Karena, Portugis
Portugis dan Australia, menciptakan
menginginkan batas laut antara Portugis
"Celah Timor" (La’o Hamutuk, 2008).
Timor dan Australia berada ditengah-
tengah yang menjadikan blok Greater Indonesia akhirnya memulai
Sunrise berada di bawah wilayah Timor usahanya untuk melakukan aneksasi
Leste yang menjadikan Australia tidak Timor Leste hingga pada 1979 Australia
memiliki akses terhadap SDA yang memberikan pengakuan hukum de jure
dimiliki (Sebayang, 2019). pada aneksasi Indonesia sehingga dapat
bernegosiasi dengan Jakarta tentang batas
Australia kemudian mendukung
laut untuk menutup Celah Timor. Selama
integrasi Timor Leste terhadap Indonesia
Indonesian Journal of International Relations 62

sepuluh tahun berikutnya, Australia dan Timor Leste merdeka dari Indonesia,
Indonesia mengadakan lebih dari selusin Australia masih terus berusaha untuk
putaran negosiasi. Meskipun kedua mengambil keuntungan dari ladang
negara tidak dapat menyepakati batas minyak tersebut, perjanjian yang disetujui
dasar laut, mereka akhirnya mencapai antara Indonesia dan Australia akhirnya
pengaturan untuk berbagi pendapatan dilanjutkan oleh pemerintahan baru
minyak. Hingga akhirnya pada 11 Timor Leste yang sudah merdeka. Sejak
Desember 1989, Australia dan Indonesia 1950-an hingga saat ini Australia masih
menandatangani Perjanjian Celah Timor. mendapatkan keuntungan yang lebih
Perjanjian itu menetapkan Zona besar dari Timor Leste dan Indonesia
Kerjasama (ZOC) antara Timor-Leste dan karena mereka telah melakukan
Australia (kemudian disebut JPDA), di eksplorasi ladang minyak tersebut lebih
utara garis tengah. Ini memberikan awal dari kedua negara.
eksplorasi bersama Indonesia-Australia
atas wilayah yang diduduki secara ilegal,
dengan pendapatan dibagi 50/50. 2. Eksploitasi Papua Barat

Perjanjian ini disahkan dan mulai berlaku Alam Papua Barat masih menjadi
pada 9 Februari 1991 (La’o Hamutuk, primadona bagi para pencari keuntungan
2008). hingga saat ini, eksplorasi alam di Papua

Australia dan Indonesia Barat yang dilakukan oleh Indonesia tidak

memberikan kontrak bagi hasil kepada terlepas dari peran dan dukungan

Phillips Petroleum (yang kemudian finansial perusahaan-perusahaan

menjadi ConocoPhillips), Royal Dutch Australia yang terkadang menjadi

Shell, Woodside Australian Energy penyokong utama dalam eksploitasi SDA

(kemudian disebut Woodside Petroleum) yang terjadi di wilayah ini. Badan Usaha

dan perusahaan lain untuk Milik Negara (BUMN) PT. Aneka

mengeksplorasi dan mengeksploitasi Tambang memiliki rencana untuk

sumber daya di Zona Kerjasama Celah membangun tambang nikel di Pulau Gag

Timor (La’o Hamutuk, 2008). Hingga Raja Ampat dengan bantuan finansial dari
Queensland Nickel Joint Venture
63 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

perusahaan asal Australia. Perusahaan kolonial Australia selama sekitar 60 tahun


Joint Venture antara Perancis dan hingga Papua Nugini merdeka pada 1975.
Australia PT. Nabire juga telah Sama seperti di Papua Barat, negara ini
mendapatkan izin untuk melakukan memiliki kekayaan sumber daya alam
eksplorasi emas di lahan seluas 825.000 yang melimpah. Selama ribuan tahun
ha di Papua Barat. Mega Proyek masyarakat asli Papua Nugini telah
Mamberamo juga menjadi incaran menambang dan memperjual-belikan alat-
perusahaan Australia untuk melakukan alat yang terbuat dari batu dan oker, dan
Investasi didalamnya, Jerman, Jepang, menggunakan tanah liat untuk membuat
dan Australia telah menyepakati untuk tembikar. Emas pertama kali ditemukan
menanamkan modal di proyek tersebut. di Papua Nugini pada 1852 sebagai jejak
Lalu ada juga setidaknya 3 Perusahaan yang terlihat secara tidak sengaja pada
asal Australia lainnya yang melakukan tembikar dari Teluk Redscar di
eksplorasi SDA di wilayah Papua, Semenanjung Papua (State Library New
Hillgrove Resources di distrik Sorong South Wales, 2015).
dan Manokwari, Arc Exploration
Hingga saat ini Australia masih
Ltd (dahulu Austindo Resources
memegang lisensi penambangan mineral
Corporation) di Teluk Bintuni, melalui
di berbagai lokasi pertambangan di Papua
perusahaan bernama PT Alam Papua
Nugini, yang pertama adalah lokasi
Nusantara, dan Nickelore Ltd, di daerah
tambang Lihir yang memproduksi emas
yang berbatasan dengan konsesi Freeport
dan perak dimiliki oleh Newcrest Mining
(Marr, 2011).
perusahaan asal Australia, selanjutnya
adalah lokasi Ramu NiCo, lokasi tambang
nikel dan kobalt yang dimiliki oleh MCC
3. Eksplorasi Sumber Daya Mineral
Ramu Nico Ltd of China, Highlands
di Papua Nugini dan Bouganville
Pacific (Australia), dan Pemerintah Papua
Australia dan Papua Nugini Nugini, serta lokasi Simberi dan Edie
memiliki hubungan special tersendiri Creek yang dimiliki oleh st. Barbara dan
antar kedua negara, Papua Nugini telah
menjadi bagian dari pemerintahan
Indonesian Journal of International Relations 64

Niuminco Group Limited yang keduanya satu negara tersebut kecewa dengan
adalah perusahaan asal Australia. tindakan yang dilakukan oleh Australia.
Resolusi damai untuk masalah
Kekayaan Migas yang cukup besar
Bougainville penting bagi Australia.Hal
juga menjadi target utama investasi
tersebut menunjukkan sifat protagonis
Australia di PNG. Proyek pipa Liquified
Australia selama masa colonial dan masa-
Natural Gas (LNG) senilai US$19 Miliar
masa konflik setelahnya, juga
yang menjadi sumber utama pasoakan gas
menunjukkan bahwa Australia telah
cair ke Jepang, Korea Selatan, dan China
banyak melakukan investasi dalam proses
yang bermula dari Papua Nugini
perdamaian di wilayah ini. Selain itu,
melibatkan pemerintah Australia yang
pada saat kontes geopolitik berkembang
memberikan bantuan sekitar lebih dari
di wilayah terdekatnya, Australia akan
US$500 Juta. Proyek ini diharapkan akan
menunjukkan bahwa mereka tetap
meningkatkan perekonomian PNG
menjadi penjamin keamanan yang andal
sebanyak dua kali lipat (Knaus &
di kawasan Pasifik. (Lowy Institute,
Davidson, 2018).
2019)
Australia juga memiliki peran yang
4. Intervensi Australia terhadap Fiji
cukup signifikan dalam kemerdekaan
Bouganville dari Papua Nugini, Lokasi Fiji yang sentral dan sumber
Bouganville melaksanakan daya alam yang melimpah selalu
referendumnya pada 23 November 2019 menjadikan negara ini sebagai pemain
lalu yang menentukan nasib wilayah ini penting di wilayah Pasifik Selatan. Pada
kedepannya dengan mayortias kemerdekaannya, Fiji relatif berkembang
menginginkan kemerdekaan dari PNG. dengan baik, dengan sumber ekonomi
Australia berperan dalam menjadi utamanya termasuk kayu, perikanan, dan
penengah di dalam konflik antara PNG mineral. Kemampuan Fiji untuk
dan Bouganville yang keduanya tentu mengerahkan pengaruh regional semakin
memiliki kekayaan alam yang cukup ditingkatkan pada awal 1980-an dengan
signifikan. Australia sedikit berhati-hati pembentukan Melanesian Spearhead
karena mereka tidak ingin membuat salah Group (MSG), kelompok sub-regional
65 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

baru, yang terdiri dari empat negara pendapatan utama. Tambang emas dan
Melanesia di Fiji, Papua Nugini, perak utama Fiji adalah tambang emas
Kepulauan Solomon, dan Vanuatu, dan Vatukoula, yang 100% dimiliki oleh
Front de Libération Nationale Kanak et Vatukoula Gold Mines plc. (VGM),
Socialiste (FLNKS), sebuah partai sebuah perusahaan pertambangan emas
proindependensi di Kaledonia Baru. MSG dan perak Inggris. Pada tahun 2010,
memiliki asal-usul dalam arti luas perusahaan ini mengklaim bahwa mereka
solidaritas budaya Melanesia dan telah menemukan adanya kemungkinan
keinginan untuk menegaskan suara cadangan 26.000 kg emas di
Melanesia di antara anggota Forum pertambangan Vatukoula. Menurut
Kepulauan Pasifik, yang beberapa negara laporan tahunan perusahaan, tahun ini
pulau dianggap didominasi oleh Australia perusahaan telah berusaha untuk
dan Selandia Baru. Peran ini sebagai meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyeimbang pengaruh Australia produksi emas untuk mencapai target
memiliki peran yang lebih besar sejak 100.000 ons emas per-tahun meskipun
Kudeta Fiji pada tahun 2006, dan adanya hujan lebat yang menghambat
penangguhan negara tersebut dari Forum proses produksi pada awal 2012. Pada
Kepulauan Pasifik (Brown P. , 2012). tahun yang sama, Nittetsu Mining Co.
dan Mitsubishi Materials Corp dari
Meskipun menghadapi situasi
Jepang mengumumkan bahwa cadangan
seperti itu, Fiji dianggap sebagai salah
tembaga bermutu tinggi berada di proyek
satu yang paling maju dari ekonomi pulau
Namosi. Newcrest Mining Ltd.
Pasifik. PDB negara pulau ini adalah $
Perusahaan asal Australia yang memiliki
4,153 miliar pada tahun 2011. Sumber
lisensi pertambangan di beberapa negara
daya alam Fiji termasuk emas dan
yang sudah disebutkan sebelumnya juga
tembaga. Negara ini juga memiliki
terlibat dalam pengeboran dan eksplorasi
potensi minyak lepas pantai. Sektor
sistem porfiri (endapan mineral yang
pertambangan adalah bagian penting dari
terbentuk dan berasal dari ruang magma
perekonomian negara; namun, gula dan
yang terletak dibawahnya) tembaga-emas
pariwisata adalah industri penghasil
di permukaan di wilayah Barat Waivaka.
Indonesian Journal of International Relations 66

Perusahaan mengklaim bahwa mereka bagian dari kekayaan alam yang dimiliki
menemukan bukti adanya mineralisasi di oleh negara-negara di kawasan Pasifik.
wilayah tambang tersebut (Thomas, Kesamaan negara-negara seperti Papua
2012). Nugini, Fiji, dan Timor Leste adalah
semua negara tersebut memiliki cadangan
kekayaan alam yang melimpah. Bahkan,
Kesimpulan untuk kasus Timor Leste dan Papua Barat
Dari postulat tersebut, penulis Australia berperan aktif dalam
menyimpulkan bahwa Australia sejak mendukung pemerintah Indonesia untuk
awal berdirinya sudah berusaha mengukuhkan kekuasaan di wilayah
menyebarkan pengaruhnya ke seluruh tersebut agar pemerintah Indonesia
kawasan Pasifik dengan gaya sub- mengizinkan perusahaan tambang asal
imperialisme mereka, dimana Australia Australia Newcrest Mining Ltd
bertindak sebagai ‘pelindung’ negara- melakukan eksplorasi di kedua kawasan
negara Pasifik dengan cara hegemonial tersebut. Meskipun Australia gagal
yang strategis. Kebijakan-kebijakan sub- mengamankan pengaruhnya terhadap Fiji
imperialisme ini sangat jelas ditunjukkan pada 2006 lalu, namun perusahaan
oleh Australia dalam berbagai intervensi tambang asal Australia Newcrest Mining
baik secara langsung maupun tidak Ltd. menapakkan jejaknya di kawasan
langsung yang mereka lakukan di pertambangan di Fiji.
berbagai negara Pasifik. Kepulauan
Kebijakan-kebijakan sub-
Solomon, Papua Nugini, Fiji, hingga
imperialisme ini menunjukkan bahwa
Timor Leste telah merasakan bagaimana
Australia berusaha untuk
intervensi kekuatan hegemoni Australia
menyebarluaskan pengaruhnya dan
mencapai negara mereka.
menggunakan statusnya sebagai
Salah satu tujuan utama dari usaha hegemoni di kawasan Pasifik khususnya
Australia dalam menyebarkan Pasfik Selatan dalam usahanya untuk
pengaruhnya di kawasan pasifik adalah mendapatkan bagian dari kekayaan alam
untuk memastikan Australia mendapatkan yang berada di kawasan Pasifik. Berbagai
67 AUSTRALIA SEBAGAI KEKUATAN REGIONAL DALAM EKSPOLITASI SUMBER DAYA ALAM

peristiwa dan intervensi yang dilakukan Denoon, D. (2005). A Trial Separation.


oleh Australia seringkali memiliki Australia and the Decolonization
dampak yang menguntungkan bagi of Papua New Guinea. Canberra:
Australia, baik dari segi keamanan posisi Pandanus Books.
Australia dalam regionalisme di kawasan
Forgacs, D. (2000). The Gramsci Reader.
Pasifik, maupun keuntungan ekonomi
Selected Writings 1916-1935.
bagi Australia yang berusaha untuk
New York: New York Press.
mendapatkan bagian dari sumber daya
alam di kawasan Pasifik. Frame, T. R. (1993). Pacific Partners:
History of Australian-American
Naval Relations. London: Hodder
Daftar Pustaka
& Stoughton.
Buku
Glenn, R. W. (2007). Counterinsurgency
Anthony, J. M. (1990). Conflict over
in a Test tube. Analyzing the
natural resources in the pacific. In
Success of the Regional
L. T. Ghee, & M. J. Valencia,
Assistance Mission to Solomon
Conflict over Natural Resources
Islands (RAMSI). California:
in South-East Asia and the
RAND Corporation.
Pacific. New York: Oxford
University Press. Karle, W. (2005). Conflict in the ‚Happy
Isles’: The role of ethnicity in the
Braithwaite, J., Dinnen, S., Allen , M.,
outbreak of violencein Solomon
Braithwaite, V., & Charlesworth,
Islands. Canberra: Australian
H. (2011). Pillars and Shadows.
Defence College.
Statebuilding as Peacebuilding in
Solomon Islands. Canberra: ANU Kuhn, R. (2011). Robbers and Spoilers.
E Press. Australia and Britain in the 19th
Century Pacific. Canberra:
Brown, P. (2012). Australian Influence in
Australia National University.
the South Pacific. Canberra:
Australian Defence College.
Indonesian Journal of International Relations 68

Livingston, W. S., & Louis, W. R. Wilkinson, D. (2008). Hegemonia:


(2011). Australia, New Zealand, Hegemony, Classical and
and the Pacific Islands since the Modern. California: Department
First World War . Austin: of Political Science, University of
University of Texas Press. California.

Mearsheimer, J. (2001). The Tragedy of


Jurnal
Great Power Politics. New York:
W.W. Norton & Company. Destradi, S. (2010). Regional Powers and
Their Strategies: Empire,
Rumley, D., Forbes, V. L., & Griffin, C.
Hegemony, and Leadership.
(2006). Australia’s Arc of
Review of International Studies
Instability. The Politicaland
Vol. 36 No. 4, 903-930.
Cultural Dynamics of Regional
Security. Dordrecht: Springer. Mückler, H. (2016). Australia – A
Hegemonic Power in the Pacific
Söderbaum, F. (2011). International
Region. The Journal of Pacific
Encyclopedia of Political Science.
Studies, 137-159.
Marburg: SAGE.

Thompson, A. (1994). Papua New Internet


Guinea. Issues for Australian
Security Planners. Canberra: Bardach, J. E., Morgan, J. R., & Cotter,

Australian Defence Studies C. H. (2019, Desember 26).

Centre. Pacific Ocean. Retrieved from


Britannica:
Wehner, M., & Denoon, D. (2001). https://www.britannica.com/place/
Without a Gun. Australians’ Pacific-Ocean
Experiences Monitoring Peace in
Bougainville. Canberra: Pandanus
Books.

Anda mungkin juga menyukai