Anda di halaman 1dari 27

PENYAJIAN DATA EPIDEMIOLOGI

Dr Ibrahim, SKM., M.Kes


Poltekkes Kemenkes Aceh
Data adalah sebuah catatan
terhadap sebuah kumpulan
terhadap berbagai macam bentuk
akan fakta.

Data kemudian adalah sebuah


bentuk dari kata jamak terhadap
datum, yang dimana datum ini
berasal dari sebuah kata dari
bahasa latin yang memiliki makna
sesuatu yang diberikan.
Metode pengumpulan data?
1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data


yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula
dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon,
email, atau skype.

2. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang


kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam
pelaksanaannya. Namun metode observasi ini tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.
3. Angket (kuesioner)

Kuesioner yaitu merupakan suatu metode pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Selain itu metode kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag
akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden.

4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang


tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi
dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan
analisis.
FUNGSI DATA ?
 untuk membuat keputusan terbaik didalam
memecahkan sebuah masalah.

 dapat dijadikan juga sebagai dasar suatu


perencanaan atau juga penelitian.

 dijadikan sebagai acuan dalam tiap-tiap


implementasi suatu kegiatan atau aktivitas dan
terakhir.

 data ini juga dapat dijadikan sebagai bahan


evaluasi.
Jenis Data
1. Data menurut sumbernya, data menurut sumbernya dibagi lagi dalam dua jenis:

Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer dapat disebut
juga dengan data asli atau data baru.

Data Sekunder, yakni merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada. Data sekunder biasanya diperoleh dari perpustakaan atau
laporan atau dokumern yang dilakukan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut
juga data tersedia
2. Data menurut sifatnya, data menurut sifatnya
terbagi menjadi dua jenis :

Data kuantitatif, data kuantitatif merupakan data yang


berbentuk bilangan atau dat kualitatif yang
diangkakan
contoh: jumlah, skor hasil belajar, tinggi, umur,
temperatur, dll.

Data menurut waktu pengumpulannya, data menurut


waktu pengumpulannya adalah data yang terkumpul
dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan. contoh: data
penjualan susu selama 10 bulan terakir yang
dikumpulkan setiap bulan
3. Data menurut cara memperolehnya:

Data primer, yakni merupakan data yang


dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.

Data sekunder, yakni merupakan data


yang didapatkan tidak secara langsung dari
objek atau subjek penelitian.
4. Menurut waktu pengumpulannya

Cross section/insidentil, yakni data yang


dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu.

Data berkala/ time series, yakni data yang


dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau
kecenderungan keadaan/ peristiwa/ kegiatan.
CONTOH DATA ?
• Karyawan A hanya masuk 15 hari dalam
satu bulan
• Kecelakaan di jalan raya
• Seorang marketing akan membuat sebuah
laporan penjualan, kemudian melihat
riwayat transaksi para costumer, maka
riwayat transaksi ini merupakan data.
• Real madrid menang
Apa yang dimaksud dengan informasi?

Informasi adalah data yang diolah menjadi


bentuk yang sangat berguna untuk membuat
keputusan.

Informasi berguna untuk pembuat keputusan


karena informasi menurunkan ketidakpastian
pada data, karena berdasarkan informasi itu
para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif.

Informasi tersebut iyalah hasil pengolahan data


atau fakta yang dikumpulkan dengan metode
tertentu.
Ciri-ciri Informasi yang berkualitas:

• Akurat, artinya informasi mencerminkan


keadaan sebenarnya.

• Tepat waktu, artinya informasi harus ada


saat diperlukan.

• Relevan, informasi yang diberikan harus


sesuai yang dibutuhkan.

• Lengkap, artinya informasi harus utuh,


tidak setengah-setengah.
Jenis-jenis Informasi?
1.Absolute Information, merupakan “pohonnya” informasi yaitu jenis informasi
yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih
lanjut.

2.Substitusional Information, jenis informasi yang merujuk pada kasus dimana


konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam pengertian ini
informasi kadang kala diganti dengan istilah komunikasi.

3.Philosophic information, jenis informasi yang berkaitan dengan konsep-


konsep yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.

4.Subjective information, jenis informasi yang berkaitandengan perasaan dan


informasi manusia. Kehadiran infomasi ini bergantung pada orang yang
menyajikannya.

5.Objective information, jenis informasi yang merujuk pada karakter logis


informasi informasi tertentu.

6.Cultural information, informasi yang memberikan tekanan pada dimensi


cultural.
Sumber data atau
Informasi?

• Lingkungan kerja
• Lembaga pendidikan.
• Media massa.
• Instansi pemerintah
• Masyarakat
Cara Mendapatkan Data Atau
Informasi?

• Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya

• Data yang telah lewat dengan memperhatikan trend


dan taksiran di masa datang

• Mengambil dari pusat data seperti Badan Pusat


Statistik (BPS) dan Pusat Data Informasi Pertanian
(Pusdatin)

• Media elektronik seperti televisi, radio, dan internet

• Media cetak seperti buku, majalah, karya ilmiah,


koran, proposal, dan profil pu
Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang
belum diolah, yang terkadang tidak dapat diterima
oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka
dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi
informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data
dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar,
suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk
dijadikan informasi. Sedangkan

Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah


dapat diterima oleh akal pikiran penerima informasi
yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan,
hasil analisa, hasil penyimpulan.
Tujuan.

1. Dapat mengidentifikasi frekuensi kejadian


2. Mengetahui penyebaran kasus dalam populasi

Dasar :

Penyajian data kasar sulit dimengerti.


Bentuk penyajian yang jelas berguna untuk
perbandingan dua kelompok/populasi.
Perlu penguasaan data dasar, ukuran tendensi
sentral (mean, median, modus), variabilitas
(range, standar deviasi, standar error), serta
ukuran frekuensi penyakit (proporsi, rate, ratio).
Kriteria pengolahan data yang baik.

1) Tidak membuat kesalahan selama proses pengolahan


data.
2) Dapat mengidentifikasi adanya perbedaan dalam
frekuensi dan distribusi kasus.
3) Cara atau teknik yang dipakai tidak menimbulkan
pengertian yang salah atau berbeda.
4) Metode yang dipakai sesuai dengan metode yang lazim.

Metode Penyajian Data

1. Tabel.
Satu, dua, tiga variabel, dan tabel master.
2. Grafik
a). Grafik garis.
b). Histogram.
c). Frekuensi poligon.
3. Diagram (Chart).
a). Diagram bar
b). Spot map dan area map.
Prinsip pembuatan.

a.Jumlah variabel dibatasi, agar


mudah dimengerti.
b.Judul menggambarkan isi.
c. Badan data membuat interval
yang berarti.
d.Sumber data harus tersaji.
1. Tabel.
 Metode berbentuk baris dan kolom.
 Menunjukkan frekuensi kejadian dalam
kategori berbeda.
 Hampir semua data kuantitatif mampu
diserap.
 Bentuk persiapan grafik dan diagram
(chart).

Pembuatan Tabel.

Judul jelas, menjawab apa, bilamana, dan dimana.


Baris dan kolom diberi label, satuan ukuran disajikan,
kolom terpisah dengan garis vertikel.
Jumlah pada baris dan atau kolom dicantumkan.
Kode, singkatan atau lambang di jelaskan rinci.
2. Grafik

Metode untuk data kuantitatif dengan sistem kordinat


Terdiri dari 2 garis sumbu berpotongan tegak lurus
Setiap sumbu mempunyai skala ukuran dan label petunjuk
Sumbu X metode klasifikasi (waktu, umur).
Sumbu Y frekuensi kejadian.

Pembuatan

1. Lengkap dan mampu menerangkan sendiri


2. Sederhana, sedikit garis dan simbol
3. Beri keterangan jika garis banyak
4. Judul diatas/dibawah grafik, perlu konsisten
5. Frekuensi pada skala vertikal, klasifikasi pd skala horizontal
dan beri label yang jelas.
6. Peningkatan skala harus jelas.
7. Jarak sama dan unit numerik sama
- Grafik garis skala aritmatik.
aritmatik
Sumbu Y mempunyai nilai yang sama untuk tiap jarak
Panjang sumbu jangan melebihi nilai yang ditampilkan
Kelas interval sama dengan yang digunakan dalam tabel

- Grafik semi log.


log
Sumbu Y mempunyai ukuran unit logaritme, sumbu Y ukuran arimatik
Membandingkan beberapa seri data, menonjolkan perubahan relatif daripada
angka absolut.
Efektif menggambarkan perubahan tingkat morbiditas dan mortalitas. Pada
sumbu Y dipergunakan rate sehingga terlihat perubahan relatif daripada
angka absolut.

Keuntungan:
Keuntungan
1. Kecuraman (slope) menunjukkan meningkat atau menurun.
2. Dapat menunjukkan perbedaan yang besar dalam angka di grafik yang relatif
kecil.

Penting diperhatikan bahwa : pada sumbu Y jarak 0,01 dan 0,1 sama dengan
jarak 1,0 dan 0,0. Ini ciri skala semi-log, tiap nilai kelipatan 10 mempunyai
jarak jarak sama.
- Histogram

Grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi


Lebar bar horizontal sama dengan interval kelas
Tinggi bar sebanding dengan frekuensi kejadian pada interval
Sel yang berdekatan (sumbu X) tidak terpisah
Skala pemutus (break) tidak dapat dipakai
Contoh: Grafik 4, 5 dan 6.

- Frekuensi poligon

Untuk menyajikan lebih dari dua rangkaian data hubungan dengan


frekuensi distribusi.
Dibentuk dengan cara menghubungkan titik tengah masing-masing
interval klas.
Perlu ditutup dengan menghubungkan titik data pertama dan
terakhir dengan titik tengah interval sebelum dan sesudahnya.
Contoh: Grafik 3
3. Diagram (chart)

Metode untuk menggambarkan data statistik dengan satu kordinat


Paling tepat untuk perbandingan data klasifikasi yang berbeda

- Diagram bar.

Lebar sel sama dan terpisah satu sama lain dengan jarak sama
Perlu keterangan jika lebih dari satu balok
Panjang balok merupakan perbandingan proporsional jumlah kejadian
dalam interval
Posisi dapat horizontal/vertikal
Pemotongan skala tidak dianjurkan
Contoh: Diagram 1
- Diagram koordinat geografik

Gambar kejadian dengan peta.

Spot map :
 Menunjukkan kejadian dengan titik/simbol tempat
tertentu
 Menggambarkan distribusi geografi suatu kejadian
menurut golongan atau jenis kejadian.
 Mengabaikan populasi dan tidak menggambarkan
risiko.

Area map.

Menunjukkan insidens atau distribusi kejadian pada


wilayah dengan kode/arsiran.
Memperhitungkan populasi dan menggambarkan rate
berdasarkan area.
Tabel. 1 dibawah ini adalah hasil pemeriksaan nilai enzyme A
pada serum yang dilakukan pada 120 orang
kelompok pemain Tennis umur diatas 40 tahun

Umur (Tahun)
Nilai Enzyme A Frekuensi 40 - 49 > 50

29 – 34 4 4 0
35 – 39 6 4 2
40 – 44 12 8 4
45 – 49 18 8 10
50 – 54 24 14 10
55 – 59 20 8 12
60 – 64 18 10 8
65 – 69 14 6 8
70 – 74 4 4 0
Total 120 66 54
Soal.

1. Buatlah grafik Histogram dan Poligon dari tabel diatas


berdasarkan frekuensinya serta ceritakan secara
singkat interpretasi dari grafik tersebut.
2. Buatlah Bar diagram nilai enzym A berdasarkan
pengelompokan umur serta ceritakan interpretasi
saudara dari diagram tersebut.
3. Misalkan nilai 49 merupakan batasan atas nilai normal
enzyme A, hitunglah age specific prevalence ratio
peningkatan enzyme A pada petennis pada umur:
a) 40 – 49 tahun.
b) > 50 tahun.
Dan gambarkan Bar Diagramnya serta ceritakan
interpretasi saudara dari diagram tersebut.

Anda mungkin juga menyukai