Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

1. BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar belakang
B. Tujuan praktikum

2. BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)


A. Dasar teori

3. BAB III
A. Alat dan bahan
B. Prosedur praktikum

4. BAB IV
A. Data praktikum
B. Perhitungan
C. Pembahasan

5. BAB V (PENUTUP)
A. Kesimpulan
B. Saran

6. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Partikulat (PM2.5) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron
(mikrometer). Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang
diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM2.5 = 65 µgram/m3. Debu termasuk kedalam
golongan partikulat. Yang dimaksud dengan partikulat adalah zat padat/cair yang halus, dan
tersuspensi diudara, misalnya embun, debu, asap, fumes dan fog. Partikel menyebar di atmosfer
akibat dari berbagai proses alami, seperti letusan vulkano, hembusan debu serta tanah oleh angin.

High Volume Air Sampler (HVAS) adalah alat pengambil sampel partikulat di udara


ambien yang memiliki prinsip kerja dengan sistem vakum dengan menarik udara lingkungan
sekitar melalui inlet dengan ukuran-selektif dan melalui filter berukuran 20,3 x 25,4 cm (8” x
10”) pada laju alir 1.132 liter/menit.

Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk
menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.

Prinsip dasar dari metode gravimetri adalah salah satu metode analisis kuantitatif


konvensional dengan menggunakan prinsip penimbangan atau pengukuran berat sebelum dan
setelah suatu zat setelah zat tersebut diisolasi dari sampel. Tahapan utama dalam
analisis gravimetri adalah pengendapan analit, proses isolasi analit dan pengukuran berat analit.

B. Tujuan Praktikum

Mengukur dan mengetahui tingkat konsentrasi Total Suspended Particulate (TSP) di


udara ambient pada ruangan laboraturium properti dan material menggunakan peralatan High
Volume Air Sampler (HVAS) dengan metode gravimetri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Debu atau partikulat digunakan untuk memberikan gambaran partikel cair maupun padat
yang tersebar di udara dengan ukuran 0.001 µm sampai 500 µm. berdasarkan lamanya partikel
tersuspensi di udara dan rentang ukurannya, partikel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
dus fall (setteable particulate) dan suspended Particulate Matter (SPM). Partikel yang berukuran
lebih dari 100 µm disebut dust fall, sedangkan partikulat yang memiliki ukuran diameter antara
0,001 µm sampai 100 µm disebut sebagai Suspended Particulate Matter (SPM). Partikel debu
dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen.

Sumber pencemar partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal dari
aktivitas manusia. Pencemaran partikel yang berasal dari alam adalah sebagai berikut:

1. Debu tanah atau pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.
2. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi,
3. Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pengunungan.

Sumber pencemaran partikel akibat aktivitas manusia sebagian besar berasal dari
pembakaran batu bara, proses industry, kebakaran hutan, dan gas buangan alat tranportasi.

Karena komposisi partikulat debu udara yang rumit, dan pentingnya ukuran partikulat
dalam menentukan pajanan, banyak istilah yang digunakan untuk menyatakan partikulat debu di
udara. Beberapa istilah digunakan dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara
seperti : Suspended Particulate Matter (SPM), Total Suspended Particulate (TSP), Balack
smake.

B. Prinsip

Udara dihisap melalui filter di dalam udara shelter dengan menggunakan pompa vakum
laju air tinggi sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang
terakumulasi dalam filter selama priode waktu tertentu dianalisa secara gravimetrik. Laju air
dipantau saat priode pengujian. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang
terkumpul persatuan volume contoh uji udara yang diambil sebagai µg/m3.
BAB III

A. Alat dan bahan

Bahan yang dibutuhkan

- Kertas saring fiber glass

Peralatan yang dibutuhkan

- Perangkat HVAS yang dilengkapi dengan skala/meter


- Timbangan analitik dengan ketelitian 0.1 mg
- Pinset
- Aluminium foil
- Kabel roll
- Jam untuk mengukur waktu pengukuran

B. Prosedur Kerja

Pengambilan contoh uji dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menimbang filter dengan menggunakan neraca analitik dan kemudian mencatat berat
awal filternya.
2. Menempatkan atau membungkus filter yang telah ditimbang ke dalam sebuah aluminium
foil sebelum digunakan untuk pengambilan sampel udara.
3. Menempatkan perangkat HVAS di lokasi dimana pengukuran konsentrasi Total
Suspended Particulate (TSP) akan dilakukan. Dalam praktikum ini, perangkat HVAS
diletakkan di sudut ruangan lab beton, berdekatan dengan alat uji tekan beton.
4. Meletakkan filter pada filter holder HVAS dengan menggunakan pinset.
5. Menyalakan perangkat HVAS setelah disambungkan ke stop kontak terlebih dahulu
dengan menggunakan kabel roll.
6. Melakukan pembacaan dan pencatatan indikator lau alir yang ada pada perangkat HVAS.
7. Setelah 1 jam waktu pengukuran, melakukan pembacaan indikator laju alir kembali pada
alat uji dan kemudian mematikannya.
8. Memindahkan filter dari filter holder HVAS ke aluminium foil dengan menggunakan
pinset.
9. Menimbang kembali berat akhir filter yang digunakan untuk pengambilan sampel udara
dengan menggunakan neraca analitik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Data praktikum menghitung volume sampel dari data pengukuran


QS1 = 11.658 tetes / jam (11.658 /60/5 = 38, 86 ml/menit)
QS2 = 11,712 tetes / jam (11. 712 /60/5 = 39,04 ml/ menit)
T = 2 jam (120 menit)

B. Perhitungan

Dit: V = ….?

Penyelesaian:

V= QS1 + QS2
2 xT

= 38,86 mL/menit + 39,04 mL/menit


x 120 menit
2

= 77,9 mL/menit
x 120 menit
2

= 38,95 ml/menit x 120 menit

= 4. 674 mL/menit.
A. Hasil

Data praktikum menghitung total suspended particulate (TSP) di udara


Mt = 0,045 gr
Mo = 0,65 gr
T = 120 menit
V = 4.674 mL/menit

B. Perhitungan
Dit = [C] = ….?
Penyelesaian :
[C] = Mo - Mt
µg/M3
T.V

= 0,65 gr – 0,45 gr
µg/M3
120 menit . 4.674 mL/menit

= 0,605 gr
µg/M3
560.880 mL/menit

= 0,0000010786621 µg/m3 ~ 0,00000108 µg/m3

A. Hasil

Data praktikum menghitung persamaan konveksi conter

C2 = 0,00000108 µg/m3

t1 = 24 jam

t2 = 2 jam

P = faktor konveksi = 0,17 dan/atau 0,2


B. Perhitungan

Dit: C1 = …?

Penyelesaian:

C1 = C2 (tt 12) p

= 0,00000108 µg/m3 (242 ) 0,2

= 0,00000108 µg/m3 (0,083)0,2

= 0,00000108 µg/m3 (0,0166)

= 0,000000017928 ~ 0,0000000179 µg/m3

C. Pembahasan

Karakteristik fisik partikulat yang paling utama yaitu ukuran dan distribusinya.Secara
umum, partikulat berdasarkan ukurannya dibedakan atas dua kelompokyaitu partikel halus (fine
particles) berukuran < 2,5μm dan partikel kasar (coarse  particles) berukuran > 2,5μm.
Perbedaan antara partikel halus dan partikel kasarterletak pada sumber, asal pembentukan,
mekanisme penyisihan, sifat optiknya,dan komposisi kimianya. Partikel halus dan partikel kasar
ini dikelompokkan kedalam partikel tersuspensi yang dikenal dengan Total Suspended
Particulate (TSP) yaitu partikel dengan ukuran partikel < 45μm. Selain itu, juga dikenal PM
2.5dan PM 10 yaitu partikel dengan ukuran < 2.5 μm dan < 10 μm.PM 2.5 dan PM 10 bersifat
respirable yang dapat memicu terjadinya gangguan pernafasan,seperti Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) (Pujiastuti et al. 2013).

Penelitian penentuan konsentrasi partikulat (debu) dalam udara ambien dilakukan di


Laboraturium fisika Jurusan Kesehatan Lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu gravimetri. Penelitian terdiri dari pengambilan sampel di sekitar Perpustakaan Poltekkes
Kemenkes Aceh. Peralatan yang digunakan harusnya adalah High Volume Air Sampler (HVAS)
dikarenakan alat tersebut tidak tersedia pada praktikum yang sedang berproses, maka akan diteruskan
menggunakan alat filter, alat hitung, dan timbangan analitik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil praktikum menunjukkan bahwa penetapan kadar partikulat (debu) yang menggunakan
metode gravimetri didapatkan hasil data praktikum dan juga perhitungan berupa menghitung volume
sampel dari data pengukuran, menghitung total suspended particulate (TSP) di udara, dan hasil
menghitung persamaan konveksi conter.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7289597/
Metode_Gravimetri_dalam_Alat_HVAS_Sebagai_Cara_Kuantitatif_Mengukur_Kuantitas_Debu_dalam_
Udara

https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/636884/mod_resource/content/1/Analisis
%20Gravimetri.pdf

https://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-partikulat-pm25.bmkg#:~:text=Partikulat
%20(PM2.5)%20adalah%20Partikel,%3D%2065%20%C2%B5gram%2Fm3.

https://jrtppi.id/index.php/jrtppi/article/view/10

https://id.wikipedia.org/wiki/Gravimetri_(kimia)

Anda mungkin juga menyukai