Anda di halaman 1dari 21

PERSYARATAN TEKNIS FASILITAS

DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN


Khairunnisa, SKM, M.Kes
Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
70/Menkes/SK/XI/201
6

Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja
Industri
Fasilitas Dasar
Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan
ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan.

1. Air Bersih 7. Getaran


2. Udara Ruang 8. Radiasi
3. Limbah 9. Ruang dan bangunan
4. Pencahayaan 10.Instalasi
5. Kebisingan 11.Toilet
6. Vektor Penyakit
Air Bersih
• Persyaratan :
• Tersedia air bersih untuk kebutuhan perorang
dengan kapasitas minimal 60 lt/orang/hari.
• Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan
yang meliputi persyaratan fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyehatan Udara Ruang
• Penyehatan udara ruang adalah upaya yang
dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu,
pertukaran udara, bahan pencemar dan
mikroba yang ada di ruang, memenuhi
persyaratan kesehatan.
Persyaratan udara ruangan

1. Suhu dan Kelembaban


a. Suhu : 18 – 30 derajat celcius
b. Kelembaban : 65% - 95%
2. Pertukaran udara : 0,283 M3/ menit/orang
dengan laju ventilasi : 0,15 – 0,25 m/detik.
3. Debu

Lanjut.....
Kandungan debu maksimal di dalam udara
ruangan dalam pengukuran rata-rata

No. JENIS DEBU KONSENTRASI MAKSIMAL


1. Debu total 10 mg/m3
2. Asbes bebas 5 serat/ml udara dengan
panjang serat 5 u (Mikron)

3. Silicat total 50 mg/m3


4. Gas Pencemar
Kandungan maksimal gas pencemar dalam
udara ruang adalah :
No. Parameter Konsentrasi
Maksimal (mg/m3)
1. Air raksa 0,1
2. Amonia 35
3. Amonium klorida 10
4. Arsen 0,5
5. Asam Asetat 25
Tata Cara Pelaksanaan

1. Suhu dan Kelembaban


a. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5
m.
b. Bila suhu udara >30oC perlu menggunakan
alat penata udara seperti Air Conditioner
(AC), kipas angin, dll.
c. Bila suhu udara luar <18oC perlu
menggunakan alat pemanas ruang (heater)
d. Bila kelembaban udara ruang >95% perlu
menggunakan alat dehumidifier.
e. Bila kelembaban udara < 65% perlu
menggunakan humidifier (misalnya mesin
pembentuk aerosol)
2. Debu
Agar kandungan debu di dalam udara ruang
memenuhi persyaratan kesehatan maka perlu
dilakukan upaya :
a. Pada sumber dilengkapi dengan penangkap
debu (dust enclosure).
b. Untuk menangkap debu yang timbul akibat
proses produksi, perlu dipasang ventilasi
lokal (local exhauster) yang dihubungkan
dengan cerobong dan dilengkapi dengan
penyaring debu (filter).
c. Ruang proses produksi dipasang dilusi
ventilasi (memasukkan udara segar).
3. Pertukaran udara
Agar pertukaran udara ruang dapat berjalan
dengan baik maka perlu dilakukan upaya :
a. Memasukkan udara segar untuk mencapai
persyaratan NAB dengan menggunakan
ventilasi /AC.
b. Kebutuhan suplai udara segar 10 lt/org/dtk.
c. Membersihkan saringan/filter udara AC
secara periodik.
4. Gas Pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara
ruang tidak melebihi konsentrasi maksimum
maka perlu dilakukan tindakan :
a. Pada sumber dipasang hood (penangkap gas)
yang dihubungkan dengan lokal exhauster
dan dilengkapi dengan filter penangkap gas.
b. Melengkapi ruang proses produksi dengan
alat penangkap gas.
c. Dilengkapi dengan suplai udara segar.
5. Mikroba
Agar angka kuman di dalam udara ruang tidak
melebihi NAB maka perlu dilakukan tindakan :
a. Untuk industri yang berpotensi mencemari
udara dengan mikroba agar melengkapi
ventilasi/AC dengan sistim saringan udara
bertingkat untuk menangkap mikroba atau
upaya desinfeksi dengan sinar ultra violet
atau bahan kimia.
b. Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi
dengan baik.
c. Memelihara sistem AC sentral.
Limbah
1. Limbah padat domestik pengumpulan,
pengangkutan dan pemusnahan sampah
domestik harus sesuai dengan ketentuan
peraturan.
2. Limbah cair kualitas limbah cair hasil
proses pengolahan harus sesuai dengan
ketentuan peraturan.
3. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya
(B3)penanganannya harus sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
4. Limbah gas Emisi harus sesuai dengan
ketentuan peraturan.
Tata Cara Pelaksanaan
a. Limbah padat
1. Limbah padat yang dapat dimanfaatkan
kembali dengan pengolahan daur ulang dan
pemanfaatan sebagian (Re-use, recycling,
recovery) agar dipisahkan dengan limbah
padat yang non B3.
2. Limbah B3 dikelola ke tempat pengolahan
limbah B3 sesuai peraturan yg berlaku.
3. Limbah radioaktif dikelola sesuai ketentuan yg
berlaku.
b. Limbah cair
1. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup,
limbah cair dapat mengalir dengan lancar dan
tidak menimbulkan bau.
2. Semua limbah cair harus dilakukan
pengolahan fisik, kimia atau biologis sesuai
kebutuhan.
Pencahayaan
• Persyaratan pencahayaan merupakan nilai
tingkat pencahayaan yang disarankan
berdasarkan jenis area, pekerjaan atau aktivitas
tertentu. Persyaratan pencahayaan lingkungan
kerja dikelompokkan menjadi:
a. Persyaratan pencahayaan dalam gedung
b. Persyaratan pencahayaan di luar gedung
• Persyaratan pencahayaan lingkungan kerja
dinyatakan dalam satuan Lux.
• Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan
agar tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki
intensitas sesuai dengan peruntukannya.
• Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya
kesilauan atau bayangan.
• Untuk ruang kerja yg menggunakan peralatan
berputar dianjurkan untuk tidak menggunakan
lampu neon.
• Bola lampu yang tidak berfungsi segera diganti
Kebisingan
• Nilai Ambang Batas kebisingan merupakan
nilai yang mengatur tentang tekanan bising
rata-rata dimana hampir semua pekerja
terpajan bising berulang-ulang tanpa
menimbulkan gangguan pendengaran dan
memahami pembicaraan normal.
• NAB kebisingan untuk 8 jam kerja per hari
adalah sebesar 85 dBA.

Anda mungkin juga menyukai