Anda di halaman 1dari 7

1

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM (LKP)


PERUNDANG-UNDANGAN KESEHATAN

Nama Mahasiswa : Mu’jizat Ilahi


NIM : P1337433121100
Kelas/Semester : 3B Sanitasi / Semester V

Materi Praktek ke-3:


Telusur dan telaah: Permenkes RI Nomor 2/2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tentang Kesehatan Lingkungan. Materi telaah:
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Udara Dalam Ruang (Indoor) Di
Permukiman, Tempat Rekreasi, Serta Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) Parameter
Fisik PM10

INSTRUKSI KEGIATAN PRAKTIK:


1. Download regulasi tersebut. Dicetak dan disertakan dalam LKP.

2. Gunakan metode Dust Sampler PM10


3. Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran Parameter Fisik
PM10:
a. Alat:
1) Dust Sampler PM10: mengumpulkan partikel debu PM10 dari udara.
2) Filter: sebagai media penangkap partikel debu di dalam dust sampler.
3) Pompa Vakum: mengatur aliran udara dalam dust sampler.
4) Flow Meter: mengukur kecepatan aliran udara yang masuk ke dalam dust
sampler.
2

5) Timer: mengatur waktu pengambilan sampel.


b. Bahan:
1) Filter PM10: Seperangkat filter khusus yang mampu menangkap partikel
debu dengan ukuran kurang dari 10 mikrometer.
2) O-Ring: Digunakan untuk menutup dan menghubungkan bagian-bagian dust
sampler.
3) Media Pembilas (Compressed Air): Digunakan untuk membersihkan filter
setelah pengambilan sampel selesai.
4) Kalibrasi Filter: Filter dengan konsentrasi debu PM10 yang diketahui untuk
melakukan kalibrasi dust sampler.
c. Tuliskan cara kerja secara lengkap:
1) Persiapan Alat:
- Pastikan dust sampler PM10 dalam kondisi yang baik dan steril.
- Periksa filter PM10 untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kontaminasi
sebelum digunakan.
- Sambungkan pompa vakum dengan dust sampler dan pastikan semua
koneksi terhubung dengan rapat menggunakan O-Ring.
2) Pengaturan Aliran Udara:
- Atur pompa vakum dengan kecepatan aliran udara yang sesuai dengan
spesifikasi metode yang digunakan.
- Gunakan flow meter untuk memastikan kecepatan aliran udara yang masuk
ke dust sampler.
3) Pengambilan Sampel:
- Tentukan lokasi pengambilan sampel yang representatif.
- Pasang filter PM10 pada dust sampler dengan hati-hati, pastikan tidak ada
kebocoran udara.
3

- Nyalakan dust sampler dan pengatur waktu (timer) sesuai dengan jangka
waktu pengambilan sampel yang diinginkan.
4) Pemeliharaan:
- Setelah selesai pengambilan sampel, matikan dust sampler dan catat waktu
pengambilan sampel.
- Lepaskan filter PM10 dengan hati-hati dan simpan dalam wadah yang bersih.
- Lakukan pemeliharaan pada dust sampler seperti membersihkan dan
mengganti bagian yang diperlukan sesuai petunjuk produsen.
5) Analisis Sampel:
- Bawa filter PM10 ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.
- Gunakan teknik yang sesuai, seperti mikroskopi atau spektrometri, untuk
mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi partikel debu PM10.
(Asumsi) Hasil pengukuran Parameter Fisik PM10:
NO KODE SAMPEL HASIL PENGUKURAN KATEGORI
3
(μg/m ) MS TMS
1 A 72 V
2 B 75 V
3 C 70 V
4 D 70 V
Berikan tanda tally (√) pada kolom kategori (berdasarkan hasil pengukuran)

4. Apakah yang harus saudara lakukan ketika sampel yang diperiksa “Tidak
Memenuhi Syarat” (TMS). Jelaskan!.
1) Reboiling Sampel:
- Jika sampel tidak memenuhi syarat dalam parameter fisik PM10, kita dapat
mencoba merebus sampel tersebut dalam suhu tertentu.
- Reboiling dapat membantu menguapkan zat-zat yang tidak diinginkan atau
menghilangkan kontaminan dari sampel.
- Pastikan suhu reboiling sesuai dengan rekomendasi atau metode analisis yang
digunakan.
4

2) Pengenceran Sampel:
- Jika konsentrasi partikel PM10 dalam sampel terlalu tinggi, kita dapat mencoba
mengencerkan sampel dengan larutan yang sesuai.
- Pengenceran dapat membantu mengurangi konsentrasi partikel dalam sampel
sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan.
3) Preparasi Sampel:
- Terkadang, untuk analisis parameter fisik PM10, diperlukan tahap preparasi
sampel seperti ekstraksi atau filtrasi.
- Tahap preparasi ini dapat membantu memisahkan komponen yang tidak
diinginkan dari sampel sehingga hasil analisis menjadi lebih akurat.
5. Apakah masih ada regulasi lain yang dapat digunakan/ diterapkan berkaitan
dengan parameter tersebut. Sebutkan dan jelaskan.
Tidak ada, Karena Permenkes RI No 2 Tahun 2023 merupakan peraturan terbaru
yang keluar dan harus dijadikan acuan. Karena peraturan terbaru umumnya dirilis
untuk memperbarui dan meningkatkan standar atau mengakomodasi
perkembangan baru yang pada peraturan-peraturan sebelumnya belum dibahas
atau belum lengkap penjelasannya.

Purwokerto, 22 Oktober 2023

Mengetahui/Setuju, Praktikan,
Asisten Dosen

(...........................................)
(Mu’jizat Ilahi)
NIM: P1337433121100
5

DESKRIPSI

Partikulat (PM10) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10
mikron (mikrometer). Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi
polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien. Udara ambien
adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang dibutuhkan
dan berpengaruh pada kesehatan mahluk hidup, termasuk manusia, dan unsur
lingkungan hidup lainnya.

(Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika)


6
7

Anda mungkin juga menyukai