Petugas Laboratorium
Pengambil Penguji Migas Laboratorium
Contoh (PPC) (LPM) Terakreditasi
KENDALI MUTU HASIL UJI
PREPARASI
SAMPLING PENGUKURAN OLAH DATA
SAMPLE
METODE
ALAT
SARANA & BAHAN HASIL BENAR
SDM XU
MANAJEMEN
3
PENENTUAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH
Meliputi :
1. Pemilihan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara ambien.
2. Penempatan peralatan pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara ambien sesaat dan
kontinyu.
ISTILAH DAN DEFINISI
1. Probe
Sampling inlet/contoh uji masuk dari alat pengambilan
contoh.
2. Absorpsi
Penyerapan secara kimia oleh tumbuhan, bangunan dan
penghalang lainnya terhadap contoh uji.
3. Adsorpsi
Penyerapan secara fisika oleh tumbuhan, bangunan dan
penghalang lainnya terhadap contoh uji.
4. Lokasi pengambilan contoh uji
Daerah/area yang dipilih untuk menentukan titik
pengambilan contoh uji.
5. Titik pengambilan contoh uji
Tempat peralatan pengambil contoh uji diletakkan
untuk melaksanakan pengambilan contoh uji
6. Stasiun
Tempat peralatan pengambil contoh uji dengan
sistem otomatis.
CARA PENENTUAN
Prinsip :
Dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji,
yang perlu diperhatikan adalah bahwa data yang
diperoleh harus dapat mewakili daerah yang
sedang dipantau, yang telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
LOKASI PENGAMBILAN CONTOH UJI
Industri
PERSYARATAN PENEMPATAN PERALATAN
Pompa
Flow
Inpinger
Flow Pompa
Inpinger
PEMANTAUAN UNTUK TETAP
1. Ketentuan lokasi stasiun pemantau yang relatif dekat
dengan bangunan atau pohon tertinggi.
Tinggi alat pemantauan minimal 2,5 kali dari tinggi
bangunan atau pohon tertinggi.
Minimal 2 meter lebih tinggi dari bangunan atau pohon
tertinggi disekitarnya.
Tinggi lokasi stasiun pemantau kondisi meteorologis
minimal 10 m dari permukaan tanah.
PEMANTAUAN UNTUK TETAP
Contoh Soal 1.
Parameter Ozone (O3) di ambien setelah dilakukan
pengujian didapat konsenstrasi sebesar 0.12 ppm.
Hitung konsentrasi dalam μg/m3 pada suhu 25 oC dan
tekanan 1 atm.
Jawaban konversi (1)
Hitung konsentrasi sulfur dioksida (SO2)
dalam ppm di udara ambien jika diketahui
konsentrasi 365 μg/m3 pada suhu 25 oC dan
tekanan 1 atm.
Jawaban konversi (2)
Pemantauan Faktor Fisika di
Tempat Kerja
KEBISINGAN
Kebisingan adalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses
produksi dan atau alat-alat kerja yang ada pada
tingkatan tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. Kebisingan standart tempat kerja
Adalah standar faktor tempat kerja yang dapat
diterima tenaga kerja tanda mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari
atau 40 jam.
Mengacu Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Nomor PER. 13/MEN/X/2011, Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat
Kerja
2. Kebisingan Lingkungan
Bertujuan untuk menjamin kelestarian lingkungan
hidup agar dapat bermanfaat bagi kehidupan dan
makhluk hidup lainnya, setiap usaha atau kegiatan
perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau perusakan lingkungan.
Mengacu :
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996, tentang Baku
Tingkat Kebisingan
• Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
• Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang
dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB;
• Peralatan yang digunakan untuk mengukur
kebisingan adalah Sound Level Meter
Metode Pengukuran Kebisingan
1. Cara Sederhana
Dengan sebuah Sound Level Meter biasa diukur
tingkat tekanan bunyi dB (A) selama 10 menit untuk
tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5
detik.
2. Cara Langsung
Dengan sebuah Integrating Sound Level Meter yang
mempunyai fasilitas pengukuran LTM5 yaitu Leq
dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan
pengukuran selama 10 menit.
Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang
waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4
waktu pengukuran pada siang hari dan pada malam
hari paling sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai
contoh :
– L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 – 09.00
– L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 – 11.00
– L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 – 17.00
– L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 – 22.00
– L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 – 24.00
– L6 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 – 03.00
– L7 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 – 06.00
KepMenLH No. 48 Tahun 1996
TERIMA KASIH
Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)