Anda di halaman 1dari 56

LOKASI & TEKNIK

SAMPLING UDARA

disampaikan oleh
Syaiful Anam
PENDAHULUAN

 Pengambilan contoh atau sampling gas merupakan tahap


awal dalam analisis kimia dan sangat menentukan hasil
analisis.
 Pengambilan contoh udara lebih sulit dan mengandung
banyak ketidak-tentuan dibanding sampling terhadap contoh
cairan maupun padatan.
 Kesulitan tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara daerah pernafasan,
tempat-tempat khusus dan ruang kerja secara umum.

haryono / stem / 2
2013
Teknik Sampling Udara
 Teknik sampling kualitas udara dilihat lokasi
pemantauannya terbagi dalam dua kategori.
 Teknik sampling udara emisi,
Sampling udara emisi adalah teknik sampling udara pada
sumbernya seperti cerobong pabrik dan saluran knalpot
kendaraan bermotor.
 Teknik sampling udara ambien.
Teknik sampling kualitas udara ambien adalah sampling
kualitas udara pada media penerima polutan udara/emisi
udara.
haryono / stem / 3
2013
Klasifikasi Sampling Kualitas
Udara

haryono / stem / 4
2013
Tempat pengambilan contoh

Ditentukan berdasarkan kebutuhan yakni:


 daerah pernafasan, bila diinginkan memonitor
kesehatan pekerja secara khusus.
 ruang secara umum, apabila diinginkan
membandingkan dengan NAB.
 tempat khusus, apabila diinginkan mencari
sumber-sumber pencemaran.

haryono / stem / 5
2013
Hal penting dipertimbangkan
 Waktu pengambilan contoh. Proses berubah setiap
saat atau akibat perubahan intensitas pekerjaan. Juga
pencemaran dapat berubah drastis oleh adanya kerusakan
peralatan.
 Jumlah sampling. Bergantung pada tempat yang akan
dimonitor, tingkat keyakinan dan beaya yang tersedia.
 Replikasi. Meskipun tak ada aturan, tetapi ulangan lebih
banyak diperlukan di-bandingkan dengan analisis air maupun
mineral.
 Lama waktu sampling. Sangat bergantung pada teknik
analisis atau pengukuran yang dipakai dan persyaratan baku
mutu. haryono / stem / 6
2013
Teknik Pengambilan Contoh
 a. Sampling Sesaat (grab sampling)
 adalah pengambilan contoh dalam waktu pendek atau kurang dari
dua menit.
 untuk mengetahui konsentrasi kontaminan yang dapat berakibat akut
terhadap pekerja.

 b. Sampling Kontinyu (continuous sampling)


 secara terus menerus untuk jangka waktu yang lama.
 untuk mengetahui rata-rata konsentrasi polutan dalam selang
waktu tertentu, dan penting untuk mengevaluasi efek jangka
panjang atau kronis.

haryono / stem / 7
2013
Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh
Uji Pemantauan Kualitas Udara
Ambien SNI 19-7119.6-2005

Ruang Lingkup
 Standar ini untuk menentukan titik pengambilan
contoh uji kualitas udara ambien, meliputi:
 Pemilihan lokasi pengambilan
contoh uji pemantauan kualitas udara
ambien.
 Penempatan peralatan pengambil contoh
uji pemantauan kualitas udara ambien
sesaat dan kontinyu
haryono / stem / 8
2013
Prinsip Cara Penentuan Lokasi
Pengambilan Contoh Uji

 Dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu


diperhatikan adalah bahwa data yang diperoleh harus dapat
mewakili daerah yang sedang dipantau dan telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
 Titik pemantauan kualitas udara ambien ditetapkan
dengan mempertimbangkan :
 a) faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin),
 b) faktor geografi seperti topografi, dan
 c) tata guna lahan.

haryono / stem / 9
2013
Kriteria penentuan lokasi
pemantauan kualitas udara ambien
 Area dengan konsentrasi pencemar tinggi. Satu atau lebih stasiun
pemantau mungkin dibutuhkan di sekitar daerah yang emisinya besar.
 Area dengan kepadatan penduduk tinggi. Daerah-daerah dengan
kepadatan penduduk yang tinggi, terutama ketika terjadi pencemaran
yang berat.
 Di daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan untuk
kawasan studi maka stasiun pengambil contoh uji perlu
ditempatkan di sekeliling daerah/kawasan.
 Di daerah proyeksi. Untuk menentukan efek akibat perkembangan
mendatang dilingkungannya, stasiun perlu juga ditempatkan di daerah-
daerah yang diproyeksikan.
 Mewakili seluruh wilayah studi. Informasi kualitas udara di seluruh
wilayah studi harus diperoleh agar kualitas udara diseluruh

wilayah dapat dipantau (dieva lu a s


ha r yo no / 10

i) .
st e m / 2013
Persyaratan pemilihan
lokasi pengambilan contoh
uji
Petunjuk pemilihan titik sampling:
 Hindari tempat yang dapat merubah konsentrasi akibat
adanya absorpsi, atau adsorpsi (seperti dekat dengan gedung-
gedung atau pohon-pohonan).
 Hindari tempat dimana pengganggu kimia terhadap
bahan pencemar yang akan diukur dapat terjadi:
 emisi dari kendaraan bermotor dapat mengotori

pada saat mengukur ozon,


 amoniak dari pabrik refrigerant dapat mengotori

pada saat mengukur gas asam


haryono / stem / 11
2013
Persyaratan pemilihan
lokasi pengambilan contoh
uji
 Hindari tempat dimana pengganggu fisika dapat menghasilkan
suatu hasil yang mengganggu pada saat mengukur debu
(partikulat matter) tidak boleh dekat dengan incinerator baik
domestik maupun komersial, gangguan listrik terhadap
peralatan pengambil contoh uji dari jaringan listrik tegangan
tinggi
 Letakkan peralatan di daerah dengan gedung/bangunan
yang rendah dan saling berjauhan.
 Apabila pemantauan bersifat kontinyu, maka pemilihan
lokasi harus mempertimbangkan perubahan kondisi
peruntukan pada masa datang.
haryono / stem / 12
2013
Skema lokasi
pemantauan kualitas
udara ambien

CATATAN
 Pada arah angin dominan, minimum dua lokasi dengan mengutamakan daerah
pemukiman atau tempat-tempat spesifik.
 Pada arah angin lainnya minimum satu titik
 Data arah angin merupakan data sekunder atau pengukuran langsung.
 Jarak lokasi pemantauan dari industri ditentukan berdasarkan model simulasi, pengamatan
lapangan, pengukuran sesaat dan membuat isopleths (garis yang menggambarkan konsentrasi
yang sama dari penyebaran polutan pada posisi penerima)
haryono / stem / 13
2013
Persyaratan penempatan
peralatan pengambil contoh uji

 Letakkan peralatan pengambil contoh uji


pada daerah yang aman.
 Penempatan alat pengambil contoh uji di atap
bangunan dapat lebih baik untuk daerah dengan
kepadatan penduduk/bangunan menengah sampai
tinggi.
 Letakkan di atap bangunan yang bersih dan tidak
terpengaruh oleh emisi gas buang dari dapur,
incinerator atau sumber lokal lainnya.
haryono / stem / 14
2013
Penempatan Posisi Probe
 Pada kondisi pemantauan kualitas udara ambien, harus
ditempatkan pada jarak > 15 m dari jalan.
 Ketinggian probe stasiun tetap antara 3 sampai 6 m
sedangkan pengambilan contoh uji secara manual,
ketinggian probe 1,5 m dari permukaan tanah.
 Untuk pengambilan contoh uji partikulat dilakukan
minimal 2 m di atas permukaan tanah pada pinggir jalan.
 Probe harus berjarak > 15 m dari suatu sumber
pengganggu untuk stasiun pemantau
 Probe ditempatkan minimal 2 kali ketinggian gedung yang
terdekat untuk stasiun pemantau.
haryono / stem / 15
2013
Pemantauan kondisi meteorologis
untuk stasiun tetap

 Pemantauan kondisi meteorologis meliputi:


 arah angin,

 kecepatan angin,

 kelembaban, dan

 temperatur.

 Penetapan lokasi pemantauan meteorologis:


 Lokasi stasiun pemantau yang relatif dekat

bangunan atau pohon tertinggi


 Lokasi stasiun pemantau yang relatif jauh dari

bangunan atau pohon tertinggi


haryono / stem / 2013 16
Ketentuan lokasi stasiun
pemantau yang relatif dekat
bangunanpohon
atau tertinggi

 Tinggi probe alat pemantau minimal 2,5 kali dari


tinggi bangunan atau pohon tertinggi dan
membentuk sudut 30o terhadap terhadap
bangunan atau pohon tertinggi.
 Minimal 2 meter lebih tinggi dari bangunan
atau pohon tertinggi di sekitarnya.
 Tinggi lokasi stasiun pemantau kondisi
meteorologis minimal 10 meter dari
permukaan tanah.
haryono / stem / 17
2013
Lokasi peralatan pemantau meteorologis
yang
relatif dekat bangunan atau pohon tertinggi

Keterangan:
a. tinggi shelter + 0, 5 m (minimal 3 m)
b. minimal 2,5 kali tinggi sampel inlet udara (min. 10 m)
haryono / stem / 18
2013
Ketentuan lokasi stasiun pemantau yang
relatif jauh dari bangunan atau pohon
tertinggi
(jarak stasiun ke bangunan atau pohon
tertinggi minimal 10 kali tinggi bangunan
atau pohon tertinggi)

 Tinggi probe alat pemantau minimal 2,5 kali dari


tinggi bangunan atau pohon tertinggi.
 Tinggi lokasi untuk penempatan stasiun pemantau
kondisi meteorologis minimal 10 meter dari
permukaan tanah.

haryono / stem / 19
2013
Lokasi peralatan pemantau meteorologis

Keterangan:
a. tinggi shelter + 0, 5 m (minimal 3 m);
b. minimal 2,5 kali tinggi sampel inlet udara (min.10 m);
h1 tinggi pohon;
h2 tinggi rumah atau bangunan.
haryono / stem / 20
2013
Kualitas Udara Emisi

 Udara emisi adalah udara atau komponen-


komponen yang dilakukan dari suatu kegiatan
pembakaran (suatu proses tertentu) yang
dikeluarkan langsung dari sumbernya.
 Pada umumnya ada dua sumber yaitu :
 Sumber bergerak (kendaraan bermotor),
dan
 Sumber tidak bergerak (kegiatan industri
atau incinerator).haryono / stem / 21
2013
haryono / stem / 22
2013
Lokasi Sampling

haryono / stem / 23
2013
Parameter Ukur

 Sesuai Baku Mutu yang berlaku


 Metode acuan dari SNI, JIS atau USEPA
 Partikulat metode isokinetik mencakup pengukuran:
 temperatur gas buang,

 komposisi gas (CO, O2, CO2 dan N2),

 kadar air, dan

 kecepatan laju alir.

 Uji Gas : NOx, SO2, HF, HCL, HC, NH3


haryono / stem / 24
2013
Peralatan Ukur

 Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran ini,


harus dilakukan kalibrasi sebelumnya.
 Alat-alat tersebut adalah:
 wet gas meter,
 termocouple , thermometer,
 timer, stop watch,
 labu vacuum NOx, pipet,
 alat-alat otomatik untuk pengukuran komposisi gas.

haryono / stem / 25
2013
haryono / stem / 26
2013
haryono / stem / 27
2013
haryono / stem / 28
2013
haryono / stem / 29
2013
haryono / stem / 30
2013
haryono / stem / 31
2013
haryono / stem / 32
2013
haryono / stem / 33
2013
haryono / stem / 34
2013
haryono / stem / 35
2013
haryono / stem / 36
2013
haryono / stem / 37
2013
haryono / stem / 38
2013
haryono / stem / 39
2013
haryono / stem / 40
2013
haryono / stem / 41
2013
haryono / stem / 42
2013
haryono / stem / 43
2013
haryono / stem / 44
2013
haryono / stem / 45
2013
haryono / stem / 46
2013
haryono / stem / 47
2013
haryono / stem / 48
2013
haryono / stem / 49
2013
haryono / stem / 50
2013
haryono / stem / 51
2013
haryono / stem / 52
2013
haryono / stem / 53
2013
haryono / stem / 54
2013
haryono / stem / 55
2013
haryono / stem / 56
2013

Anda mungkin juga menyukai