Keterangan:
De = diameter ekuivalen
D = diameter dalam cerobong bawah
d = diameter dalam cerobong atas
Untuk cerobong berpenampang empat persegi panjang maka diameter ekuivalen (D e) dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
De = diameter ekuivalen
L = panjang cerobong
W = lebar cerobong
Roadside adalah tepi jalan raya yang dipengaruh langsung oleh pencemaran udara dari emisi
sumber bergerak disebabkan kepadatan kendaraan lalu lintas yang relatif tinggi.
Pemantauan daerah roadside umumnya ditentukan pada lokasi yang memiliki kadar polutan
yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Indikasi yang dapat
digunakan adalah kepadatan jumlah kendaraan bermotor yang melalui jalan raya tersebut,
yaitu pada daerah:
1. < 2.000 kendaraan bermotor per-hari;
2. 2.000 – 10.000 kendaraan bermotor per-hari;
3. > 10.000 kendaraan bermotor pe-rhari
Selain kepadatan lalu litas, kecepatan rerata kendaraan juga perlu diketahui sebagai
kelengkapan data lapangan. Saat melakukan pemantauan kualitas udara roadside, kondisi
meteorologis yang perlu direkam meliputi arah angin, kecepatan angin, kelembaban dan
temperatur.
Keterangan:
a = tinggi sample inlet (1,5 m – 3 m);
b = tinggi alat pemantau meteorologis (anemometer, %RH meter) minimal 2,5 kali
tinggi sampel inlet udara (minimal 10 m);
c = jarak shelter (tempat peralatan) dari pinggir jalan (1 m – 5 m).
Gambar 1: Lokasi peralatan pemantau meteorologis yang relatif dekat dengan bangunan
atau pohon tertinggi
Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel Udara Ambien
Secara umum pengambilan sampel udara ambien diperuntukkan pada daerah pemukiman
penduduk, perkantoran, kawasan sekitar industri atau daerah lain yang dianggap penting
untuk mengetahui kualitas udara akibat dari suatu kegiatan tertentu. Kriteria daerah berikut
ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan lokasi pengambilan sampel
udara ambien, yaitu:
1. Daerah yang mempunyai konsentrasi pencemar tinggi;
2. Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi;
3. Daerah yang diperkirakan menerima paparan pencemar akibat emisi cerobong
industri;
4. Daerah proyeksi untuk menentukan dampak akibat perkembangan pembangunan
mendatang; dan
5. Daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan bagi kawasan studi
1. Hindari daerah yang dekat dengan gedung atau bangunan dan/atau pepohonan
sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses absorpsi atau adsorpsi pencemar udara
ke gedung atau pepohonan tersebut;
2. Hindari daerah dimana pengganggu yang bersifat kimia dapat mempengaruhi pencemar
udara yang akan diukur, misalnya gas emisi dari kendaraan bermotor akan dapat
menggangu secara kimiawi pada saat mengukur ozon;
3. Hindari daerah dimana pengganggu fisika dapat mempengaruhi hasil pengukuran,
sebagai ilustrasi, pada saat mengukur total partikulat di udara ambien tidak
diperkenankan dekat dengan insinerator atau dapur.
Adapun persyaratan penempatan peralatan pengambilan sampel udara ambien adalah:
1. Letakkan peralatan pada daerah yang aman dari pencurian, kerusuhan, gangguan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab;
2. Letakkan peralatan pada daerah yang dilengkapi dengan sumber listrik dan bebas dari
daerah banjir;
3. Sedapat mungkin peralatan diletakkan di daerah terbuka atau di daerah yang
mempunyai gedung atau bangunan yang relatif rendah dan saling berjauhan.
Penempatan peralatan pengambilan sampel udara ambien diatap bangunan lebih baik
untuk daerah yang mempunyai cukup kepadatan pemukiman atau perkantoran. Apabila
peralatan diletakkan diatap gedung maka harus dihindari pengaruh emisi gas buang dari
dapur, insinerator atau sumber lainnya;
4. Probe ditempatkan pada jarak minimal 15 m dari jalan raya dengan ketinggian 1,5 m
dari permukaan tanah;
5. Untuk pengambilan sampel partikulat minimal 2 m di atas permukaan tanah untuk
hindari debu jalanan.